Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search
Journal : NIKe Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan | Fisheries and Marine Scientific Journal

Kondisi Terumbu Karang di Perairan Desa Bintalahe Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo Chika A. Naiu; Femy M. Sahami; Sri Nuryatin Hamzah
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.483 KB) | DOI: 10.37905/.v2i1.1248

Abstract

Penelitian mengenai kondisi terumbu karang telah dilakukan di perairan Desa Bintalahe, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tutupan karang hidup dan kondisi terumbu karang serta hubungan antara kondisi terumbu karang dengan parameter fisika kimia perairan di Desa Bintalahe. Penelitian dilakukan pada Bulan November sampai Desember 2013. Lokasi penelitian ditentukan pada 3 stasiun yang berbeda berdasarkan perbedaan aktivitas yang dilakukan di sekitar stasiun. Pengambilan data dilakukan dengan metode LIT (Line Intercept Transect) dengan membuat transek pada masing-masing stasiun di kedalaman 3 m dan 10 m. Analisis data menggunakan analisis persen tutupan karang dan analisis korelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa tutupan karang hidup di Desa Bintalahe termasuk dalam kategori sedang pada kedalaman 3 m untuk semua stasiun dan kedalaman 10 m untuk Stasiun 2 dan 3, sementara pada kedalaman 10 m Stasiun 1 masuk dalam kategori buruk. Persentase tutupan karang hidup pada kedalaman 3 m pada Stasiun 1 sebesar 42,16%, Stasiun 2 sebesar 35,18%, dan Stasiun 3 sebesar 37,32%. Pada kedalaman 10 m persentase tutupan karang hidup di Stasiun 1 sebesar 23,54%, Stasiun 2 sebesar 34,62%, dan Stasiun 3 sebesar 33,14%. Hasil Analisis korelasi menunjukkan bahwa parameter fisika kimia perairan terukur memiliki korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan dengan persentase tutupan karang hidup di Desa Bintalahe dengan nilai korelasi yaitu (-) 0,146 - 0,049. Kata kunci: Persentase tutupan, kondisi karang, Desa Bintalahe.
Suitability Analysis on Swimming Recreation in Bintalahe Beach Farida H Adam; Femy Sahami; Citra Panigoro
The NIKe Journal VOLUME 8 ISSUE 1 | MARCH 2020
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.714 KB) | DOI: 10.37905/.v8i1.4713

Abstract

This study aims to assess the suitability of Bintalahe Beach Tour as a place to Swim in Kabila Bone District, Bone Bolango Regency, Gorontalo Province. The location of the study was divided into five stations. Parameters measured include Water depth, Bottom substrate, Current velocity, Wave height, Coastal type, Coastal width, Water transparency, Hazardous biota, Freshwater availability, Tidal, Beach Tilt. The data analysis was performed based on the calculation of Beach Tourist Suitability Index. The result of this research indicate that the value of Coastal Equality Index of Bintalahe Coast is about 64,166 - 71,66% which means it is included in the category of Conditional Suit. Keywords: Swimming; recreation; beach; suitability
Soba Candy Products Formulation with the Addition of the Seaweed Eucheuma cottonii Sri Rahayu Kalaka; Femy M Sahami; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 8 ISSUE 4 | DECEMBER 2020
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/nj.v8i4.7844

