Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Desain Faktorial untuk Pembuktian Teori Masters dalam Penentuan Jumlah Lapisan dan Neuron Tersembunyi pada Peramalan Multivariat dengan Jaringan Syaraf Tiruan Dwi Ayu Lusia; Awalludiyah Ambarwati
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 1: Februari 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan syaraf tiruan merupakan metode yang sangat sering digunakan untuk peramalan. Akurasi jaringan syaraf tiruan dipengaruhi oleh jumlah lapisan tersembunyi dan neuron didalamnya. Salah satu teori yang membahas tentang jumlah lapisan tersembunyi dan neuron didalamnya adalah Teori Masters. Teori Masters merumuskan jumlah neuron berdasarkan aturan geometric pyramid. Selain itu, Teori Masters juga mengungkapkan bahwa tidak ada alasan menggunakan lebih dari dua lapisan tersembunyi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran Teori Masters menggunakan metode desain faktorial. Kombinasi yang digunakan ialah 1, 5, 10, dan 15 neuron tersembunyi. Hasil penelitian menggunakan metode desain faktorial, menunjukkan bahwa rumus teori Masters memiliki peringkat yang cukup baik yaitu 50% teratas untuk data training maupun testing. Aturan geometric pyramid memiliki akurasi yang baik pada data training. Akan tetapi aturan tersebut tidak berlaku pada data testing. Model jaringan syaraf tiruan dengan empat lapisan tersembuyi memiliki nilai akurasi RMSE (Root Mean Square Error) terbaik pada data training dan testing. Semakin banyak lapisan tersembunyi maka semakin baik nilai RMSE data training maupun data testing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Teori Masters yang menyebutkan bahwa tidak ada alasan menggunakan lebih dari dua lapisan tersembunyi, terbukti tidak valid. AbstractArtificial neural networks is a forecasting method a very common method for forecasting. Accuracy of artificial neural networks is influenced by the number of hidden layers and neurons in them. One theory that discusses the number of hidden layers and neurons in them is the Masters Theory. Masters Theory formulates the number of neurons based on geometric pyramid rules. In addition, the Masters Theory also reveals that there is no reason to use more than two hidden layers. This study aims to prove the Masters Theory using factorial design methods. The combinations used are 1, 5, 10, and 15 hidden neurons. Based on factorial design methods in this study, it can be concluded that the formula for many neurons has adequate rating of 50% above, both training and testing data. Tthe geometric pyramid rules have good accuracy in training data. However, this rule does not apply to data testing. The artificial neural network model with four hidden layers has the best RMSE (Root Mean Square Error) accuracy values in training and testing data. The more hidden layers will obtain better RMSE in both training dan testing datasets. Thus, the Masters Theory which states that there is no reason to use more than two hidden layers, proved to be invalid.
PERBANDINGAN PERAMALAN UNIVARIAT DAN MULTIVARIAT ARIMA PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN Dwi Ayu Lusia; Awalludiyah Ambarwati
Jurnal Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang
Publisher : Department Statistics, Faculty Mathematics and Natural Science, UNIMUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.266 KB) | DOI: 10.26714/jsunimus.6.2.2018.%p

Abstract

Saham merupakan salah satu investasi dengan keuntungan melebihi inflasi di Indonesia. Harga saham tercermin pada Indek Harga Saham Gabungan (IHSG). Peramalan multivariat IHSG merupakan salah satu cara yang konsisten dibandingkan dengan analisis fundamental dan teknikal. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk peramalan multivariat adalah Vector Autoregrassive Integreted Moving Average (VARIMA). Metode tersebut merupakan pengembangan dari univariat ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average). Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil secara multivariat dan univariat berdasarkan nilai RMSE (Root Mean Square Error) pada data training serta testing. Selain RMSE, penelitian ini juga melihat apakah ramalan high merupakan ramalan maksimum dibandingkan open, low, close. Begitupula untuk low. Terdapat dua model secara univariat yaitu ARI (Autoregressive Integrated)dan IMA (Integrated Moving Average). Sedangkan model multivariat yang terbentuk ialah VARIMA(3,1,0) yang berdasarkan CCF (Cross Correlation Function) dan PCCF (Partial Cross Correlation Function)) serta VARIMA([1,3],1,0) berdasarkan lag pada ARIMA. Model VARIMA(3,1,0) merupakan model terbaik berdasarkan RMSE testing dan ketepatan high maupun low.  Kata kunci : Univariat, Multivariat, Peramalan, Saha
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO TI PADA KEAMANAN DATA E - LEARNING DAN ASET IT MENGGUNAKAN NIST SP 800 – 30 Revisi 1 Riszullah Ramadhan Putra; Eman Setiawan; Awalludiyah Ambarwati
JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi) Vol 6 No 1 (2019): JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) STMIK Global Informatika MDP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.284 KB) | DOI: 10.35957/jatisi.v6i1.154

