Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

THE MAPPING DISTRIBUTION Of SEA SURFACE TEMPERATURE AND RELATION WITH THE CATCH OF CAKALANG (Katsuwonus Pelamis) USING THE MODIS AQUA SATELLITE IMAGE IN THE WATERS OF WEST SUMATERA Harahap, Mutiara Alkayakni; ', Irwandi; ', Jonny
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 3, No 1 (2016): Wisuda Februari Tahun 2016
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted in May by 2015 at Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, West Sumatra. The purpose of this study is to create a map of the fishing ground Cakalang (Katsuwonus pelamis) in West Sumatera by using Aqua MODIS satellite image. This study used a survey and spasial analysis . The survey methods used to obtain data on secondary i,e the catch is Cakalang (Katsuwonus pelamis) from January-December 2013. The fishing ground of the Cakalang used in this study are at 00 ' N – 40 50 26 ' S and 980 08 ' E – 1000 57 ' E.The distributionof sea surface temperature analyzed satellite imagery Seadas 7.2 rangging from 28,98-31,19 0C whereas maximal catches as much as 14.4500 Kg in the East season.Keywords:sea surface temperature, satellite image, MODIS Aqua, (Katsuwonus pelamis)
POLA SPASIAL DAN TEMPORAL DAERAH PENANGKAPAN IKAN PELAGIS MENGGUNAKAN DATA OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SUMATERA BARAT Mutiara Alkayakni Harahap; Vincentius Paulus Siregar; Syamsul Bahri Agus
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.054 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i2.22590

Abstract

The West Sumatera waters is one of the waters that has a huge potential for fish resources. Many fishing activities carried out near the coast, and fishing gear used in West Sumatra waters is a Bagan. This study aims to determine the relationships between sea surface temperature and Chl-a concentration with pelagic fish catches in West Sumatera waters. The data used were SST and Chl-a in the periode of 2014 – 2016. The variability of SST and Chl-a data was analyzed using Empirical Orthogonal Function (EOF) method. This study shows that the EOF SPL mode indicates that the overall value of SPL range is above the average (positive anomaly) with a total variance of 81.24%, while the Chl-a shows that the overall value of variability is at an average (negative anomaly) variance of 70.23%. The results of cross-correlation between SPL and pelagic fish have a lag time of 2.2 months, meaning that pelagic fish predates SST and predominantly occurs in a 6-month period. The relationship between Chl-a and pelagic fish was dominant in the 0.5 year period which showed a gap between Chl-a and pelagic fish catches with a lag time of 22 days.
Utilization of Biogas Waste (Sludge) as an Alternative to Fish Feed in Teluk Roban Sorkam Village, Central Tapanuli Regency Fiki Harjuni; Mhd Aidil Huda; Husnul Yaqin Harahap; Farhan Ramdhani; Lauura Hermala Yunita; Muhammad Latiful Khobir; Mutiara Al-Khayakni; Herman Sarumaha; Shofian Nanda Adiprayoga; Rahayu Ningsih Hutabarat
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.992 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i2.2785

Abstract

Fish feed is one of the highest cost components in carrying out intensive system fish farming activities which makes the high price of feed will affect the continuity of the aquaculture business. For fish cultivators, high feed prices will cause difficulties because about 60% of production costs come from feed. The high cost of feed is partly due to the fact that some of the raw materials for feed are still imported. Biogas waste from cow dung is a potential source of alternative raw material for fish feed with adequate quality of carbohydrate nutrients accompanied by guaranteed quantities and availability throughout the year. The purpose of this activity is to socialize in the manufacture of fish feed from biogas waste from cow dung in Teluk Roban Village, Sorkam Tapanuli Tenah District. The method used is to carry out direct training activities with demonstrations of the procedures and stages of making fish feed in the form of pellets for fish cultivators and the community. The results obtained from this activity are expected to be later for fish cultivators or community groups to understand the manufacture of fish feed in the form of pellets from biogas waste from cow dung as a business that can fill the local market that has not been filled with much and can compete in the business of making fish feed. . With this activity, it is hoped that there will be an increase in the skills of making fish feed in the form of commercial-scale pellets for the local market
Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Terhadap Keberhasilan Operasi Penangkapan Purse Seine Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga Mutiara Alkayakni Harahap; Ricky Winrison Fuah; Anne Rumondang; Zakyatul Muna
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Perikanan Terpadu Volume 4 Nomor 1
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpterpadu.v4i1.8093

