Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

determinan kejadian difteri di rumah sakit umum (rsu) kabupaten tangerang fauziah, arvicha; notoadmodjo, soekidjo; masyitah, siti
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.767 KB) | DOI: 10.35842/formil.v3i2.175

Abstract

Latar Belakang: Difteri adalah penyakit pada saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Kasus difteri di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang bulan agustus hingga desember tahun 2017 sebanyak 44 kasus dan meningkat kembali pada tanggal 01 Januari 2018 hingga 31 Maret 2018 sebanyak 44 kasus, tahun sebelumnya tidak ditemukan kasus difteri.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian difteri di rumah sakit umum kabupaten tangerang tahun 2018.Metode: Metode penelitian yaitu penelitian kuantitatif menggunakan desain case control. Teknik pengambilan sampel kasus dengan total populasi sebanyak 21 anak dan sampel kontrol menggunakan simple random sampling dengan perbandingan 1:1 maka sebanyak 21 anak sehingga total sampel 42 anak. Analisis univariat menggunakan persentase, bivariate menggunakan chi-square dan multivriat menggunakan regresi logistik ganda.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian difteri adalah jenis  kelamin (p=0,011; OR=5,667), pendidikan orang tua (p=0,024; OR=4,675), pekerjaan orang tua (p=0,013; OR=0,200) dan imunisasi pentabio (PB)3 (p=0,014; OR=7,125). Variabel yang dominan terhadap kejadian difteri adalah imunisasi pentabio (PB)3 (p=0,020; OR 25,051). Kesimpulan: variabel yang dominan terhadap kejadian difteri adalah kelengkapan imunisasi pentabio (PB)3 setelah di kontrol variabel umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua. Saran untuk Rumah Sakit Umum Kabupaten untuk terus menggalakkan program pemerintah dalam imunisasi dasar. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang meningkatkan pentingnya imunisasi dengan memberikan penyuluhan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ke masyarakat. 
determinan tumbuh kembang pada bayi 6–12 bulan di wilayah kerja puskesmas pancur kota serang tahun 2017 gustini, sri; masyitah, siti; aisyiyah, nani
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 4, No 1 (2019): Vol 4 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.137 KB)

Abstract

Tumbuh kembang merupakan dua proses yang berbeda, tetapi keduanya tidak dapat berdiri sendiri karena terjadi secara simultan, saling berkaitan, dan berkesinambungan dari masa konsepsi hingga dewasa. Puskesmas Pancur merupakan salah satu puskesmas di wilayah Serang, dalam 3 tahun terakhir selalu masuk dalam cakupan ASI eksklusif terendah. Pada tahun 2015 cakupan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Pancur sebesar 22,0%. Ditahun 2016 menjadi 24,5% dan ditahun 2017 sebesar 25,4%. Hal ini kemungkinan berdampak pada tumbuh kembang balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pancur. Tujuan Penelitian ini untuk mempelajari dan menjelaskan determinan yang berhubungan dengan tumbuh kembang pada bayi 6 – 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pancur Kota Serang tahun 2017.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 6 – 12 bulan bulan sebanyak 563 orang. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Jumlah sampel 210 responden. Pengumpulan data menggunakan rekapitulasi KMS. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan signifikan dengan tumbuh kembang bayi 6 – 12 bulan adalah ASI ekslusif, umur, pendidikan dan paritas. Variabel yang dominan adalah  ASI eksklusif.  OR= 9,152 yang artinya ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya berpeluang 9,1 kali lebih besar tumbuh kembang bayinya sesuai dibanding ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya.ASI eksklusif harus diberikan selama 6 bulan dan tanpa diberikan makanan lain kepada bayi, hal ini dilakukan agar meminimalisir terjadi penyimpangan pada tumbuh kembang bayi. 
THE USE OF GOLDEN SNAIL MEAL TO ENRICH BACILLUS THURINGIENSIS CULTURE MEDIA AND ITS EFFECT ON THE BACTERIAL TOXICITY AGAINST SPODOPTERA LITURA Pujiastuti, Yulia; Masyitah, Siti; Dirgahayu, Sarah; Hadikusuma, Suparman Surya; ., Effendy
JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA Vol 18, No 1 (2018): MARCH, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.213 KB) | DOI: 10.23960/j.hptt.11823-30