Abstract

Abstract Information security is very important for companies and universities. Many negative impacts have been caused by universities if information security is not properly maintained. This study analyzes how university administrators can identify operational risk factors involved with e-Learning operations. The four main types of operational risks involved are data security risk, password security, process risk, and the risk of attacks from hackers. eLINA (E-Learning Narotama University) has never conducted a risk management assessment on an online-based learning web. To protect the web, as well as maintain the continuity of business processes, this study will use the NIST SP 800-30 Revision 1 method, which consists of four processes, namely preparation for assessment, assessment, communicating results, and maintaining assessment. The final result of this assessment is a recommendation for a mitigation approach for the protection of the online learning system of Narotama University. Keywords: Risk Management, NIST SP 800-30 Revision 1, Information Security.
Analisis Manajemen Risiko IT dan Keamanan Aset Menggunakan Metode Octave-S Arif Fathur Rohman; Awalludiyah Ambarwati; Eman Setiawan
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 3 No 2 (2020): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v3i2.1854

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hasil analisis manajemen risiko IT dan keamanan aset menggunakan metode Octave-S di SMK Raden Paku Wringinanom. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi tentang analisis manajemen risiko teknologi informasi menggunakan metode OCTAVE-S, buku yang terkait materi penelitian, dan jurnal penelitian sebagai pendukung pada penulisan proposal penelitian ini. Teori yang diambil dari refensi terutama tentang metode OCTAVE-S. Data awal penelitian dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara tentang cerita kejadian yang telah terjadi pada tahun 2019 yaitu kebakan pada kantor TU (Tata Usaha) yang menghabiskan beberapa Personal Computer (PC) dan dokumen penting di dalamnya. Hasil penelitian ini terkait proses mitigasi risiko yang peneliti lakukan terhadap Sekolah Menengah Kejuruan Raden Paku Wringinanom diperoleh 8 risiko dan 20 kejadian dari risiko yang dapat memiliki kejadian risiko lebih dari satu dikarenakan berbedanya penyebab yang ada. Pada hasil penilaian yang telah dilakukan disimpulkan pada sebuah kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Sangat tinggi, pada level ini peneliti memiliki 4 risiko dengan RPN tertinggi sebesar 94. Level rendah memiliki 2 risiko dengan RPN tertinggi sebesar 32. Sangat rendah memiliki risiko terdapat 8 kontrol yang peneliti masukan sesuai dengan standar iso 27001 di mana dapat dijadikan sebuah acuan untuk rekomendasi dari mitigasi risiko. Kata kunci : keamanan aset;manajemen risiko; metode Octave S
Analisis Manajemen Risiko It Sistem Administrasi Bisnis Retail Menggunakan Metode NIST SP 800-30 Revisi 1 Risma Damalia; Awalludiyah Ambarwati; Eman Setiawan
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 4 No 2 (2021): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v4i2.2657