Abstract

This study aims to determine the formulation of soba candy without seaweed and the formulation of soba candy with the addition of seaweed, the level of preference for the panelists with the addition of seaweed and the quality characteristics of the selected seaweed soba candy. This research activity was carried out in the Laboratory of Testing and Guidance for the Quality of Fishery Products in Gorontalo Province which was divided into two stages. Preliminary research was carried out to determine the basic formulation without seaweed. The main study was to determine the formulation with the addition of seaweed (30%, 40% and 50% by weight of brown sugar) which was analyzed organoleptically using the hedonic test (level of preference) and hedonic quality. The data obtained were analyzed descriptively and to determine the differences between treatments using the Kruskall Wallis method, and to determine the selected / preferred product using the Bayes method. The results showed that the basic formulation (without seaweed) obtained was 100 g brown sugar with 200 ml coconut milk and a formula with additional seaweed that was 40% by weight of brown sugar. Characteristics of the hedonic quality of the selected products obtained in the form of soba candy with the addition of seaweed are soft, less tidy, delicious taste and specific types and specific smells and fresh without additional odor and the results of proximate analysis are 9.94% moisture content, 0.92% ash content, high levels of 4.24% fat, 3.68% protein content and 82.13% carbohydrate content. Keywords: Seaweed; brown sugar; coconut milk; candy; organoleptic.
Keanekaragaman Bivalvia di Kawasan Pantai Desa Katialada | Diversity of bivalvia in the coastal area of Katialada Village. Rasnah Rudi; Femy M Sahami; Faizal Kasim
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 1, MARET 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v5i1.5265

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman bivalvia di Desa Katialada, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret - Juni 2015. Metode pengambilan sampel menggunakan transek garis secara sistematis dengan menggunakan kuadran 2 x 2 meter sebanyak 3 buah kuadran pada setiap line transek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis Bivalvia yang ditemukan di lokasi penelitian ada 4 jenis yaitu Anadara granosa, Gafrarium tumidum, Placuna ephippium, dan Meretrix meretrix. Hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman menunjukkan bahwa antar Stasiun memiliki nilai yang berbeda. Stasiun I dan III menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang, sedangkan untuk Stasiun II masuk dalam kategori tingkat keanekargaman rendah. The purpose of this study was to determine the diversity of bivalves in Katialada Village, Kwandang District, North Gorontalo District. This research was conducted in March - June 2015. The sampling method used systematic transect lines using 2 x 2 meters quadrants of 3 quadrants on each transect line. The results showed that there were 4 types of Bivalvia found at the study site, namely Anadara granosa, Gafrarium tumidum, Placuna ephippium, and Meretrix meretrix. The results of the calculation of diversity index values indicate that between stations have different values. Stations I and III show a moderate level of diversity, while Station II falls into the low diversity category. Katakunci: Bivalvia; keanekaragaman. Keywords: Bivalvia; diversity
Keanekaragaman Jenis dan Indeks Nilai Penting Mangrove di Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo Yulinda R. Antu; Femy M. Sahami; Sri Nuryatin Hamzah
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.345 KB) | DOI: 10.37905/.v3i1.1310

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman dan indeks nilai penting (INP) mangrove di Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan April sampai Desember 2014. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode line transek yang ditarik dari arah laut ke darat. Lokasi penelitian dibagi atas empat stasiun, dan pada setiap stasiun terdiri dari 3 plot pengamatan. Data yang dikumpulkan dianalisis untuk mengetahui tingkat keanekaragaman dan Indeks Nilai Penting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Tabulo Selatan terdapat 7 jenis mangrove yaitu Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Avicennia alba, Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Eksceocaria agallocha, dan Scypiphora hyhyllacea, dengan nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun 1 untuk semua tingkatan yaitu semai, pancang, tiang dan pohon, dengan kategori keanekaragaman sedang, dan nilai indeks keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun 3 dengan kategori keanekaragaman rendah. Hasil analisis INP menunjukkan bahwa jenis yang memiliki INP tertinggi untuk tingkat semai adalah Ceriops tagal, tingkat pancang Sonneratia alba dan Sonneratia caseolaris, untuk tingkat tiang adalah Sonneratia alba dan Avicennia alba dan untuk tingkat pohon adalah Sonneratia alba. Kata kunci: Keanekaragaman, Indeks Nilai Penting, mangrove, Desa Tabulo Selatan
Penilaian Kondisi Mangrove Berdasarkan Tingkat Kerapatan Jenis | Mangrove assesment based on species density Femy Sahami
The NIKe Journal VOLUME 6 NOMOR 2 | JUNI 2018
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v6i2.5185

