Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PRAKTEK KELUARGA BERENCANA (KB) PADA PASANGAN USIA SUBUR MUDA PARITAS RENDAH (PUS MUPAR) Ilma Safitri; Trisnaningsih Trisnaningsih; Rahma Kurnia Sri Utami
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.871 KB)

Abstract

This study aimed to determine the Practice of Family Planning (KB) on the pair of Eligible Young Parity Low (PUS MUPAR) in the Dusun Gunung Batu. The method used in this research was descriptive method. This research was the population study, that is the whole PUS MUPAR in the Dusun Gunung Batu which was totaled 27. The technique of collecting data was using questionnaires, structured interviews, and documentation. Data were analyzed was using one-way table percentages and cross tables (cross tab). The result showed that (1) the PUS MUPAR was relatively young age, which were about (20-24 years) and most of (96.3 percent) has an average number of children born alive that is ? 2 kids. (2) The level of PUS MUPAR knowledge about family planning is low. (3) type of contraception used EFA MUPAR majority (92.6 percent) use a type of Non LTCM, and longer use of contraceptives is ? 1 year.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Praktek Keluarga Berencana (KB) pada Pasangan Usia Subur Muda Paritas Rendah (PUS MUPAR) di Dusun Gunung Batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini adalah penelitian populasi, dengan jumlah populasi yaitu seluruh PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu berjumlah 27. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tabel persentase satu arah dan tabel silang (cross tab). Hasil penelitian menunjukkan (1) umur PUS MUPAR tergolong muda yaitu (20-24 tahun) dan sebagian besar (96,3 persen) memiliki rata-rata jumlah anak lahir hidup sedikit yaitu ? 2 anak. (2) Tingkat pengetahuan PUS MUPAR tentang keluarga berencana tergolong rendah. (3) Jenis alat kontrasepsi yang digunakan PUS MUPAR sebagian besar (92,6 persen) menggunakan jenis Non MKJP, dan lama penggunaan alat kontrasepsi yaitu ? 1 tahun.Kata kunci: jenis alat kontrasepsi, paritas, praktek KB, wanita usia subur.
PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA GENERASI DIGITAL Ilma Safitri; Nadia Syarinur; Arif Rahmadhani Arhan; Chanifudin
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 4 No. 7 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v4i7.3431

Abstract

Pendidikan karakter di era generasi digital menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik. Perkembangan teknologi digital membawa dampak positif dan negatif bagi perkembangan karakter anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pendidikan karakter yang tepat bagi anak di era digital. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pendidikan karakter di era digital meliputi pendampingan orang tua, pembatasan penggunaan gadget, dan pengenalan nilai-nilai budaya lokal sejak dini. Disimpulkan bahwa kerja samaantara sekolah dan orang tua sangat diperlukan untuk membentuk karakter anak yang positif di era digital.
Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Islam Di Era Globalisasi Perspektif Al-Ghazali Ilma Safitri; Novia Ulfa; Nadia Syarinur; Erlin Sarwila; Sukma Ningsih
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/h7thxj57

Abstract

Di era globalisasi, pendidikan Islam menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan tuntutan kontemporer yang dinamis dan kompleks. Salah satu tantangan utama adalah memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berubah, termasuk peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan kurikulum yang relevan, dan penguatan kompetensi guru. Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepercayaan umat Muslim. Namun, pendidikan Islam harus mampu beradaptasi dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan masyarakat. Strategi manajemen pendidikan Islam yang efektif diperlukan untuk mengatasi tantangan tersebut. Pendidikan karakter dimaknai sebagai sistem penanaman nilai-nilai karakter yang mencakup pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama makhluk hidup, lingkungan, dan bangsa. Selain itu, globalisasi telah memengaruhi penyelenggaraan pendidikan, termasuk tujuan, proses, hubungan siswa-guru, etika, dan metode. Al-Ghazali, seorang tokoh Muslim terkemuka, menekankan bahwa pendidikan harus bertujuan untuk mencetak manusia yang sempurna di dunia dan akhirat. Ia percaya bahwa manusia dapat mencapai kesempurnaan dengan menuntut ilmu dan mengamalkannya. Perspektif Al-Ghazali tentang pendidikan menyoroti pentingnya menyeimbangkan aspek duniawi dan spiritual, dengan menekankan pada pencapaian kebahagiaan di kedua alam tersebut.
Nilai-Nilai Etika Profesi Pendidik Dalam Perspektif Surah At-Taubah Ayat 128-129: Analisis Teoritis Terhadap Keteladanan Nabi Muhammad SAW Robiah; Ayu; Mela Erniasari; Ilma Safitri; Ferry Irawan Saputra
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.1198

Abstract

Nilai-nilai etika profesi pendidik yang tercermin dalam Surah At-Taubah ayat 128-129 dan bagaimana keteladanan Nabi Muhammad SAW menjadi pedoman bagi pendidik modern menjadi fokus utama penelitian ini. Latar belakang penelitian ini dilandasi oleh pentingnya integrasi nilai-nilai etika Islam dalam praktik pendidikan yang tidak hanya mentransfer ilmu tetapi juga membentuk karakter dan akhlak peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis nilai-nilai etika profesi pendidik berdasarkan Surah At-Taubah ayat 128-129 melalui pendekatan tafsir tematik yang menekankan pada empati, kepedulian, komitmen terhadap kebaikan murid, kasih sayang, kelembutan, keteguhan hati, dan tawakal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi kepustakaan (library research) dengan menganalisis sumber primer seperti Al-Qur’an dan tafsir, serta sumber sekunder berupa buku dan jurnal ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayat-ayat tersebut memuat prinsip-prinsip penting etika profesi pendidik yang mencerminkan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW sebagai teladan, termasuk empati, komitmen terhadap keberhasilan murid, dan keteguhan hati yang disertai tawakal kepada Allah. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa nilai-nilai etika dalam Surah At-Taubah ayat 128-129 dapat menjadi landasan penting untuk penguatan profesionalisme guru dan pengembangan lingkungan pembelajaran yang holistik, kondusif, serta berorientasi pada pembentukan karakter islami.