Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT ASUPAN GIZI DENGAN STATUS GIZI ANAK CEREBRAL PALSY Indriasari, Marina; Hardinsyah; Kustiyah, Lilik; Hadipoetro, Ferial
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 6 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan gizi pada anak Cerebral Palsy (CP) dapat terjadi karena asupan makanan yang tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsumsi pangan dan kecukupan asupan gizi kaitannya dengan status gizi anak CP di Jakarta, Depok, dan Bogor. Metode: Desain potong lintang pada penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Subjek sebanyak 45 dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, konsumsi pangan dengan metode food record 1 x 24 jam. Status gizi dinilai dari indeks massa tubuh (IMT) berdasarkan umur. Hasil: Frekuensi makan utama sebanyak tiga kali sehari dengan frekuensi makan selingan satu kali mempunyai korelasi positif kuat dengan status gizi anak CP sebesar 0,636. Tingkat asupan zat gizi makro yang terpenuhi hanya protein dengan korelasi positif kuat sebesar 0.729 terhadap status gizi anak CP. Korelasi positif paling kuat sebesar 0,885 pada jenis buah yang dikonsumsi dengan status gizi. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat asupan seng (p=0,037) dan vitamin C (p=0.008) dengan status gizi. Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat kecukupan seng dan vitamin C, semakin baik status gizi anak CP. Semakin banyak frekuensi makanan selingan dan jenis makanan mengandung protein serta buah, semakin baik status gizi anak CP.
Gastrocnemius Muscle Histopathology In Spastic Rats Marina Indriasari, MD,Phd; Ferial Hadipoetro; Bambang Pontjosoeryanto
Indonesian Journal of Physical Medicine & Rehabilitation Vol 11 No 01 (2022): Indonesian Journal Of Physical Medicine and Rehabilitation
Publisher : Indonesian Journal of Physical Medicine & Rehabilitation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36803/ijpmr.v11i01.327

Abstract

ABSTRACT Introduction: Spasticity caused by the injury of the central nervous system. Muscle with spasticity causes muscle fibers to change in size and distribution. Methods: To analyze the structure of the spasticity of the muscles, study use the excisional biopsy of the gastrocnemius muscle of spastic rats. Experimental study was conducted on 42 spastic rats in 6 groups with different doses of calcium. Staining of gastrocnemius muscle tissue fibers using hematoxylin-eosin.Calcium staining using alizerin red. Results: Hematoxylin-eosin staining shown the muscle cell nucleus, cytoplasm or endoplasm appears roseate. Analysis of the spastic condition found that the distance between the muscle fibers dilated and the diameter smaller. Calcium deposits appear in spastic muscle tissue, by purplish-blue. The pearson correlation test showed a significant correlation between muscle fiber distance and spasticity after intervention (p<0.05). The spearman correlation test showed a significant correlation between spasticity after intervention (p=0.008) and each changes in spasticity (p=0.015). Conclusions: HE staining used to determine the arrangement of muscle tissue in spastic gastrocnemius muscles and alizerin red determined calcium deposits in spasticity muscle tissue. There is a significant correlation between the distance between muscle fibers with spasticity and between changes in spasticity after the intervention.Keywords: alizerin red staining, gastrocnemius muscle, hematoxylin-eosin staining, histopathology, spastic rats
Gastrocnemius Muscle Histopathology In Spastic Rats Marina Indriasari, MD,Phd; Ferial Hadipoetro; Bambang Pontjosoeryanto
Indonesian Journal of Physical Medicine & Rehabilitation Vol 11 No 01 (2022): Indonesian Journal Of Physical Medicine and Rehabilitation
Publisher : Indonesian Journal of Physical Medicine & Rehabilitation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36803/ijpmr.v11i01.327

