Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Pengaruh Perbedaan Jenis Pelarut Terhadap Kadar Fenolik Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L.): Pengaruh Perbedaan Jenis Pelarut Terhadap Kadar Fenolik Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Maria Dwi Ayu Listiawati; Kunti Nastiti; Mia Audina
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 3 No 1 (2022): Journal of Pharmaceutical Care and Sciences (JPCS)
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jpcs.v3i1.234

Abstract

Backgraund: Annona muricata L leaves are used as anticancer drugs by the public because Annona muricata L leaves have a high content of phenolic compounds that have antoxid activity that can ward off free radicals that cause cancer. Phenolic compounds have polar properties so that to obtain this compound the same polar solvents are used, namely ethanol 70%, ethanol 96% and Methanol where the use of different types of solvents will affect the resulting phenolic level. Objective: Knowing what are the levels and influences of differences in phenolic levels of leaves Annona Muricata L. leaves based on differences in solvent types Methods: This study used a pre-experimental method with a randomized design by conducting a maceration extraction method and then a Thin Layer Chromatography test was carried out to identify phenolic compounds. Then the determination of total phenolic levels using UV-Vis spectrophotometry. Results: Effect of differences in solvent type from phenolic levels with One Way ANOVA parametric test. The total phenolic content of Annona muricata L leaves of Ethanol extract was 70%, Ethanol 96% and Methanol obtained were 5,753 mg GAE/g, 4,022 mg GAE/g and 7,179 mg GAE/g. Differences in solvent type had a significant effect of 0,000 (p<0,05) on the phenolic levels of Annona Muricata L leaf extract. Conclusions: Based on the results of the study, it was concluded that methanol is effective in irradiating phenolics compared to other types of solvents.
Analisis Kadar Rhodamin B Pada Gula Kapas Dan Arbanat Dengan Spektrofotometri Uv-Vis Di Kota Banjarmasin Heni Andriani; Rahmadani; Mia Audina
Sains Medisina Vol 1 No 1 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.949 KB)

Abstract

Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetik yang digunakan sebagai pewarna tekstil dan banyak di jumpai dalam jajanan. Karena memiliki warna yang lebih menarik sehingga banyak konsumen menyukai Pengguanaan Rhodamin B berwarna merah yang dijumpai seperti jajanan gula kapas dan arbanat yang dapat menyebabkan beberapa dampak buruk untuk kesehatan dikarenakan sifat toksik, jika di konsumsi zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pernapasan, keracunan, dan merupakan zat karsiogenik (dapat menyebabkan kanker). Mengidentifikasi kadar Rhodamin B dan mengetahui pengaruh jenis sampel pada jajanan gula kapas dan arbanat menggunakan metode analisis kuantitatif menggunakan Spektrofometri UV-Vis. Metode menggunakan jenis penelitian observasional analitik, dengan desain penelitian Cross Sectional, sampel jajanan gula kapas dan arbanat yang beredar di kota Banjarmasin dengan menggunakan metode uji reaksi warna dan Spektrofotometri UV-Vis. Lima dari 6 sampel memperoleh hasil positif pada sampel berkode A1,A3,G1,G2,G3 ditandai dengan berubah warna pada  NaOH 10 % warna merah keunguan, NH4OH 10% berwarna ungu, HCl pekat berwarna orange dan berwarna jingga pada H2SO4. Pada Sampel A2 memperoleh warna bening. Kurva baku standar menunjukan nilai a=0,0195, b=0,0368, r=0,9919  Dengan kadar A1; 0.285 mg/L, A3; 2.078 mg/L, G1; 1.644 mg/L, G2; 0.801 mg/L dan G3; 0.720  mg/L. Kesimpulan pada 5 sampel gula kapas dan arbanat positif mengandung Rhodamin B dengan kadar A1; 0.285 mg/L, A3; 2.078 mg/L, G1; 1.644 mg/L, G2; 0.801 mg/L dan G3; 0.720  mg/L. Ada pengaruh jenis sampel.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Lip Balm Ekstrak Buah Semangka (Citrullus lanatus) sebagai Sun Protection Ni Nyoman Risnayanti; Setia Budi; Mia Audina
Sains Medisina Vol 1 No 2 (2022): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.477 KB)