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi mangrove di wilayah pesisir Kecamatan Paguyaman Pantai berdasarkan tingkat kerapatan jenisnya. Pengambilan data dilakukan pada Bulan Juli-Agustus 2015 di Desa Lito, Desa Limbatihu dan Desa Apitalao menggunakan metode garis transek kuadrat plot bertingkat (nested quadrat). Tingkat kerapatan jenis dihitung berdasarkan kriteria pertumbuhan mangrove yaitu semai, pancang dan pohon. Hasil penelitian menujukkan bahwa jenis-jenis mangrove yang ditemukan sejumlah 11 jenis. Secara umum kondisi mangrove masih dalam kondisi relative baik dengan nilai kerapatan berdasarkan kategori pertumbuhannya yaitu: Tingkat semai memiliki kerapatan antara 50.600-291.700 tegakan/ha; tingkat pancang dengan nilai kerapatan berkisar antara 6.500-47.930 tegakan/ha; dan tingkat pohon memiliki kerapatan 2.983-9.550 tegakan/ha. This study aims to determine the condition of mangroves in the coastal area of Paguyaman Pantai District based on the level of species density. Data was collected in July-August 2015 in Lito Village, Limbatihu Village and Apitalao Village using the nested quadrate plot transect line method. Species density level is calculated based on mangrove growth criteria, namely seedlings, saplings and trees. The results showed that there were 11 species of mangroves. In general, mangrove conditions are still in relatively good condition with density values based on growth categories, namely: seedling level has a density between 50,600-291,700 stands / ha; sapling level with density values ranging from 6,500-47,930 stands / ha; and tree level has a density of 2,983-9,550 stands / ha. Katakunci: Mangrove; penilaian; kerapatan; semai; pancang; pohon. Keywords: Mangrove; assesment; density; seedling; sapling; tree.
Kandungan Merkuri di Wilayah Penangkapan Ikan Nike di Kota Gorontalo Suci Febri Dwi Astuti Doe; Femy M. Sahami; Citra Panigoro
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 4, DESEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.035 KB) | DOI: 10.37905/.v2i4.1270

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat merkuri (Hg) di wilayah penangkapan ikan nike (Awaous melanocephalus) di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember Tahun 2014. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun yaitu stasiun 1 (muara Sungai Bone), stasiun 2 dan stasiun 3 (wilayah penangkapan ikan nike) yaitu stasiun 2 (Kelurahan Leato) dan stasiun 3 (Kelurahan Tanjung Kramat). Pengambilan sampel air dilakukan secara komposit pada setiap titik pengambilan sampel baik di bagian permukaan dan bagian dekat dasar perairan yang pengambilannya hanya dilakukan satu kali. Untuk stasiun 1 dilakukan pada saat air surut dan air pasang, dan untuk stasiun 2 dan stasiun 3 pengambulan sampel dilakukan pada 2 substasiun. Analisis kandungan merkuri (Hg) dilakukan di Laboratorium Balai Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP) Provinsi Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk stasiun 1 kadar merkuri (Hg) terukur sudah melewati batas maksimum yang diperbolehkan pada sampel yang diambil pada saat surut yaitu 0,00121 mg/l (untuk bagian permukaan) dan 0,01489 mg/l (untuk bagian dekat dasar), sedangkan sampel yang diambil pada saat pasang masih dibawah batas maksimum yang diperbolehkan. Untuk stasiun 2 dan 3 (wilayah penangkapan ikan nike) menunjukkan bahwa kandungan merkuri (Hg) terukur di stasiun 2 belum melewati batas maksimum, sedangkan untuk stasiun 3 sudah melewati batas maksimum yang diperbolehkan untuk biota air yaitu 0.00415 mg/l (permukaan peerairan) dan 0.00569 Mg/l (dekat dasar perairan). Kata kunci: Merkuri, Hg, Ikan Nike, Awaous melanocephalus, kualitas air
Content analysis of Escherichia coli in Sliced Yellowfin Tuna Asrin Mosii; Femy Sahami; Sitti Nursinar
The NIKe Journal VOLUME 7 ISSUE 3 | SEPTEMBER 2019
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v7i3.5033

