Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengenalan dan Pencegahan Hipertensi Serta Pengecekan Tekanan Darah : Pengenalan dan Pencegahan Hipertensi Serta Pengecekan Tekanan Darah di Mesjid Al-Karim, Desa Sari Laba Jahe, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deli Serdang Eva Sartika Dasopang; Nilsya Febrika Zebua; Syarifah Nadia; Ernawaty Ginting; Dessy Natalia Siahaan; Muharni Saputri; Ika Julianti Tambunan; Muflihah Fujiko; Siti Rahmi Ningrum; Dea Anggraini; Fenny Hasanah; Anna Juniar
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.322 KB) | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v1i2.11

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi medis dengan prevalensi tinggi, dimana merupakan suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. Banyak masyarakat yang belum menyadari pemicu hipertensi adalah dari pola hidup sehari-hari yang salah. Maka perlu di berikan informasi dan edukasi sehingga masyarakat dapat mengenal dan mencegah penyakit hipertensi sejak dini. Sehingga prevalensi terhadap hipertensi akan menurun. Metode penyampaian informasi dan edukasi yang disampaikan yaitu dengan cara persentase. Hasil kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit hipertensi
SOSIALISASI PEMBUATAN MINUMAN WEDANG JAHE INSTAN UNTUK PENGUAT IMUNITAS MENCEGAH COVID-19 DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) FARMASI APIPSU MEDAN Ika Julianti Tambunan; Ernawaty Ginting; Rahma Yulia; Ali Ramadhan
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 1 No 2 (2022): Juli - Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.705 KB) | DOI: 10.36490/jpmtnd.v1i2.312

Abstract

COVID-19 adalah penyait menular disebabkan SARS-CoV-2 yang telah menyebar menjadi pandemik di seluruh dunia termasuk Indonesia. COVID-19 dapat berupa penyakit ringan atau sampai kematian dan obat untuk COVID-19 belum ada. Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman herbal, yang sudah banyak digunakan di masyarakat. Tanaman herbal yang sering digunakan adalah jahe. Berdasarkan penelitian tanaman ini dapat memelihara kesehatan dan meningkatkan sistem imun. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang manfaat jahe dan keterampilan membuat wedang jahe instan dalam rangka peningkatan sistem imun pada masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi pembuatan wedang jahe instan. Pada pengabdian masyarakat ini didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan responden mengenai manfaat wedang jahe instan dan cara pembuatannya. Diharapkan setelah pengabdian masyarakat ini responden dapat menerapkan dan mengaplikaskan pengetahuan yang didapatkan dalam rangka meningkatkan sistem imun pada masa pandemi COVID-19
Efek pemberian ekstrak etanol daun sintrong (Crassocephalum crepidioidies) terhadap penurunan berat badan tikus jantan Muharni Saputri; Salmah Handayani Lubis; Fenny Hasanah; Siti Muliani Julianty; Muflihah Fujiko; Ernawaty Ginting; Anggi Salsabilah Nasution; Kiki Mariana Batubara
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 6 Nomor 3 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i3.213

Abstract

One of the medicinal plants that has the effect of reducing obesity is the sintrong plant. This plant has tannins, saponins, polyphenols, and flavonoids so that it can reduce blood glucose levels as an antidiabetic effect and can reduce weight. The purpose of this study was to see the occurrence of weight loss in test animals by administering ethanol extract of sintrong leaves and to find out whether the different doses of sintrong leaves can reduce body weight in male white rats. The research method was carried out experimentally, then testing the effectiveness of the ethanol extract of sintrong leaves using 25 rats which were divided into groups I to V with varying doses of 250 mg, 500 mg, and 750 mg, and carried out statistically by the Tukey method. The results of this acquisition when compared with the comparison group are not much different. Based on the result obtained, group V was given a suspension of ethanol extract of sintrong leaves at a dose of 750 mg/kgBW and the comparison group was given orlistat haven’t significant difference based on a statistical test with α > 0.05 so it could be concluded that there was a decrease in body weight in rats after administration of ethanol extract of sintrong leaves at a dose of 750mg/kgBW.
FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera Cordifolia) SEBAGAI GEL PELEMBAP Ernawaty Ginting; syarifah nadia; Nurul Karima; rossela; Ovalina Sylvia Br Ginting
Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research Vol. 7 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/idjpcr.v7i2.17967

