Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Terhadap Keberhasilan Operasi Penangkapan Purse Seine Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga Mutiara Alkayakni Harahap; Ricky Winrison Fuah; Anne Rumondang; Zakyatul Muna
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Perikanan Terpadu Volume 4 Nomor 1
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpterpadu.v4i1.8093

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga tempat bersandar nya kapal-kapal perikanan untuk mengurus surat izin berlayar maupun membongkar hasil tangkapan ikan. Secara umum faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap hasil produksi yaitu ukuran kapal (GT), kekuatan mesin (PK), bahan bakar minyak (L), panjang jaring (M), lebar jaring (M), jumlah ABK (orang), air tawar (L), perbekalan, jumlah lampu (Unit) dan lama trip penangkapan (H). Tujuan penelitian adalah menentukan berapa besar pengaruh antara faktor produksi dan menentukan faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan operasi penangkapan purse seine di PPN Sibolga. Analisis data meliputi faktor-faktor produksi purse seine dengan menggunakan uji normalitas, uji multokolinieritas, uji regresi berganda, uji determinasi, uji f dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi mempengaruhi sebesar 83 % terhadap produksi purse seine. Koefisien korelasi (0.990) yang berarti kuat. Variabel bebasnya bisa menjelaskan variabel terikat sedangkan sisanya 17 % dijelaskan oleh variabel lainnya. Faktor–faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap hasil pangkapan purse seine adalah ukuran kapal (X1), BBM (X6) dan lampu (7) sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata adalah kekuatan mesin kapal (X2), panjang jaring (X3), lebar jaring (X4), jumlah ABK (X5), dan lama trip (X8)
DINAMIKA POPULASI IKAN LAYANG YANG DI DARATKAN DI SIBOLGA Fuah, Ricky Winrison; Rahayu, Rosi; Muna, Zakyatul; Mardhatillah, Indah; Nurhayati, Nurhayati; Vicana Pandang, Ivonda
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 2 No 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Perikanan Tangkap Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v2i2.3670

Abstract

Perairan pantai barat Sumatera memiliki potensi perikanan yang besar dan berbagai jenis sumber daya termasuk sumber daya ikan pelagis, ikan damersal dan lain-lain. Ikan layang merupakan sumber daya ikan pelagis kecil yang paling dominan yang diibaratkan sebagai pelabuhan perikanan nusantara di Sibolga. Permintaan pasar yang besar menyebabkan kegiatan penangkapan ikan cenderung tidak terkendali dan rata-rata berfluktuasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis hasil tangkapan ikan laying untuk mengendalikan tingkat eksploitasi dan pengawasan alat tangkap yang tidak selektif agar pemanfaatan sumberdaya ikan layang dapat berjalan optimal dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek dinamika populasi ikan layang di PPN Sibolga. Berdasarkan informasi ekologi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - April 2023. Pengumpulan data meliputi data primer yaitu panjang dan berat ikan, serta data sekunder yaitu publikasi ilmiah dan data statistik perikanan tangkap dari PPN Sibolga. Terdapat 200 sampel ikan yang diperoleh selama penelitian dengan kisaran panjang 17,8-322 cm. Estimasi pertumbuhan menggunakan metode Von Bertalanffy. Berdasarkan analisis hubungan panjang-berat, ikan layang yang ditemukan di PPN Sibolga memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif. Laju mortalitas M = 3.398E-152.
PENGEMBANGAN BISNIS IKAN HIAS MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN AKUARIUM DI KEDAI GEDANG TAPANULI TENGAH Khobir, Muhammad Latiful; Muna, Zakyatul; Huda, Mhd Aidil; Adiprayoga, Shofian Nanda; Khayakni, Mutiara Al; Anugerah, Tirta; Rumondang, Anne; Fuah, Ricky Winrison; Harjuni, Fiki; Lubis, Nur Hafsah
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 4 No. 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Besarnya pasokan ikan hias yang masuk ke kota Tapanuli tengah menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap ikan hias di kota Tapanuli tengah cukup tinggi, namun masih sedikit yang menjalankan usaha dibidang ikan hias ini, mulai dari pembudidaya, penjualan ikan hias. Oleh karena itu usaha ikan hias apapun jenisnya masih menjadi suatu bisnis yang memiliki peluang sangat menjanjikan untuk dilakukan. Tujuan sosialisasi dalam pembuatan akuarium ini adalah untuk mengembangkan kegiatan usaha masyarakat serta UMKM yang ada agar lebih mandiri secara ekonomi dan meningkatkan softskill dan hardskiil tentang bisnis ikan hias serta dalam pembuatan aquarium. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan kegiatan pelatihan langsung dengan demonstrasi tata cara serta tahapan-tahapan pembuatan akuarium kepada UMKM dan masyarakat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan nantinya adalah UKM atau kelompok masyarakat memahami tentang kegiatan usaha ikan hias dalam hal ini pembuatan akuarium sebagai sebuah usaha yang dapat mengisi pasar lokal yang belum banyak terisi dan dapat bersaing dalam bisnis pembuatan akuarium. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan nantinya terjadi peningkatan keterampilan pembuatan akuarium skala komersial untuk pasar lokal, sehingga semua masyarakat tersebut dapat menjual produksi akuarium dan bahkan dapat menjual ikan hias serta juga dapat menjual akuarium beserta isinya sehingga pendapatan dari masyarakat tersebut meningkat.
Relationship Between Mangrove Condition and Socio-economic Livelihoods of Fishermen Traps in Central Tapanuli Zakyatul Muna; Ricky Winrison Fuah; Muhammad Latiful Khobir; Nadia Andhini; Kurniawan Fazri; Moch Ricky Dariansyah; Ahmad Sadiqi Marbun; Bima Theo Cristian Purba
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 9, No 4 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v9i4.21714