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga tempat bersandar nya kapal-kapal perikanan untuk mengurus surat izin berlayar maupun membongkar hasil tangkapan ikan. Secara umum faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap hasil produksi yaitu ukuran kapal (GT), kekuatan mesin (PK), bahan bakar minyak (L), panjang jaring (M), lebar jaring (M), jumlah ABK (orang), air tawar (L), perbekalan, jumlah lampu (Unit) dan lama trip penangkapan (H). Tujuan penelitian adalah menentukan berapa besar pengaruh antara faktor produksi dan menentukan faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan operasi penangkapan purse seine di PPN Sibolga. Analisis data meliputi faktor-faktor produksi purse seine dengan menggunakan uji normalitas, uji multokolinieritas, uji regresi berganda, uji determinasi, uji f dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi mempengaruhi sebesar 83 % terhadap produksi purse seine. Koefisien korelasi (0.990) yang berarti kuat. Variabel bebasnya bisa menjelaskan variabel terikat sedangkan sisanya 17 % dijelaskan oleh variabel lainnya. Faktor–faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap hasil pangkapan purse seine adalah ukuran kapal (X1), BBM (X6) dan lampu (7) sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata adalah kekuatan mesin kapal (X2), panjang jaring (X3), lebar jaring (X4), jumlah ABK (X5), dan lama trip (X8)
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO PEMASANGAN TANGKI RESERVOIR GLASS FUSED STEEL TANK PT. XYZ Alkayakni Harahap, Mutiara; AUDINA, NUR
Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi dan Otomotif Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi, dan Otomotif
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jinggo.v3i1.2024.17-24

Abstract

Perusahaan swasta nasional PT. XYZ bergerak di bidang pertambangan, teknologi industri, serta konstruksi. Salah satu proyek yang dijalankan adalah pemasangan tangki reservoir glass fused steel tank (GSFT). GSFT yang dipasang ini merupakan tangki reservoir dengan menggabungkan kekuatan dan fleksibilitas baja dan ketahanan korosi kaca. Pada proses pekerjaan pada suatu industri pasti akan menimbulkan bahaya dan risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko potensial dan menilai kemungkinan terjadinya kesehatan dan keselamatan kerja, serta mengevaluasi efektivitas langkah-langkah pengendalian risiko. Identifikasi potensi bahaya dan penilaian risiko selanjutnya akan dilakukan melalui penggunaan pendekatan Hazard and Operability Study (HAZOP) didapatlah hasil bahwa kategori risiko masih dalam kategori sedang dan hanya 1 aktivitas saja yang termasuk kategori berat. Pengendalian risiko yang dilakukan bisa meminimalisir tingkat risiko menjadi kategori kecil.
ANALYSIS AND STRATEGY TO INCREASE THE INCOME OF TRADITIONAL SALAM NET FISHERMAN IN CENTRAL TAPANULI Harahap, Mutiara Alkayakni; Harjuni, Fiki; Audina, Nur
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol. 7 No. 3 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ajoas.7.3.456-461

Abstract

Central Tapanuli Regency, Andam Dewi District, is an area that has a large water potential area. In this area, many fishing activities are carried out. Based on data on the number of fishermen in the Central Tapanuli area, the number of traditional fishermen in the Andam Dewi area is 1510 fishermen, and the type of fishing gear often used is the salam net. Dependence on using laurel net fishing equipment does not guarantee that fishermen get abundant catches and stable economic income. This research used purposive sampling using 35 salam fishing nets. This research aims to determine the level of welfare of fishermen based on the five livelihood capital approaches, namely natural capital, human capital, physical capital, financial capital, and social capital. The results of this research show the ability of fishermen to access fishing areas in the waters using 23% natural capital, 32% human capital, 18% physical capital, 9% financial capital, and 18% social capital
Rantai Pasok Hasil Tangkapan Nelayan Di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara Husnul Yaqin Harahap; Juliana Pebrina Siburian; Tirta Anugerah; Mutiara Alkayakni Harahap; Fiki Harjuni
EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Vol. 3 No. 6: September 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/ekoma.v3i6.5115

