Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGELOLAAN DESTINASI WISATA DAN PENGEMBANGAN PRODUK KULINER DI DESA BANGKET MONTEH KABUPATEN SUMBAWA BARAT Dewa Made Dirga; Hendri Yadi Saputra; Herlina, Herlina; Mandra, Mandra; Rizda Endean Ngoluanta Batubara
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 8: Januari 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i8.9446

Abstract

Pengabdian Masyarakat Program Studi Tata Hidang dilaksanakan di Desa Bangkat Monteh Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat. Area wisata yang dibangun di Desa Bangkat Monte berbasis alam, dengan mengedepankan spot alami air terjun Ai Mual. Selain potensi Atraksi wisata, Desa Bangkat Monte juga memiliki komoditas lokal dan pendukung lainnya untuk dikembangkan menjadi produk lokal yang menarik. Dalam pengembangan Desa Wisata aspek pengelolaan atau tata kelola juga merupakan suatu aspek yang sangat penting. Berdasarkan hasil pendampingan tahun 2023 dan berlanjut pada observasi tahap pertama pada bulan Mei 2024, masih terdapat permasalahan yang ditemukan di desa Bangkat Monte, salah satunya yakni paket destinasi wisata dan produk minuman yang belum maksimal, kendatipun pada pendampingan tahun 2023 telah tampak perubahan infrastruktur dalam pengelolaan destinasi yang lebih baik dan variasi produk makanan dan minuman mulai nampak, namun desa Bangkat Monteh belum dapat memanfaatkan komoditas lokal untuk dijadikan berbagai macam produk olahan. Berdasarkan hal tersebut, sehingga perlu dilakukan pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan destinasi wisata dan pemanfaatan hasil pertanian dan perkebunan untuk dijadikan sebagai produk wisata. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dengan menggunakan metode sosialisasi dan focus group discussion dengan Pemerintah Daerah, Swasta, Pemerintah Desa, Pengelola Desa Wisata Bangkat Monteh, dan masyarakat Desa Wisata Bangkat Monteh. Hasil dari sosialisasi dengan metode presentasi, dan Focus Group Discussion diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip pengelolaan desa wisata, dan dapat memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip penggunaan peralatan minuman yang digunakan, memahami metode pembuatan minuman, mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman, memahami cara penyajian minuman, pengemasan produk, hingga pemasaran produk
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MINUMAN HERBAL BERBASIS REMPAH SEBAGAI MINUMAN ENERGI ALAMI Mandra, Mandra
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 3: Agustus 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minuman herbal telah lama menjadi bagian dari budaya kesehatan di Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat, minuman berbasis rempah-rempah seperti jahe, kunyit, dan kayu manis semakin diminati sebagai alternatif alami bagi minuman energi berbasis kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan masayarakat terhadap minuman herbal berbasis rempah sebagai minuman energi alami. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini pokus pada persepsi masayarakat terhadap minuman herbal berbasis rempah sebagai minuman energi alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman herbal memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena dianggap sebagai solusi alami untuk menjaga daya tahan tubuh. Persepsi ini didukung oleh manfaat kesehatan serta nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Namun, konsumsinya masih bersifat situasional dan belum menjadi kebiasaan harian. Faktor penghambatnya antara lain rasa yang kurang disukai dan minimnya pemahaman tentang manfaat jangka panjang. Untuk itu, diperlukan edukasi berbasis ilmiah dan inovasi produk agar minuman herbal lebih sesuai dengan selera dan gaya hidup modern
Mentoring Program on Traditional Culinary Menu for Gastrodiplomacy in Bilebante Green Tourism Village: Pendampingan Pengembangan Menu Kuliner Tradisional untuk Gastrodiplomasi di Desa Wisata Hijau Bilebante Nurhayati, Hastuti; Mandra, Mandra
RADIANT: Journal of Applied, Social, and Education Studies Vol. 6 No. 2 (2025): RADIANT: Journal of Applied, Social, and Education Studies
Publisher : Politeknik Harapan Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52187/rdt.v6i2.324

