Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Investigasi Air Tanah Pada Endapan Piroklastik dengan Menggunakan Metode Electrical Resistivity Imaging (ERI): (Groundwater Investigation in Pyroclastic Deposits Using the Electrical Resistance Method (ERI)) Paembonan, Andri; D.R. Febriansanu; R. E. Sinaga; F. D. Putra; V. Rahmanda
Gravitasi Vol. 19 No. 1 (2020)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/gravitasi.v19i1.15182

Abstract

Penelitian untuk menginvestigasi keberadaan air tanah menggunakan metode Electrical Resistiity Imaging (ERI) dilakukan di kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung Selatan yang daerahnya didominasi endapan piroklastik. Penelitian dilaksanakan di laboratorium untuk mengukur nilai resistivitas material secara langsung, dan juga dilakukan pengukuran data lapangan. Pengamatan laboratorium menunjukkan variasi nilai resistivitas untuk tuf pada kondisi kering berkisar 78.39 - 268.78 Ωm, dan nilai resistivitasnya menjadi 15.35 - 45.82 Ωm ketika tersaturasi, sedangkan nilai resistivitas untuk lempung tufan kering sebesar 93.36 - 292.48 Ωm dan pada saat tersaturasi air sebesar 4.56 - 13.47 Ωm. Pada data lapangan pada lapisan pertama yang didominasi tuf dengan nilai resistivitas sedang sampai tinggi karena materialnya kering, lapisan kedua dan keempat mempunyai resistivitas rendah karena tersaturasi oleh air, dan lapisan ketiga diinterpretasi sebagai lempung tufa dengan nilai resistivitas sedang hingga tinggi. Dari hasil mengindikasikan adanya akuifer pada kedalaman 0 – 30 m dan kedalaman di bawah 60 m.
INVESTIGASI AIR TANAH BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS DI DUSUN JATISARI, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Andri Yadi Paembonan; Purwaditya Nugraha; Nono Agus Santoso; Ruhul Firdaus; Gestin Mey Ekawati; Virgian Rahmanda; Felik Destian Putra Amijaya
Jurnal Geofisika Eksplorasi Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v7i2.117

Abstract

Air tanah adalah sumber air tawar terbesar yang tersedia.  Air tanah ini sangat penting untuk kehidupan manusia maka dari itu perlu adanya identifikasi zona air tanah yang potensial sebagai salah satu solusi untuk krisis air bersih. Namun pada sebagian daerah sangat sulit untuk menemukan air tanah yang baik karena disebabkan oleh kondisi geologi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi keberadaan air tanah dari variasi nilai resistivitas bawah permukaan dengan menggunakan metode Vertical Electrical Sounding (VES) di wilayah Dusun Jatisari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. Keberadaan air tanah umumnya memiliki nilai resistivitas rendah hingga sedang. Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini akan sangat membantu masyarakat dalam mengetahui kedalaman zona jenuh air (akuifer) untuk mendapatkan air bersih. Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa air tanah dengan rentang nilai resistivitas 10 – 35 Ohm.m berada pada kedalaman yang berbeda-beda. Pada titik VES PKM_S1, PKM_S2, dan PKM_S3 lapisan akuifer berada pada kedalaman 7.5 m, sedangkan titik VES PKM_S4 berada pada kedalaman 36 m, dan titik VES PKM_S5 berada pada kedalaman 8.5 m.
Identification of gold mineralization zones of low sulfidation epithermal systems using geoelectrical and magnetic methods in Ciparay area, Cibaliung Wahyu Eko Junian; Agus Laesanpura; Andri Yadi Paembonan; Muhammad Arief Wicaksono
Journal of Aceh Physics Society Volume 10, Number 3, July 2021
Publisher : PSI-Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jacps.v10i3.18521