Abstract

The use of golden snail meal to enrich Bacillus thuringiensis culture media and its effect on the bacterial toxicity against spodoptera litura. Bacillus thuringiensis is an entomopathogenic bacterium producing spore and protein at sporulation.  There has been limited research on using golden snail as protein resource to enrich bacterial culture media.  This research was aimed at studying bacterial cell/spore production in culture media made from coconut water media and liquid waste of tofu industry (tofu whey) enriched with golden snail meal (GSM), as well as its toxicity against Spodoptera litura. The research was conducted in the Laboratory of Entomology, Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, from June to September 2017. The experiment was arranged in a Factorial Completely Randomized Design (FCRD) with two factors and three replications. The first factor was the addition of GSM (0, 5, 9, 13 and 17 g) and the second was storage longevity (0, 1, and 2 months). Number of test insect (third instar of S. litura) was 30 larvae per treatment.  Parameter observed were spore density, larval mortality, and symptom of infected larvae.  The results showed that B. thuringiensis cultured in culture media enriched with 13 g golden snail meal produced the highest spore density, amounted to 14.14 x 107spores/ml and caused larval mortality up to 86.67%. After one and two month storage treatments, the spore density in the cultures reduced to 2.51 x 107 and 1.49 x 107 spores/ml, respectively. There was a tendency of reduction in spore density under longer storage of the culture. Survived larvae developed abnormally, failed to transform to pupa or imago. 
Pembelajaran Bahasa Arab di MIN 13 Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan mahmudah, mahmudah; Masyitah, Siti; Zubaidah, Zubaidah
Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 11, No 1 (2018): Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/madrasah.v11i1.5711

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses kegiatan belajar dan mengajar Bahasa Arab di MIN 13 Banjar dan mengetahui ruang lingkup pembelajaran Bahasa Arab di MIN 13 Banjar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan data menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: observasi untuk mengamati proses pembelajaran pasa saat proses belajar dan mengajar Bahasa Arab yang berlangsung di kelas, dokumentasi untuk menganalisis ruang lingkup materi Bahasa Arab, dan wawancara dengan guru Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk menggali data proses pembelajaran. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut: proses pembelajaran menyangkut perencanaan proses: dilakukan dengan pembuatan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pembelajaran diusahakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sehingga pembelajaran dapat berjalan sistematis. Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah meliputi beberapa tema yaitu: perkenalan, peralatan sekolah, profesi, alamat, keluarga, anggota btubuh, di rumah, di kebun, di sekolah, di perpustakaan, di kantin, jam, kegiatan sehari hari, pekerjaan, rumah, dan rekreasi.
Jasa penyerbukan serangga pengunjung bunga pada pertanaman stroberi di Ciwidey, Bandung Masyitah, Siti; Rauf, Aunu; Maryana, Nina; Kahono, Sih
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 16 No 2 (2019): July
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5994/jei.16.2.115

Abstract

Strawberry (Fragaria x ananassa Duch) is a horticultural crop whose pollination partly depends on insects. Study was conducted in a strawberry field in Ciwidey-Bandung, with the objective to assess the contribution of flower-visiting insects to strawberry pollination. In this study, the contribution was assessed by pollinators abundance, duration of visits to flower, and pollination efficiency i.e. number of developed achenes, fruit weight and size, and ripening time. The study recorded four most frequent strawberry flower visiting insects which were two hoverfly species:  Episyrphus balteatus (Deg.) (47.3%) and Melanostoma sp. (33.8%); and two bee species: Lasioglossum sp. (7.0%) and Asian honey bee Apis cerana Fabricius (5.3%). Duration of visit per flower by the hoverflies was 7.75–10,00 minutes and by the bees was 0.25–0.79 minutes. Fruits developed from flowers that had received a single visit by each insect species had more number of developed achenes (1.6-1.8 times), higher fruit weight (1.8–2.3 times), bigger fruit size (1.2–1.3 times), and shorter ripening time (1–3 days), compared to those fruits developed from flowers not visited by the insect. The presence of bees and hoverflies play an important contribution to strawberry pollination in Ciwidey. Our findings have implications for increasing strawberry yield through management of insect pollinators.
URGENSI MEMAHAMI KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN YANG TERJADI PADA DIRI PESERTA DIDIK Siregar, Tarmiji; Farhanah, Jihan; Nurbaithie, Siti; Masyitah, Siti
Al Ittihadu Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Cv Arsy Persada Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63736/ai.v1i1.16