Abstract

ABSTRACT Introduction: Spasticity caused by the injury of the central nervous system. Muscle with spasticity causes muscle fibers to change in size and distribution. Methods: To analyze the structure of the spasticity of the muscles, study use the excisional biopsy of the gastrocnemius muscle of spastic rats. Experimental study was conducted on 42 spastic rats in 6 groups with different doses of calcium. Staining of gastrocnemius muscle tissue fibers using hematoxylin-eosin.Calcium staining using alizerin red. Results: Hematoxylin-eosin staining shown the muscle cell nucleus, cytoplasm or endoplasm appears roseate. Analysis of the spastic condition found that the distance between the muscle fibers dilated and the diameter smaller. Calcium deposits appear in spastic muscle tissue, by purplish-blue. The pearson correlation test showed a significant correlation between muscle fiber distance and spasticity after intervention (p<0.05). The spearman correlation test showed a significant correlation between spasticity after intervention (p=0.008) and each changes in spasticity (p=0.015). Conclusions: HE staining used to determine the arrangement of muscle tissue in spastic gastrocnemius muscles and alizerin red determined calcium deposits in spasticity muscle tissue. There is a significant correlation between the distance between muscle fibers with spasticity and between changes in spasticity after the intervention.Keywords: alizerin red staining, gastrocnemius muscle, hematoxylin-eosin staining, histopathology, spastic rats
Hubungan Antara Konsumsi Pangan dan Tingkat Asupan Gizi dengan Status Gizi Anak Cerebral Palsy Marina Indriasari; Hardinsyah; Lilik Kustiyah; Ferial Hadipoetro
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 6 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47830/jinma-vol.68.6-2018-60

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan gizi pada anak Cerebral Palsy (CP) dapat terjadi karena asupan makanan yang tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsumsi pangan dan kecukupan asupan gizi kaitannya dengan status gizi anak CP di Jakarta, Depok, dan Bogor. Metode: Desain potong lintang pada penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Subjek sebanyak 45 dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, konsumsi pangan dengan metode food record 1 x 24 jam. Status gizi dinilai dari indeks massa tubuh (IMT) berdasarkan umur. Hasil: Frekuensi makan utama sebanyak tiga kali sehari dengan frekuensi makan selingan satu kali mempunyai korelasi positif kuat dengan status gizi anak CP sebesar 0,636. Tingkat asupan zat gizi makro yang terpenuhi hanya protein dengan korelasi positif kuat sebesar 0.729 terhadap status gizi anak CP. Korelasi positif paling kuat sebesar 0,885 pada jenis buah yang dikonsumsi dengan status gizi. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat asupan seng (p=0,037) dan vitamin C (p=0.008) dengan status gizi. Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat kecukupan seng dan vitamin C, semakin baik status gizi anak CP. Semakin banyak frekuensi makanan selingan dan jenis makanan mengandung protein serta buah, semakin baik status gizi anak CP.
Penyuluhan Daring Higiene Sanitasi, Gizi Seimbang Dan Kesehatan Pada Penjamah Makanan Di Al Jazeerah Hospitality Management Marina Indriasari; Angga Rizqiawan; Isti Istianah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita Vol. 4 No. 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita
Publisher : Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/jpmbp.v4i01.823

Abstract

Pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penjamah makanan agar kualitas makanan yang dihasilkan baik, serta mencegah terjadinya kerusakan dan pencemaran pada makanan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada Tenaga Penjamah Makan di Al Jazeerah Signature Restaurant & Lounge Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kegiatan Penyuluhan dengan tema Higiene Sanitasi, Gizi Seimbang dan Kesehatan pada Penjamah Makanan di Al Jazeerah Hospitality Management akan dilaksanakan 2 tahap dengan kegiatan berupa pemaparan materi oleh 4 narasumber sehingga diharapkan pada Tahap II, peserta dapat mengimplementasikan materi yang telah dijelaskan dan dapat meningkatkan pengetahuan peserta. Tahap I dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2022 dan tahap II dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2022 dengan waktu pelaksanaan selama 2 jam sejak pukul 15.00-17.00. Peningkatan pengetahuan ini dilakukan melalui penyuluhan menggunakan beberapa media edukasi. Dengan dilaksanakannya pre test, penyuluhan dan post test. Hasil dari pelaksanaan pretest dan juga post test kepada peserta didapatlkan kesimpulan berupa pengetahuan peserta mengenai hygiene dan sanitasi serta gizi seimbang untuk produktivitas kerja setelah mendapatkan penyampaian materi masih tergolong sedang pada hari pertama. Sedangkan pada hari kedua, pengetahuan peserta mengenai keamanan pangan serta is terkini mengenai menjaga pola hidup yang sehat setelah mendapatkan penyampaian materi tergolong baik. Secara keseluruhan peserta penyuluhan yang mengikuti merespon secara baik, meskipun terdapat kendala saat menentukan waktu penyuluhan yang tepat.
Gambaran Faktor Penggunaan Aplikasi Kebugaran Berbasis Android Dan Ios Pada Mahasiswa Universitas Binawan Bratama, Frezha; Hakiem Afrizal, Sandra; Indriasari, Marina
Jurnal Keolahragaan JUARA Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Keolahragaan JUARA
Publisher : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/juara.v3i2.11405

