Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Nurses Caring and Patient’s Satisfaction at Internal Medicine Unit of Dr. Soetomo Hospital, Surabaya Hasanah, Nur; Indriatie, Indriatie; Padoli, Padoli; Saudah, Noer
Health Notions Vol 1 No 1 (2017): January-March 2017
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.674 KB)

Abstract

Patient’s satisfaction is crucial for a hospital, and nursing as an integral part of health care in hospitals also determine the level of patient’s satisfaction. At the order of the clinic nurses deal directly with the public as their client. A direct relationship between the nurse and the client need a behaviour that can be accepted by the whole society. Caring as one of the basic values of nursing, is a phenomenon that affects the way to think, feel and relate to others. This study aimed to analyze the relationship between the nurses caring with patient’s satisfaction by using cross sectional design. Population of this study was patients who were treated in Internal Medicine Unit of Dr. Soetomo Hospital in November 2015. The sample size was 75 people, who were selected  by simple random sampling technique. Data collection was done by filling out the questionnaire, then anayzed by using Chi-square test. Results showed 57.33% of the patients gave judgment of satisfactory to nurse caring behaviour and 42.67% gave a good assessment. 62.67% of the patients said they were satisfied with the caring services. There was a significant relationship between nurses caring with patient satisfaction.
PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA) 25% DAN EKSTRAK DAUN PETAI CINA (LEUCAENA LEUCOCEPHALA) 30% Kurnianto, Syaifuddin; Kusnanto, Kusnanto; Padoli, Padoli
Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Sciences) Vol 10 No 2 (2017): AUGUST
Publisher : Unusa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.101 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v10i2.137

Abstract

Burns are one of the injuries that require the best care to achieve optimal cure. Several previous studies have suggested that leaf extract of Centella asiatica and chinese petai leaf potential as burning healing agent for mild and moderate degree besides medical treatment. The purpose of this study was to explain the difference of effectiveness of leaf extract of pegagan leaves 25% by giving 30% petai chinese extract to heal burns. The samples were white rats (Rattus norvegicus) with total of 28 tails selected according to inclusion criteria then divided into 4 groups randomly is group of leaf extract of pegagan leaf 25% (K1), 30% petai petroleum extract (K2) Gel base (K3) and control (K4). The design of this study used the randomized posttest only control group design and analyzed using Anova and post Hoc Duncan test. The measured variable is the duration of wound healing. Anova test results and Post Hoc Duncan test duration of burn wound healing show that 30% Chinese petai extract group has significant difference with other group with p-value <0,05. Treatment of burns by using chinese petroleum extract 30% more effective than 25% of pegagan leaf extract in healing burns in white rats (Rattus norvegicus) as evidenced by the fastest healing time of burns.
A Systematic Review of the Effect of Self-Hypnosis on Quality of Life in Breast Cancer Patients Padoli, Padoli; Hasanah, Nur; Rahmawati, Nur Aini Luthfi
International Journal of Advanced Health Science and Technology Vol. 4 No. 3 (2024): June
Publisher : Forum Ilmiah Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FORITIKES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/ijahst.v4i3.335

Abstract

Cancer is a chronic disease that affects the patient's quality of life. An important cause of cancer is emotional stress, anxiety and depression and emotional stress is known to persist after cancer treatment. This systematic review is aimed to determine the effect of hypnosis on the quality of life in breast cancer patients. Methods: A literature search was performed on databased from PubMed, SAGE, Scopus, ScienceDirect, EBSCOhost, in order to identified articles published from 2017 to 2022. The keywords to search those journals were “hypnosis” OR “self-hypnosis” AND “breast cancer” OR “Breast carcinoma” AND “quality of life” OR “wellbeing”. The detailed PICOT (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Times) framework, established a priori, was used to include and exclude articles for this systematic review. Results.The results of the search and assessment resulted in 44 articles and then data extraction was carried out on 15 articles. It was found that hypnotherapy during surgery, chemotherapy and radiotherapy improved cognitive function and reduced adverse effects on social and physical function and improved overall quality of life in breast cancer patients. We suggest the need for randomized clinical trials to be conducted with sufficient follow-up and statistical power to confirm these results
Kepatuhan Minum Obat dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di Wilayah Puskesmas Kenjeran Surabaya Anjarsari, Ranum; Padoli, Padoli; Waluyo, Kiaonarni Ongko
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 2 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i2.31