Abstract

The purpose of this study is to determine Escherichia coli bacterial content in chunks of yellowfin tuna (Thunnus albacores) sold in Central Market Gorontalo. This study uses descriptive analysis method which gives an idea as carefully as possible about an individual, state, symptom, or a particular group. Based on observations of the total MPN Coliform samples A, B and C have MPN coliform exceed ISO standards for quality and food safety requirements of fresh fish, ie 24.00 MPN / g. Test EMBA (Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) indicates that the Tuna Yellowfin positive for the bacterium Escherichia coli with colors that are characterized by green metalic. Pieces of tuna sold in the central market town Gorontalo safe to eat at 08:00 am, while at 10:00 am and 12:00 am bacterial content becomes a lot more. The longer the fish are displayed at table without any effort to maintain the quality of the fish, the more the bacteria contained in the fish. Keywords: E. coli; yellowfin tuna; Thunnus albacores; pieces; content analysis.
Struktur Vegetasi Mangrove di Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara Amna dajafar; Abd Hafidz Olii; Femy Sahami
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 2, JUNI 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.574 KB) | DOI: 10.37905/.v2i2.1255

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi mangrove di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulaun, Kabupaten Gorontalo Utara, yang dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2013. Penelitian ini merupakan penelitian survei, dengan menggunakan metode kombinasi antara metode jalur dan metode garis berpetak dengan panjang 300 meter sejajar garis pantai, dengan jarak garis pantai ke arah jalur 20 meter yang terdiri dari tiga stasiun. Penentuan stasiun berdasarkan aspek keterwakilan mangrove dilihat dari posisi Desa Ponelo. Tiap stasiun terdiri dari 1 jalur dan 3 petak dan data yang diambil adalah jenis-jenis mangrove yang dibedakan antara pohon, pancang, dan semai serta parameter lingkungan berupa suhu, salinitas, pH, dan pengamatan substrat. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis vegetasi (kerapatan jenis, kerapatan relatif, frekuensi jenis, frekuensi relatif, dominansi jenis, dominansi relatif, dan indeks nilai penting). Berdasarkan hasil penelitian bahwa ditemukan 4 jenis mangrove pada lokasi pengamatan yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, dan Bruguiera gymnorrhiza. Jenis Rhizophora mucronata ditemukan pada semua stasiun pengamatan. Jenis Rhizophora mucronata memiliki nilai INP tertinggi di stasiun I pada semua kategori, baik pada kategori pohon, pancang, dan semai, masing-masing 300%, dan 200%. Tingginya INP dikarenakan stasiun I hanya terdapat jenis Rhizophora mucronata, Untuk stasiun II dan III jenis Rhizophora apiculata yang memiliki nilai INP tertinggi. Hasil pengukuran parameter lingkungan pada setiap stasiun menunjukan nilia yang sesuai untuk pertumbuhan mangrove. Kata kunci: mangrove, struktur vegetasi, Desa Ponelo
Density of Acanthaster planci in the waters of Olele Village Pius A Arsyad; Femy Sahami; Sri Nuriyatin Hamzah
The NIKe Journal VOLUME 8 ISSUE 2 | JUNE 2020
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.537 KB) | DOI: 10.37905/.v0i0.6885

Abstract

This study aims to determine the density level of Acanthaster planci in Olele Village waters in Kabila Bone District, Bone Bolango Regency. This research was conducted in October 2016 to May 2017. The method used was the Line Intercept Transect (LIT) method with a size of 50 x 5 meters. The research location was divided into 3 stations namely Station I (no influence of human activity), Station II (affected by human activity), and Station III (snorkeling and diving areas). The density was analyzed using the Krebs formula (Napitupulu et al., 2013). The results showed that the population density of Acanthaster planci in the waters of Tomini Gulf, Olele Village, Kabila Bone District is in the alarming or threatening category.