Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN KEBIASAAN SENAM, ASUPAN KALSIUM DAN VITAMIN C DENGAN DENSITAS MASSA TULANG Siahaan, Ginta; Nasution, Erlina; Sihotang, Urbanus
GIZI INDONESIA Vol 38, No 2 (2015): September 2015
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.177 KB)

Abstract

ABSTRACTOsteoporosis in women starting at the age of 30 years and increased significantly at the age of 50 years, or around the age of menopause and prevalence of osteoporosis is 80 percent occurred in women. Prevention can be done with doing exercise and giving attention to a high dietary intake of calcium and vitamin C. The purpose of this study was to determine the gymnastic habits, intake of calcium and Vitamin C with a density of bone mass of gymnastics partisipants in Asia Mega Mas Housing at Sukaramai, Medan in 2013. This study was an observational with cross sectional study design. The number of subject was calculated using statistical formulas and samples were determined using purposive sampling technique with total of 67 people. Chi Square was applied and followed by a test of multivariate logistic regression to evaluate the most influence variable on bone mass density. The results showed that there were significant relationships for the three independent variables with bone mass density (p <0.05). Logistic regression test found that the most affected factor to bone mass density of gymnastics participants was calcium. For the people who like sport and have aged >30 years, intake adequately of calcium should be considered to prevent bone loss (osteoporosis) prematurely.Keywords: gymnastics habits, calcium, vitamin C, bone mass density ABSTRAKOsteoporosis pada perempuan di mulai pada usia 30 tahun dan meningkat secara nyata di usia 50 tahun, atau sekitar usia menopause dan prevalensi nya 80 persen terjadi pada kaum perempuan. Pencegahannya dengan melakukan olahraga dan memperhatikan asupan makanan tinggi kalsium, dan vitamin C. Tujuan penelitian adalah mengetahui kebiasaan berolahraga senam, asupan kalsium dan vitamin C dengan densitas massa tulang peserta senam di komplek Asia Mega Mas Sukaramai Medan tahun 2013. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain penelitian cross sectional. Perhitungan sampel menggunakan rumus statistik didapatkan jumlah 67 orang orang. Penentuan sampel ditentukan melalui teknik purposive sampling. Analisis bivariat digunakan uji chi square, dilanjutkan uji logistik regresi multivariat untuk melihat variabel yang paling mempengaruhi densitas massa tulang. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna untuk ketiga variabel independent yang mempengaruhi densitas massa tulang (p < 0,05). Sedangkan uji lanjutan dengan uji logistik regresi didapatkan asupan kalsium yang paling mempengaruhi densitas massa tulang peserta senam. Bagi masyarakat yang suka berolahraga dan berusia >30 tahun sebaiknya kegiatan olahraga diikuti dengan asupan kalsium yang cukup untuk mencegah terjadi pengeroposan tulang (osteoporosis) yang lebih cepat.
HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA MULIO REJO KEC. SUNGGAL Sihotang, Urbanus
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 16 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.386 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v16i2.1085