Abstract

Dry skin is often caused by air pollution and sun exposure. Binahong leaves (Anredera Cordifolia) contain flavonoids that can keep the skin moisturized. The gel formulation of binahong leaf extract was chosen because it has good penetration, making it an effective solution for dry skin.This study began by macerating the simplicia of binahong leaves (Anredera Cordifolia) with ethanol p.a (1:10), then formulated into gel preparations with concentrations of 2.5%, 3% and 3.5% with CMC, TEA, nipagin, glycerin and propylene glycol as gel preparation ingredients. Then the physical quality of the preparation was checked which included organoleptic test, pH test, homogeneity test, stability test, dispersion test, adhesion test, irritation test, liking test and viscosity test. In addition, moisture tests and antioxidant tests were carried out using the DPPH method. The gel formulation made has met the physical quality requirements of the preparation, namely all preparations are homogeneous, stable and do not irritate the skin. The pH value is 4.5-4.8, the spread power is 5.5-6.8 cm, the adhesion value is 15-24 seconds and the viscosity value is 12,400-22,299 m.Pas. The amount of antioxidants in formulation 3 was 84.61 mcg/mL ± 0.05 with the strong category and the recovery percentage was 66.94% with a very humid scale. The amount of antioxidants in formulation 2 was 118.56 mcg/mL ± 0.00 with the medium category and the percent recovery was 54.39% with a humid scale. The number of antioxidants in formulation 1 was 163.98 mcg/mL ± 5.71 with the weak category and the recovery percentage was 44.50% with the dry scale. Formulation 3 with a concentration of 3.5% has the highest antioxidants and recovery.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN SABUN PADAT EKSTRAK BUAH TERONG BELANDA (Solanum betaceum) Ernawaty Ginting; Syarifah Nadia; Siti Muliani Julianty; Jhonyman So’arota Zebua
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1000

Abstract

Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat mempercepat proses penuaan kulit seseorang. Antioksidan memperlambat penuaan dengan melindungi kulit dari kerusakan oksidatif akibat paparan sinar matahari. Oleh karena itu, diperlukan zat antioksidan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu sumber alami antioksidan yang efektif adalah tanaman terong belanda (Solanum betaceum). Antioksidan ini dapat digunakan dalam produk kosmetik, seperti sabun, sebagai salah satu bahan aktif utama yang membantu menjaga kulit tetap sehat dan terlihat muda, serta mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui buah terong belanda (Solanum betacea) dalam bentuk ekstrak sediaan sabun pada perbandingan tertentu memberikan stabilitas yang baik dan tidak mengiritasi kulit. Metode eksperimental digunakan dalam penelitian ini yang diawali dengan metode maserasi menggunakan penyari etanol 96% pada buah terong belanda (Solanum betacea) yang akan diformulasikan pada sediaan sabun yang berkonsentrasi 1%, 1,5% dan 2%.Metode yang digunakan untuk meninjau kualitas fisik sediaan yang dibuat dengan uji organoleptik, uji pH, uji kestabilan busa, uji homogenitas dan uji iritasi. Penentuan IC50 dilakukan pengujian untuk menentukan kategori aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah terong belanda (Solanum betacea) dalam bentuk ekstrak dapat diformulasi menjadi sediaan sabun, merupakan sediaan yang homogen dan stabil, mempunyai kisaran pH 9,2-10,1,, memiliki tinggi busa 4-6 cm. Hasil pengukuran IC50 antioksidan dari ekstrak dan sediaan sabun berkonsentrasi 0%, 1%, 1,5% dan 2% berturut-turut adalah 57,77 ppm, 334,99 ppm, 146,78 ppm, 113,67 ppm dan 53,99 ppm. Sediaan sabun dari ekstrak buah terong belanda (Solanum betacea) aman ketika diaplikasikan pada kulit karena tidak menimbulkan iritasi.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS LIPSTIK EKSTRAK KULIT TERONG BELANDA (Solanum betaceum (Cav.)) DENGAN CARNAUBA-PARAFIN WAX Ernawaty Ginting; Sudewi Sudewi; Syarifah Nadia; Dwinda Dwinda; Putri Rahmadani
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1001

