Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TUGAS DAN KEWAJIBAN PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK PERSPEKTIF MUHAMMAD AL-GHAZALI Muhammad Aufa Muis; Novia Ulfa; Widia Kurniasih; Ilma Safitri
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i3.2379

Abstract

Abstrak: Guru merupakan figure yang berperan besar dalam membentuk generasi penerus bangsa yang mana secara tidak langsung tindak tanduk nya di perhatikan dan di ikuti oleh murid nya. Guru juga merupakan unsur terpenting di dalam sebuah pendidikan karna peran dan fungsi nya sangat dibutuhkan oleh semua orang agar tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode library research (penelitian kepustakaan). Dalam penelitian yang ditulis ini, objek yang di kaji adalah Kitab Ihya Ulumuddin Karya Muhammad Al-Ghazali. Tugas dan Kewajiban Pendidik menurut Muhammad Al-Ghazali ada delapan yaitu 1) Pendidik hendak nya mempunyai rasa belas dan kasihan kepada murid-murid nya dan memperlakukan mereka sebagai anak sendiri, 2) Pendidik haruslah mengikuti jejak Rasulullah SAW, 3) Pendidik harus memberikan nasihat kepada murid nya, 4) Pendidik harus lembut dalam mengajar dan mencegah siswanya dari berbuat keji dengan akhlak yang lembut, 5) Pendidik tidak di perbolehkan merendahkan mata pelajaran lain yang tidak ia kuasai di depan murid nya, 6) Mempersingkat pelajaran sesuai dengan tingkat pemahaman murid, 7) Memberi pelajaran yang jelas sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, 8) Mengamalkan ilmu yang ia kuasai sepanjang hidupnya serta sesuai nya antara perkataan dan perbuatan. Tugas dan Kewajiban Pendidik menurut Muhammad Al-Ghazali ini sangat relevan untuk di terapkan dalam pendidikan di Indonesia saat ini. Kata Kunci: Pendidik, Peserta Didik, Tugas, Kewajiban, Relevan. Abstact: Teachers are figures who play a big role in shaping the nation's next generation, whose actions are indirectly noticed and followed by their students. Teachers are also the most important element in education because their roles and functions are really needed by everyone in order to achieve the goals of education itself. This research uses the library research method (library research). In this written research, the object studied is the Book of Ihya Ulumuddin by Muhammad Al-Ghazali. There are eight duties and responsibilities of educators according to Muhammad Al-Ghazali, namely 1) Educators should have compassion and pity for their students and treat them as their own children, 2) Educators must follow in the footsteps of the Prophet Muhammad, 3) Educators must give advice to students, 4) Educators must be gentle in teaching and prevent students from committing cruel acts with gentle morals, 5) Educators are not allowed to degrade other subjects that they do not master in front of their students, 6) Shorten lessons according to the students' level of understanding, 7) Giving clear lessons according to the student's level of understanding, 8) Practicing the knowledge he has mastered throughout his life and ensuring appropriateness between words and deeds. According to Muhammad Al-Ghazali, the Duties and Obligations of Educators are very relevant to be applied in education in Indonesia today. Keywords: Educators, Students, Duties, Obligations, Relevant.
Pendidikan Karakter : Upaya Membangun Moderasi Beragama Peserta Didik Novia Ulfa; Sukma Ningsih; Widia Kurniasih; Chanifudin
Journal Transformation of Mandalika, e-ISSN: 2745-5882, p-ISSN: 2962-2956 Vol. 5 No. 5 (2024): Mei
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jtm.v5i5.3074