Abstract

Abstrak. Cibaliung merupakan daerah pertambangan mineral yang berada di Provinsi Banten. Hal ini, dibuktikan dengan adanya lubang tambang emas di daerah Cikoneng dan Cibitung. Penelitian tentang geofisika penting dilakukan guna menemukan cadangan emas baru di daerah Ciparay yang terletak di Sebelah Tenggara Cikoneng dan Cibitung. Metode geofisika yang digunakan di antaranya magnetik, resistivitas, dan induced polarization (IP). Metode magnetik digunakan sebagai survei pendahuluan untuk menggambarkan keberadaan struktur geologi pengontrol mineralisasi emas. Melalui peta reduce to pole dapat diketahui adanya tanda-tanda keberadaan struktur geologi yang ditunjukkan oleh anomali negatif (-220 hingga -135 nT) di Bagian Barat Daya daerah penelitian. Hasil teknik edge detectors menunjukkan adanya pola struktur dengan arah Northwest (NW) dan North-Northeast (NNE) yang dominan berada di Bagian Barat Daya sebelah Utara daerah penelitian. Metode resistivitas dan IP digunakan sebagai survei detail untuk menentukan keberadaan mineral yang terkandung dalam batuan. Hasilnya menunjukkan bahwa zona potensi mineralisasi ditunjukkan oleh anomali tinggi (resistivitas 50 ohm.m dan chargeability 40 msec). Resistivitas tinggi diduga sebagai respons batuan induk andesitic sedangkan, nilai chargeability tinggi merupakan respons dari hadirnya mineral-mineral bijih seperti emas dan perak. Zona potensi mineralisasi berada pada posisi patok 350-800 dengan arah persebaran mengikuti arah struktur geologi pengontrolnya yaitu NW dan NNE. Abstract. Cibaliung is a mineral mining area located in Banten Province. The area including gold mining in Cikoneng and Cibitung areas. Geophysical research is important to find new gold reserves at the Ciparay area, located in the Southeast of Cikoneng and Cibitung. Geophysical methods used include magnetic, resistivity, and IP. The magnetic method was applied as a preliminary survey to delineate the presence of the geological structure controlling the gold mineralization. Based on the RTP map, signs of the presence of geological structures are shown by anomalies -220 to -135 nT in the Southwestern part of the study area. The results of edge detector techniques show the existence of structural patterns in the direction of NW and NNE which are dominant in the Southwestern North of the study area. The resistivity and IP methods are employed for detailed investigation in order to obtain to determine the presence of minerals contained in rocks. The results show that the mineralized zones are indicated by high resistivity ( 50 ohm.m) and high chargeability ( 40 msec). High resistivity response is caused by andesitic source rock whereas, high chargeability response is related to the presence of ore minerals such as gold and silver. The mineralization prospect zone is indicated at the position of 350-800 and its direction corresponds to the direction of its geological structure namely NW and NNE.Keywords: New gold reserves, Negative magnetic anomalies, High resistivity, High chargeability. 
APLIKASI METODE FLAT BASE ELECTRICAL RESISTIVITY SURVEY UNTUK MENGETAHUI KERUSAKAN DI JALAN TERUSAN RYACUDU LAMPUNG SELATAN Felik Destian Putra; Andri Yadi Paembonan; Reza Rizki
Jurnal Geosaintek Vol 6, No 3 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v6i3.8009