Abstract

Growth can be defined as an increase in size (physical) or a quantitative change. In the material as a result of environmental influences. This quantitative change can be an enlargement or increase from nothing, from small to large, from small to many and so on. While the term development is part of a qualitative process. Changes that refer to the quality of function of physical organs, not the physical organs themselves. In other words, the emphasis on the meaning of development lies in the improvement of psychological functions brought about by the physical organs. This theoretical analysis technique involves interpretation using a qualitative approach (critical reasoning). So the development of students, especially those who are in transition from childhood to adolescence and from adolescence to adulthood, affects many lines of life processes, including the learning process. From this it can be concluded, when students go through a period called the period of growth and development, they are very vulnerable to problems that will later affect their learning process at school. So before knowing how the problems are, the more important thing is to understand the concepts in the growth and development of students.
DETERMINAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA SISWA SMK Afriani, Dini; Masyitah, Siti; Agustina, Santi
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 7 No. 2 (2020): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.511 KB) | DOI: 10.33867/jka.v7i2.215

Abstract

Remaja merupakan kelompok risiko perilaku seksual karena remaja merupakan suatufase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, berlangsung antara usia12 sampai 21 tahun. Fase peralihan tersebut diikuti dengan pemikiran yang masih labilsering terbawa pergaulan tidak sehat dan terjerumus pada seks bebas (Perilaku seksual).Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan perilaku seksual berisiko, tetapipenelitian sebelumnya belum melaporkan determinan perilaku berisiko pada siswa SMKCihaurbeuti Ciamis, sebagian besar penelitian fokus kepada sikap remajanya. Jenispenelitian ini adalah kuantitatif non eksperirnental yaitu survei analitik yang dilakukandengan cross sectional. Penelitian tersebut telah dilaksanakan pada bulan April 2019di SMK Cihaurbeuti Ciamis. Penelitian ini menggunakan populasi total sebanyak 107orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner determinan perilaku seksual berisiko.Data analisis yang digunakan yaitu analisis univariat yang dilakukan tehadap tiap variabeldari hasil penelitian dan menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel,analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang berhubungan atau berkorelasimenggunakan Uji Chi-Square, dan analisis multivariat menggunakan uji statistik regresiberganda. Hasil analisis multivariat dilihat dari Nilai Odd Ratio (OR), semakin besar nilaiOR semakin besar pengaruhnya pada variabel dependen. Hasil tiap variabel dengan OR95% CI yaitu pengetahuan 3,472, Media informasi 1,370, Teman sebaya 33,66, peranorang tua 2,833, Agama 0,683, status berpacaran 3,059, tempat tinggal 2, 746. Faktoryang paling dominan adalah teman sebaya dengan OR adalah 13,024 setelah dikontrololeh variabel pengetahuan, peran orang tua, status berpacaran, dan tempat tinggal.
Jasa penyerbukan serangga pengunjung bunga pada pertanaman stroberi di Ciwidey, Bandung Masyitah, Siti; Rauf, Aunu; Maryana, Nina; Kahono, Sih
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 16 No 2 (2019): July
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.479 KB) | DOI: 10.5994/jei.16.2.115

Abstract

Strawberry (Fragaria x ananassa Duch) is a horticultural crop whose pollination partly depends on insects. Study was conducted in a strawberry field in Ciwidey-Bandung, with the objective to assess the contribution of flower-visiting insects to strawberry pollination. In this study, the contribution was assessed by pollinators abundance, duration of visits to flower, and pollination efficiency i.e. number of developed achenes, fruit weight and size, and ripening time. The study recorded four most frequent strawberry flower visiting insects which were two hoverfly species:  Episyrphus balteatus (Deg.) (47.3%) and Melanostoma sp. (33.8%); and two bee species: Lasioglossum sp. (7.0%) and Asian honey bee Apis cerana Fabricius (5.3%). Duration of visit per flower by the hoverflies was 7.75–10,00 minutes and by the bees was 0.25–0.79 minutes. Fruits developed from flowers that had received a single visit by each insect species had more number of developed achenes (1.6-1.8 times), higher fruit weight (1.8–2.3 times), bigger fruit size (1.2–1.3 times), and shorter ripening time (1–3 days), compared to those fruits developed from flowers not visited by the insect. The presence of bees and hoverflies play an important contribution to strawberry pollination in Ciwidey. Our findings have implications for increasing strawberry yield through management of insect pollinators.