Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

TOKSIN BOTULINUM (Kajian Pustaka) Hertiana, Elin
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v13i1.849

Abstract

Toksin botulinum adalah suatu neurotoxin yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan paralisis sementara pada otot jika diinjeksikan di sekitarnya. Ada tujuh strain botulinum, yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. Botulinum tipe A (BTX-A) dan tipe B (BTX-B) yang banyak digunakan untuk pengobatan. Toksin botulinum bekerja dengan cara menghambat pelepasan asetilkolin sehingga otot tidak dapat berkontraksi dan terjadi paralisis sementara. Penyembuhan parsial akan terjadi dalam 28 hari dan dalam waktu 3 – 6 bulan otot akan berkontraksi kembali.
TOKSIN BOTULINUM (Kajian Pustaka) Elin Hertiana
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v13i1.849

Abstract

Toksin botulinum adalah suatu neurotoxin yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan paralisis sementara pada otot jika diinjeksikan di sekitarnya. Ada tujuh strain botulinum, yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. Botulinum tipe A (BTX-A) dan tipe B (BTX-B) yang banyak digunakan untuk pengobatan. Toksin botulinum bekerja dengan cara menghambat pelepasan asetilkolin sehingga otot tidak dapat berkontraksi dan terjadi paralisis sementara. Penyembuhan parsial akan terjadi dalam 28 hari dan dalam waktu 3 6 bulan otot akan berkontraksi kembali.
ONLINE VIDEO GAME: THE INNOVATION OF DENTAL HEALTH EDUCATION TOOLS FOR CHILDREN DURING COVID-19 PANDEMIC Yufitri Mayasari; Belanita Belanita; Elin Hertiana
Moestopo International Review on Social, Humanities, and Sciences Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.242 KB) | DOI: 10.32509/mirshus.v1i1.7

Abstract

COVID-19 has presents unprecedent challenge in many aspects of dentistry include oral health promotion. Oral health promotion is recognized an essential component to prevent the oral disease during pandemic. As we know, dental caries is the most common dental and oral health problem suffered by children due to behaviour of maintaining oral health which is often ignored and based on poor knowledge. One way to change the behaviour is through health education using the right media or tool to make it more effective and efficient. Research objectives are to explain knowledge disparity of dental and oral health among students before and after education video game. Pre experiment study with one group pretest until post-test design was taken from a sample of fourth-grade students of SDN 03 Pesanggrahan. The sampling technique was total sampling with a sample size of 66 respondents. Kolmogorov Smirnov test was used for normality test and Wilcoxon test was used for analysing the data. The result obtained from the statistical test of the differences in dental and oral health knowledge among students before and after education through a video game was p-value = 0.001.
Virtual Edukasi Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Kelompok Lanjut Usia Di Masa Pandemi Covid-19 Yufitri Mayasari; Elin Hertiana; Sarah Mersil; Poetry Oktanauli
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4, No 02 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.017 KB) | DOI: 10.32509/abdimoestopo.v4i02.1403

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19 kegiatan promosi kesehatan sedikit terhambat karena ada aturan menjaga jarak sosial atau social distancing guna memutus mata rantai penularan virus SARS-Cov 2.  Hal ini mengakibatkan kegiatan promosi kesehatan tidak dapat berjalan dengan tatap muka. Pemberian edukasi secara jarak jauh menggunakan media daring merupakan solusi terbaik agar program promosi kesehatan terutama terkait gigi dan mulut dapat tetap terlaksana. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan kegiatan edukasi pada kelompok lanjut usia menggunakan media daring Zoom cloud meeting yang dilakukan oleh FKG Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama) bekerja sama dengan Forum Komunikasi Lanjut Usia Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan pada tanggal 3 November 2020.  Kegiatan ini diikuti oleh anggota Forum Komunikasi Lanjut Usia Sudinkes Jak-Sel, anggota Muslimat Nahdlatul Ulama serta masyarakat umum yang seluruhnya berjumlah 82 peserta dimana sebagian besar adalah wanita (95%). Peserta diberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut lansia meliputi : (1) Kondisi fisiologis rongga mulut lansia, (2) Penyakit gigi dan mulut yang sering dialami lansia, (3) Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut sehari-hari untuk lansia. Pada akhir sesi, diadakan tanya jawab seputar materi yang disampaikan. Pada akhir kegiatan dilakukan umpan balik sebagai evaluasi kegiatan menggunakan google form. Hasilnya untuk cara penyajian 68% peserta menilai sangat baik dan 20% peserta menilai baik. Sedangkan untuk materi yang disampaikan 78% peserta menilai sangat baik dan 21% peserta menilai baik.
PENGARUH AIR REBUSAN SERAI DAPUR (Cymbopogon Citratus) TERHADAP PERUBAHAN WARNA RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS Elin Hertiana; Nadya P Suharyanto
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v18i2.2286