Abstract

Telah dilakukan penelitian pada Jalan Raya Terusan Ryacudu Lampung Selatan menggunakan data Flat Base Electrical Resistivity Survey dengan tujuan untuk mengetahui faktor penyebab kerusakan jalan yang terjadi di lokasi tersebut. Jalan Terusan Ryacudu merupakan akses keluar masuknya kendaraan yang menghubungkan kota Bandar Lampung dengan pintu masuk tol ITERA-Kotabaru yang ditemukan banyak titik kerusakan pada permukaan aspal yang dapat memicu munculnya permasalahan di lokasi tersebut. Berdasarkan penampang 2D pada daerah penelitian ini memiliki persebaran nilai resistivitas yang relatif tinggi antara 1000-5000 Ohm.m dan didominasi oleh nilai resistivitas dari lapisan batuan tufa yang merupakan batuan yang mendominasi lokasi penelitian ini namun di beberapa titik ditemukan adanya sebaran nilai resistivitas yang cenderung lebih rendah yang diakibatkan oleh adanya proses pemadatan material yang kurang sempurna saat proses pembuatan jalan. Pada penampang 2D resistivitas di lokasi ini juga ditemukan adanya sebaran nilai resistivitas yang cukup rendah dengan nilai 16-80 Ohm.m yang diindikasikan sebagai batuan tufa yang proses pemadatannya tidak sempurna dan mengalami infiltrasi oleh adanya air yang letaknya berada di bawah titik yang mengalami kerusakan berupa lubang di permukaan aspal. Secara umum kerusakan yang muncul pada lokasi ini diakibatkan oleh adanya proses pemadatan material jalan yang tidak sempurna dan adanya proses infiltrasi oleh air terutama air hujan.
Lithology Identification Using Electrical Resistivity Tomography Case Study: OAL’s Construction Site Erlangga Ibrahim F.; Andri Yadi Paembonan; Cahli Suhendi; Hikhmadhan Gultaf; Virgian Rahmanda; Lea Kristi Agustina; Hendra Saputra; Maria R.P. Sudibyo; Reza Rizki
Journal of Multidisciplinary Academic Vol 3, No 2 (2019): Special Issue in Multidisciplinary Academics related Astronomy Background
Publisher : Penerbit Kemala Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Observatory Astronomy Lampung construction site is located at Mountain Betung, North – West of Lampung City. From geomorphology investigation, Mount Betung landscaped classified as volcanic mountain with pyroclastic flow mountaincharacteristics. Geological setting of this area showed those dominant lithology is pyroclastic, including andesite and breccia rocks. These feature correlate with our investigation around OAL construction site. We applied electrical resistivity tomography to investigate subsurface soil electrical properties. The result indicated that there are two different lithology, high resistivity in the top soil and low resistivity below. High resistivity suspected as pyroclastic deposit with a lot of volcanic rocks fragment, whereas the low resistivity suspect as volcanic deposit with high – saturated water, which indicated as clay
Fault Reassessment in Way Huwi Area, South Lampung using Gravity Method LUHUT PARDAMEAN SIRINGORINGO; Andri Yadi Paembonan; Virgian Rahmanda
Jurnal Geofisika Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Geofisika
Publisher : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36435/jgf.v19i1.492

Abstract

The Age majority of regional geological maps that have been referenced by geologists in Indonesia are about 20-30 years old. One of them is Tanjung Karang Geological Map. Our opinion is that the map is old enough. Some faults features are doubted in the aspect of existence and its trend. It is represented by the dashed line symbol in the maps. Therefore, this research was carried out to provide a more detailed reinterpretation of faults in the Way Huwi area using the Gravity method. This area was selected because it is the new education center and economy in the eastern part of Bandar Lampung. This research was also carried out as part of disaster mitigation. The faults within this research area were identified with Horst-Graben type and formed before Lampung Formation was deposited. The trend of these normal faults is Northeast-Southwest. it is very different from the fault interpretation on Tanjung Karang regional geology map with the Northwest-Southeast direction. The genesis of the Way Huwi Fault is indirectly part of the extensional Sunda Strait.
Subsurface Utility Identification at ITERA Campus Using Multi-frequency Ground Penetrating Radar Andri Yadi Paembonan; Fedy Darma Wijaya Waruwu
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 12, No 1 (2024): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v12i1.14174

Abstract

Infrastructure development at the Sumatra Institute of Technology is growing rapidly, hence, it requires new utilities installation network such as cables and pipes to supply electricity and clean water. Installing new utility line, it is necessary to secure and know the existence and depth of the previously embedded utility network to avoid damage that could hamper the construction process or cause large losses. Accessing the sub-surface information, geophysical method, such as Ground Penetrating Radar (GPR) can be utilized for identifying buried utility networks, ensuring the safe installation of new utilities and preventing damage to existing embedded utilities. In this study, a GPR device with a frequency range 40 MHz-3.4 GHz comprising 5 tracks was employed. The acquired data underwent processing using GPR Insights software, generating a radargram cross-section that provides information about the subsurface.The results from the radargram reveal a hyperbolic reflection anomaly, signifying the presence of a utility network beneath the surface, suspected to be pipe and cable utilities. The utility network is detected at varying depths of 0.5 m, 0.8 m, 1 m, and 1.2 m at different distances. Furthermore, several anomalies in the form of hyperbolas are observed, suggesting potential utilities due to their continuity with other paths.
ANALISIS DATA MAGNETOTELLURIK MENGGUNAKAN TENSOR FASE DAN PEMODELAN 2D BAWAH PERMUKAAN (STUDI KASUS CAMAS PRAIRIE, IDAHO, AMERIKA SERIKAT) Lita Maharani; Andri Yadi Paembonan; Selvi Misnia Irawati
Jurnal Geosaintek Vol 9, No 3 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v9i3.17646

