Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERBANDINGAN KAPASITAS KOLOM DENGAN VARIASI BENTUK PENAMPANG (Studi Kasus Struktur Kolom Rumah Susun di Yogyakarta) Yuniva, Tika; Sulistyorini, Dewi; Shulhan, M Afif
Bangun Rekaprima: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora Vol 8, No 1, April (2022): Bangun Rekaprima
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.714 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v8i1, April.3536

Abstract

Kolom merupakan komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban asksial tekan vertikal. Menurut penelitian terdahulu, kolom dengan sengkang spiral memiliki kinerja terbaik dalam menahan beban dibandingkan kolom dengan sengkang persegi. Namun kenyataannya dilapangan kolom sengkang persegi adalah jenis kolom yang banyak digunakan karena pelaksanaanya mudah dilakukan. Penelitian ini berfokus pada ketiga jenis penampang kolom, yaitu penampang kolom bujur sangkar, lingkaran, dan persegi panjang dan struktur penampang kolom dianalisis berdasar SNI 2847-2019 sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Dimensi kolom bujur sangkar 500 x 500 mm, kolom lingkaran diameter 564 mm dan kolom persegi dimensi 625 x 400 mm. Jumlah tulangan utama dan sengkang semua jenis penampang sama 24D19 dan sengkang D10-100. Hasil analisis selisih kapasitas penampang kolomantara metode SP Coloumn dengan manual dimana kolom lingkaran memiliki selisihøMnsebesar553.839,padakolom bujur sangkar memiliki selisih ø Mn sebesar 477.85, dan pada persegipanjang memiliki perbandingan selisih paling kecil sebesar ø Mn 327.48. Namun, jika dilihat selisih perbandingan pada ø Mn/Mu tidak jauh berbeda pada masing- masing kolom.
INORGANIC WASTE BINS TO INCREASE COMMUNITY PARTICIPATION IN MANAGING HOUSEHOLD WASTE Kurniawan, V. Reza Bayu; Sulistyorini, Dewi; Gutama, Detha Sekar Langit Wahyu; Wibowo, Robertus Anggi Candra; Pasaribu, Wandoni; Purnomo, Haryo
JOURNAL OF SUSTAINABLE COMMUNITY SERVICE Vol. 4 No. 4 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/jscs.v4i4.734

Abstract

The increase in population significantly impacts the growth of waste volume. In Indonesia, poor waste management exacerbates the issue of waste. In Yogyakarta, specifically, this problem has become critical due to the permanent closure of the integrated waste disposal site that has been relied upon. Despite various government programs being implemented, the active participation of the community as waste producers in addressing waste issues must be continuously enhanced. Independent waste management is one of the frequently proposed solutions. This program is supported by an overarching program called the waste bank. The existence of the waste bank must be accompanied by a high level of community participation. However, the lack of community access to the waste bank needs attention. Accordingly, this community service program will provide inorganic waste bins to increase community participation in managing inorganic waste while supporting the role of the waste bank. There are two main activities in this program: the design and production of inorganic waste bins, and the community education of household waste management. This community service collaborates with the waste bank located in Muja-Muju, Yogyakarta, targeting the campus area of the Faculty of Engineering at UST and the community on Miliran Street. This initiative also involves cooperation between the campus and the bank in institutional-scale waste management.
Pengaruh Limbah Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai Berdasarkan Parameter Biochemical Oxygen Demand, Chemical Oxygen Demand, Total Suspended Solid (Studi Kasus Industri Tahu di Dusun Janten, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul) Sardono, Dimas Ari; Sutrisno, Widarto; Sulistyorini, Dewi; Anwar, Aristu; Anggraini, Rizki Budi
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Teknik (SENATEK) 2023
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v6i.846

Abstract

This research aims to evaluate the influence of wastewater treatment plant (WWTP) outlets on the water quality of the Kalibayem River in the Dusun Janten, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul area. The research method employed involved collecting river water samples from points before and after the WWTP outlets, as well as analyzing water quality parameters such as BOD, COD, and TSS. The research findings indicate that the WWTP outlets have a significant impact on the water quality of the Kalibayem River. After undergoing treatment processes at the WWTP, there was a reduction of 0.85% in BOD, 1.28% in COD, and 62% in TSS levels in the river water. Thus, the results of this study demonstrate that the WWTP outlets of the tofu industry do not have a significant impact on pollution in the Kalibayem River in the Dusun Janten, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul area. This means that the WWTP has been successful in reducing pollution loads and maintaining the water quality of the river. The implications of this research can be used as a reference for managing and controlling industrial waste and preserving the sustainability of the river ecosystem in that area.
PENGARUH SUBSTITUSI ABU AMPAS TEBU SEBAGAI FILLER TERHADAP KUALITAS CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) BERDASARKAN UJI MARSHALL Gutama, Detha Sekar Langit Wahyu; Sulistyorini, Dewi; Pamulatsih, Wening Ratri; Handayani, Elisa Fitri
Bangun Rekaprima Vol. 9 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v9i2.5252