Abstract

Pendidikan karakter menjadi bagian penting dalam mengintegrasikan pengetahuan, sikap, keterampilan, serta adaptasi dan pembiasaan nilai-nilai moral dari ajaran agama dan masyarakat. Di Indonesia, pendidikan karakter berpedoman pada ideologi Pancasila, bertujuan membentuk individu yang unggul secara intelektual, emosional, dan spiritual, tanpa meninggalkan nilai-nilai agama dan moralitas masyarakat. Salah satu aspek penting dalam pendidikan karakter adalah menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada peserta didik. Moderasi beragama mengupayakan sikap keseimbangan dan toleransi dalam menjalankan ajaran agama, menghindari ekstremisme dan liberalisme. Hal ini menekankan saling menghormati, berempati, dan dialog konstruktif antar komunitas agama, membuka jalan bagi kehidupan beragama yang damai dan inklusif. Guru memiliki peran sentral dalam menanamkan moderasi beragama melalui pengajaran dan keteladanan, terutama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis data dari berbagai sumber terkait implementasi pendidikan moderasi beragama di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai-nilai moderasi beragama melalui pendidikan karakter sangat penting bagi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa dalam mencegah radikalisme dan ekstremisme, serta membangun kehidupan beragama yang harmonis dan bermartabat sesuai nilai-nilai Pancasila.
Metode Pembelajaran Interaktif Berbasis Nilai-Nilai Islami Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Selly Pitia; Nor Susilawati; Rosalinda; Widia Kurniasih
Journal Transformation of Mandalika, e-ISSN: 2745-5882, p-ISSN: 2962-2956 Vol. 5 No. 8 (2024): Agustus
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jtm.v5i8.3197

Abstract

Berdasarkan Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang berkualitas, tidak hanya dari segi akademik, tetapi juga dari segi moral dan nilai-nilai spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode pembelajaran interaktif berbasis nilai-nilai keislaman dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Metode ini menggabungkan pendekatan pembelajaran aktif dengan penerapan nilai-nilai Islam seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama. Penelitian ini melibatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam proses belajar mengajar melalui diskusi, presentasi, studi kasus, dan proyek kelompok yang terintegrasi dengan penanaman nilai-nilai Islam. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan mutu pendidikan dengan menghasilkan peserta didik yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademik yang baik, tetapi juga memiliki karakter dan kepribadian yang kuat nilai-nilai keislaman
ANALISIS PERBEDAAN ANTARA SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH UMUM DAN PESANTREN DI INDONESIA Ika Kurnia Sofiani; Widia Kurniasih; Siti Zulaikha; Nursyavika Auni
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 5 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Mei
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i5.1913

Abstract

Pendidikan merupakan pondasi penting dalam kehidupan. Pendidikan sekolah umum merupakan pendidikan yang terstruktur dan sistematis, pembelajarannya juga lebih menekankan tentang mata pelajaran umum. Sedangkan pendidikan pesantren disi merupakan lembaga pendidikan yang tumbuh secara asli dari budaya masyarakat Indonesia dengan menekankan pada nilai-nilai keislaman dan karakter manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sistem pendidikan sekolah umum dan pesantren di indonesia. Kajian ini mwnggunakan teknik kualitatif dimana kajian ini menggunakan teknik deskriptif atau pendekatan kajian kepustakaan. Kesimpulannya adalah Sekolah umum dan pesantren merupakan dua model pendidikan yang memiliki perbedaan mendasar namun saling melengkapi. Sekolah umum lebih berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan modern, sementara pesantren mengutamakan pembelajaran agama dan pembentukan akhlak. Analisis perbedaan antara sistem pendidikan sekolah umum dan pesantren di Indonesia menunjukkan bahwa kedua lembaga ini memiliki karakteristik unik, keunggulan masing-masing, serta peran penting dalam membentuk generasi muda bangsa. Meskipun keduanya berada dalam sistem pendidikan nasional, pendekatan, struktur, tujuan, dan metode pengajarannya berbeda secara fundamental. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan sistem pendidikan sekolah umum dan pesantren meliputi dari perbedaan tujuan pendidikan, kurikulum, materi pelajaran, metode pengajaran, lingkungan sekolah, waktu belajar, pengelolaan dan status lembaga pendidikan.