Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jalabahasa: Jurnal Ilmiah Kebahasaan

PENGGUNAAN BAHASA MAHASISWA MULTIETNIK DALAM MEDIA SOSIAL (THE USE OF LANGUAGE OF UNIVERSITY STUDENTS IN SOCIAL MEDIA) Maemunah, Emma
JALABAHASA Vol 12, No 1 (2016): JALABAHASA
Publisher : Balai Bahasa Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36567/jalabahasa.v12i1.107

Abstract

Keberagaman etnik dalam komunitas mahasiswa memunculkan suatu nuansa dan fenomena yang khas dan berbeda dalam penggunaan bahasa. Masyarakat multietnik cenderung menggunakan bahasa yang berbeda-beda ketika berkomunikasi dengan etnik satu dan etnik lainnya. Keberagaman etnik dan bahasa tersebut memungkinkan seseorang menjadi mampu menggunakan lebih dari satu bahasa. Komunikasi saat ini dapat dilakukan melalui berbagai media, salah satunya adalah media sosial. Banyak sekali media sosial yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, seperti facebook, twitter, bbm (blackberry messenger), line, dan whatsapp. Penelitian dengan ancangan sosiolinguistik dan metode kualitatif deskriptif ini bertujuan mendeskripsikan bahasa yang digunakan dalam komunitas mahasiswa multietnik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan oleh mahasiswa multietnik di Kota Semarang dalam media sosial adalah bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. Kemultietnikan mahasiswa dengan bahasa yang berbeda mengakibatkan penggunaan campur kode. Faktor penyebab penggunaan bahasa tertentu antarmahasiswa multietnik adalah stimulus atau inisiasi yang disampaikan oleh penutur pertama. Selain itu, faktor latar atau situasi bahasa tertentu digunakan, faktor penutur dan petutur yang melakukan percakapan, maksud dan tujuan yang diinginkan oleh penutur dan petutur, bentuk pesan dan isi pesan yang dipilih oleh penutur dan petutur turut memengaruhi bahasa yang digunakan. ABSTRACT The ethnical variety in the university student community has brought a unique phenomena and different nuance in their language use. The students in the multiethnic community tend to use various languages to communicate to each other. Those various ethnics and languages would encourage the member of the community to use more than one language. In the other hand, people could communicate nowadays through all sorts of media. One of them is social media. Some of the social medias such as facebook, tweeter, bbm (blackberry messenger), line, and whatsapp could be used as mean of communication. This research uses approach in sociolinguistics and qualitative-descriptive method. The aim of this research is describing the language use in students? multiethnic community. The result shows that the language used in multiethnic students in Semarang in social media is Indonesian, local, and foreign languages. The students in different language multiethnic community used the code-mixing. The factor that causes a certain language use in multiethnic students is the stimulus or the initiation uttered by the ? rst speaker. The other factor such as setting or situation where a certain language used, speaker, and hearer that are involved in the conversation, form and contain of the message chosen by the speaker and the hearer, have also in? uence the language used. 
Pemakaian Bahasa Jawa Keluarga Muda di Eks-Karesidenan Semarang (The Use of Javanese of Young Families in the Ex-Residence Of Semarang) Maemunah, Emma
JALABAHASA Vol 13, No 2 (2017): JALABAHASA
Publisher : Balai Bahasa Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36567/jalabahasa.v13i2.87

Abstract

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang memiliki penutur terbanyak di Indonesia. Terdapat kecenderungan bahwa keluarga muda lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Jawa untuk berbicara terutama di daerah perkotaan. Penelitian terhadap pemakaian bahasa Jawa para keluarga muda yang tinggal di eks-Karesidenan Semarang ini dilakukan untuk melihat pemakaian bahasa Jawa dan pergeserannya ke bahasa yang lain. Data diperoleh dengan metode kuesioner, metode wawancara, dan pengamatan partisipatif. Dengan ancangan teori sosiolinguistik dan metode deskriptif-kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga muda di eks-Karesidenan Semarang tetap memakai bahasa Jawa ketika berbicara dengan mitra tutur yang sesuku tanpa melihat hubungan mitra tutur dan penutur serta lokasi pertuturan dan terjadi pergeseran pemakaian bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. Pergeseran pemakaian bahasa Jawa ke bahasa Indonesia terjadi ketika mitra tutur diketahui tidak sesuku. Hubungan penutur dan mitra tutur, rentang usia penutur dan mitra tutur, serta lokasi pertuturan tidak menjadi faktor terjadinya pergeseran bahasa. Faktor penyebab terjadinya pergeseran bahasa dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia adalah mitra tutur yang diketahui tidak sesuku dan/atau tidak diketahui kesukuannya.Javanese is one of languages with the most speakers in Indonesia. There is a tendency that young family prefers to speak Indonesian rather than Javanese primarily in urban areas. The study on the use of Javanese of young family who lives in eks-Karesidenan Semarang is done to fi nd out the use of Javanese and its shift to other languages. The data were obtained by questionnaire and participant observation techniques. By using the approach of sociolinguistic theory and descriptive-qualitative method, the result of the research shows that young families in eks-Karesidenan Semarang keep using the Javanese when talking to interlocutor from the same ethnicity. The relationship between the speaker and the interlocutor and the location of the speech did not affect the use of the Javanese by the respondent as long as the interlocutor was known come from the same ethnicity and there is a shift in the use of Javanese to Indonesian language in eks-Karesidenan Semarang society. The use of Javanese shifts to the Indonesian occurs when the interlocutors do not come from the same ethnicity. The relations between the speaker and the interlocutor, the age range between the speaker and the interlocutor, and the location of the speech are not factors of the language shift. The factor that causing the language shift from the Javanese to the Indonesian is the interlocutor who does not come from the same ethniciyy and/or the ethnicity of the interlocutor is unknown.