Abstract

Pemanfaatan hasil kelautan dan perikanan dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan harus diupayakan dari hulu hingga hilirnya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pendekatan rantai pasok yang efektif dan terintegrasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rantai pasok hasil tangkapan nelayan di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Januari – 20 Januari tahun 2024 di Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, hasil tangkapan nelayan di Kecamatan Pandan terdiri atas tiga alur, pertama alur rantai pasok nelayan kepada pedagang pengepul, kedua nelayan kepada pedagang pengecer, dan ketiga adalah nelayan langsung menjual hasil tangkapnnya kepada konsumen. Terdapat 3 aliran keuangan yang terjadi dalam penelitian ini, pertama aliran keuangan yang dibayarkan dari pedagang pengepul kepada nelayan, kedua yaitu aliran keuangan yang dibayarkan oleh pedagang pengecer kepada nelayan, ketiga yaitu aliran keuangan yang dibayarkan oleh konsumen kepada nelayan. Terkait dengan aliran informasi yang terjadi pada penelitian ini, ditemukan 3 aliran informasi, pertama yaitu aliran informasi antara nelayan dengan pedagang pengepul, kedua aliran informasi antara pedagang pengecer dengan pedagang pengepul, dan ketiga yaitu aliran Informasi antara pedagang pengecer dengan konsumen.
ANALYSIS AND STRATEGY TO INCREASE THE INCOME OF TRADITIONAL SALAM NET FISHERMAN IN CENTRAL TAPANULI Harahap, Mutiara Alkayakni; Harjuni, Fiki; Audina, Nur
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol. 7 No. 3 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ajoas.7.3.456-461

Abstract

Central Tapanuli Regency, Andam Dewi District, is an area that has a large water potential area. In this area, many fishing activities are carried out. Based on data on the number of fishermen in the Central Tapanuli area, the number of traditional fishermen in the Andam Dewi area is 1510 fishermen, and the type of fishing gear often used is the salam net. Dependence on using laurel net fishing equipment does not guarantee that fishermen get abundant catches and stable economic income. This research used purposive sampling using 35 salam fishing nets. This research aims to determine the level of welfare of fishermen based on the five livelihood capital approaches, namely natural capital, human capital, physical capital, financial capital, and social capital. The results of this research show the ability of fishermen to access fishing areas in the waters using 23% natural capital, 32% human capital, 18% physical capital, 9% financial capital, and 18% social capital
Sosialisasi Stunting melalui Program Kerja KKN STPKM di Desa Lubuk Tukko Baru, Tapanuli Tengah Harahap, Mutiara Alkayakni; Harjuni, Fiki; Tambunan, Fitri Rahmayani; Khobir, Muhamad Latiful; Harahap, Husnul Yaqin; Adiprayoga, Shofian Nanda; Siburian, Juliana Pebrina; Anugerah, Tirta; Fazri, Kurniawan; Saputra, Eka; B, Arief Rachman.
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 6 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jruce.6.2.127-130

