ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi/ skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan Bunga Lai (Durio kutejensis). Bunga Lai memiliki potensi untuk dapat dikembangkan menjadi salah satu produk sedian farmasi, namun Bunga Lai masih kurang dikenal jika dibandingkan dengan jenis tanaman Durio zibethinus. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif yang bersifat eksperimental. Pada pengujian skrining fitokomia menggunakan metode kualitatif dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode kuantitatif. Metode skrining fitokimia dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna dengan menggunakan suatu pereaksi warna dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH yaitu dengan cara mengukur penangkap radikal sintetik dalam pelarut polar. Metode DPPH (Difenil pikrilhidrazil) untuk mengukur daya peredaman sampel (ekstrak) terhadap radikal bebas DPPH yang akan bereaksi dengan atom hidrogen dari senyawa peredaman radikal bebas membentuk DPPH yang lebih stabil. Pada pengujian antioksidan bunga lai (Durio kutejensis) dengan menggunkan ekstrsk kental dengan kosentrasi berbeda beda yaitu : 10 mg/L, 20 mg/L, 40 mg/L, 80 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L. Didapatkan hasil % inhibisi Ekstrak Bunga Lai berturut-turut 68,16% untuk formula I, 56,25% untuk formula II, dan 41,21% untuk formula III, sedangkan nilai IC50 sebesar 2,38 ppm. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas antioksidan ekstrak bunga Lai memiliki nilai IC50 yang lebih rendah dibandingkan vitamin C. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada bunga Lai lebih tinggi dibandingkan dengan Vitamin C. Dapat disimpulkan, dilihat dari aktivitas antioksidannya ekstrak bunga Lai sangat berpotensi sebagai alternatif bahan antioksidan alami. Kata kunci : Durio; Kutejensis; Lai; Bunga Durian. ABSTRACTThis study aims to identify/screen phytochemicals and test the antioxidant activity of Flower Lai (Durio kutejensis). Flower Lai has the potential to be developed into a pharmaceutical product, but Flower Lai is still less well known when compared to Durio zibethinus. In this study, researchers used qualitative and quantitative methods that were experimental. The phytochemical screening test used qualitative methods and the antioxidant activity test used quantitative methods. The phytochemical screening method was carried out by observing the color test reaction using a color reagent and the antioxidant activity test using the DPPH method, namely by measuring synthetic radical scavengers in polar solvents. The DPPH (Diphenyl picrylhydrazil) method is used to measure the reducing power of the sample (extract) against DPPH free radicals which will react with hydrogen atoms of free radical scavenging compounds to form more stable DPPH. Free radical scavenging compounds that react with DPPH will become new radicals that are more stable or non-radical compounds. In testing the antioxidants of other flowers (Durio kutejensis) using a thick extract with different concentrations, namely: 10 mg/L, 20 mg/L, 40 mg/L, 80 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L. The results of the % inhibition of Flower Lai Extract were 68.16% for formula I, 56.25% for formula II, and 41.21% for formula III, while the IC50 value was 2.38 ppm. Based on the results of the study, the antioxidant activity of Lai flower extract has a lower IC50 value than vitamin C. This indicates that the antioxidant activity of Lai flower is higher than that of Vitamin C. Judging from its antioxidant activity, Lai flower extract has the potential as an alternative natural antioxidant. Keywords : Durio; Kutejensis; Lai; Flower Lai.