Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan

KANDUNGAN ASAM LAKTAT DAN PH SILASE PELEPAH PISANG DENGAN PENAMBAHAN LUMPUR KECAP SEBAGAI ADITIF Mohamad Haris Septian
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i2.27692

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan lumpur kecap terhadap kandungan asam laktat dan pH silase pelepah pisang, Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap. Terdapat empat perlakuan, yaitu tingkat penambahan lumpur kecap : P1 = penambahan lumpur kecap 1%, P2 = penambahan lumpur kecap 3%, P3 = penambahan lumpur kecap 5%, dan P4 = penambahan lumpur kecap 7%, masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali.  Data yang terkumpul dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Peubah yang diamati adalah konsentrasi asam laktat dan pH silase pelepah pisang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan lumpur memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan asam laktat dan pH silase pelepah pisang. Penambahan aditif lumpur kecap sebanyak 5% dapat menghasilkan kandungan asam laktat silase pelepah pisang tertinggi dan penggunaan aditif lumpur kecap sebanyak 3% menghasilkan kandungan pH silase pelepah pisang terendah.Kata Kunci: lumpur kecap, pelepah pisang, silase.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR AIR, SIFAT FISIK, DAN ORGANOLEPTIK BEKATUL BERAS MERAH Mohamad Haris Septian; Pradipta Bayuaji; Mikael Sihite; Rizqi Nurul Aeni; Wisnu Romadhon
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 4 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i4.29995

Abstract

ABSTRAK Bekatul beras merah merupakan produk samping dari proses penggilingan padi beras merah yang potensial dijadikan sebagai pakan penguat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap sifat fisik bekatul beras merah. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap. Data yang dihasilkan diuji menggunakan analisis ragam dan jika ada perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Penelitian terdiri dari 5 perlakuan berupa lama penyimpanan yaittu 0, 1, 2, 3, 4 pekan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Pengujian yang dilakukan adalah kadar air, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan metode banting, berat jenis, dan sifat organoleptik. Hasil menunjukkan bahwa lama penyimpanan nyata (P<0,05) meningkatkan kadar air, menurunkan nilai kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan metode banting, tetapi tidak memengaruhi (P>0,05) berat jenis. Perubahan warna terjadi pada pekan keempat, perubahan bau mulai terjadi pada pekan ketiga, perubahan tekstur dengan adanya gumpalan pada pekan ketiga, serangan serangga pada pekan keempat, tetapi tidak terdeteksi adanya jamur yang terlihat secara kasat mata hingga pekan keempat. Kesimpulan, lama penyimpanan dapat menyebabkan perubahan sifat fisik dan organoleptik bekatul beras merah.Kata kunci: bekatul beras merah, penyimpanan, sifat fisik ABSTRACT Brown rice polish is a by-product from brown rice grinding which is potential to be used as concentrate feed. This research was aimed to find out the effect of storage duration on physical properties of brown rice polish. This research used experimental of Completely Randomized Design (CRD). Data collected was analyzed using analysis of variance and continued by Duncan’s test if the results was significant. This research contained 5 treatments storage duration which are 0, 1, 2, 3, and 4 weeks. Each treatment was replicated by 5 times. The properties tested were water content, bulk density, compacted bulk density, thrown compacted bulk density, specific gravity, and organoleptic properties. The result showed that storage duration was significantly (P<0.05) increased water content, decrease bulk density, compacted bulk density, thrown compacted bulk density while specific gravity was not affected (P>0.05). The color was changed in the fourth week, the scent was changed in in the third week, the texture shown by clotting occur in the third week, presence of insect in the fourth week while there was no presence of fungus seen even in the fourth week. It is concluded that storage duration changed the physical and organoleptic properties of brown rice polish. Keywords: Brown rice polish, storage duration, physical properties, organoleptic properties
The Effect of Addition of Various Media Substrates of Local Microorganisms (MOL) to Nutrient Content and Cyanide Acid Level Anaerobic Fermentation of Cassava Peels (Manihot utilissima) Mohamad Haris Septian
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v5i1.46470

Abstract

ABSTRAK  Keterbatasan hijauan pakan menyebabkan perlunya pakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan ternak, salah satu pakan alternatif yang dapat digunakan adalah kulit singkong terfermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai media substrat mikroorganisme lokal (MOL) terhadap kandungan nutrien dan asam sianida fermentasi anaerobik kulit singkong. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Desember 2022 di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Laboratorium CV. Chemmix, Bantul, Yogyakarta, dan di Laboratorium Institut Pertanian Bogor. Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap. Kulit singkong diberi 4 perlakuan dan 5 ulangan, yang terdiri dari (P0) kulit singkong + 1% Effective micro-organism EM4 1%; (P1) kulit singkong + 1% MOL1; (P2) kulit singkong + 1% MOL2; (P3) kulit singkong + MOL3; dan (P4) kulit singkong + MOL4. Data dari hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam, jika hasilnya berbeda nyata dilanjutkan menggunakan uji Dunnet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai MOL memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan protein kasar dan HCN, namun tidak memberikan pengaruh (P>0,05) terhadap kadar air dan abu pada fermentasi kulit singkong.   Kata Kunci: Kulit singkong, air cucian beras, air rebusan kedelai, air limbah ampas tahu   ABSTRACT Limited forage causes the need for alternative feed to meet the needs of livestock, one of the alternative feeds that can be used is fermented cassava peels. This study aimed to determine the effect of adding various media substrates of local microorganisms (MOL) on the nutrient and cyanide acid content of cassava peels anaerobic fermentation. The research was conducted in September-December 2022 at the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Tidar University, CV. Chemmix Laboratory, Bantul, Yogyakarta, Bogor Agricultural Institute Laboratory. The study used a completely Randomize Method. Cassava peels were given 4 treatments and 5 replications, namely (P0) cassava peels + 1% EM4; (P1) cassava peels + 1% MOL1; (P2) cassava peels + 1% MOL 2; (P3) cassava peels + 1% MOL3. Data were analyzed using a Completely Randomized Design (CRD) and continued with the Dunnet test. The results showed that the addition of MOL had a significant effect (P<0.05) on crude protein content and HCN content but had no significant effect (P>0.05) on water content and ash content in the anaerobic fermentation of cassava peels.  Keywords: Cassava peels, rice-washing water, soybean-boiled water, tofu wastewater 
PENGARUH PERBEDAAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME LOKAL SEBAGAI INOKULAN DALAM FERMENTASI KULIT SINGKONG TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK, DAN pH RUMEN SECARA IN VITRO Septian, Mohamad Haris
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v5i3.48892