Abstract

This independent community service program aims to help address the challenges faced by the partner, particularly their limited knowledge and skills in preparing international-standard menus for the Gastrodiplomacy Local Experience event, which was attended by 38 countries and held in the Green Tourism Village of Bilebante. The program began with a pre-field stage involving observation, semi-structured interviews, participatory observation, and focus group discussions over three days to identify the partner’s needs and challenges. During the implementation stage, menu planning was carried out collaboratively with seven tourism village managers, including the head of the Tourism Awareness Group (POKDARWIS), culinary business operators, and the person in charge of the culinary division from the local working group (POKJA). The mentoring produced two internationally standardized menu sets consisting of appetizers, soups, main courses, and desserts. The dishes were presented traditionally using the communal begibung concept while being adjusted to international tastes by emphasizing local uniqueness and wisdom. Feedback from the 38 diplomatic delegates on the presented menus was largely positive. The collaboration of local ingredients, traditional values, and global sustainability principles highlighted the role of cuisine as a communicative and transformative diplomatic medium. These outcomes demonstrate the contribution of local cuisine in shaping Indonesia’s image and strengthening the position of local communities in international-standard hospitality. In the future, similar activities are expected to continue, aiming to enhance the capacity of rural communities to adapt to the dynamics of global tourism without neglecting their cultural roots.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JAMU TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN POLA KONSUMSI MASYARAKAT DI LOMBOK Herlina, Herlina; Ainul Yakin; Mandra, Mandra
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 4: September 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i4.8697

Abstract

Acaraki merupakan penyebutan bagi orang yang ahli dalam meracik jamu, di jakarta terdapat cafe yang khusus meracik jamu dengan metode modern, proses pembuatannya seperti pembuatan minuman kopi dan teh, sehingga nilai jamu tidak hanya dikenal sebagai minuman obat yang bisa diminum pada saat tertentu saja namun bisa digolongkan sebagai minuman mixologi. Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap minuman Jamu serta cara meningkatkan pola konsumsi masyarakat Lombok terhadap minuman Jamu Tradisional. Metode yang digunakan adalah Mixed Method untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap minuman Jamu tradisional yang ada di Lombok, serta cara meningkatkan pola konsumsi masyarakat terhadap minuman Jamu tradisional. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung dengan menggunakan instrument dokumen, pedoman wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Kesimpulan secara keseluruhan, bahwa persepsi masyarakat terhadap jamu tradisional yang diukur melalui Sikap (X1), Motif (X2), Minat (X3), Pengalaman (X4) dan Harapan (X5). Tidak adanya pengaruh yang signifikan variable Sikap (X1), Motif (X2), Minat (X3), dan Harapan (X5). Terdapat pengaruh variable Pengalaman (X4) terhadap minuman jamu tradisional. Pengalaman pada penelitian ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi jamu tradisional. Adanya dampak bagi kebugaran tubuh dengan mengkonsumsi minuman tradisional, minuman jamu tradisional sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat untuk dikonsumsi serta memiliki khasiat dari mengkonsumsi jamu. Cara meningkatkan minat konsumsi masyarakat terhadap jamu tradisional yaitu, menceritakan/story telling serta mempromosikan melalui media sosial
STUDY OF STUDENTS' ENTREPRENEURSHIP INTEREST AS AN INDICATOR OF OPPORTUNITY FOR ESTABLISHING BUSINESS INCUBATORS IN LOMBOK TOURISM POLYTECHNIC Yahyadin, Muh.; Hanafi, Hamsu; Sianipar, Christina; Putra, Anak Agung Ngurah Sedana; Mandra, Mandra; Zaki, Lalu Ahmad
ECOBISMA (JURNAL EKONOMI, BISNIS DAN MANAJEMEN) Vol 10, No 1 (2023): ECOBISMA
Publisher : Published by the Faculty of Economics and Business, University of Labuhanbatu, North Sumat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/ecobi.v10i1.4001

Abstract

This research was conducted with the aim of (1) providing an overview of student entrepreneurship interest as an indicator of the opportunity to establish a business incubator at the Lombok Tourism Polytechnic and (2) contributing ideas and enriching the field of tourism business incubator studies and as input and a reference for other research. (3) are used as information and input for stakeholders in developing entrepreneurship. This study used primary data in the form of a questionnaire for as many as 63 students consisting of 4 study programs; 19 students from the room division, seven students from culinary arts, 27 students from food & beverage service, and ten students from travel arrangements, the research was conducted from April to October 2021. Data collection techniques were purposive sampling, and data analysis techniques were descriptive of responses. The respondent gave them in the Questionnaire. The results of this study indicate that: (1) Flexibility, indicating the intention of respondents, 22% strongly agree (2) Innovation, indicating the intention of respondents, 44% strongly agree (3) Social Prestige, showing the respondent's intention in entrepreneurship by 48% strongly agrees (4) Personal challenge, shows the respondent's intention of 60% strongly agrees (5) Leadership, shows the respondent's intention of 45% agrees about leadership (6)Advantage, shows the respondent's intention by 51% strongly agree (7) Being a boss, indicating the intention of respondents by 36% strongly agree.