Abstract

Jalan merupakan prasarana yang sangat penting dalam sistem transportasi darat guna mendukung semua aktifitas sehari-hari. Meningkatnya pertumbuhan volume lalu lintas akan berdampak terhadap permintaan pembangunan struktur perkerasan jalan yang salah satunya berupa perkerasan lentur. Bahan pembuatan perkerasan lentur terdiri dari aspal, filler dan agregat. Perencanaan campuran aspal perlu pertimbangan khusus diantaranya kompisisi campuran agregat kasar, agregat halus maupun filler. Penelitian ini menggunakan abu ampas tebu sebagai salah satu bahan alternatif berupa filler untuk campuran aspal beton. Abu ampas tebu memiliki sifat khusus yaitu mengandung senyawa kimia yang bersifat pozzolan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu ampas tebu sebagai substitusi sebagian semen terhadap campuran laston AC-BC berdasarkan Uji Marshall. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan eksperiman di laboratorium. Penelitian ini menggunakan variasi abu ampas tebu 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap berat semen tanpa mengubah kadar aspal dengan pembuatan masing-masing variasi 3 benda uji dan jumlah 15 benda uji yang ditambahkan pada berat filler. Abu ampas tebu berasal dari PG. Madukismo, Kasihan, Bantul. Hasil penelitian diperoleh nilai kadar aspal optimum 8,5% untuk nilai karakteristik Marshall pada nilai Density, VMA, VIM, VFB, Stabilitas, Flow, dan Marshalll Quotient pada variasi presentase 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% memenuhi spesifikasi sedangkan   nilai VIM pada presentase 20% yang tidak memenuhi spesifikasi.
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER MOLARITAS RENDAH DENGAN VARIASI ALKALI AKTIVATOR 1,5 DAN 2,5 Sulistyorini, Dewi; Galuh, Dimas Langga Chandra; Prayogi, Yobhy Oktaviandre; Ardiansyah, Mohammad Tegar; Hakim, Abdu Rasyid
Bangun Rekaprima Vol. 9 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.012 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v9i1.4603

Abstract

Semen sebagai salah satu material beton yang menghasilkan polusi CO2 setara dengan produksinya. Dibutuhkan bahan alternatif ramah lingkungan dalam pembuatan beton untuk menggurangi emisi CO2. Beton geopolimer merupakan jenis beton inovasi yang materialnya sangat bersih dari penggunaan semen kemudiandiganti fly ash sehingga beton tersebut ramah lingkungan.Penelitian ini untuk mengetahui pengaruhmolaritas rendah (2M, 3M, 4M) dengan variasi alkali aktivator atau SS/SH (1,5 dan 2,5) terhadap kuat tekan beton geopolimer pada umur 28 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, dengan menggunakan benda uji silinder 15/30 sebanyak 18 silinder.Perawatan dengan suhu ruang. Hasil kuat tekan rata-rata beton geopolimer rasio SS/SH 1,5 pada molaritas 2M, 3M dan 4M berturut-turut sebesar 21,08 MPa, 26,68 MPa, dan 29,72 MPa. Kuat tekan rata-rata beton geopolimer rasio SS/SH 2,5 pada molaritas 2M, 3M, 4M sebesar 27,02 MPa, 29,67 MPa dan 33,47 MPa.
ANALISIS PENGARUH U-TURN TERHADAP KINERJA ARUS LALU LINTAS RUAS JALAN MONDOROKO KEC. SINGOSARI, KAB. MALANG Sutrisno, Widarto; Kumalasari, Kumalasari; Sulistyorini, Dewi; Pestalozzi, Yudhia Pratidina
Bangun Rekaprima Vol. 8 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.58 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v8i2.3963

