Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peran Arsitek dalam Pelestarian Objek di duga Cagar Budaya Wilayah Samarinda Kalimantan Timur Mulyani; Nur Asriatul Kholifah; Anisah Azizah; Amelia Dwi Nur Azizah; Afriza Rizki Antaresti; Nabeela Amalia Putri; Vinie Tamama; Saddam Gumilang Syarif
Jurnal Rekayasa Tropis, Teknologi, dan Inovasi (RETROTEKIN) Vol. 1 No. 2 (2023): RETROTEKIN (Rekayasa Tropis, Teknologi, dan Inovasi)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki beragam budaya dalam setiap daerah, keberagaman ini menciptakan berbagai sejarah serta bentuk atau ciri khas dari sebuah daerah tersebut.  Salah satu daerah yang memiliki berbagai macam cerita terdahulu adalah Samarinda tepatnya berada di Samarinda Seberang dengan terbentuknya atau terbangunnya sebuah bangunan yang memiliki filosofi maupun cerita nya masing-masing. Semakin berkembangnya pembangunan-pembangunan pada wilayah Samarinda membuat bangunan-bangunan terdahulu semakin tidak diperhatikan. Namun, hal ini ditindaklanjuti oleh pemerintah wilayah Samarinda untuk melakukan pelestarian terhadap sejarah yang telah terjadi di masa lampau. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menentukan objek bangunan bersejarah yang di duga belum menjadi cagar budaya, 2) Mengetahui sejarah terbangunnya sebuah bangunan pada wilayah tersebut, 3) Menentukan upaya pelestarian yang akan digunakan pada bangunan. Penelitian ini merupakan pengembangan dalam pelestarian sebuah bangunan bersejarah yang akan mengacu pada pola pikir untuk melakukan upaya-upaya pelestarian bangunan sejarah. Kesimpulan dari perencanaan ini adalah 1) Penentuan Objek bersejarah serta fungsi disesuaikan dengan sejarah terdahulu, 2) Awal mula sejarah bangunan ini diketahui melalui sejarah seseorang melalui salah satu alat transportasi, 3) Bangunan bersejarah membutuhkan beberapa upaya pelestarian yaitu dengan melakukan rekonstruksi yang merupakan upaya dengan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi tanpa merubah bentuk asli sebuah bangunan.   Kata Kunci: Sejarah, Bangunan, Cagar Budaya, Pelestarian
Perencanaan Produksi Batubara Pit B di PT. Pancaran Surya Abadi, Kecamatan Anggana Dan Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Sahar S; Agus Winarno; Hamzah Umar; Windhu Nugroho; Shalaho Dina Devy; Harjuni Hasan; Anisah Azizah
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2021
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v9i2.6956

Abstract

Pada perancangan tahapan penambangan, perlu diketahui jumlah volume cadangan batubara tertambang maupun volume overburden yang terdapat pada sebuah pit. Volume cadangan batubara tertambang dan volume overburden diperlukan untuk memperkirakan dan memprediksi suatu area yang akan dikembangkan menjadi lokasi penambangan yang kemudian akan dibuat perancangan tahapan penambangan (push back). Tujuan dari perancangan tahapan penambangan adalah untuk menyederhanakan seluruh volume yang ada dalam overall pit ke dalam unit-unit pit penambangan yang lebih kecil, sehingga memudahkan penanganannya.Metode batterblock solid digunakan untuk menentukan estimasi cadangan menggunakan software desain tambang, dari hasil  tersebut di buat desain solid (desain pit sebagai batas bawah dan topografi sebagai batas atas), sehingga dari solid tersebut kita dapat membuat rencana penambangan menggunakan software schedulling, dari hasil rencana penambangan tersebut dapat ditentukan tahapan penambangan bulanan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui proses penambangan overburden menggunakan 2 fleet. Masing-masing fleet menggunakan 1 unit excavator Volvo EC360BLC  dengan 2 unit dump truck Nissan CWBM dan 1 unit excavator Sumitomo 350 dengan 2 unit dump truck TRX Build. Proses penambangan batubara menggunakan 1 fleet, yang terdiri dari 1 unit excavator Volvo EC360BLC  dan 4 unit dump truck dengan tipe Hino FM260. Tahapan blok penambangan dibagi menjadi beberapa blok dengan ukuran 30 × 30 m dan tinggi 2 m dengan pertimbangan dibutuhkan minimal 25 m.
Implementasi Universal Design Pada Taman Bebaya Samarinda Putri Nopianti; Wina Andriani; Anisah Azizah; Afif Raihan; Reza Prakoso Dwi Julianto
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 2 No. 1 (2023): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v2i1.611

