Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Simulasi Desain Web Music Entertainment Sebagai Produk Mata Kuliah Kewirausahaan Andrian Purwanto; Yudi Sukmayadi; Enry Johan Jaohari
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 3 (2023): June
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i3.5304

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat penggunaan simulasi desain web music entertainment sebagai alat pendukung ketercapaian hasil pembelajaran mahasiswa Program Studi Musik pada mata kuliah kewirausahaan yang didasarkan oleh perkembangan pesat industri musik dan hiburan di era digital serta pentingnya pemanfaatan teknologi dan platform digital dalam mempromosikan usaha jasa musik. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif didukung dengan Teknik pengumpulan data berupa wawancara dengan subjek penelitian untuk memperoleh data mengenai minat pengguna terhadap simulasi desain web dan kebutuhan dalam industri ini. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pengguna jasa music entertainment menunjukkan minat yang tinggi terhadap platform sebagai sumber rujukan dan interaksi dengan usaha jasa musik favorit mereka. Simulasi desain web music entertainment memiliki potensi membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan memanfaatkan teknologi digital dalam membangun usaha jasa musik. Penelitian ini menyimpulkan desain web yang menarik, format musik yang beragam, dan fitur interaktif yang merupakan faktor penting dalam mengembangkan platform usaha jasa musik. Simulasi desain web dapat menjadi produk yang menarik untuk dikembangkan, dengan penggunaan teori kewirausahaan, desain UX, pemasaran digital, dan prinsip desain web yang responsif. Dengan menerapkan penemuan dan saran dari penelitian ini, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan peluang kesuksesan dalam industri musik dan hiburan yang semakin kompetitif.
Jasa Session Band sebagai Solusi Penunjang Karir Solois Musik Jaohari, Enry Johan; Purwanto, Andrian; sukanta, sukanta
IRAMA Vol 5, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/irama.v5i1.56255

Abstract

Abstrak — Penelitian ini membahas isu mengenai permasalahan yang dihadapi oleh solois musik, baik sebagai penyanyi ataupun sebagai instrumentaslis. Latar belakang berfokus pada kajian fenomena yang terjadi di industri musik pasca pandemi menunjukan hasil bahwa tren solois menduduki peringkat tinggi dalam profesi musisi saat ini. Hal ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan session band oleh para solois untuk menunjang seluruh aktifitasnya. Didukung oleh kajian dokumen, hasil pengolahan data melalui wawancara tidak terstruktur dan observasi parsipasi pasif maka didapatkan hasil bahwa permasalahan yang dihadapi oleh para solois dalam hubungannya dengan session band berfokus pada tiga aspek berikut ini, yaitu: 1) Grouping band, 2) Uniqueness dan 3) Honorarium session band. Di dalam analisis penelitian, peneliti menguraikan detail teknis yang berhubungan dengan ketiga aspek tersebut sehingga dapat dijadikan rekomendasi untuk pembentukan jasa session band yang dapat menjadi solusi penunjang karir solois musik.Kata kunci — session band; solois; karir musik; musik; seni pertunjukan
Analisis Perbandingan Senar Gitar Nilon Berukuran 0,28 - 0,43 Inch Pada Merek Yamaha Dan Fender Untuk Permainan Gitar Teknik Tremolo Muhamad Rasyid Ridha; Dody Mohamad Kholid; Enry Johan Jaohari
Journal of Mandalika Literature Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jml.v6i2.3821

Abstract

Guitar strings affect the comfort of the guitarist as well as the quality of the sound produced when playing the tremolo technique, which produces a continuous tone. This research aims to analyze the comparison between nylon guitar strings measuring 0.28 – 0.43 inches from the Yamaha and Fender brands, two brands that are widely used by guitarists. The method applied is a comparative descriptive method, with a focus on evaluating the differences in tension, sustain and timbre produced by the two brands. Data was collected through acoustic testing by pairing strings on the same guitar. After installing the strings, a research subject played the first bar of the piece “Recuerdos de la Alhambra” and recorded it using a sound meter application that displays frequency data and graphs. In addition, researchers conducted a survey of 30 users who had used nylon strings from these two brands. The results showed that Yamaha strings have lower tension, which makes it easier for guitarists to play the tremolo technique, as applied in the work "Recuerdos de la Alhambra". In contrast, Fender strings offer the advantage of longer sustain and a more characteristic timbre, making them also suitable for tremolo techniques. This research provides insight into how different string characteristics affect the performance of the tremolo technique and its application in various guitar playing styles.
PREFERENSI DIGITAL AUDIO WORKSTATION (DAW) DAN PENGARUHNYA TERHADAP GAYA ESTETIKA MAHASISWA MINAT STUDI MUSIK TEKNOLOGI Jaohari, Enry Johan; Karyono, Tri; Sukmayadi, Yudi; Purwanto, Andrian
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v5i2.5425