Abstract

Indonesia menjadi negara yang penuh dengan tumbuhan yang unik-unik, dimana keunikan ini menjadi tumbuhan yang khas di Indonesia. Terong belanda (Solanum betaceum (Cav.)) menjadi tanaman yang khas di Indonesia. Pada kulit terong belanda dapat diolah kembali sehingga mengurangi limbah alam ini. Kandungan senyawa flavonoid pada kulit terong belanda memiliki potensi sebagai pelembap alami sehingga dijadikan bahan alami yang diformulasikan ke dalam suatu sediaan seperti lipstik. Kulit terong belanda dikeringkan lalu direndam dengan etanol 96%. Proses perendaman berlangsung selama 3 hari lalu dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak etanol kulit terong belanda yang diperoleh, diformulasikan ke dalam sediaan lipstik. Sediaan lipstik tersebut di uji sifat fisik sediaan dan ditentukan antioksidan pada ekstrak etanol kulit terong belanda dan sediaan lipstik. Pengujian yang lakukan pada sediaan lipstik menunjukkan kualitasnya. Setiap sediaan lipstik sudah tercampur merata dan menghasilkan warna yang sesuai. Warna tersebut menempel dengan baik pada permukaan kulit. Pada saat dioleskan, sediaan lipstik tidak menunjukkan tanda-tanda iritasi. Sediaan lipstik memiliki rentang kekerasan sebesar 168,3 g – 158,3 g dan stabil ketika diberikan suhu yang berbeda-beda. Sediaan lipstik memiliki rentang titik lebur sebesar 530C - 560C. Senyawa flavonoid telah terbukti berpotensi sebagai pelembap alami yang efektif, sehingga lebih aman dibandingkan dengan bahan sintetis yang sering digunakan.
KARAKTERISASI SIMPLISIA DAUN SELADA (Lactuca sativa L.) DAN DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers.) Syarifah Nadia; Ernawaty Ginting; Nurmala Sari; Nur’azmi Fadhillah Br Siagian; Wanda Octavianti Ahdiansyah
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1028

Abstract

Daun selada memiliki khasiat antara lain dapat memperbaiki organ dalam, mencegah panas dalam, meningkatkan metabolisme, menjaga kesehatan rambut, mencegah kulit kering, dan mengobati insomnia. Daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) sering digunakan oleh masyarakat sebagai penurun panas (demam), panas dalam, radang lambung dan mual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi simplisia daun selada (Lactuca sativa L) dan daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers). Karakterisasi simplisia meliputi kadar abu, kadar abu tidak larut dalam asam, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol dan kadar air. Hasil dari peroleh pengujiaan karakterisasi simpilisa daun selada kadar abu 13,21%, kadar abu tidak larut dalam asam 0,60%, kadar sari larut air 33,35%, kadar sari larut etanol 13,7% dan kadar air 6,64%. Hasil skrining fitokimia dari daun selada (Lactuca sativa L.) menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, tanin. Karakterisasi simplisia daun cincau hijau kadar abu 5,66%, kadar abu tidak larut dalam asam 0,2%, kadar sari larut air 13,14%, kadar sari larut etanol 13,18% dan kadar air 5,31%. Hasil skrining fitokimia dari daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin.
Sosialisasi Pemakaian Sediaan Obat Salep Mata dan Tetes Mata yang baik pada Masyarakat Siti Muliani Julianty; Eva Sartika Dasopang; Yessi Febriani; Ernawaty Ginting; Syarifah Nadia; Fatia Zahra; Ariyanti Kesuma Wardani
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 2 No 2 (2023): Edisi Juli 2023 - Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v2i2.786