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis dan menahun yang hanya bisa dikontrol dengan rutin minumobat. Minum obat berpengaruh untuk keberhasilan terapi dan terkontrolnya tekanan darah. Klien apabila tidak rutin minum obat akan berdampak pada kesehatannya yaitu komplikasi seperti penyakit jantung, gagal ginjal bahkan kematian. Hal ini dapat menyebabkan kualitas hidup pasien hipertensi menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pada pasien hipertensi di Puskesmas Kenjeran Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian desain deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi dengan besar sampel 83 orang yang dipilih dengan accidental sampling. Pengukuran kepatuhan minum obat menggunakan kuesioner MMAS-8 dan pengukuran kualitas hidup menggunakan WHOQOL-BREF. Data yang terkumpul dianalisis univariat untuk mendeskripsikan kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar patuh dalam minum obat 64,1% dan sebagian besar kualitas hidup pasien hipertensi baik 87,1%. Pada kesehatan secara umum sebagian besar baik 61,4%,pada domain fisik sebagian besar buruk 74,6%, pada domain psikologis sebagian besar buruk 54,2%, pada domain sosial sebagian besar baik 71,0%, pada domain lingkungan sebagian besar baik 65,0%. Untuk itu diharapkan pada pasien hipertensi untuk selalu patuh dalam minum obat dan rutin kontrol tekanan darah untuk menjadikan kualitas hidup yang baik.
Kepatuhan Minum Obat Pada Klien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokusumo Surabaya Febiayuni, Nabila; Ongko Waluyo, Kiaonarni; padoli, Padoli; Minarti, Minarti
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i1.35

Abstract

ABSTRAK Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Klien hipertensi harus memahami dan menumbuhkan kesadaran diri terhadap penyakitnya, dan melakukan perawatan mandiri seperti salah satunya patuh minum obat antihipertensi. Semakin patuh klien saat mengkonsumsi obat maka tekanan darah akan terkontrol dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada klien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Wonokusumo Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik accidental sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh klien hipertensi yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Wonokusumo Surabaya dengan jumlah sampel 85 klien. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dari Morisky Medication Adherence Scale (MMAS). Data yang diperoleh kemudian di analisis dikode, dan ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 50,6% memiliki tekanan darah kategori tahap 1 dan sebagian kecil 14,1% memiliki tekanan darah kategori tahap 2, pada tingkat kepatuhan minum obat sebagian besar 57,6% klien hipertensi tidak patuh dan hampir setengahnya 42,4% klien patuh minum obat hipertensi. Klien dan keluarga diharapkan dapat mendukung untuk selalu melakukan pengontrolan tekanan darah dengan rutin serta patuh dalam melakukan pengobatan hipertensi. Kata Kunci : Kepatuhan, Tekanan Darah, Hipertensi ABSTRACT Hypertension or high blood pressure is an increase in systolic blood pressure over 140 mmHg and diastolic blood pressure over 90 mmHg. Hypertension clients should understand and cultivate self-awareness of the disease, and perform self-care such as one of them obediently taking antihypertension drugs. The more obedient the client when taking the drug then the blood pressure will be well controlled. Theadvice of this study is to find out tingkat compliance taking drugs in hypertension clients at work area of Wonokusumo Public Health Center Surabaya. The type of research used is descriptive research with a cross sectional approach and using accidental sampling techniques. The population in this study was all hypertension clients who conducted examinations at Wonokusumo Health Center Surabaya with a sample number of 85 clients. Data collection using questionnaires from the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS). The result showed that most of the 50.6% had stage 1 category blood pressure and a small percentage of 14.1% had stage 2 category blood pressure, at the level of adherence to taking medications most of the 57.6% of hypertensive clients were non-compliant and almost half of 42.4% of clients were obedient to take hypertension medications. Families is hoped that can support clients to always control blood pressure regularly and be obedient in treating hypertension. Keywords : Compliance, Blood Pressure, Hypertension
pdf HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR KLIEN ASMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO riskiani, putriari; Padoli, Padoli; Kiaonarni Ongko W
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i1.37