Abstract

Perkembangan teknologi berkaitan dengan mudahnya akses informasi menggunakan smartphone. Smartphone yang beredar menggunakan berbagai sistem, diantaranya Android dan iOS. Berkembangnya smartphone disertai pemanfaatan aplikasi, contohnya aplikasi kebugaran. Aplikasi kebugaran sedang diminati kalangan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, desain cross-sectional. Hasil penelitian menunjukan penggunaan aplikasi kebugaran mayoritas perempuan, usia paling banyak antara 18-25 tahun dan mayoritas dari program studi gizi. Jenis perangkat paling banyak yaitu smartphone dengan sistem Android. Durasi penggunaan sehari 30 menit. Fitur fitness & sports menjadi fitur yang selalu tersedia aplikasi kebugaran. Faktor predisposisi yang diperoleh aktivitas fisik responden mayoritas beraktivitas sedang dengan status gizi normal. Faktor pendukung yang berpengaruh yaitu kemudahan akses (81.9%) dan manfaat mencapai BB ideal (82.8%). Faktor pendorong lingkungan didominasi rekomendasi internet. Maka dapat disimpulkan penggunaan aplikasi kebugaran mayoritas menggunakan smartphone Android dan pemilihan suatu aplikasi kebugaran dikarenakan adanya kemudahan akses serta dengan tujuan mencapai BB ideal. Rekomnendasi internet sangat berpengaruh..
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Pegawai di Instalasi Gizi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Fauziyati, Rizka Akbar; Indriasari, Marina
JGK: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Gizi dan Kesehatan
Publisher : Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jgk.v4i1, Juni.2138

Abstract

Background: Hypertension is a condition where blood pressure increases beyond normal limits. Hypertension is a non-communicable disease which is the cause of high death rates in Indonesia. One of the factors that causes hypertension in sufferers includes the nutritional status of obesity and sodium consumption habits. Objective: This research is to determine the factors associated with the incidence of hypertennis in employees at the Nutrition Installation of Harapan Kita Heart and Blood Vessel Hospital. This research uses an observation method with a cross sectional design. Method: The sampling technique used simple random sampling with a sample size of 57 respondents. Hypertension data was obtained through blood pressure measurements, characteristics data and nutritional status data through questionnaires, data on sodium consumption habits was obtained through a semi-quantitative food frequency questionnaire form. This research uses the Chi-square statistical test with a p-value (<0.05). Results: It was found that 21 respondents (36.8%) had hypertension. Based on the Chi-square test, a value of p=0.002 was obtained for the obesity nutritional status variable, p=0.409 for the variable sodium consumption habits. Conclusion: there is no significant relationship between sodium consumption habits and the incidence of hypertension (p>0.05). However, there is a significant relationship between obesity nutritional status and the incidence of hypertension (p<0.05).
Penguatan Kapasitas Kader melalui Edukasi Video Makanan Pendamping ASI di Desa Dangdeur, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang Afrizal, Sandra Hakiem; Indriasari, Marina; Romi, Romi
BERDAYA: Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2025)
Publisher : LPMP Imperium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36407/berdaya.v7i1.1498

