Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Optimasi Clinker Ratio Pada Portland Pozzoland Cement (PPC) Dengan Pozzoland Fly ash herliati, Herliati; Asyha, Dyah Puspita; Nulhakim, Lukman
Jurnal Migasian Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v4i2.126

Abstract

Portland Pozzoland Cement (PPC) adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara semen portland dan pozzoland halus. Semen ini dihasilkan dengan cara menggiling clinker, limestone, gypsum, fly ash secara bersama-sama sehingga partikel memiliki kehalusan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi klinker oleh fly ash terhadap sifat kimia dan fisika semen. Secara kimia, kandungan MgO dan SO3 berpengaruh pada kualitas semen dianalisis menggunakan X-RayFluorescence (XRF). Selain itu juga dilakukan pengujian terhadap lama waktu pengikatan dan kuat tekan mortar. Metode yang dilakukan untuk pengujian sifat fisika semen dilakukan sesuai dengan standar ASTM C270 dan SNI 0302-2014. Komposisi fly ash yang ditambahkan ke dalam campuran bervariasi dalam kisaran 6% sampai dengan 40% berat. Lama waktu pengikatan dan kuat tekan ditentukan pada umur mortar 1, 3, 7, dan 28 hari. Hasil analisis memperoleh nilai optimum pada sampel PPC-8 dimana komposisi fly ash 40%. Pada komposisi optimum ini diperoleh kuat tekan sebesar 423 kg/cm2, kehalusan semen 3760 cm2/gr, waktu pengikatan awal 155 menit dan waktu pengikatan akhir 215 menit
Characteristics of Self Compacting Concrete (SCC) by the Silica Fume as Portland Cement Substitute Herliati Rahman; Puput Dwi Rahayu
Al-Kimia Vol 9 No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v9i2.21064

Abstract

Self-compacting concrete (SCC) is a type of concrete that can flow by itself and can self-compact without using a compactor such as a vibrator. This study aims to observe the effect of cement substitution with silica fume on the compressive strength of concrete. The researchers expect a compressive strength of Self Compacting Concrete up to 500 kg/cm2, although silica fume substituted some portland cement. In order to reduce water use while maintaining the slump flow value of 60±2 cm, a superplasticizer was added at the fixed composition of 1.2% (w/w). The experimental design of silica fume as a cement substitute with a variation of 0%, 5%, 10%, and 15% (w/w). The concrete compressive strength test is carried out under the ASTM C234 standard, while the slump flow value refers to the ASTM C494 standard and the British Standard 5075. Although there was no compressive strength of 500 kg/m2 for all types of cement obtained, it shows that the highest compressive strength of SCC concrete was in the type of OPC cement at 28 days of age.
Optimasi Clinker Ratio Pada Portland Pozzoland Cement (PPC) Dengan Pozzoland Fly ash Herliati herliati; Dyah Puspita Asyha; Lukman Nulhakim
Jurnal Migasian Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v4i2.126

Abstract

Portland Pozzoland Cement (PPC) adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara semen portland dan pozzoland halus. Semen ini dihasilkan dengan cara menggiling clinker, limestone, gypsum, fly ash secara bersama-sama sehingga partikel memiliki kehalusan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi klinker oleh fly ash terhadap sifat kimia dan fisika semen. Secara kimia, kandungan MgO dan SO3 berpengaruh pada kualitas semen dianalisis menggunakan X-RayFluorescence (XRF). Selain itu juga dilakukan pengujian terhadap lama waktu pengikatan dan kuat tekan mortar. Metode yang dilakukan untuk pengujian sifat fisika semen dilakukan sesuai dengan standar ASTM C270 dan SNI 0302-2014. Komposisi fly ash yang ditambahkan ke dalam campuran bervariasi dalam kisaran 6% sampai dengan 40% berat. Lama waktu pengikatan dan kuat tekan ditentukan pada umur mortar 1, 3, 7, dan 28 hari. Hasil analisis memperoleh nilai optimum pada sampel PPC-8 dimana komposisi fly ash 40%. Pada komposisi optimum ini diperoleh kuat tekan sebesar 423 kg/cm2, kehalusan semen 3760 cm2/gr, waktu pengikatan awal 155 menit dan waktu pengikatan akhir 215 menit
Pemanfaatan Daun Mimba (Azadirachta Indica) sebagai Pestisida Organik di RT 07 RW 08 Kelurahan Pabuaran Mekar, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat Herliati Rahman; Yeti Widyawati; Ferra Naidir; Lukman Nulhakim; Dody Guntama; Gilang Lukman Hakim; Ilham Andreansyah; Mubarokah Nuriaini Dewi
Dedikasi:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/dedikasi.v2i1.141