Abstract

RTH merupakan ruang terbuka dengan vegetasi yang berada di kawasan perkotaan yang mempunyai fungsi antara lain sebagai rekreasi, sosial budaya, estetika, fisik kota, ekologis, dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi bagi manusia maupun pengembangan kota. Pemerintah Indonesia telah menetapkan dan memahami secara resmi siapa penyandang disabilitas di Indonesia dan kategori mereka. Peraturan formal ini berfungsi sebagai acuan dan dasar untuk memahami semua pihak terkait dan masyarakat Indonesia tentang pengertian atau definisi dan kategori hambatan disabilitas di Indonesia. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dimana menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika sosial, dan persensi seseorang. Data yang dikumpulkan di penelitian kualitatif menggambarkan realita sosial sesuai konteksnya, mendeskripsi apa adanya, sehingga menemukan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu atau teori. Penelitian bertujuan bagaimana implementasi universal design pada Taman Bebaya Samarinda. Taman Bebaya belum sepenuhnya menerapkan prinsip universal design dan standar akesibilitas yang sesuai dengan Permen PUPR No. 14 Tahun 2017. Elemen fisik lingkungan banyak memiliki resiko bagi penyandang disabilitas yang ada pada prinsip-prinsip universal design.
Efektivitas Material WPC pada Fasad untuk Rumah Tinggal Kenan Dimas Prasojo; Sulisthio, Farel; Nikyta Na’adya Syifa; Nasywa Annisa Bekti; Anisah Azizah
TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science Vol. 3 No. 2 (2024): TRANSFORM
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/transform.v3i2.2238

Abstract

Penelitian ini mengkaji efektivitas penggunaan material Wood Plastic Composite (WPC) pada fasad rumah tinggal. WPC merupakan material komposit yang terbuat dari campuran serat kayu dan plastik, menawarkan keunggulan dalam hal ketahanan terhadap cuaca, kelembaban, dan serangan serangga. Fokus penelitian meliputi analisis daya tahan, efisiensi biaya, estetika, dan dampak lingkungan dalam penggunaannya pada fasad rumah tinggal. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur dan studi kasus terhadap proyek rumah tinggal yang menggunakan WPC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WPC memberikan solusi berkelanjutan dan tahan lama dibandingkan material tradisional seperti kayu atau logam. Selain itu, WPC juga mendukung desain fasad yang modern dan fleksibel dengan pilihan warna dan tekstur yang beragam. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa biaya awal material WPC lebih tinggi dibandingkan material lain, meskipun dapat diimbangi oleh rendahnya biaya pemeliharaan jangka panjang. Kesimpulannya, WPC efektif sebagai material fasad rumah tinggal karena menawarkan keseimbangan antara estetika, fungsi, dan keberlanjutan lingkungan.
Edukasi Peran Hutan Mangrove Dalam Menjaga Ekosistem Pesisir di Desa Tani Baru Kecamatan Anggana Kab. Kutai Kartanegara: Pengabdian Anisah Azizah; Khairunnisa Adibah
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2708

Abstract

Kegiatan edukasi lingkungan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Tani Baru mengenai peran dan fungsi ekosistem hutan mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan pesisir. Metode yang digunakan adalah sosialisasi melalui presentasi, diskusi interaktif, dan tanya jawab. Peserta kegiatan berjumlah 20 orang yang terdiri dari perwakilan masyarakat dan perangkat desa. Hasil evaluasi melalui sesi tanya jawab menunjukkan bahwa seluruh peserta mampu menjawab dengan benar tiga pertanyaan kunci mengenai regulasi perlindungan mangrove dan cara menjaganya, yang mengindikasikan terjadinya peningkatan pemahaman. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya konservasi mangrove di wilayah pesisir mereka.