Abstract

Metode geofisika yang umum diaplikasikan dalam eksplorasi geotermal adalah metode Magnetotelurik (MT), yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik alami. Pada pengukuran metode Magnetotelurik sering menghasilkan data lapangan yang terpengaruh oleh gangguan atau distorsi, yang dapat mengurangi keakuratan hasil interpretasi struktur di bawah permukaan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang akurat, diperlukan analisis seperti tensor fase guna mengidentifikasi struktur bawah permukaan yang tidak terpengaruh oleh distorsi galvanik. Hasil analisis di daerah penelitian menunjukkan dominasi dimensionalitas 2D yang mengarah ke Barat Laut-Tenggara dengan arah strike N1050E. Model inversi 2D mengungkapkan adanya lapisan resistivitas rendah (1-10 Ωm), yang diduga merupakan zona alterasi yang menjadi batuan penudung. Terdapat juga lapisan dengan nilai resistivitas 10-25 Ωm diduga sebagai lempung pasiran (Sandy Clay), dan nilai resistivitas 25-50 Ωm merepresentasikan lapisan pasir. Pada resistivitas 50-70 Ωm, diduga sebagai basal, sementara pada resistivitas tinggi (200-1000 Ωm) diduga sebagai granit yang berperan sebagai reservoir dengan tipe hot dry rock di dasar intrusif magma. Terlihat adanya struktur sesar dextral-normal Pothole sebagai daerah pelepasan di manifestasi air panas  Barron.
CONTROLLED-SOURCE ELECTROMAGNETIC (CSEM) DATA PROCESSING WITH HIGH ELECTROMAGNETIC NOISE LEVELS Jaya, Muhammad Rendi; Paembonan, Andri Yadi; Irawati, Selvi Misnia; M. Strack, Kurt
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v10i2.345

Abstract

The Controlled-Source Electromagnetic (CSEM) method is one of the electromagnetic methods utilized in geophysical exploration. This method provides a subsurface image through the resistivity anomalies of materials encountered by electromagnetic waves. The research area is located near a major city, resulting in high electromagnetic noise. Electromagnetic noise can be categorized into two types of the noise namely periodic noise and sporadic noise. Eliminating noise is a crucial objective to enhance data quality, as it can introduce uncertainty into interpretations. Three noise removal techniques are employed: pre-stack to filter the harmonic noise, stacking to remove the sporadic noise, and post-stack for smoothing. The CSEM data used consists of signals in the time domain with a 10-second period and a 50% duty cycle. The results of applying these noise removal techniques indicate that all three methods are highly effective in noise reduction. The pre-stack technique can remove periodic noise, while sporadic noise is addressed by the stacking technique, and signal smoothing can be achieved using the poststack technique.
PENERAPAN METODE VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING (VES) DALAM PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER DI KELURAHAN SUKARAME Nainggolan, Boy Fernando Grace; Paembonan, Andri Yadi; Farduwin, Alhada
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v10i1.343

Abstract

Kelurahan Sukarame di sebelah selatan kampus ITERA memiliki lahan kosong yang potensial untuk pembangunan perumahan, rumah kontrakan, dan industri. Namun, eksplorasi air tanah di daerah ini kurang banyak dilakukan, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk dilakukan eksplorasi air tanah untuk kebutuhan pembangunan dan penduduk sekitar. Langkah penting dalam menghadapi masalah ini adalah mengetahui keberadaan akuifer untuk memperoleh sumber air tanah yang memadai. Identifikasi akuifer dilakukan menggunakan metode Vertical Electrical Sounding (VES). Dengan studi ini akan dapat menentukan jenis litologi bawah permukaan, mengetahui kedalaman lapisan akuifer dan dapat juga mengidentifikasi jenis akuifernya. Pengukuran dilakukan dengan 11 titik sounding menggunakan konfigurasi Schlumberger dengan AB/2 maksimal 100 meter. Berdasarkan nilai resistivitas, kawasan tersebut tersusun dari batu lempung tufan dengan nilai resistivitas 20 Ωm, batu pasir tufan dengan rentang nilai resistivitas antara 20-80 Ωm, dan batu tuf dengan nilai resistivitas 80 Ωm. Lapisan batu pasir tufan diduga merupakan lapisan dari akuifer. Pada daerah penelitian terdapat dua jenis akuifer yaitu akuifer bebas yang ditemukan pada kedalaman 3 meter dan akuifer semi-tertekan pada kedalaman 5 meter.