Abstract

ABSTRACT Background: Stunting is a chronic condition of growth disruption which is described in the z-score of TB / U <-2 SD due to inadequate nutrition during the growth mass Stunting in toddlers is a time that is prone to experiencing malnutrition problems, because toddlers' bodies experience relatively fast growth and development and will determine the quality of growth in the future Objective: Knowing the Relationship between Parenting Pattern and the Incidence of Stunting in Toddlers Aged 24-59 Months in Mulio Rejo Village, Kec. Sunggal. Methods: This study is an observational study with cross sectional study design. Respondents were 48 mothers who have toddlers aged 24-59 months were chosen by simple random sampling method. The data taken regarding feeding habits, parenting habits, hygiene habits, and habits of getting health services were obtained through questionnaires, and the incidence of child stunting obtained from measurements of children's height using a toddler's height measurement tool. Data analysis to observe the relationship between variables using the Chi-Square test. Results: The results showed the proportion of toddler stunting in village Mulio Rejo was 20,8%. There was no a significant correlation between feeding habits (p-value = 1,000) on the incidence of toddler’s stunting Conclusion : There was no correlation between mother's parenting habits, feeding habits, parenting habits, hygiene habits and health care habits with the incidence of stunting. ABSTRAK Latar Belakang : Stunting merupakan salah satu permasalahan status gizi pada balita yang digambarkan sebagai bentuk kegagalan pertumbuhan akibat gizi buruk dan kesehatan selama periode prenatal dan postnatal. Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Stunting akan berdampak dan dikaitkan dengan proses kembang otak yang terganggu, dimana dalam jangka pendek berpengaruh pada kemampuan kognitif. Dampak jangka panjang dapat mengurangi kapasitas untuk berpendidikan lebih baik dan hilangnya kesempatan untuk peluang kerja dengan pendapatan lebih baik. Tujuan: Mengetahui Hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Mulio Rejo Kec. Sunggal. Metode : :Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan dengan desain Cross Sectional. Responden adalah 48 orang ibu yang mempunyai balita usia 24-59 bulan dengan metode pengambilan sampel secara acak sederhana. Data yang diambil mengenai kebiasaan pemberian makan, kebiasaan pengasuhan, kebiasaan kebersihan, dan kebiasaan mendapatkan pelayanan kesehatan yang didapat melalui kuisioner, dan kejadian stunting anak yang didapat dari hasil pengukuran tinggi badan anak menggunakan alat ukur tinggi badan balita. Analisis data untuk melihat hubungan antara variabel menggunakan uji Chi-Square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan prevalensi stunting sebesar 20,8%. Tidak ada hubungan pola asuh ibu tentang kebiasaan pemberian makan, kebiasaan pengasuhan, kebiasaan kebersihan dan kebiasaan mendapatkan pelayanan kesehatan dengan kejadian stunting Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan kejadian stunting di desa Mulio Rejo.
Awareness-Raising Program of Anemia Using Comics and Social Media for Teenage Girls Sihotang, Urbanus
Journal of Saintech Transfer Vol. 4 No. 2 (2021): Journal of Saintech Transfer
Publisher : Talenta Publisher Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jst.v4i2.7790

Abstract

Nutritional problems that teenagers often experience are malnutrition, overweight, obesity and anemia. Risk of anemia in teenage girls is higher than in boys because of the increased demand of iron during the menstruation period. However this also becomes problematic because girls often limit their food intake. Blood Boost Formula is often prescribed to prevent anemia in teenage girls. The purpose of this community dedication activity is to find out about the compliance with consuming Blood Boost Formula, anemia prevalence and knowledge improvement of the audience after the program. This community dedication activity used comics and social media such as WhatsApp group. The target of this activity is 47 teenage girls of SMK Budi Nasional Tebing Tinggi students. Measured parameters for evaluation are medication compliance with consuming Blood Boost Formula, the degrees of awareness in anemia using questionnaire and anemia prevalence through Hemoglobin test using digital test. The results are showing that 69% of the students are not complying with the medication. There are 34% anemia prevalences. The pretest score was 20 points at the lowest and 60 points at the highest. While the post-test score was 27 points at the lowest and 67 points at the highest. There is an increase of mean value between pretest and post-test by about 10 points.
Kebahagiaan dan Hubungannya dengan Hipertensi di Indonesia : Analisis Data Indonesian Family Life Survey (IFLS5) Tahun 2014 Olwin Nainggolan; Effendy Nainggolan; Urbanus Sihotang
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 31 No 3 (2021)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v31i3.4036