Abstract

Peningkatan volume kendaraan yang tidak diimbangi dengan kinerja jaringan jalan yang baik dapat mengakibatkan terjadinya kemacetan. Perlambatan kendaraan ketika melakukan U”“Turn juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan kendaraan dimana kendaraan akan melambat dan berhenti. Dengan studi kasus Ruas Jalan Raya Mondoroko, maka dalam penelitian ini akan mengetahui tingkat pelayanan jalan saat ini dengan menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014, sehingga dapat menentukan penanganan yang tepat untuk meningkatkan kinerja jalan. Penelitian dilakukan selama 7 hari pada jam puncak yaitu pagi hari pukul 06.00 ”“ 08.00 WIB, siang hari pukul 11.00 ”“ 13.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 ”“ 18.00 WIB. Penelitihan ini mendapatkan data volume arus lalu lintas terbesar terjadi pada hari Senin yaitu 10.728 kend/jam dengan kapasitas jalan 3135 skr/jam. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka kategori Tingkat Pelayanan Jalan E dan F, yaitu menjelaskan bahwa Ruas Jalan Raya Mondoroko mengalami kemacetan yang disebabkan oleh fasilitas U-Turn.
EVALUASI FAKTOR KEAMANAN LERENG BERDASARKAN NILAI GEOLOGICAL STRENGTH INDEX (GSI) DAN UNIAXIAL COMPRESSIVE STRENGTH (UCS) DALAM PERENCANAAN LERENG Sutrisno, Widarto; Sulistyorini, Dewi; Julendi, Tegar Rahmad; Ardiansyah, Fajar; Ardiansyah, Hendry
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2023): Vol 6, No 2 (2023 JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v6i2.13094

Abstract

Suatu konstruksi yang memerlukan pekerjaan galian tanah (batuan) membutuhkan perencanaan yang baik karena sisi-sisi galian akan terbentuk lereng. Faktor Keamanan (FK) suatu lereng dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah nilai Geological Strength Index (GSI) dan Uniaxial Compressive Strength (UCS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai GSI berdasarkan klasifikasi Hoek & Brown, faktor keamanan pada lereng, dan hubungan dari nilai GSI terhadap faktor keamanan. Penelitian ini menggunakan metode Bishop dalam limit equilibrium method atau metode kesetimbangan batas. Pengamatan di lapangan dilakukan untuk membobotkan nilai Rock Mass Rating (RMR) batuan yang direncanakan akan dijadikan lereng karena adanya galian pada lokasi tersebut. Nilai GSI yang didapatkan berdasarkan persamaan secara berturut-turut dari titik 1- titik 3 adalah 61, 47, dan 60. Nilai material properties batuan hasil dari uji laboratorium dijadikan sebagai parameter untuk melakukan analisis faktor keamanan lereng. Secara berturut-turut, faktor keamanan lereng di titik 1 - titik 3 adalah 3,49, 2,64, dan 3,29. Dalam analisis hubungan antara nilai GSI dan faktor keamanan, nilai faktor keamanan yang didapat sangat dipengaruhi oleh nilai GSI. Semakin tinggi nilai GSI, maka akan semakin besar nilai faktor keamanan suatu lereng. Akan tetapi, kenaikan nilai GSI tidak stabil terhadap faktor keamanan. Pada simulasi ke-2 nilai faktor keamanan hanya bertambah 31% dari simulasi ke-1, sedangkan pada simulasi ke-7 nilai faktor keamanan naik sebesar 1,37% dari simulasi ke-6. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi suatu nilai GSI maka kenaikan nilai faktor keamanan akan semakin bertambah sebesar 93% untuk setiap penambahan 5 nilai GSI.
Pengaruh Penggunaan Fly Ash 10 % Pada Kuat Tekan Beton Roller Compacted Concrete (RCC) Terhadap Serangan Sulfat Darmota, Alexander Karpontius Devano; Sulistyorini, Dewi; Wahyu Gutama, Detha Sekar Langit
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 14, No 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v14i1.11754