Abstract

ABSTRAK Serangan asma menjadi salah satu faktor pencetus terjadinya stress. Selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Kecemasan mengakibatkan penurunan fungsi dari Suprachiasmatic Nukleus (SCN) di hypothalamus yang mengakibatkan gangguan pada ritme sirkadia membuat klien asma mengalami kualitas tidur buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Klien Asma Di Wilayah Kerja Puskesmas Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian desain deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh klien asma yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Tulangan Kabupaten Sidoarjo berjumlah 78 klien dengan jumlah sampel 65 klien. Teknik sampling yang digunakan adalah Non Probalility Sampling dengan metode Accidental Sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner kecemasan Zung Self Rating Anxiety Scale dan kuesioner kualitas tidur Pittsburgh Sleep Quality Index. Data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan uji hipotesis Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya klien asma (40,0%) mengalami kecemasan sedang dan sebagian besar klien asma (55,4%) mengalami kualitas tidur buruk. Ada hubungan antara kecemasan dengan kualitas tidur klien asma. (P value=0,002) dimana ketika klien semakin cemas maka kualitas tidur semakin buruk. Klien asma hendaknya tetap menjaga dan mengelola mood dengan baik, menciptakan suasana tidur yang nyaman, minum obat asma sesuai anjuran dokter, sehingga tidak terjadi kecemasan dan kualitas tidur tidak buruk. Kata Kunci : Asma, Kecemasan, Kualitas Tidur ABSTRACT Asthma attacks are one of the trigger factors for stress. It can also exacerbate existing asthma attacks. Anxiety causes a decrease in the function of the Suprachiasmatic Nucleus (SCN) in the hypothalamus which results in disturbances in circadian rhythms making asthmatic clients experience poor sleep quality. The purpose of this research is to find out Relationship Of Anxiety With Sleep Quality Of Asthma Clients In The Working Area Of Puskesmas Tulangan Kabupaten Sidoarjo. This research uses quantitative research with correlational descriptive design research method using cross sectional approach. The population in this study were all asthmatic clients who did examinations at the Puskesmas Tulangan Kabupaten Sidoarjo totaling 78 clients with a sample of 65 clients. The sampling technique used is Non-Probability Sampling with the Accidental Sampling method. The data collection instrument used the Zung Self Rating Anxiety Scale anxiety questionnaire and the Pittsburgh Sleep Quality Index sleep quality questionnaire. The data obtained were then analyzed using the Chi-Square hypothesis test. The results of this study showed that almost half of asthmatic clients (40.0%) experienced moderate anxiety and most asthmatic clients (55.4%) experienced poor sleep quality. There is a relationship between anxiety and sleep quality of asthmatic clients. (P value = 0.002) where when the client gets more anxious, the sleep quality gets worse. Asthma clients should maintain and manage mood well, create a comfortable sleeping atmosphere, take asthma medication as recommended by the doctor, so that anxiety does not occur and sleep quality is not bad. Keywords : Asthma, Anxiety, Sleep Quality
Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) di Bumi Cabean Asri Sidoarjo Shafa Isnaeldha, Athaya; Soelistyowati, Endang; Padoli, Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 2 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i2.39