Abstract

Latar belakang: Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah terutama spesies tanaman yang digunakan sebagai bahan masakan, minuman maupun obat-obatan, salah satunya adalah serai dapur. Serai dapur (Cymbopogon citratus) memiliki kandungan kimia yang terdiri dari alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, fenol, steroid dan minyak atsiri. Air rebusan serai dapur dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah, menjaga sistem pencernaan, mencegah diabetes dan sebagainya. Dalam bidang kedokteran gigi, serai dapur dapat digunakan sebagai bahan desinfeksi gigi tiruan karena dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Beberapa tanaman herbal yang mengandung flavonoid dan tanin terbukti menyebabkan perubahan warna resin akrilik. Perendaman gigi tiruan dalam air rebusan serai dapur  dapat membuat senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya dapat terserap dan menempel dalam rongga-rongga resin akrilik karena adanya sifat penyerapan air dan porositas dari resin akrilik. Tujuan: Menjelaskan pengaruh air rebusan serai dapur (Cymbopogon citratus) terhadap perubahan warna resin akrilik polimerisasi panas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan desain pretest-post test with control group. Sampel akrilik berukuran 10 x 10 x 2 mm sebanyak 24 buah dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu 3 kelompok perendaman serai dapur dan 3 kelompok perendaman aquades selama 3 hari, 5 hari dan 7 hari. Uji statistik yang digunakan adalah paired t-test dan independent t test. Hasil: Terdapat perubahan nilai value pada 3 hari dan nilai value, chroma serta hue pada 5 hari dan 7 hari perendaman dalam serai (p0.05). Kesimpulan: Perendaman resin akrilik polimerisasi panas dalam air rebusan serai dapur (Cymbopogon citratus) dapat menyebabkan perubahan warna.
PENATALAKSANAAN AMELOGENESIS IMPERFEKTA: LAPORAN KASUS Elin Hertiana
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.672 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v10i1.10614

Abstract

Amelogenesis imperfekta (AI) adalah penyakit keturunan berupa gangguan pembentukan email gigi tanpa adanya manifestasi sistemik. Amelogenesis imperfekta dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi permanen. Amelogenesis imperfekta memiliki 4 tipe, yaitu hipoplasia, hipomaturasi, hipokalsifikasi, dan hipomaturasi-hipoplasia disertai taurodontisme. Dalam laporan kasus ini akan dibahas mengenai penatalaksanaan amelogenesis imperfekta tipe hipokalsifikasi pada pasien pria berusia 40 tahun. Perawatan dilakukan dengan penggunaan pasak fiber dan pembuatan mahkota tiruan penuh logam porselen. Penggunaan mahkota tiruan penuh merupakan pilihan terbaik untuk mengatasi kerusakan email pada penderita amelogenesis imperfekta tipe hipokalsifikasi.
Sociodemographic Factors Associated With Oral Health-Related Quality Of Life Among Elderly Population Yufitri Mayasari; Mutiara Rina Rahmawati Ruslan; Sarah Mersil; Elin Hertiana; Tirani Bina Viraningtyas
Journal Research of Social Science, Economics, and Management Vol. 3 No. 1 (2023): Journal Research of Social Science, Economics, and Management
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jrssem.v3i01.514