Abstract

RT 07 RW 08 Kelurahan Pabuaran Mekar merupakan salah satu wilayah yang terdapat di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Masyarakat  RT 07 RW 08 Kelurahan Pabuaran Mekar memiliki komoditi hortikultura berupa tanaman sayuran pokcoy dan caisim. Selama ini sayuran pokcoy dan caisim dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bakmie dengan merek dagang “Bakmie Pakcoy” dimana telah memiliki izin dagang dengan nomor: 1229000311938. Salah satu yang menjadi kendala atau permasalahan yang dihadapi masyarakat adalah terletak pada hama yang menyerang tanaman pakcoy. Daun mimba diketahui memiliki zat aktif azadiraktin yang ampuh dalam membunuh hama belalalang dan ulat. Untuk itu Prodi Teknik Kimia Universitas Jayabaya hadir memberikan pelatihan dan penyuluhan pembuatan pestisida organik dari daun mimba di RT 07 RW 08 Kelurahan Pabuaran Mekar Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Dalam pelatihan ini difokuskan pada pembuatan dan penggunaan pestisida dari daun mimba agar jumlah panen tanaman pakcoy dapat ditingkatkan. Capaian pada pelatihan pembuatan pestisida organik dari daun mimba adalah seluruh peserta pelatihan terutama ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) dapat membuat dan mengaplikasikan pestisida organik dari daun mimba. Hasil analisis, diperoleh rata-rata nilai indeks 3,66 dari 6 variabel yang berada dalam nilai interval 2,86 – 4,00 atau nilai interval konversi sebesar 91,45% yang berada dalam nilai interval konversi antara 81,26 – 100. Angka ini menunjukkan bahwa pemahaman peserta terhadap pelatihan yang diberikan “Sangat Baik/Sangat Sesuai”. Keywords: Azadirachta Indica, Daun Mimba, Pestisida Organik
Pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai Bahan Baku pembuatan Bioetanol Herliati Herliati; Sefaniyah Sefaniyah; Ade Indri
Jurnal Teknologi Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.72 KB) | DOI: 10.31479/jtek.v6i1.1

Abstract

Kulit pisang merupakan limbah jika tidak dimanfaatkan, maka dalam waktu  yang relatif panjang akan terakumulasi sehingga dapat menjadi masalah tersendiri terkait dengan pencemaran lingkungan. Kandungan pati dari kulit pisang khususnya kulit pisang kepok cukup tinggi dimana memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol melalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terbaik dalam produksi bioetanol dari bahan baku kulit pisang kepok. Metode yang digunakan untuk mengkonversi kulit pisang menjadi bioetanol adalah dengan fermentasi menggunakan ragi saccharomyces cereviciae. Varibel yang diamati dalam penelitian ini adalah waktu fermentasi dalam kisaran 2, 6 dan 8 hari, suhu fermentasi  30oC dan 40oC serta  derajat keasaman  fermentasi pada pH 4 dan 5. Hasil fermentasi berupa bioetanol dianalisis menggunakan piknometer. Hasil terbaik dari penelitian ini diperoleh pada suhu 40oC dan pH 4 selama 6 hari, yaitu yield 86,35 %.
Review: Potensi limbah Plastik dan Biomassa sebagai Sumber Energi Terbarukan Dengan Proses Pirolisis Herliati Herliati; Septian Bagus Prasetyo; Yogi Verinaldy
Jurnal Teknologi Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.821 KB) | DOI: 10.31479/jtek.v6i2.13