Abstract

Bibir merupakan salah satu bagian kulit yang perlu dijaga kelembabannya, sehingga diperlukan sediaan yang dapat digunakan untuk melindungi dan menjaga kesehatan bibir dari paparan sinar matahari menggunakan tabir surya atau sun protection. Semangka mengandung karotenoid (likopen) yang bertindak sebagai penghambat UV. Lip balm adalah kosmetik yang digunakan untuk mencegah kekeringan dan melindungi bibir dari paparan radiasi sinar UV. Tujuan penelitian mengetahui ekstrak buah semangka dapat diformulasikan sebagai sediaan lip balm, mengetahui terdapat perbedaan karakteristik pada sediaan lip balm dengan basis carnauba wax pada konsentrasi 4%, 6%, dan 8 %, mengetahui formula lip balm memiliki aktivitas sebagai sun protection factors (SPF). Metode penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one-shot case study. Ekstrak buah semangka diformulasikan menjadi tiga formula dan selanjutnya dilakukan evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis, homogenitas,pH, daya sebar, daya lekat dan uji aktivitas spf. Hasil penelitian sediaan lip balm ekstrak semangka pada formulasi 3 menunjukkan perbedaan tekstur dibandingkan formulasi 1 dan 2. Hasil uji homogenitas, pH, daya sebar, dan daya lekat menunjukkan bahwa semua formulasi memenuhi spesifikasi. Hasil uji aktivitas menunjukkan nilai SPF sebesar 20,06. Berdasarkan analisis data menunjukkan adanya perbedaan signifikan dari hasil evaluasi fisik sediaan lip balm pada formula 1, 2 dan 3. 
Pengaruh Penambahan Vitamin C Terhadap Nilai SPF Dan Evaluasi Fisik Sediaan Handbody Gel Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L) Amalia Safitri; Noval Noval; Mia Audina
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.092 KB)