Abstract

AbstractThis study explores the preference for Digital Audio Workstation (DAW) and its influence on the musical aesthetics of students majoring in Music Technology. Employing a qualitative descriptive approach with a practice-based research framework, the research involved active students at the Music Study Program, School of Art and Design Education, Universitas Pendidikan Indonesia. Data were collected through open-ended questionnaires, semi-structured interviews, and documentation of students’ digital music works. The findings reveal that DAW selection is influenced by a combination of technical, pedagogical, and creative factors, with Studio One being the most preferred. The features most utilized by students include mixing effects, MIDI sequencing, and preset plugins. Approximately one-third of the students acknowledged that DAW significantly impacted the structure and aesthetic style of their works, while others emphasized personal identity over technological influence. These results indicate that DAWs act not only as production tools but also as mediators of musical thought and expression. The study suggests the necessity of pedagogical frameworks that encourage both technical proficiency and critical reflection in digital music education. The findings also highlight the need for curriculum development that provides students with diverse DAW platforms to support artistic exploration and identity formation. Key Words DAW, music technology, musical aesthetics, digital creativity, music education AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi preferensi penggunaan Digital Audio Workstation (DAW) dan pengaruhnya terhadap estetika musikal mahasiswa aktif Program Studi Musik yang mengambil Minat Studi Musik Teknologi. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan kerangka practice-based research. Data dikumpulkan melalui angket terbuka, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi karya musik digital mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan DAW dipengaruhi oleh kombinasi faktor teknis, pedagogis, dan kreatif, dengan Studio One menjadi platform yang paling dominan. Fitur yang paling sering digunakan mahasiswa meliputi efek mixing, editor MIDI, dan preset plugin. Sekitar sepertiga mahasiswa mengakui bahwa DAW berkontribusi signifikan dalam membentuk struktur dan gaya estetika karya mereka, sedangkan sebagian besar lainnya menilai bahwa identitas musikal pribadi lebih berpengaruh. Temuan ini menunjukkan bahwa DAW berperan tidak hanya sebagai alat produksi, tetapi juga sebagai mediator dalam berpikir dan mengekspresikan ide musikal. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan kurikulum musik digital yang menyeimbangkan penguasaan teknis dengan refleksi kritis terhadap penggunaan teknologi. Kata Kunci DAW, teknologi musik, estetika musikal, kreativitas digital, Pendidikan musik.
Perkembangan Usaha Jasa Session Band MnB Music Pasca Inkubasi Bisnis Enry Johan Jaohari; Sukanta, Sukanta; Rita Tila; Putri Anastasya; Selvi Rahmadini Pratiwi; Muhammad Al Fath Husain
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3: Mei 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v4i3.8487

Abstract

MnB Music adalah penyedia jasa session band yang berkembang setelah mengikuti program inkubasi bisnis di Universitas Pendidikan Indonesia. Program ini membantu mereka menghadapi tantangan operasional, pertumbuhan klien, dan adaptasi teknologi digital di industri musik. Penelitian ini mengevaluasi dampak program inkubasi terhadap pengelolaan bisnis MnB Music, khususnya dalam memastikan keberlanjutan dan daya saing di pasar musik independen. Penelitian ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui analisis indikator kinerja bisnis dan wawancara dengan MnB Music serta pengguna jasa mereka. MnB Music berhasil meningkatkan jumlah klien, kualitas layanan, dan memanfaatkan media sosial untuk memperluas pasar. Program inkubasi juga mendukung diversifikasi layanan dan penguatan branding. Program inkubasi berperan penting dalam membangun bisnis kreatif yang berkelanjutan di sektor musik independen. Temuan ini memberikan wawasan strategis bagi pelaku bisnis dan penyelenggara program inkubasi untuk meningkatkan daya saing melalui inovasi dan adaptasi digital
PREFERENSI DIGITAL AUDIO WORKSTATION (DAW) DAN PENGARUHNYA TERHADAP GAYA ESTETIKA MAHASISWA MINAT STUDI MUSIK TEKNOLOGI Jaohari, Enry Johan; Karyono, Tri; Sukmayadi, Yudi; Purwanto, Andrian
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v5i2.5425