Abstract

The aim of the study was to analyze sociodemographic factors associated with oral health-related quality of life among elderly population. Methods: a cross-sectional study was undertaken in 20-23 February 2022 with 75 elderly people aged 60 years and older. This sample size was representative of the geriatric population living at home in the RW 02, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Participants were interviewed at home by trained interviewers using a 15-item questionnaire that included socio-demographic indicators (gender and age). Participants' OHRQoL were evaluated using a validated Indonesian version of GOHAI. The questionnaire consisted of 12 questions, with answers ranging from 1 to 5. GOHAI evaluates three aspects: (A) Physical functions such as speaking, eating and swallowing. (B) Dissatisfaction with appearance and psychosocial effects, including contact with others, self-esteem for oral health, and concerns about appearance. (C) Pain or discomfort, including taking medication to relieve pain. Results: a total of 75 participants completed the questionnaire. Most of the participants were between 60-69 years old (52%). The study population included 33 men (44%) and 42 women (56%). Most of the participants reported a poor OHRQoL score (GOHAI ? 56). There was significantly associated between age and gender with GOHAI category (p = 0.026, CI 95%; p = 0.000, CI 95%). Conclusion: most of respondents reported a poor oral health related quality of life. Sociodemographic factors (age and gender) associated with oral health related quality of life in elderly people.
PENATALAKSANAAN AMELOGENESIS IMPERFEKTA: LAPORAN KASUS Elin Hertiana
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v10i1.10614

Abstract

Amelogenesis imperfekta (AI) adalah penyakit keturunan berupa gangguan pembentukan email gigi tanpa adanya manifestasi sistemik. Amelogenesis imperfekta dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi permanen. Amelogenesis imperfekta memiliki 4 tipe, yaitu hipoplasia, hipomaturasi, hipokalsifikasi, dan hipomaturasi-hipoplasia disertai taurodontisme. Dalam laporan kasus ini akan dibahas mengenai penatalaksanaan amelogenesis imperfekta tipe hipokalsifikasi pada pasien pria berusia 40 tahun. Perawatan dilakukan dengan penggunaan pasak fiber dan pembuatan mahkota tiruan penuh logam porselen. Penggunaan mahkota tiruan penuh merupakan pilihan terbaik untuk mengatasi kerusakan email pada penderita amelogenesis imperfekta tipe hipokalsifikasi.
Pengaruh Edible Coating terhadap Stabilitas Warna Resin Akrilik Hertiana, Elin; Anita; Puspitadewi, Susi R.
e-GiGi Vol. 13 No. 2 (2025): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v13i2.59791

Abstract

Abstract: Disadvantages of heat-polymerized acrylic resin as a denture base material are porosity and water absorption, which can cause aesthetic problems due to causing discoloration of the acrylic resin. Color pigments in food or beverages can be absorbed into the acrylic resin, causing discoloration. This disadvantage may be prevented by a coating material such as an edible coating. This study aimed to determine the effect of edible coating on the color stability of acrylic resin. This was a laboratory and experimental study with a pretest-posttest control group design. Samples were 30 plates of acrylic resin measuring 10 x10 x 2 mm, divided into six groups, consisting of three groups without edible coating and three groups with edible coating. All were immersed in lemongrass water for three days, five days, and seven days. Color measurements of value, chroma, and hue were taken using the VITA EasyshadeÒ spectrophotometer. The result showed there were significant color differences in chroma and hue values after immersion in lemongrass water for seven days (p=0.045 and p=0.028). In conclusion, acrylic resin with edible coating has better color stability compared to acrylic resin without edible coating. Keywords: acrylic resin; dentures; edible coating; color stability    Abstrak: Kekurangan resin akrilik polimerisasi panas sebagai bahan basis gigi tiruan ialah porositas dan penyerapan air yang dapat menimbulkan masalah estetik karena mengakibatkan perubahan warna pada resin akrilik.  Zat warna dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi dapat terserap ke dalam resin akrilik sehingga terjadi perubahan warna. Kekurangan ini mungkin dapat dicegah oleh bahan pelapis seperti edible coating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edible coating terhadap stabilitas warna resin akrilik. Jenis penelitian ialah eksperimental laboratorik dengan desain pretest-posttest with control group. Sampel penelitian ialah 30 buah resin akrilik berukuran 10 x 10 x 2 mm, dibagi menjadi enam kelompok yaitu tiga kelompok tanpa edible coating dan tiga kelompok dilapisi edible coating, dan semuanya direndam dalam air rebusan serai dapur selama tiga hari, lima hari, dan tujuh hari. Pengukuran warna value, chroma dan hue menggunakan alat spektrofotometer VITA EasyshadeÒ. Hasil penelitian mendapatkan perbedaan warna yang bermakna pada nilai chroma dan hue setelah perendaman selama tujuh hari (p=0,045 dan p=0,028). Simpulan penelitian ini ialah resin akrilik yang dilapisi edible coating memiliki stabilitas warna yang lebih baik dibandingkan dengan resin akrilik tanpa edible coating. Kata kunci: resin akrilik; gigi tiruan; edible coating; stabilitas warna