Abstract

Salep mata dan obat mata merupakan salah satu obat steril yang digunakan dalam mengatasi gangguan pada mata. Pemakaian obat mata tanpa menggunakan petunjuk dengan benar dapat menimbulkan bahaya pada mata. Sering terkena polusi udara merupakan salah satu penyebab iritasi pada mata. Masyarakat harus mengetahui tata cara dalam penggunaan dan penyimpanan obat mata. Kurangnya pengetahuan dalam menggunakan dan menyimpan obat mata yang benar dapat memperburuk keadaan mata. Tujuan kegiatan ini adalah menambah wawasan pengatahuan masyarakat terkait cara pemakaian sediaan obat salep mata dan tetes mata yang baik. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menjelaskan secara langsung dan pemberian leatfet kepada masyarakat. Sosialisasi cara pemakaian obat sediaan salep mata dan tetes mata memperoleh tanggapan yang baik. Mayoritas masyarakat kurang menyadari cara pemakaian obat yang benar. Hasil dari kegiatan terkait dengan cara pemakaian sediaan obat salep mata dan tetes mata dapat memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat dan mendapatkan dampak positif yang maksimal dengan cara penggunaan sediaan yang benar.
Penyuluhan DAGUSIBU Obat Sebagai Upaya Promotif Kesehatan Bagi Siswa-Siswi SMA Negeri 4 Medan Nilsya Febrika Zebua; Ernawaty Ginting; Yangie Dwi Marga Pinanga; Vivi Sofia; Nurul Karima
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 3 No 1 (2024): Edisi Januari 2024 - Juni 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v3i1.1013

Abstract

Pengetahuan tentang Dagusibu dikalangan remaja saat ini tergolong minim, mereka hanya menganggap bahwa apotek ataupun toko obat merupakan tempat mendapatkan obat, apakah itu golongan obat bebas, bebas terbatas, maupun obat keras, mereka menganggap tidak ada perbedaan diantara keduanya, selain itu pengetahuan tentang penyimpanan obat masih sangat minim mereka dapatkan, mereka menganggap penyimpanan obat dalam bentuk sirup harus disimpan di lemari pendingin. Kebiasaan ini masih saja terjadi, untuk pembuangan obat yang memiliki cara tersendiri juga masih minim diketahui dikalangan remaja, sehingga perlu dilakukan sosialisasi terhadap teknik Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat) dikalangan remaja dalam hal ini dilakukan terhadap siswa-siswa SMA Negeri 4 Medan. Metode pengabdian ini dilakukan secara ceramah, tanya jawab, dan kuesioner untuk menilai pemahaman siswa terkait dengan Dagusibu. Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang siswa/i di SMA Negeri 4 Medan pada tanggal 08 November 2023. Pada kegiatan ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa/i di SMA Negeri 4 terkait dengan Dagusibu memiliki tingkatan pengetahuan yang baik, hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner yang dilakukan pada saat sebelum dilakukan sosialisasi dalam bentuk ceramah mengalami kenaikan rata-rata sekitar 19,58% yang awalnya sudah memiliki persentase yang tinggi secara berurut untuk pengetahuan tentang mendapatkan obat dari sumbernya sebanyak 70,7% menjadi 84,3%; menggunakan obat untuk penyakit yang tepat berkisar dari angka 64,8% menjadi 81,9%; menyimpan obat sesuai dengan bentuk sediaannya berkisar dari angka 58,1% menjadi 81,0% dan membuang obat dengan benar berkisar dari 55,2% menjadi 80,0%. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pemahaman siswa/i SMA Negeri 4 Medan tentang Dagusibu sangat baik.