Abstract

Limbah plastik dengan berbagai jenis seperti Polietilen Tereptalat (PET), High-Density polietilen (HDPE), Low-Density polietilen (LDPE), dan polipropilen (PP) merupakan masalah yang harus diatasi dimana Indonesia merupakan negara penyumbang terbesar kedua di dunia. Selain itu Indonesia juga memiliki potensi lokal yang besar dalam menghasilkan limbah biomassa yang merupakan senyawa organik seperti limbah pertanian dan perkebunan.  Hal ini kalau tidak diatasi tentu saja akan berdampak buruk bagi lingkungan. Beberapa alternatif telah dilakukan dalam rangka mengelola limbah tersebut melalui teknologi daur ulang. Namun metode ini memiliki kelemahan karena dibutuhkan biaya yang tinggi untuk membayar tenaga kerja dan biaya proses pemisahan  serta mengakibatkan kontaminasi pada air sungai sehingga metode ini sulit untuk diterapkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, para peneliti kemudian beralih perhatiannya pada pemanfaatan limbah plastik dan biomassa sebagai sumber energi alternatif yaitu bahan bakar cair. Tulisan ini merupakan telaah potensi konversi limbah plastik dan limbah organik menjadi bahan bakar cair dengan teknologi pirolisis. Parameter utama yang dikaji yaitu suhu, tekanan,  jenis reaktor, waktu tinggal dan katalis. Selain itu, gagasan untuk optimasi produk bahan bakar juga dibahas di sini.
Tannins Extraction of Tea Leaves by Ultrasonic Method: Comparison with The Conventional Method Herliati Rahman; Shafira Fildza Arini; Vredyta Utomo
Jurnal Teknologi Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/jtek.v1i8.62

Abstract

Tanin merupakan senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan yang terdapat pada daun teh (Camellia sinensis). Umumnya tanin dipisahkan dari daun teh menggunakan ekstraksi pelarut. Sayangnya metode tersebut memberikan hasil yang kurang memuaskan, sehingga perlu dilakukan cara lain untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan metode ekstraksi ultrasonik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ultrasonik terhadap peningkatan yield tanin hasil ekstraksi. Parameter yang diamati pada penelitian ini diantaranya waktu ekstraksi dan jenis daun teh yang digunakan dari tiga daerah dengan ketinggian dari permukaan laut yang berbeda, yaitu Ciwidey Bandung, Pagar Alam, dan Puncak Bogor. Variasi waktu ekstraksi yang digunakan adalah 4, 6, dan 8 jam dimana frekuensi ultrasonik pada 75 kHz dengan pelarut ethanol 70%. Produk yang mengandung tanin dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Kadar tanin secara kualitatif diuji menggunakan FeCl3 dan Gelatin sedangkan analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-vis Shimadzu UV 1800. Selain itu, karakterisasi Scanning Electron Microscopy (SEM) memberikan validasi bahwa metode ultrasonik berpengaruh terhadap peningkatan rendemen tanin. Hasil tertinggi diperoleh pada teh jenis Pagar Alam dengan waktu ekstraksi 8 jam, yaitu 23,1% yield dimana lebih tinggi 3% dibandingkan dengan metode konvensional.
KAJIAN KINETIKA PEMBUATAN EPIKLOROHIDRIN Herliati Herliati
JURNAL KONVERSI Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.6.1.13-18