Abstract

AbstractThis study explores the preference for Digital Audio Workstation (DAW) and its influence on the musical aesthetics of students majoring in Music Technology. Employing a qualitative descriptive approach with a practice-based research framework, the research involved active students at the Music Study Program, School of Art and Design Education, Universitas Pendidikan Indonesia. Data were collected through open-ended questionnaires, semi-structured interviews, and documentation of students’ digital music works. The findings reveal that DAW selection is influenced by a combination of technical, pedagogical, and creative factors, with Studio One being the most preferred. The features most utilized by students include mixing effects, MIDI sequencing, and preset plugins. Approximately one-third of the students acknowledged that DAW significantly impacted the structure and aesthetic style of their works, while others emphasized personal identity over technological influence. These results indicate that DAWs act not only as production tools but also as mediators of musical thought and expression. The study suggests the necessity of pedagogical frameworks that encourage both technical proficiency and critical reflection in digital music education. The findings also highlight the need for curriculum development that provides students with diverse DAW platforms to support artistic exploration and identity formation. Key Words DAW, music technology, musical aesthetics, digital creativity, music education AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi preferensi penggunaan Digital Audio Workstation (DAW) dan pengaruhnya terhadap estetika musikal mahasiswa aktif Program Studi Musik yang mengambil Minat Studi Musik Teknologi. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan kerangka practice-based research. Data dikumpulkan melalui angket terbuka, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi karya musik digital mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan DAW dipengaruhi oleh kombinasi faktor teknis, pedagogis, dan kreatif, dengan Studio One menjadi platform yang paling dominan. Fitur yang paling sering digunakan mahasiswa meliputi efek mixing, editor MIDI, dan preset plugin. Sekitar sepertiga mahasiswa mengakui bahwa DAW berkontribusi signifikan dalam membentuk struktur dan gaya estetika karya mereka, sedangkan sebagian besar lainnya menilai bahwa identitas musikal pribadi lebih berpengaruh. Temuan ini menunjukkan bahwa DAW berperan tidak hanya sebagai alat produksi, tetapi juga sebagai mediator dalam berpikir dan mengekspresikan ide musikal. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan kurikulum musik digital yang menyeimbangkan penguasaan teknis dengan refleksi kritis terhadap penggunaan teknologi. Kata Kunci DAW, teknologi musik, estetika musikal, kreativitas digital, Pendidikan musik.
Pola Asuh Seniman Sunda dalam Pembentukan Profesionalisme Mahasiswa Musik Jaohari, Enry Johan; Karyono, Tri; Purwanto , Andrian
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 14 No. 1 (2025): Grenek: Jurnal Seni Musik (June)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v14i1.65624

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi peran pola asuh dalam keluarga seniman Sunda terhadap pembentukan profesionalisme mahasiswa musik di Program Studi Musik FPSD UPI. Studi kasus pada dua mahasiswa, Wilky Leonady dan Fiqri Hidayatussafar, mengungkap bagaimana nilai-nilai budaya seperti disiplin, etos kerja, tanggung jawab, kreativitas, dan kerja keras yang ditanamkan sejak dini membentuk karakter bermusik yang profesional. Dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh keluarga seniman Sunda tidak hanya memengaruhi keterampilan bermusik tetapi juga membentuk etos kerja dan kedisiplinan yang tinggi pada mahasiswa. Proses pembelajaran yang berbasis nilai budaya ini memberikan implikasi positif terhadap pengembangan profesionalisme musisi muda. Kesimpulannya, nilai budaya yang kuat dalam pola asuh keluarga seniman Sunda memainkan peran krusial dalam membentuk karakter profesional mahasiswa musik, memberikan wawasan berharga bagi pendidikan musik yang menekankan pada pengembangan keterampilan dan karakter secara seimbang.
Penerapan FERMATA AI dalam Pendidikan Musik untuk Meningkatkan Personal Awareness Mahasiswa Musik Jaohari, Enry Johan; Soeteja, Zakarias Sukarya; Ramadhan, Muhammad Yuda
Jurnal Kiprah Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2025): Jurnal Kiprah Pendidikan | Juli 2025
Publisher : Program Studi Pendididikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/kpd.v4i3.p320-334