Abstract

Penerapan Teknologi Informasi merupakan hal yang sangat penting pada bisnis retail dalam memberikan kemudahan serta meningkatkan kualitas kinerja sesuai visi dan misi suatu perusahaan. Keamanan informasi yang rentan terhadap risiko akan berdampak negatif pada sistem jika tidak dijaga dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi risiko keamanan informasi menggunkan metode NIST SP 800-30 revisi 1 dengan empat proses tahapan yaitu persiapan penilaian, melakukan penilaian, komunikasikan hasil penilaian, serta mempertahankan penilaian. Hal ini dilakukan karena adanya beberapa kejadian yang dialami salah satunya serangan virus dan kendala jaringan yang mengganggu aktivitas administrasi toko. Hasil akhir penelitian ini berupa rekomendasi pendekatan mitigasi untuk perlindungan sistem administrasi inventori tersebut.
Analisis Forensik Digital Pada Aplikasi Instant Messaging Di Smartphone Berbasis Android Untuk Bukti Digital Maghvirna Rafika Dhewi Qibriya; Awalludiyah Ambarwati; Kunto Eko Susilo
(JurTI) Jurnal Teknologi Informasi Vol 5, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jurti.v5i2.2200

Abstract

Digital forensik merupakan pengembangan dari ilmu forensik yang khusus digunakan untuk mengungkap suatu kasus kejahatan berbasis digital termasuk kasus cyber crime (kejahatan siber). Akvititas kriminal di dunia siber yang cukup meresahkan banyak pihak adalah kasus penipuan yang dilancarkan melalui aplikasi instant messenger (pesan instan). Pada penelitian ini akan dilakukan analisa kasus cyber crime pada aplikasi WhatsApp messenger dan Telegram messenger yang dioperasikan pada prangkat mobile dengan sistem operasi android menggunakan guideline dari National Institute of Standards and Technology (NIST) SP 80-100 Rev. 1. Dilakukan sebuah eksperimen dengan variasi skenario penggunaan normal tanpa ada modifikasi apapun dan melakukan penghapusan pada beberapa pesan sebagai indikasi tindakan anti forensik. Data dari setiap eksperimen akan diakuisisi menggunakan tools MOBILedit Forensic Express dan dianalisis dengan tools FTK Imager dan Autopsy. Berdasarkan dari hasil analisa pada kedua aplikasi instant messenger, hanya aplikasi WhatsApp messenger yang dapat memberikan bukti digital yang valid. Karakteristik bukti digital dari WhatsApp berdasarkan dengan struktur pesan adalah key_remote_jid, key_id, data, timestamp, dan received_timestamp. Sedangkan untuk Telegram messenger tidak dapat memberikan bukti digital lantaran tidak ditemukannya data penting pada seluruh direktori aplikasi ini. Dari sisi keamaan data aplikasi WhatsApp messenger memiliki tingkat kerentanan lebih tinggi karena kemudahan dalam melakukan praktik forensik, Sedangkan untuk tingkat keamanan pada aplikasi Telegram messenger dinilai lebih unggul karena tidak banyak data penting yang bisa didapat dan dianalisis. Tingkat sekuritas yang tinggi juga berakibat pada rumitnya tindakan forensik dalam pengungkapan sebuah kasus kejahatan.
ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS COBIT 4.1 PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DIGITAL PRINTING Awalludiyah Ambarwati; Natalia Damastuti
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan Inovasi Teknologi Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar perusahaan telah mengandalkan Teknologi Informasi (TI) untuk menyelesaikan kegiatan administrasi, pengolahan data dan efisiensi proses bisnis perusahaan. Penerapan TI dalam suatu perusahaan membutuhkan investasi di bidang TI yang cukup besar, untuk itu diperlukan tata kelola TI yang dapat meyelaraskan TI dengan tujuan bisnis. Salah satu perusahaan distributor digital printing telah menerapkan TI untuk mendukung operasional perusahaan. Namun demikian perusahaan tersebut belum menyadari pentingnya tata kelola TI. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisa tata kelola TI berbasis framework COBIT 4.1 pada perusahaan distributor digital printing. Hasil analisa menunjukkan bahwa penerapan TI pada perusahaan masih terbatas pada fungsi operasional dan berada pada level satu (initial/Ad Hoc).
Analisis Manajemen Risiko Layanan Sistem Manajemen Dealer Menggunakan COBIT 5 Dimas Adi Prastiyawan; Awalludiyah Ambarwati; Eman Setiawan
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 10 No 2 (2020): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/matrix.v10i2.1913