Abstract

Secara konvensional, epiklorohidrin (EPCH) dihasilkan dengan proses dehidroklorinasi alil klorida, dimana diperoleh dari klorinasi propilen pada suhu tinggi. Sangat disayangkan, metode ini memiliki kelemahan yaitu menghasilkan hasil samping klorin dalam jumlah besar, membutuhkan energi yang besar karena beroperasi pada suhu tinggi dan menggunakan bahan baku tak terbarukan yaitu propilena. Kajian ini, merupakan sebuah alternatif dimana menggunakan bahan baku gliserol limbah dari produksi biodiesel. Epiklorohidrin diperoleh dengan dehidroklorinasi 1,3-dichloropropanol (1,3-DCP) yang diperoleh dari hidroklorinasi gliserol dengan liquid hidrogen klorida 37%. Kajian kinetika pada reaksi dehidroklorinasi berlangsung pada kisaran suhu 50 to 80oC dan molar rasio 1:5 (sodium hidroksida berlebih) selama 10 menit. Hasil kinetika diperoleh orde reaksi adalah orde satu pseudo terhadap konsentrasi dikloropropanol. Energi aktivasi adalah 38.8 kJ/mol dan faktor pre-exponensial A adalah 1.62 x 107 det-1. Analisa kuantitatif  hasil reaksi dilakukan dengan GC-MS GC-MS (Gas Chromatography-MassSpectrometry). Kata Kunci:  epiklorohidrin, dikloropropanol, hidroklorinasi, Studi kinetika, asam muriatik
PEMANFAATAN SAMPAH SAYURAN SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL Deby Anisah; Herliati Herliati; Ayu Widyaningrum
JURNAL KONVERSI Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.3.1.%p

Abstract

Bahan bakar fosil termasuk dalam sumber energi tak terbarukan, sehingga cadangan sumber bahan bakar fosil di Indonesia semakin berkurang. Hal ini membuat pemerintah harus melakukan langkah-langkah penghematan energi serta mencari sumber-sumber energI baru dan terbarukan untuk menggantikan minyak bumi fosil. Salah satu sumber energy terbarukan dapat diperoleh dengan cara memproduksi bioetanol yang dapat dibuat dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku sampah sayuran yang banyak tersedia di pasar tradisional. Penelitian ini ditujukan untuk melihat tingkat konversi sampah sayuran untuk menjadi bioetanol. Perubahan sampah sayuran menjadi bioetanol yang dilakukan pada penelitian ini melalui dua tahapan yaitu: perubahan sampah sayuran (polisakarida / selulosa) menjadi monosakarida (gula) melalui proses hidrolisis dilanjutkan dengan fermentasi gula menggunakan jamur saccaromices cerevisiae menjadi etanol. Produk hasil fermentasi dianalisa dengan menggunakan Gas Chromatography. Hasil analisa menunjukkan penambahan ragi untuk fermentasi sebanyak 8% (berat) menghasilkan etanol sebanyak 68,17% (berat) dengan kadar 122,95 ppm.. Kata Kunci : Bioetanol, hidrolisa, sampah, sayuran, saccaromices cerevisiae 
Separation of 6-Gingerol in Zingiber Officinale Rubrum Varieties Using an Ultrasonic Assisted Extraction Method Herliati Rahman; Satrio Nur Pambudi; Wahyu Endrunaka
Jurnal Rekayasa Proses Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.67955

Abstract

Gingerol is a chemical compound found in red ginger, with pharmaceutical use as an analgesic drug. Generally, gingerol separation in ginger uses the Soxhlet extraction method, but this process has a weakness. It requires a long process and unsatisfactory yield. This research aims to study ultrasonic frequency effect on increasing gingerol yield in the extraction process. The variables studied were extraction times with variations of 30, 60, 90, and 120 minutes. In addition, the ultrasonic effect was also observed with variations in the ultrasonic frequency of 40 and 50 kHz compared to the solvent extraction method. This study used 70% (v/v) ethanol as a solvent and an operating temperature of 50 ºC as fixed variables.Furthermore, it used a rotary vacuum evaporator at a pressure of 350 mmHg to separate the resulting gingerol extract. Qualitative sample analysis used Thin Layer Chromatography (TLC) and scanning electron microscope (SEM) while quantitative analysis used high-performance liquid chromatography (HPLC), Waters Alliance e2695 brand with X-Terra RP18 column 100 x 4.6 mm, five μm to determine the total gingerol extract. The results showed that ultrasonic power had a significant effect on the results obtained, with the highest yield was 24.71% at the ultrasonic frequency of 50 kHz with an extraction time of 120 minutes.