Abstract

Central Tapanuli Regency is a region that has significant potential in the fisheries sector, mainly traditional fisheries, due to its extensive mangrove ecosystem and lengthy coastline. Mangroves are essential for the livelihood of local fishing, as they protect the marine environment and serve as a barrier against coastal erosion. The mangrove ecosystem in Central Tapanuli Regency is experiencing increased pressure due to land conversion, illicit logging, and other human activities, as research surveys indicate. This pressure has a negative impact on the productivity of catches and the welfare of fishermen. This risk is undoubtedly a significant concern; the ecological value of the mangrove ecosystem may be diminished, resulting in a decrease in the catch of local trap fishermen. Consequently, this research is necessary for the local government to reference when developing mangrove management strategies. This investigation aimed to assess the state of the mangrove ecosystem in Tapian Nauli Bay and the correlation between mangrove conditions and the socio-economic status of crab trawl fishermen. The investigation was conducted in Central Tapanuli, specifically in Tapian Nauli Bay. Surveys and interviews with respondents were implemented to accumulate data. Descriptive and correlational analyses are implemented. The results of this study indicated that 60% of the mangroves in Tapian Nauli Bay were in excellent condition, while only 30-40% were in poor condition. The income of bubu fishermen is significantly influenced by the presence of mangroves, as the catches they capture increase, thereby improving their livelihoods.
The Determining Success of Polyculture Caulerpa sp and Litopenaeus vannamei using AHP Analysis Nadia Andhini; Zakyatul Muna; Kurniawan Fazri; Muhammad Latiful Khobir; Ricky Winrison Fuah; Muhammad Wahyu Akbar; Anshari Luthfi Maulana Achiar
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 9, No 4 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v9i4.20552