Abstract

Pemeriksaan Payudara Sendiri adalah tindakan memeriksa kondisi payudara sendiri, tindakan inidilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara untuk mengetahui perubahan yang terjadi padapayudara. Kini kanker payudara terjadi pada remaja. Hal ini disebabkan karena gaya hidup remaja yang tidak sehat dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki remaja tentang SADARI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap remaja putri tentang payudara sendiri (SADARI) untuk deteksi dini kanker payudara di Bumi Cabean Asri Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri sebanyak 67 orang. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan teknik Random Sampling. Peneliti dalam mengumpulkan data penelitian dari responden menggunakan kertas yang berisi kuesioner dan dibagikan melalui rumah ke rumah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian remaja putri (47%) memiliki pengetahuan yang cukup, dan sebagian kecil (16%) memiliki pengetahuan yang baik. Sebagian besar remaja putri (54%) memiliki sikap yang positif dan sebagian kecil (46%) memiliki sikap yang negatif. Remaja putri diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan cara mengikuti pendidikan kesehatan seperti seminar tentang SADARI, maupun menambah wawasan melalui buku, maupun majalah, ataupun media massa dan diharapkan dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin agar dapat mendeteksi secara dini terjadinya kanker payudara.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL KHOIR SURABAYA Alfatik, Fatma; Padoli, Padoli; Minarti, Minarti
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i1.40

Abstract

ABSTRAK Penyakit skabies yaitu kondisi pada kulit yang tidak hanya dapat menjadi penyebab infeksi akan tetapi juga sangat mengganggu. Pasien akan lebih sering menggaruk setiap saat, akibat adanya tungau skabies di bawah kulit. Penyakit skabies terjadi karena personal hygiene yang kurang baik di kalangan santri, seperti adanya kebiasaan santri saling pnjam-meminjam alat dan bahan perlengkapan mandi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian desain deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah santri dengan besar sampel 60 orang yang dipilih dengan accidental sampling. Instrumen pengumpulan data pengetahuan personal hygiene dan kejadian skabies menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Setelah data terkumpul dianalisis menggunakan tabel dengan distribusi frekuensi. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan personal hygiene dan kejadian skabies menggunakan uji chi-square dengan nilai signifikan 0,05. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar 33 orang (55,0%) mengalami tingkat pengetahuan tentang personal hygiene buruk dan hampir setengahnya 27 orang (45,0%) mengalami kejadian skabies. Ada hubungan antara Tingkat Pengetahuan Tentang Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies p value=0,046 p<0,05, dimana pengetahuan santri tentang personal hygiene yang kurang meningkatkan kejadian skabies. Disarankan kepada santri untuk mengikuti penyuluhan tentang pengetahuan personal hygiene di Puskesmas. Santri yang terkena skabies segera dilaporan ke Puskesmas. Kata Kunci : Skabies, Tingkat Pengetahuan Personal Hygiene, Kejadian Skabies ABSTRACT Scabies is a skin condition that can not only cause infection but can also be very annoying. Patients will scratch more often every time, due to the presence of scabies mites under the skin. Scabies disease occurs due to poor personal hygiene among students, such as the habit of students borrowing tools and toiletries. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge about personal hygiene and the incidence of scabies. The type of research used in this research is quantitative with descriptive design research method using a cross sectional approach. The population in this study were students with a sample size of 60 people who were selected by accidental sampling. The instrument for collecting data on personal hygiene knowledge and the incidence of scabies used questionnaires and observation sheets. After the data collected were analyzed using a table with a frequency distribution. To determine the relationship between knowledge of personal hygiene and the incidence of scabies using the chi-square test with a significant value of 0.05. The results showed that most of the 33 people (55.0%) experienced a level of knowledge about poor personal hygiene and almost half of them 27 people (45.0%) experienced the incidence of scabies. There is a relationship between the level of knowledge about personal hygiene with the incidence of scabies p value = 0.046 p <0.05, where the knowledge of students about personal hygiene that does not increase the incidence of scabies. It is recommended for students to take part in counseling about personal hygiene knowledge at the Puskesmas. Students who are affected by scabies are immediately reported to the Puskesmas. Keywords : Scabies, Personal Hygiene Knowledge Level, Scabies Incident
Faktor Risiko Terjadinya Miopia Pada Siswa Di SMA Negeri 11 Surabaya Trianaka Ficta Rochmah; Supriyanto; Padoli, Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 2 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i2.41