Abstract

In 2021, the stunting rate in Dangdeur Village was still relatively high and is expected to decrease by 2024. Dangdeur Village, located in Jayanti Sub-district, Tangerang Regency, is one of the urban areas in Banten Province. Currently, the village has one main Posyandu (integrated health service post) with 10 satellite Posyandu units supported by 25 active cadres. The role of these cadres is crucial in efforts to reduce stunting rates. The method used in this program involved educating cadres through the screening of an educational video about complementary feeding (MPASI). This activity was conducted in August 2024. Before and after the video screening, cadres were given a series of questions to assess their knowledge levels. A total of 25 active cadres participated in the program, and the average knowledge score increased from 63 (Pre-test) to 78 (Post-test). It is hoped that this community service program will help reduce the prevalence of stunting among children in Dangdeur Village and can be implemented in other regions across Indonesia.
MANFAAT DRY NEEDLING TERHADAP LATERAL FLEKSI SENDI LEHER PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BINAWAN Sumiardi, Nadya; Indriasari, Marina
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 5 No 1 (2025): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v5i1.2919

Abstract

Posisi duduk saat melakukan perkuliahan dengan posisi statis dan tidak ergonomis selama 5-6 hari dengan durasi kurang lebih 8 jam dalam waktu yang lama dapat menimbulkan permasalahan seperti keluhan pada bagian leher. Problematika fisioterapi yang sering terjadi pada otot upper trapezius yaitu spasme yang menyebabkan keterbatasan range of motion (ROM). Dry needling merupakan salah satu intervensi untuk nyeri dengan teknik menusukkan jarum ke dalam kulit untuk menstimulasi myofascial trigger point, otot-otot, ligamen, tendon, fasia subkutan, jaringan parut, jaringan sekitar saraf perifer, ikatan neuromuskular, dan jaringan penyangga sebagai manajemen dari gangguan neuromuskular. Intervensi dry needling merupakan metode yang efektif dalam meningkatkan lingkup gerak sendi setelah dilakukan penusukan.Desain penelitian ini adalah pre eksperimental dengan one group pre-post test design dengan jumlah sampel sebanyak 15 subjek yang berasal dari mahasiswa tingkat akhir Program Studi Fisioterapi angkatan 2019, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi, Universitas Binawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam pemberian intervensi dry needling terhadap perubahan lingkup gerak ekstensi dan lateral fleksi sendi leher P = 0,001. Intervensi dry needling dapat memberikan pengaruh perubahan lingkup gerak ekstensi dan lateral fleksi sendi leher.
Sosialisasi Kelas Belajar dan Terapi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Indriasari, Marina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita Vol. 5 No. 02 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita
Publisher : Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/t0v0rw03

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (Difabel). Anak berkebutuhan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing. Anak berkebutuhan khusus membutuhkan instruksi yang berbeda dari anak normal pada umumnya. Tujuan diselenggarakannya sosialisasi ini yaitu untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya kelas belajar dan terapi bagi anak berkebutuhan khusus. Sosialisasi pada kegiatan ini di lakukan secara langsung dengan menggunakan metode ceramah  dengan mengundang 10 orang perangkat desa dan 40 perwakilan dari masyarakat. Informasi yang disampaikan dilakukan menggunakan media gambar dan video. Di samping menggunakan metode ceramah, sosialisasi ini juga menggunakan metode tanya jawab, dimana peserta menyiapkan pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Pada kegiatan sosialisasi ini, masyarakat sudah memahami pentingnya kelas belajar dan terapi bagi anak berkebutuhan khusus sesuai dengan materi yang disampaikan narasumber, hal ini dibuktikan dengan antusias masyarakat yang bertanya kepada narasumber terkait gangguan belajar yang sedang di hadapi oleh anak. Masyarakat juga antusias menjawab semua pertanyaan yang diberikan narasumber. Kesimpulan dari diadakannya sosialisasi ini yaitu agar masyarakat dapat mendeteksi sejak dini gangguan belajar yang kerap dialami anak-anak sehingga dapat dilakukan terapi sejak dini agar proses tumbuh kembang anak agar lebih optimal di masa mendatang.