Abstract

Stunting adalah sebuah kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita dibawah usia lima tahun dikarenakan asupan gizi yang kurang baik sehingga menyebabkan tinggi badan pada ukuran balita tersebut terlalu pendek untuk usiannya. Keikutsertaan mahasiswa dalam upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting dengan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat merupakan hal sesuatu hal yang sangat penting. Pengetahuan dengan cara bersosialisasi akan berpengaruh dalam waktu jangka panjang. Kegiatan ini bertujuan sebagai edukasi terhadap masyarakat betapa pentingnya pencegahan stunting. Metode yang diguakan dalam penelitian ini yaitu tahap perencanaan meliputi studi pendahuluan dan perizinan. Tahap pelaksanaan meliputi sosialisasi kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan adalah bertambahnya pengetahuan masyarakat akan bahaya stunting. Setelah dilakukan sosialisasi stunting, masyarakat antusias dalam materi yang disampaikan dibuktikan dengan hasil kuisioner masyarakat dari Kelurahan Lubuk Tukko Baru.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN EKSTRAK HIPOFISA KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) TERHADAP FEKUNDITAS DAN HATCHING RATE IKAN MAS (Cyprinus carpio) Rumondang, Anne; Fuah, Ricky Winrison; Harahap, Mutiara Alkayakni; Manik, Ria Retno Dewi Sartika
Jurnal Riset Akuakultur Vol 18, No 4 (2023): (Desember, 2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.18.4.2023.251-258

Abstract

Proses pemijahan ikan mas (Cyprinus carpio) dapat dilakukan secara alami atau tradisional. Akan tetapi fekunditas dan fertillisasi dari pemijahan tersebut masih cukup rendah. Untuk itu perlu dilakukan pemijahan secara buatan melalui aplikasi hormonal dengan menggunakan teknik hipofisasi untuk merangsang dan mempercepat ovulasi serta pemijahan induk ikan dan mampu meningkatkan fekunditas, hatching rate,dan kuantitas benih ikan. Kelenjar hipofisa katak sawah (Fejervarya cancrivora) memiliki beberapa kelenjar endokrin yang bertugas menghasilkan hormon untuk mengatur dan mengontrol tugas-tugas tubuh, merangsang, dan mengaktifkan jaringan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dosis penggunaan kelenjar hipofisa katak sawah yang paling efektif untuk meningkatkan fekunditas dan hatching rate ikan mas. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen terdiri dari empat perlakuan dosis kelenjar hipofisa katak sawah, yaitu P1 (0 mL kg-1), P2 (0,3 mL kg-1), P3 (0,5 mL kg-1), dan P4 (0,7 mL kg-1) dengan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis yang paling efektif untuk meningkatkan fekunditas danhatching rate ikan mas adalah 0,5 mL kg-1. Fekunditas tertinggi sebesar 85.516,51 ± 2.110,94 butir dengan hatching ratesebesar 76,87 ± 1,33%.Penggunaan dosis yang rendah mengakibatkan hormon tidak mencapai konsentrasi yang cukup untuk merangsang respons reproduksi yang diinginkan. Sebaliknya, dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya overstimulasi sistem reproduksi ikan, yang pada akhirnya dapat mengganggu keseimbangan hormonal akibat toksisitas.The spawning process of carp (Cyprinus carpio) can be done naturally or artificially. However, fecundity and fertilization from spawning are still quite low. For this reason, it is necessary to carry out artificial spawning through hormonal applications using pituitary techniques to stimulate and accelerate ovulation and spawning of parent fish and is able to increase fecundity, hatching rate and quantity of fish fry. The pituitary gland of crab-eating frog (Fejervarya cancrivora) has several endocrine glands whose job is to produce hormones to regulate and control body tasks, stimulate, and activate reproductive tissue. This study aimed to test the most effective dose of crab-eating frog's pituitary gland to increase the fecundity and hatching rate of carp. The method used was the experimental method consisting of four treatments of crab-eating frog’s pituitary gland doses, namely P1 (0 mL kg-1), P2 (0.3 mL kg-1), P3 (0.5 mL kg-1), and P4 (0.7 mL kg-1) with three replications. The data obtained were analyzed statistically using analysis of variance (ANOVA). The results showed that the most effective dose for increasing fecundity and hatching rate of carp was 0.5 mL kg-1. The highest fecundity was 85,516.51 ± 2,110.94 eggs with a hatching rate of 76.87 ± 1.33%. The use of low doses resulted in the hormone not reaching sufficient concentrations to stimulate the desired reproductive response. On the other hand, doses that are too high can cause overstimulation of the fish's reproductive system, which in turn can disrupt the hormonal balance due to toxicity.