Abstract

Happiness in several studies is mentioned to have a correlation with several diseases such as hypertension, cardiovascular disease and obesity. Happy people tend to live longer and live healthier lives. The purpose of the study was to look at the association and the magnitude of the risk of happiness with the incidence of hypertension in Indonesia. This study used secondary data from the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS5) with respondents aged ≥19 years old with normal weight (BMI 18,5-24,9). Conceptual framework with a risk factor model approach. Association of happiness to hypertension using multiple logistic regression analysis with the significance of p value <0.05. Prevalence of hypertension aged ≥19 years old in Indonesia based on IFLS5 data is 23.1%. Proportion of respondents very happy was 11.6% and happy was 78.0%. The results of multivariate analysis showed that happiness did not have a strong enough relationship with the incidence of hypertension. Age variable is the factor with thestrongest influence on the incidence of hypertension with OR 5.63 (95% CI 5.02-6.32). Abstrak Kebahagiaan pada beberapa penelitian disebutkan memiliki korelasi dengan beberapa penyakit seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular dan kegemukan. Orang yang merasa bahagia cenderung memiliki umur yang lebih panjang dan memiliki hidup yang lebih sehat. Tujuan dari analisis adalah melihat hubungan dan besaran risiko kebahagiaan terhadap kejadian hipertensi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder Indonesian Family Life Survey tahun 2014 (IFLS5) dengan responden berumur ≥19 tahun yang memiliki berat badan normal (IMT 18,5-24,9). Kerangka konsep yang dipergunakan adalah dengan pendekatan model faktor risiko. Untuk melihat hubungan kebahagiaan dengan hipertensi digunakan analisis regresi logistik berganda dengan kemaknaan p value < 0,05. Prevalensi hipertensi umur ≥19 tahun di Indonesia berdasarkan data IFLS5 adalah sebesar 23,1%. Proporsi responden yang merasa sangat bahagia 11,6% dan merasa bahagia sebesar 78,0%. Hasil analisis multivariat memperlihatkan kebahagiaan tidak memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap kejadian hipertensi (p value = 0,62). Variabel umur merupakan faktor yang paling kuat pengaruhnya terhadap kejadian hipertensi dengan OR 5,63 (95%CI 5,02-6,32).
HUBUNGAN KEBIASAAN SENAM, ASUPAN KALSIUM DAN VITAMIN C DENGAN DENSITAS MASSA TULANG Ginta Siahaan; Erlina Nasution; Urbanus Sihotang
GIZI INDONESIA Vol 38, No 2 (2015): September 2015
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v38i2.185

Abstract

ABSTRACTOsteoporosis in women starting at the age of 30 years and increased significantly at the age of 50 years, or around the age of menopause and prevalence of osteoporosis is 80 percent occurred in women. Prevention can be done with doing exercise and giving attention to a high dietary intake of calcium and vitamin C. The purpose of this study was to determine the gymnastic habits, intake of calcium and Vitamin C with a density of bone mass of gymnastics partisipants in Asia Mega Mas Housing at Sukaramai, Medan in 2013. This study was an observational with cross sectional study design. The number of subject was calculated using statistical formulas and samples were determined using purposive sampling technique with total of 67 people. Chi Square was applied and followed by a test of multivariate logistic regression to evaluate the most influence variable on bone mass density. The results showed that there were significant relationships for the three independent variables with bone mass density (p 0.05). Logistic regression test found that the most affected factor to bone mass density of gymnastics participants was calcium. For the people who like sport and have aged 30 years, intake adequately of calcium should be considered to prevent bone loss (osteoporosis) prematurely.Keywords: gymnastics habits, calcium, vitamin C, bone mass density ABSTRAKOsteoporosis pada perempuan di mulai pada usia 30 tahun dan meningkat secara nyata di usia 50 tahun, atau sekitar usia menopause dan prevalensi nya 80 persen terjadi pada kaum perempuan. Pencegahannya dengan melakukan olahraga dan memperhatikan asupan makanan tinggi kalsium, dan vitamin C. Tujuan penelitian adalah mengetahui kebiasaan berolahraga senam, asupan kalsium dan vitamin C dengan densitas massa tulang peserta senam di komplek Asia Mega Mas Sukaramai Medan tahun 2013. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain penelitian cross sectional. Perhitungan sampel menggunakan rumus statistik didapatkan jumlah 67 orang orang. Penentuan sampel ditentukan melalui teknik purposive sampling. Analisis bivariat digunakan uji chi square, dilanjutkan uji logistik regresi multivariat untuk melihat variabel yang paling mempengaruhi densitas massa tulang. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna untuk ketiga variabel independent yang mempengaruhi densitas massa tulang (p 0,05). Sedangkan uji lanjutan dengan uji logistik regresi didapatkan asupan kalsium yang paling mempengaruhi densitas massa tulang peserta senam. Bagi masyarakat yang suka berolahraga dan berusia 30 tahun sebaiknya kegiatan olahraga diikuti dengan asupan kalsium yang cukup untuk mencegah terjadi pengeroposan tulang (osteoporosis) yang lebih cepat.
Pengaruh Media Booklet terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak dalam Memilih Makanan Jajaan Sehat pada Anak Sekolah Dasar di SD Negeri 104244 Jati Sari Lubk Pakam Erlina Nasution; Hany Putri Hidayat; Urbanus Sihotang
Journal of Educational Innovation and Public Health Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Journal of Educational Innovation and Public Health
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/innovation.v2i1.2124