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai kecernaan bahan kering (KcBK), nilai kecernaan bahan organik (KcBO), dan nilai pH rumen yang diuji secara in vitro dalam fermentasi anaerob kulit singkong dengan biostarter Mikroorganisme Lokal (MOL) dari media pertumbuhan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan meliputi P0 (1 kg kulit singkong + 1% EM4 + 3% molases), P1 (1 kg kulit singkong + 1% MOL1 + 3% molases), P2 (1 kg kulit singkong + 1% MOL2 + 3% molases), P3 (1 kg kulit singkong + 1% MOL3 + 3% molases). Data dianalisis menggunakan analylis of variance (ANOVA). Fermentasi anaerob kulit singkong dengan penambahan berbagai biostarter MOL memberikan hasil yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai KcBK, nilai KcBO dan nilai pH cairan rumen secara in vitro. Nilai rerata pada P0, P1, P2, dan P3 masing-masing untuk KcBK adalah 60,38%; 59,43%; 54,94%; 54,41%; untuk KcBO adalah 64,03%; 63,23%; 58,78%; 58,69%; dan untuk pH cairan rumen adalah 6,71; 6,62; 6,58; 6,63. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penggunakan berbagai biostarter MOL dapat digunakan untuk menggantikan biostarter komersil EM4 dalam proses fermentasi kulit singkong. Kata kunci: fermentasi kulit singkong, MOL   ABSTRACT The study aims to identify the Digestibility of Dry Matter (KcBK), Organic Matter Digestibility (KcBO) values, and rumen pH values tested in vitro in anaerobic fermentation of cassava peels with Indigenous Microorganisms (MOL) biostarter from different growth media. This study used a completely randomized design with 4 treatments and 5 replications including P0 (1 kg of cassava peel + 1% EM4 + 3% molasses), P1 (1 kg of cassava peel + 1% IMO1 + 3% molasses), P2 (1 kg of cassava peel + 1% IMO2 + 3% molasses), P3 (1 kg of cassava peel + 1% IMO3 + 3% molasses). The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). Anaerobic fermentation of cassava peels with the addition of various IMO biostarters gave not significantly different results (P>0.05) on KcBK values, KcBO values, and rumen fluid pH values in vitro. The average scores at P0, P1, P2, and P3 for KcBK were 60.38%; 59.43%; 54.94%; 54.41%; for KcBO were 64.03%; 63.23%; 58.78%; 58.69%; and for rumen fluid pH were 6.71; 6.62; 6.58; 6,63. The results of the study concluded that the use of various IMO biostarters can be used to replace the commercial EM4 biostarter in the cassava peel fermentation process. Keywords: cassava peel fermentation, IMO
KUALITAS SILASE RUMPUT PAKCHONG YANG DIBERI DEDAK FERMENTASI BERDASARKAN NILAI PH, BAHAN KERING, FLEIGH, DAN LEMAK KASARNYA Septian, Mohamad Haris
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v6i2.55051

Abstract

ABSTRAK  Silase telah banyak dikenal sebagai penerapan teknologi tepat guna untuk mengawetkan hijauan pakan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dedak fermentasi yang terhadap nilai bahan kering, pH, Fleigh, dan lemak kasar. Materi yang digunakan yaitu dedak fermentasi dan rumput Pakchong. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan.  Perlakuan yang digunakan meliputi P0 = 0% dedak fermentasi (tanpa penambahan), P1 = 0,5% dedak fermentasi, P2 = 1% dedak fermentasi, P3 = 1,5% dedak fermentasi. Parameter yang diamati adalah nilai bahan kering, pH, Fleigh, dan lemak kasar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dedak fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap terhadap nilai bahan kering, pH, Fleigh, dan lemak kasar. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian dedak fermentasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Semua perlakuan menghasilkan silase dengan kualitas sangat baik berdasarkan nilai Fleighnya.   ABSTRACT Silage has been widely known as an appropriate application of technology for preserving forage. The research aims to determine the effect of using fermented bran on dry matter values, pH, Fleigh, and crude fat. The materials used are fermented bran and Pakchong grass. The research was carried out experimentally using a completely randomized design with four treatments and five replications. The treatments used include P0 = 0% fermented bran (without addition), P1 = 0.5% fermented bran, P2 = 1% fermented bran, and P3 = 1.5% fermented bran. The parameters observed were dry matter, pH, Fleigh, and crude fat values. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The results showed that the fermented bran treatment had no significant effect (P>0.05) on the dry matter, pH, Fleigh, and crude fat values. This research concludes that the administration of different fermented bran did not affect the observed parameters. All treatments produce silages of very good quality based on the Fleigh value.