Abstract

Miopia merupakan kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang datang ke mata dalam keadaantidak berakomodasi dibiaskan pada satu titik di depan retina. Faktor risiko miopia yakni genetik,faktor perilaku membaca buku, menonton TV, dan penggunaan gadget. Miopia banyak dialami olehsiswa pada tingkat Sekolah Menengah Umum dibanding dengan kelompok usia lain. Tujuan penelitianini untuk mengetahui faktor risiko terjadinya miopia pada siswa di SMA Negeri 11 Surabaya. Penelitianini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitianini sebanyak 176 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling. Pengumpulandata dilakukan pada 24 Mei 2019. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar (53%) siswamengalami miopia, dan sebagian besar (74%) adanya faktor genetik mengalami miopia. Hampirseluruhnya (92%) siswa yang mengalami miopia memiliki perilaku membaca buku yang buruk.sebagian besar (64%) siswa dengan perilaku menonton TV yang buruk, sebagian besar (74%) siswadengan penggunaan gadget yang buruk. Diharapkan siswa mengetahui faktor risiko terjadinyamiopia dan cara memperhatikan kesehatan mata dengan baik serta tidak melakukan perilaku yangdapat mengakibatkan miopia.
Aktivitas Fisik Pada Lansia Hipertensi Di Posyandu Lansia Kelurahan Pacar Kembang Surabaya Aldila Rizma Amalia; Nur Hasanah; Padoli, Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i2.48

Abstract

ABSTRAK Aktivitas fisik yang kurang merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, termasuk salah satunya adalah hipertensi. Peningkatan aktivitas fisik berupa olahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan darah menjadi normal dan menurunkan risiko serangan hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis, lama waktu dan frekuensi aktivitas fisik pada lansia hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dan sampel pada penlitian ini adalah lansia yang terdiagnosis hipertensi di Posyandu Lansia RW 09 Kelurahan Pacar Kembang wilayah kerja Puskesmas Pacar Keling Surabaya. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling dengan besar sampel sebanyak 20 orang lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia hipertensi melakukan aktivitas fisik jenis kombinasi yaitu senam, bersepeda dan berjalan kaki dan sebagian kecil hanya melakukan satu macam aktivitas seperti senam, bersepeda dan berjalan kaki. Sebagian besar lansia melakukan aktivitas fisik selama > 30 menit, sebagian kecil lama waktu aktivitas fisik < 15 menit dan 15-30 menit. Setengahnya lansia hipertensi melakukan aktivitas fisik dengan frekuensi < 3 kali, sebagian kecil frekuensi aktivitas fisik 3-5 kali dan hampir setengahnya frekuensi aktivitas fisik >5 kali. Diharapkan lansia lebih meningkatkan lagi aktivitas fisik olahraga yang sesuai dengan tuntunan petugas kesehatan. Kata kunci: Hipertensi, Lansia, Aktivitas Fisik PHYSICAL ACTIVITY FOR ELDERLY HYPERTENSION AT ELDERLY INTEDRATED SERVICE POST RW 09 KELURAHAN PACAR KEMBANG WORK AREA OF PUSKESMAS PACAR KELING SURABAYA ABSTRACT Lack of physical activity is a risk factor for various chronic diseases, including hypertension. Increased physical activity in the form of regular exercise can lower blood pressure to normal and reduce the risk of hypertension attacks. The purpose of this study was to identify the type, duration and frequency of physical activity in the elderly with hypertension. This research uses a descriptive method. The population and sample in this study were the elderly diagnosed with hypertension at the Posyandu Lansia RW 09, Paddy Kembang Village, the working area of ​​the Paddy Keling Health Center Surabaya. The sampling technique used was quota sampling with a sample size of 20 elderly people. The results showed that most of the hypertensive elderly did a combination type of physical activity, namely gymnastics, cycling and walking and a small proportion only did one type of activity such as gymnastics, cycling and walking. Most of the elderly do physical activity for > 30 minutes, a small portion of the duration of physical activity < 15 minutes and 15-30 minutes. Half of hypertensive elderly perform physical activity with a frequency of < 3 times, a small portion of the frequency of physical activity 3-5 times and almost half the frequency of physical activity > 5 times. It is expected that the elderly will further increase physical activity in sports in accordance with the guidance of health workers. Keywords: Hypertension, Elderly, Physical Activity.