Abstract

Pencegah efek buruk papanan sinar matahari dapat dilakukan dengan cara menggunakan tabir surya. Penetapan potensi tabir surya yang baik ditinjau dari kemampuannya dalam menyerap atau memantulkan sinar ultraviolet dengan penentuan nilai SPF. Senyawa yang terbukti menangkal efek negatif dari radikal bebas adalah antioksidan. Antioksidan yang terkandung dalam daun kersen dengan penambahan vitamin C pada sediaan  untuk meningkatkan nilai SPF. Mengetahui pengaruh penambahan vitamin C terhadap nilai SPF dan mengetahui formula optimal pada sediaan handbody gel ekstrak daun kersen (Muntingia Calabura L). Metode eksperimental dengan rancangan Quasy Experiment Design. Handbody gel dibuat 3 formula dengan variasi konsentrasi vitamin C yang kemudian di evaluasi fisik dan uji aktivitas nilai SPF. Berdasarkan hasil pengujian evaluasi fisik sediaan handbody gel dengan penambahan vitamin C pada uji organoleptik berpengaruh pada warna sediaan, dan uji viskositas. Sedangkan pada uji homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat tidak ada pengaruh. Uji aktivitas nilai SPF didapatkan hasil pada formula I yaitu 18,041, formula II yaitu 354,825 dan formula III yaitu 41,173. Semua sediaan memberikan optimal baik berupa uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Dan uji aktivitas nilai SPF semua nilai SPF dalam kategori ultra protective UV.
Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Serum Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) Sebagai Antiacne M. al Gifari; Noval Noval; Mia Audina
Sains Medisina Vol 1 No 5 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak etanol kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia L) mengandung metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, dan saponin sebagai antibakteri penyebab jerawat. (Propionibacterium Acnes). Ekstrak etanol kulit jeruk nipis dibuat sediaan serum antiacne. Sediaan serum diformulasi dengan variasi konsentrasi carbomer dan dilakukan pengujian stabilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formula optimal dan menganalisis pengaruh variasi konsentrasi carbomer terhadap stabilitas sediaan serum ekstrak etanol kulit jeruk nipis. Metode yang digunakan oleh peneliti ialah penelitian metode quasy-experimental tanpa kelompok kontrol, rancangan one-group posttest only design. Estrak etanol kulit jeruk nipis diformulasikan 4 formula variasi konsentrasi carbomer 0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 2,0%, kemudian diuji stabilitas metode cycling test 12 hari atau 6 siklus dengan mengevaluasi sebelum dan sesudah uji stabilitas, meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu Stabilitas organoleptis keempat formula stabil konsistensi dan memiliki warna coklat transparan, bau khas jeruk nipis. Keempat formula stabil homogen. Stabilitas pH keempat formula stabil dan memenuhi parameter. Stabilitas viskositas formula III stabil dan memenuhi parameter. Stabilitas daya sebar formula II, III, dan IV stabil dan memenuhi parameter. Stabilitas daya lekat formula II, III, dan IV stabil dan memenuhi parameter. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Variasi konsentrasi carbomer memiliki pengaruh terhadap sebelum dan sesudah uji stabilitas. Berdasarkan uji stabilitas formula yang optimal adalah formula III dengan konsentrasi carbomer sebesar 1,5%.
Pengaruh Waktu Pemanasan Bayam Merah dan Bayam Hijau Terhadap Kadar Oksalat dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Sheila Nabila Afri; Rahmadani Rahmadani; Mia Audina
Sains Medisina Vol 1 No 6 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT. Spinach is a vegetable that is often consumed by Indonesian people with various preparations. Spinach has a high nutritional content, but spinach also has anti-nutrients, one of which is oxalate. How to cook spinach can affect the oxalate content in it. Too high oxalate content in spinach can interfere with kidney function. The purpose of this study was to see the effect of heating time for red spinach and green spinach on oxalate levels. This study uses an experimental type with a cross-sectional research design. The results of the quantitative analysis obtained were a decrease in oxalate levels in both red and green spinach. Oxalate levels in green spinach at minute 0 was 7.589 ppm, minute 3 was 7.234 ppm, minute 5 was 6.693 ppm, minute 8 was 6.255 ppm, minute 10 was 5.505 ppm. For red spinach, 0 minutes was 12.068 ppm, 3 minutes was 11.672 ppm, 5 minutes was 9.776 ppm, 8 minutes was 7.901 ppm, and 10 minutes was 6.464 ppm. Based on the results of the study, it can be concluded that heating with different time intervals (minutes) showed a significant effect on oxalate levels in red and green spinach, namely a decrease in oxalate levels.
Evaluasi Sifat Fisik Pada Sediaan Body Scrub Karbon Aktif Dari Kulit Buah Pisang ( Musa Sp ) Sebagai Detoksifikasi Tuti Alawiyah; Mia Audina; Rahmadani
JURNAL KATALISATOR Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Katalisator Volume 8 No. 2, Oktober 2023
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62769/katalisator.v8i2.2493

Abstract

Buah pisang (Musa sp) merupakan buah yang populer di Indonesia, dan kulit buah pisang juga berkontribusi pada masalah limbah. Pada penelitian Alawiyah et al., tahun 2022 menunjukkan bahwa karbon aktif kulit pisang memiliki kemampuan penyerapan amonia mencapai 96,68%. Karbon aktif kulit pisang memiliki kemampuan detoksifikasi, namun tidak dapat langsung digunakan untuk kulit sehingga dibuat formulasi body scrub untuk meningkatkan estetika dan efektivitasnya. Tujuan penelitian  untuk mengevaluasi fisik dan uji detoksifikasi pada formulasi body scrub karbon aktif kulit buah pisang dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Jenis penelitian ini menggunakan eksperimental dengan rancangan penelitian quasi eksperimental time series design. Formulasi body scrub di buat dengan tiga konsentrasi karbon aktif dari kulit buah pisang (Musa sp) 5 %, 10 %, dan 15 %. Formulasi body scrub akan evaluasi sifat fisik (organoleptis, pH, homogenitas, daya lekat, daya sebar dan tipe emulsi) dan uji detoksifikasi, sesuai dengan spesifikasi. Hasil evaluasi fisik (organoleptis, pH, homogenitas, daya lekat, daya sebar dan tipe emulsi) pada formulasi body scrub karbon aktif kulit buah pisang dengan variasi konsentrasi 5 %, 10 % dan 15 % memenuhi spesifikasi sediaan body scrub dan hasil uji detoksifikasi paling optimal yaitu pada formulasi 15% sebesar 2.084,494 mg/g