Abstract

Sistem manajemen dealer merupakan layanan Teknologi Informasi (TI) suatu perusahaan otomotif yang berfungsi untuk pengelolaan insiden dan pemenuhan permintaan. Layanan TI tersebut memegang peranan penting bagi perusahaan namun berisiko. Sistem manajemen dealer tersebut memiliki risiko di antaranya kesalahan pencatatan (logging) insiden atau permintaan layanan, helpdesk tidak mencatat insiden atau permintaan layanan TI. Analisis manajemen risiko pada sistem manajemen dealer perlu dilakukan guna meminimalkan risiko. COBIT 5 (Control Objectives for Information and Related Technology) digunakan sebagai kerangka acuan untuk melakukan analisis manajemen risiko tersebut. APO (Align, Plan and Organize) dan DSS (Deliver, Service and Support) adalah dua dari lima domain yang ada pada COBIT 5. APO11 (Manage Quality) dan DSS01 (Manage Operations) merupakan proses pendukung pada COBIT 5 yang digunakan untuk mengelola risiko. Hasil penelitian ini berupa analisis manajemen risiko dan rekomendasi langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak risiko.
Peran Tenaga Kependidikan dalam Pengelolaan Penerapan MBKM di Universitas Narotama Cahyo Darujati; Awalludiyah Ambarwati; Natalia Damastuti; Eman Setiawan; Agung Widodo
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2022): Januari - April 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jsgp.5.1.2022.1551

Abstract

Tenaga Kependidikan (Tendik) memiliki peran penting dalam sistem penyelenggaraan pendidikan di Perguruan Tinggi. Tendik yang berkualitas dan profesional sangat dibutuhkan Universitas Narotama untuk dapat mewujudkan sistem penyelenggaraan pendidikan yang telah menerapkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pemahaman Tendik terhadap peraturan, kebijakan dan implementasi MBKM sangat dibutuhkan demi menjalankan tugas dan kewajibannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman Tendik terhadap peraturan, kebijakan dan implementasi program MBKM pada Universitas Narotama. Selain itu juga untuk mengetahui peran dan keterlibatan Tendik dalam program MBKM pada Universitas Narotama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan statistik deskriptif dalam pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 69% Tendik sudah tahu dan memahami konsep MBKM dan 93% Tendik yang terlibat dalam program MBKM.
Evaluasi Pemanfaatan TI Menggunakan COBIT 5 Moh. Fachruddin Firmansyah; Awalludiyah Ambarwati; Eman Setiawan
Infoman's : Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika Vol. 16 No. 1 (2022): Infoman's
Publisher : STMIK Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan TI atau teknologi informasi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Surabaya. Tahun 2020 bulan Maret telah terjadi pandemi covid-19 yang mengakibatkan perubahan signifikan bagi kehidupan khususnya pendidikan. MIN 1 diharapkan mampu menghadapi permasalahan tersebut dengan memiliki fasilitas TI yang memadai seperti e-learning, perangkat keras, dan website sekolah. Untuk mengetahui pemanfaatan TI dibutuhkan kerangka kerja atau panduan yang sesuai standart yaitu COBIT 5. Kerangka kerja COBIT 5 digunakan untuk membantu madrasah mencapai nilai optimal dari teknologi infomasi, dengan cara menyeimbangkan sumber daya yang ada. Data penelitian ini berupa kuisioner dan wawancara kepada pemangku kepentingan sesuai pemetaan pada COBIT 5 proses APO04, BAI05 da BAI07. Tahap yang dilakukan seperti identifikasi tujuan strategis madrasah, pengumpulan data, analisa hasil pengumpulan data, dan rekomendasi pengambilan keputusan atau kebijakan. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa tingkat kapabilitas proses APO04 berada pada level 3 yaitu Eshtablished Process, proses BAI05 berada pada level 4 yaitu Predictable Process, dan sedangkan BAI07 berada pada level 3 yaitu Eshtablished Process. Menentukan rekomendasi kebijakan pada tiap proses tersebut. Diharapkan dai hasil rekomendasi dapat membantu MIN 1 dalam menentukan kebijakan terkait TI.