Abstract

Snacks are food and drinks prepared or sold by street vendors on the streets and in public places that are eaten or consumed immediately without further processing or further preparation. However, according to the KLB from 2019-2022, food poisoning reached 23.36%. BPOM also found that 42 times (14.4%) of food poisoning came from snacks. Objective: to determine the effect of booklet media on increasing children's knowledge and attitudes in choosing Healthy Snacks for students at SDN 104244 Jati Sari Lubuk Pakam.Method: Pre- Experimental research type with a One Group Pre- Post Test research design which only used the Experimental group without a control/comparison group. The population in this research was students in grades IV and V, namely 53 people. Data collection was carried out by interviews. using a questionnaire sheet and analysis using the T-dependent test.Results: Research results showed that at the beginning of the research the knowledge score before the intervention was given in the form of counseling was 10.51 and after the intervention was given it increased to 20.06, while the attitude score before the intervention was given in the form of counseling was 17.79 and after the intervention increased to 21.06. The results of the T-test concluded that the media The booklet can increase knowledge and attitudes in choosing healthy snacks at SD Negeri 104244 Jati Sari Lubuk Pakam. Conclusion: There is effect on the knowledge and attitudes of elementary school children after being given counseling using booklet media. (p=0.000).
Counseling and Training for Stunting Management Through Provision of Red Kidney Bean Cookies in Kubah Sentang Village Pantai Labu District Nainggolan, Efendi; Sihotang, Urbanus; Manalu, Mincu
Journal of Saintech Transfer Vol. 5 No. 1 (2022): Journal of Saintech Transfer
Publisher : Talenta Publisher Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jst.v5i1.9133

Abstract

Indonesia still has a relatively high stunting prevalence of children under five years. Deli Serdang Regency is one of regencies in North Sumatera Province that has acute-chronic nutritional problems. Provision of additional food in the form of red kidney bean cookies is carried out to overcome nutritional deficiencies that occur in the toddler age group, as well as increase society understanding about stunting, its impact and how to handle it. This community service activity was carried out in Kubah Sentang Village, Pantai Labu District, Deli Serdang Regency, North Sumatra Province. Counseling and training on stunting handling through making red kidney bean cookies was attended by 50 participants consisting of mothers who were members of the PKK group, posyandu cadres, mothers with toddlers, and youth groups. Based on the results of the pre-test and post-test, there was a decrease in the number of participants who had knowledge about stunting in the category less than 41.3% to 13.0%, and as many as 56% of participants had knowledge about stunting in the good category.
Potensi Tulang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) untuk Memenuhi Kecukupan Kalsium: The Potential of Tilapia Bone (Oreochromis Nilotikus) to Meet Calcium Sufficiency Tarigan, Novriani; Sihotang, Urbanus
Amerta Nutrition Vol. 8 No. 3SP (2024): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 4th Amerta Nutrition Conferenc
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v8i3SP.2024.372-379