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan sistem digital FERMATA AI dalam pendidikan musik guna meningkatkan personal awareness mahasiswa terhadap identitas musikal dan orientasi karier mereka. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan model pengembangan berbasis praktik edukatif. Subjek penelitian mencakup mahasiswa dan alumni program studi musik yang mengikuti lima fase refleksi melalui sistem berbasis kecerdasan buatan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, analisis narasi, angket formatif, dan studi kasus longitudinal. Data dianalisis menggunakan pendekatan tematik interpretatif dengan koding reflektif dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem FERMATA AI membantu mahasiswa membentuk pemahaman yang terstruktur mengenai pengalaman musikal, nilai ekspresi, dan posisi personal dalam praktik musik. Sistem ini memfasilitasi proses refleksi naratif yang mendalam, membangun agensi estetik, serta mendorong penyusunan identitas musikal dan strategi profesional secara sadar. Temuan ini menunjukkan bahwa integrasi sistem digital reflektif ke dalam pembelajaran musik memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan kesadaran diri dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri kreatif masa kini.
Penerapan FERMATA AI dalam Pendidikan Musik untuk Meningkatkan Personal Awareness Mahasiswa Musik Jaohari, Enry Johan; Soeteja, Zakarias Sukarya; Ramadhan, Muhammad Yuda
Jurnal Kiprah Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2025): Jurnal Kiprah Pendidikan | Juli 2025
Publisher : Program Studi Pendididikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/kpd.v4i3.p320-334

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan sistem digital FERMATA AI dalam pendidikan musik guna meningkatkan personal awareness mahasiswa terhadap identitas musikal dan orientasi karier mereka. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan model pengembangan berbasis praktik edukatif. Subjek penelitian mencakup mahasiswa dan alumni program studi musik yang mengikuti lima fase refleksi melalui sistem berbasis kecerdasan buatan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, analisis narasi, angket formatif, dan studi kasus longitudinal. Data dianalisis menggunakan pendekatan tematik interpretatif dengan koding reflektif dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem FERMATA AI membantu mahasiswa membentuk pemahaman yang terstruktur mengenai pengalaman musikal, nilai ekspresi, dan posisi personal dalam praktik musik. Sistem ini memfasilitasi proses refleksi naratif yang mendalam, membangun agensi estetik, serta mendorong penyusunan identitas musikal dan strategi profesional secara sadar. Temuan ini menunjukkan bahwa integrasi sistem digital reflektif ke dalam pembelajaran musik memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan kesadaran diri dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri kreatif masa kini.
PREFERENSI DIGITAL AUDIO WORKSTATION (DAW) DAN PENGARUHNYA TERHADAP GAYA ESTETIKA MAHASISWA MINAT STUDI MUSIK TEKNOLOGI Jaohari, Enry Johan; Karyono, Tri; Sukmayadi, Yudi; Purwanto, Andrian
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v5i2.5425

Abstract

AbstractThis study explores the preference for Digital Audio Workstation (DAW) and its influence on the musical aesthetics of students majoring in Music Technology. Employing a qualitative descriptive approach with a practice-based research framework, the research involved active students at the Music Study Program, School of Art and Design Education, Universitas Pendidikan Indonesia. Data were collected through open-ended questionnaires, semi-structured interviews, and documentation of students’ digital music works. The findings reveal that DAW selection is influenced by a combination of technical, pedagogical, and creative factors, with Studio One being the most preferred. The features most utilized by students include mixing effects, MIDI sequencing, and preset plugins. Approximately one-third of the students acknowledged that DAW significantly impacted the structure and aesthetic style of their works, while others emphasized personal identity over technological influence. These results indicate that DAWs act not only as production tools but also as mediators of musical thought and expression. The study suggests the necessity of pedagogical frameworks that encourage both technical proficiency and critical reflection in digital music education. The findings also highlight the need for curriculum development that provides students with diverse DAW platforms to support artistic exploration and identity formation. Key Words DAW, music technology, musical aesthetics, digital creativity, music education AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi preferensi penggunaan Digital Audio Workstation (DAW) dan pengaruhnya terhadap estetika musikal mahasiswa aktif Program Studi Musik yang mengambil Minat Studi Musik Teknologi. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan kerangka practice-based research. Data dikumpulkan melalui angket terbuka, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi karya musik digital mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan DAW dipengaruhi oleh kombinasi faktor teknis, pedagogis, dan kreatif, dengan Studio One menjadi platform yang paling dominan. Fitur yang paling sering digunakan mahasiswa meliputi efek mixing, editor MIDI, dan preset plugin. Sekitar sepertiga mahasiswa mengakui bahwa DAW berkontribusi signifikan dalam membentuk struktur dan gaya estetika karya mereka, sedangkan sebagian besar lainnya menilai bahwa identitas musikal pribadi lebih berpengaruh. Temuan ini menunjukkan bahwa DAW berperan tidak hanya sebagai alat produksi, tetapi juga sebagai mediator dalam berpikir dan mengekspresikan ide musikal. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan kurikulum musik digital yang menyeimbangkan penguasaan teknis dengan refleksi kritis terhadap penggunaan teknologi. Kata Kunci DAW, teknologi musik, estetika musikal, kreativitas digital, Pendidikan musik.