Abstract

The Polyculture Caulerpa sp and Litopenaeus vannamei can reduce the risk of ecological impacts, increase shrimp growth, survival, production, increase shrimp resistance to disease, and maintain optimal water quality. Analytical Hierarchy Process (AHP) begins by determining the priority between water quality, growth rate, and harvest yields as more optimal parameters for the success of a polyculture. The measure of success is determined based on the results of expert assessments of polyculture and cultivation that produce more optimal water quality (temperature, pH, brightness, salinity, and dissolved oxygen), growth rates, and harvest yields. The results of the overall AHP analysis, which determined the success of Caulerpa sp and Litopenaeus vannamei polyculture based on expert assessments, showed a good level of consistency. The results show that water quality is a priority parameter in the success of Caulerpa sp and Litopenaeus vannamei polyculture with a weight of 0.597, followed by a growth rate of 0.297 and a harvest yield of 0.106. The analysis of priority water quality indicators for the success of polyculture is dissolved oxygen with a weight of 0.514, followed by pH of 0.246, salinity of 0.119, temperature of 0.079, and brightness of 0.042. Based on the results of experts of the combined weight comparison, polyculture is more optimal than cultivation, with a considerable comparison weight of 0.678 and 0.322, measuring the success of Caulerpa sp and Litopenaeus vannamei polyculture.
PENGEMBANGAN BISNIS IKAN HIAS MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN AKUARIUM DI KEDAI GEDANG TAPANULI TENGAH Khobir, Muhammad Latiful; Muna, Zakyatul; Huda, Mhd Aidil; Adiprayoga, Shofian Nanda; Khayakni, Mutiara Al-; Anugerah, Tirta; Rumondang, Anne; Fuah, Ricky Winrison; Harjuni, Fiki; Lubis, Nur Hafsah
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 4 No. 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Besarnya pasokan ikan hias yang masuk ke kota Tapanuli tengah menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap ikan hias di kota Tapanuli tengah cukup tinggi, namun masih sedikit yang menjalankan usaha dibidang ikan hias ini, mulai dari pembudidaya, penjualan ikan hias. Oleh karena itu usaha ikan hias apapun jenisnya masih menjadi suatu bisnis yang memiliki peluang sangat menjanjikan untuk dilakukan. Tujuan sosialisasi dalam pembuatan akuarium ini adalah untuk mengembangkan kegiatan usaha masyarakat serta UMKM yang ada agar lebih mandiri secara ekonomi dan meningkatkan softskill dan hardskiil tentang bisnis ikan hias serta dalam pembuatan aquarium. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan kegiatan pelatihan langsung dengan demonstrasi tata cara serta tahapan-tahapan pembuatan akuarium kepada UMKM dan masyarakat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan nantinya adalah UKM atau kelompok masyarakat memahami tentang kegiatan usaha ikan hias dalam hal ini pembuatan akuarium sebagai sebuah usaha yang dapat mengisi pasar lokal yang belum banyak terisi dan dapat bersaing dalam bisnis pembuatan akuarium. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan nantinya terjadi peningkatan keterampilan pembuatan akuarium skala komersial untuk pasar lokal, sehingga semua masyarakat tersebut dapat menjual produksi akuarium dan bahkan dapat menjual ikan hias serta juga dapat menjual akuarium beserta isinya sehingga pendapatan dari masyarakat tersebut meningkat.
LACUBLACUBA Lamp Innovation to Enhance Gill Net Fisheries in Central TapanuliA Lamp Innovation to Enhance Gill Net Fisheries in Central Tapanuli Fuah, Ricky Winrison; Hutagalung, Amanda Isa Putra; Rahayu, Rosi; Muna, Zakyatul; Andhini, Nadia; Khobir, Muhammad Latiful; Fazri, Kurniawan
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 6, Number 2, July 2025 Edition
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/zl.vi.43579

Abstract

Most of the Central Tapanuli Regency area is on the coast, which is part of the Indian Ocean waters and has great potential in the fishing industry, especially marine fisheries. One of the fishing gears widely used by fishermen in Central Tapanuli is the gill net.  Although the amount of marine fisheries resources in Central Tapanuli is quite abundant, the catch of salam net fishermen often fluctuates, so fishing aids are needed to increase catches, one of the efforts made is using LACUBA. This research was conducted from February to April 2024 in Sibolga Bay, Central Tapanuli. This study used a completely randomised design (CRD), with the first 30 metres of gill net treatment with LACUBA and the remaining 30 metres without LACUBA treatment with a total net length of 60 metres. The results showed that the catch of gill nets using LACUBA influenced the catch, the total catch was 16,845 grams, without LACUBA 8,290 grams for 14 times. Gill nets with LACUBA can increase catches compared to without LACUBA, due to the addition of attractants to the net, so that fish including positive phototaxis will be caught in the net, besides that fish that are looking for prey are also caught because they want to prey on their food in the gill net area.
Optimization of Tidal Transects and Traps for Mapping the Population of Mud Crabs (Scylla spp.) in Kalangan River, Tapanuli Tengah Khobir, Muhamad Latiful; Fazri, Kurniawan; Muna, Zakyatul; Andhini, Nadia; Fuah, Ricky Winrison
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 6, No 1 (2025): Jurnal Perikanan Terpadu Volume 6 Nomor 1
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpterpadu.v6i1.12006

Abstract

This study investigates the effectiveness of combining the low-tide transect method with the use of crab pots to map the spatial distribution of mangrove crabs (Scylla spp.) in the Kalangan River, Central Tapanuli. Mangrove crabs are ecologically and economically significant species in coastal environments, yet limited data exist on their spatial population dynamics. An exploratory survey was conducted over a period of one month across three transect sites using standardised 1×1 meter PVC frames and systematically placed crab pots. Observations included species composition, carapace size, and habitat substrate type. The findings revealed that Scylla olivacea dominated the catch (68%), with the highest density recorded at transect 2 (0.86 individuals/m2), characterised by fine, sandy-muddy substrate and moderate mangrove cover. Transect 1 showed the lowest density (0.63 individuals/m²), likely due to degraded mangrove vegetation and coarse sandy substrate. A positive correlation was observed between tidal depth and catch abundance. The results suggest that this integrated method offers a reliable baseline for assessing mangrove crab populations and can inform sustainable coastal resource management practices.