Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DENGAN MODALITAS INFRA RED TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN TERAPI LATIHAN Saputra, Iwan Adi; Rizqi, Amalia solichati; Putra, Yudha Wahyu
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28168

Abstract

Frozen shoulder adalah salah satu yang paling huhuhbanyak gangguan klinis umum yang menantang itu datang ke ahli bedah ortopedi. Ini adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan penurunan yang substansial rentang gerak aktif dan pasif (ROM), pada sendi glenohumeral disertai oleh rasa sakit. Angka prevalensi Frozen shoulder adalah 2% –5%, dan sering terjadi pada Wanita. Tujuan penulisan untuk mengetahui pemberian modalitas Infra red,  tens, dan Terapi latihan dapat menghilangkan rasa sakit, memperbesar kekuatan otot, dan memperbesar lingkup gerak sendi. Metode penelitian ini hasil laporan kasus, data pokok didapatkan melalui anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Penelitian ini dilakukan di RSUD Bagas Waras klaten. Informasi terkait pasien didapatkan dari pasien dan terapis setempat. Pasien mendapatkan tindakan terapi fisik dalam 2 sesi per minggu selama 3 minggu dengan total 6x intervensi menggunakan Infra red, Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation, dan Terapi latihan. Hasil Pasien dengan nama Tn.H berusia 54 tahun berkeluhan Frozen shoulder diberikan Tindakan terapi berupa Infra red, Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation, dan Terapi latihan. Setelah pemberian tindakan tersebut adanya penurunan nyeri, memperbesar kekuatan otot, dan memperbesar lingkup gerak sendi pasien, Pemberian tindakan mampu memberi perubahan terhadap gejala yang dialami oleh pasien pada kasus Frozen shoulder intervensinya adalah Infra red, Trancutaneus Electrical Stimulation, dan Terapi Latihan mampu menstimulasi pengurangan rasa sakit dan memperbesar kekuatan otot yang mengalami kelemahan. kesimpulan Setelah enam sesi pengobatan, perubahan diamati seperti penurunan nyeri dan memperbesar kekuatan otot dan nilai ROM.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME SINISTRA DENGAN ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN Octaviani, Sukma; Putra, Yudha Wahyu; Rizqi, Amalia Solichati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28170

Abstract

Menggunakan tangan berlebihan dan berulang kali menyebabkan gangguan pada pergelangan tangan sehingga berakibat pada penurunan produktivitas manusia. Gangguan fisik yang sering muncul di area tangan yaitu Carpal Tunnel Syndrome (CTS) menurut dari National Health Interview Study (NHIS) sebanyak 1,55% Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sering mengenai wanita dari pada pria dengan usia berkisar 40 tahun dan wanita usia 55 tahun presentase kasus Carpal Tunnel Syndrome (CTS) di Indonesia tergolong tinggi. Tujuan penulisan Untuk mengetahui pemberian modalitas Ultrasound (US), Upper Limb Tension Test (ULTT) 1 , dan Tendon Gliding dapat mengurangi rasa sakit, peningkatan kekuatan otot (MMT), dan peningkatan gerak sendi (LGS). Metode Pemeriksaan yang dilakukan yaitu, Tinnel Test, Phalen Test, Prayer Test, Hand Elevation Test, Dan Wrist Flexion And Compression . Berdasarkan pada hasil pemeriksaan spesifik tersebut ditemukan hasil positif yaitu adanya rasa nyeri dan kesemutan yang menjalar . Hasil penilaian nyeri diukur menggunakan Visual Analog Scale (VAS) hasil yang didapat penurunan pada nyeri diam, nyeri tekan, dan nyeri gerak. Penilaian kekuatan otot menggunakan Manual Muscle Testing (MMT), dilakukan dengan Gerakan Dorsal Fleksi, Palmar Fleksi, Ulnar Deviasi, Radial Deviasi terdapat peningkatan kekuatan otot. Derajat pengukuran gerak sendi dengan menggunakan goniometer bertambahnya lingkup gerak sendi Kesimpulan Pemberian fisioterapis berupa Ultrasound (US), Upper Limb Tension Test (ULTT) 1, dan Tendon Gliding, hasil yang di dapat yaitu penurunan nyeri, peningkatan mobilisasi sendi, dan peningkatan nilai kekuatan otot pada pasien dengan diagnosa Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Sinistra.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TOTAL HIP REPLACEMENT DENGAN INFRARED, TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN CORE STABILITY EXERCISE Apsari, Dhea Lilla; Riqzi, Amalia Solichati; Putra, Yudha Wahyu
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28173

Abstract

Total Hip Replacement (THR) adalah Tindakan operasi ganti sendi dengan alat dengan bagian sambungan yang bulat diganti atau dipangkas, dan penutup logam sambungan diganti dengan cangkang setengah lingkaran. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana intervensi Infrared, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation dan Core Stability Exercise dapat menghilangkan nyeri, menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS), kekuatan otot dan meningkatkan fungsional aktivitas. Metode penelitian yang di gunakan pada studi kali ini dengan menggunakan studi kasus. Data diperoleh dari anamesis, pemeriksaan, dan penatalaksanaan fisioterapi. Hasil adanya perubahan pada komponen intervensi yang sudah dilakukan yaitu nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS) dengan nyeri diam,tekan dan gerak, kekuatan otot menggunakan Manual Musle Testing (MMT) di ukur pada grup otot fleksor dan ektensor, Lingkup Gerak Sendi (LGS) mengunakan goniometer di ukur di bagian Trokhantor Major pada gerakan fleksi dan ektensi, pemeriksaan aktivitas fungsional menggunakan Index Barthel di karenakan pasien badrest dan memiliki ketergantungan pada orang lain . Simpulannya dengan kondisi operasi penggantian total hip dengan modalitas Infrared, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation dan Core Stability Exercise dapat mengurangi nyeri, meningkatkan luas gerak sendi, dan meningkatkan fungsional aktivitas. Studi tersebut dilakukan sebanyak enam kali intervensi dengan modalitas di atas. Disebutkan sebelumnya, hasil penelitian ini signifikan.