Abstract

Permintaan akan beton yang tahan terhadap lingkungan korosif semakin meningkat. Maka dari itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan fly ash dapat meningkatkan kekuatan beton terhadap serangan lingkungan yang korosif seperti serangan sulfat. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan pembuatan 12 sampel benda uji yang dibagi menjadi empat kelompok dengan menggunakan dua pengujian perendaman yaitu pada sodium sulfat dan air dengan jangka waktu yang berbeda, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan fly ash sebesar 10% dapat mempengaruhi kekuatan beton ketika diserang oleh lingkungan yang korosif terutama serangan sulfat. Dari hasil penelitian yang dilakukan, kuat tekan rata-rata dengan perendaman sodium sulfat selama 14 hari menghasilkan kuat tekan sebesar 36,22 MPa, dan selama 28 hari sebesar 38,88 MPa. Sedangkan setelah perendaman dalam air selama 14 hari menghasilkan kuat tekan sebesar 39,84 MPa, dan selama 28 hari sebesar 54,9 MPa. Ini membuktikan bahwa  penambahan fly ash efektif dalam meningkatkan kekuatan dan ketahanan beton dengan tujuan mengisi pori-pori, meningkatkan kinerja beton, dan memperkuat struktur. Sehingga, kuat tekan rata-rata yang dihasilkan pada kedua perendaman melebihi kuat tekan yang ditetapkan atau direncanakan. 
Penggunaan Semen Tipe Portland Pozzolan Cement (PPC) pada Beton Roller Compacted Concrete (RCC) Terhadap Kuat Tekan Ditinjau dari Durabilitasnya Mbani, Umbu Valentino Kanna Ngundju; Sulistyorini, Dewi; Gutama, Detha Sekar Langit Wahyu; Ela, Alfredo Yogusto Figo; Saputro, Agung Purwo
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 14, No 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v14i1.11328

Abstract

Beton Roller Compacted Concrete (RCC) adalah material konstruksi yang sering digunakan dalam proyek-proyek infrastruktur besar, seperti bendungan, tanggul, jalan raya, dan landasan bandara. Beton ini dikenal dengan metode pengecoran khusus yang melibatkan penggunaan roller compactor, yang menghasilkan struktur beton padat dan kuat dengan biaya yang relatif rendah. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi semen Portland pozzolanic (PPC), agregat kasar dengan ukuran maksimum 19 mm, agregat halus, perbandingan air, dan bahan tambah mineral berupa superplasticizer sebesar 0,5%. Pembuatan benda uji dilakukan secara mekanis untuk menghasilkan beton sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pengujian beton dilakukan menggunakan silinder berukuran 150 x 300 mm sesuai dengan ASTM C1435, di mana benda uji dipadatkan menggunakan vibrator hammer. Benda uji kemudian direndam dalam air yang memiliki kandungan sodium sulfat, dengan kondisi lingkungan yang bebas dari kontaminasi, sebagai simulasi lingkungan. Variabel uji yang diuji adalah kuat tekan pada umur 14 hari dan 28 hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sejauh mana penggunaan PPC dapat meningkatkan durabilitas RCC tanpa mengurangi kekuatan tekan, yang merupakan karakteristik utama RCC. Perlakuan rendaman yang diuji meliputi air biasa dan sodium sulfat pada umur 14 hari dan 28 hari. Hasil uji kuat tekan menunjukkan bahwa beton RCC menggunakan semen PPC memiliki kekuatan tekan tertinggi pada perlakuan rendaman sodium sulfat pada umur 28 hari, yaitu sebesar 43,65 MPa. Sebaliknya, hasil terendah tercatat pada beton yang direndam dalam air biasa pada umur 28 hari, yaitu sebesar 34,35 MPa.
KUAT TEKAN BETON ROLLER COMPACTED CONCRETE (RCC)-FLY ASH 15% YANG DIRENDAM SODIUM SULFAT Jodiansyah; Sulistyorini, Dewi; Gutama, Detha Sekar Langit Wahyu
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.5362

Abstract

RCC (Roller Compacted Concrete) pavement is known for its durability, cost-effectiveness, long lifespan, and low maintenance. In this study, RCC concrete was compacted using a vibrator hammer in three layers, each with a compaction time of 20 seconds per layer. The mix proportions were based on SNI 03-2834-2000 and modifications from several journals, with a target compressive strength of 25 MPa. The materials used included coarse aggregate, fine aggregate, Portland Composite Cement (PCC), water, fly ash, and superplasticizer (SPC). The percentage of fly ash used in this study was 15% of the cement weight, with a total of 12 test specimens. The compressive strength of cylindrical concrete samples with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm was tested using two immersion variations: ordinary water and sodium sulfate (Na2SO4), and two durations: 14 days and 28 days. The results showed that the compressive strength of RCC 15 B-14 was 49.16 MPa, RCC 15 B-28 was 52.29 MPa, RCC 15 S-14 was 46.87 MPa, and RCC 15 S-28 was 50.65 MPa. Immersion in sodium sulfate for 14 days resulted in a compressive strength reduction of 4.7% compared to ordinary water immersion, while immersion in sodium sulfate for 28 days resulted in a compressive strength reduction of 3.1% compared to ordinary water immersion. However, the compressive strength results still exceeded the planned strength of 25 MPa