Abstract

Background: Calcium is an essential nutrient that plays a role in the human biological system, especially bones. The study results in Benin showed that the calcium intake of pregnant women was low, and Kinshella reported that the calcium intake of low-income pregnant women was very low. In Indonesia, the calcium intake of pregnant women is 403.5±343.1 mg/day from 1200 mg/day. The source of calcium is milk and its processed products. Objectives: This study aims to obtain fishbones rich in calcium from fish processing waste. Fishbones can be an alternative source of calcium other than milk and are cheaper. Methods: This study was conducted using two laboratory experiment methods. The fishbone sample is a fish skeleton that is fish processing waste. The first method was to press the fishbones for 2 hours and dry them in a cabinet dryer for 20 hours at 60°C. In the second method, the fishbones were soaked using as much as 30 ml per kg of vinegar acid for 10 minutes. Next, it was dried in a cabinet dryer for 4 hours at 60°C. These two methods tested the levels of proximate and calcium in fishbone meal. Results: The moisture content of the two flours was almost the same, the protein, fat, and calorie content was higher in the first experimental fishbone meal. The second trial of fishbone meal has a higher ash and carbohydrate content. Meanwhile, the calcium level of the fishbone meal in the second trial was four times that of the first. Conclusions: To achieve daily calcium sufficiency, one should consume 10 g of calcium flour. Further research is needed to determine calcium absorption in the body and the development of consumption in food applications.
Asupan Protein, Zat Besi dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Kaitannya dengan Status Anemia Pada Remaja Putri SMA Negeri 1 Batang Kuis Sihotang, Urbanus; Fitri, Nabilah Arisya; Lita, Putri Ragel; Nainggolan, Efendi
Jurnal Media Informatika Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Media Informatika
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jumin.v6i2.5475

Abstract

Prevalensi anemia yang tinggi pada remaja putri akan menyebabkan risiko terjadinya kematian ibu waktu melahirkan, persalinan prematur dan melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah. Anemia disebabkan asupan protein dan zat besi yang rendah. Untuk menaggulangi masalah anemia pada remaja adalah memberikan tablet tambah darah. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Batang Kuis dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel 50 remaja putri, dipilih secara acak sederhana dari 99 populasi.  Asupan protein, asupan zat besi diperoleh dengan metode food recall 24 jam, kepatuhan konsumsi tablet tambah darah diperoleh dengan wawancara dan kadar hemoglobin diukur dengan alat test Hb digital. Asupan protein dan asupan zat besi dikategorikan menjadi kurang dan cukup dibandingkan dengan AKG 2019, kepatuhan konsumsi TTD dikategorikan berdasarkan rata-rata, yaitu di bawah rata-rata dan diatas rata-rata, dan status anemia dikategorikan berdasarkan standar WHO yaitu anemia dan tidak anemia. Analisis data menggunakan uji Chi Kuadrat.  Hasil penelitian menunjukkan 66% asupan proteinnya kurang, 70% asupan zat besi kurang, 66% mengkonsumsi TTD dibawah rata-rata dan 38% mengalami anemia. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan bermakna antara asupan protein (p=0,015), asupan zat besi (p=0,042) dan konsumsi tablet tambah darah (p=0,015) dengan kejadian anemia pada remaja putri
Penyuluhan Tentang Makanan Minuman Sehat Dan Beresiko Terhadap Kesehatan Pada Remaja Di Smk Negeri 1 Beringin Tarigan, Novriani; Sihotang, Urbanus
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5568

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) kini menjadi penyebab utama kematian di sebagian besar wilayah di dunia. Trend peningkatan PTM dari tahun ke tahun berada di tahap mengkhawatirkan. Perubahan pola konumsi makanan dan minuman ditenggarai sebagai salah satu penyebabnya. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang makanan minuman sehat dan beresiko terhadap kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya kesalahan memilih makanan yang sehat untuk kesehatan Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di SMK Negeri 1 Beringin. Bahan yang digunakan Booklet, LCD, PowerPoint, Timbangan Digital mictotoice, Alat Cek 3in 1, spanduk. Metode yang dilakukan penyuluhan, pre dan post test mengukur berat badan dan tinggi badan, memeriksa kadar gula darah dan kolesterol. Peserta adalah 50 siswa SMK Negeri 1 Beringin. Lokasi kegiatan di Aula SMK N 1 Beringin. Hasil pelaksanaan menunjukkan rerata nilai pengetahuan meningkat sebesar 11,2 point dari 62,5 menjadi 73. Demikian juga sikap meningkat sebesar 4,7 point dari 88,8 menjadi 93,72. Hasil pengolahan status gizi diperoleh hasil ditemukan 26% dengan status gizi kurang dan 24% dengan status gizi kelebihan berat badan. Hasil pengukuran kadar gula darah dan kolesterol masih termasuk kategori normal. Diharapkan kepada para remaja agar menerapkan apa yang telah diketahui dari penyuluhan makanan minuman sehat dan beresiko terhadap kesehatan.