Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Zat Tambah Abu Cangkang Sawit Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi Andi Yusra; Astiah Amir
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.099 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v2i1.327

Abstract

Beton yang digunakan sebagai struktur dalam konstruksi teknik sipil, dapat dimanfaatkan untuk  banyak hal. Umumnya dalam teknik sipil, struktur beton digunakan untuk bangunan pondasi, kolom, balok, pelat atau pelat cangkang. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya penggunaan bahan beton dalam dunia teknik sipil sehingga dibutuhkan pengenalan yang mendalam mengenai sifat-sifat bahanbahan penyusun beton. Untuk menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi,penggunaan air atau fakto rair semen terhadap semen haruslah kecil dengan konsekuensi pengerjaan beton akan menjadi sulit karena campuran beton atau beton muda akan menjadi sangat kental, nilai workabilitasnya menjadi kecil. Hal tersebut dapat diatasi dengan menambahkan bahan tambah seperti superplasticizer. Penelitian ini menggunakan zat tambah yaitu abu cangkang sawit, dimana jumlah yang ditambahkan adalah 0 %, 5 %, 8 %, 10 % dan 15 % terhadap berat semen, juga digunakan superplastizer (Viscocrete N 10) sebanyak 1,5 % dari berat semen. Beton direncanakan dengan faktor air semen (FAS) sebesar 0,3. Pengujian dilakukan terhadap kuat tekan beton pada umur 28 dan 56 hari. Pengujian kuat tekan dilakukan pada benda uji silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Jumlah benda uji 30 buah, setiap variabel menggunakan 3 buah benda uji. Hasil pengujian kuat beton pada umur 28 hari menunjukkan pada penambahan masing-masing abu cangkang sawit, 0% menghasilkan kuat tekan  (54,14 MPa), 5% (59,04 MPa), 8% (47,53 MPa), 10% (52,44 MPa), dan 15% (60,74 MPa). Untuk umur pengujian 56 hari, 0% menghasilkan kuat tekan (57,91 MPa), 5% (64,89 MPa), 8% (57,91 MPa), 10% (56,21MPa), dan 15% (69,23 MPa). Terjadi penambahan kekuatan 13,98% pada umur 56 hari dibandingkan kuat tekan pada umur 28 hari dengan penambahan abu cangkang sawit sebesar 15%.
STUDI KELAYAKAN INVESTASI DAN OPTIMALISASI KEUNTUNGAN DEVELOPER DENGAN PROPORSIONAL JUMLAH TIPE RUMAH Astiah Amir; Dorra Sikhhy
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.881 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v2i2.348

Abstract

Research on Development Projects Griya Mahony aims to determine the feasibility of the investment project in this case the benefits will be achieved. The feasibility study is based on the financial aspectsof using parameter Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) is calculated based on the length of the installment/credit generate favorable value/ feasible (feasible). For a 10-year installment (NPV Rp.802.618.444, BCR 1.036 and 2.469% IRR), for repayment periods of 15 years (NPV Rp4.208.880.167, BCR and IRR 1,174 5,368%), for repaymentperiods of 20 years ( NPV is Rp7.432.022.615, BCR and IRR 1,285 6.555%), and for the repayment periods of 25 years (NPV Rp10.886.611.347, BCR and IRR 1,388 7.272%). So the value obtained in this project future installments of not less than 10 years and not more than 25-year repayment periods. Having carried out a sensitivity analysis for future installments credit 10 years of investment is not feasible (unfeasible), while for future installments / credit 15 years, a period installment/loan repayment periods of 20 years and credit / 25 years of investment in this project is still feasible. This study was followed by memproporsionalkan number of house types to be produced to obtain the optimal proportion of the number of houses. From these results, the optimal amount that must be built on to three (3) types of housing totaling 76 units, with 80 types of houses as many as 13 units, 65 type of house 29 units, and 45 types of housing as many as 34 units. Gains derived from the proportion of the number of house types are optimal for repayment periods of 10 years of Rp7.162.031.000, for 15year repaymentperiods Rp11.08509 billion, to 20-year repayment periods ofRp15.380.030.000 and to 2-year installment period Rp 19.95799 billion. From the calculation of investment feasibility studies for optimal conditions of house number greater than the condition of houses planned by the developer.
PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE Farida Farida; Astiah Amir
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jts-utu.v1i1.722

Abstract

 Pelaksanaan pekerjaan proyek konsruksi,  hal yang penting diperhatikan adalah memonitor kemajuan tiap-tiap kegiatan pekerjaan. Metode earned value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Metode earned value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (the percent complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya (budgeted cost), biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau yang disebut dengan actual cost serta apa yang didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan atau yang disebut earned value. Berdasarkan perhitungan cost variance bulan ke-1 dan ke-3 pada proyek pembangunan perumahan griya mahoni menunjukan angka positif, hal ini berarti biaya untuk menyelesaikan proyek lebih  kecil  dari  anggaran.  Perhitungan  schedule  variance  bulan  ke-1  didapatkan  hasil  schedule variance yang bernilai negatif yang menunjukan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket-paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan. Sedangkan pada bulan ke -3 menunjukkan  nilai  positif  berarti  pekerjaan  yang  terlaksana  lebih  banyak  dari  biaya  yang dikeluarkan. CPI-1= 1,00173 dan CPI–3= 1,00173 yang bernilai lebih besar dari 1 menunjukkan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek lebih kecil dari anggaran. Nilai SPI= 0,976 pada perhitungan menunjukkan bahwa proyek   berjalan tidak sesuai dengan yang direncanakan. SPI=1,00315 Pada bulan ke-3 berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi Nilai BETC pada bulan ke-1= Rp 379.153.065,2 dan bulan ke-3 = Rp 150.631.012,311 yang menunjukkan sisa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.  Kata kunci : Earned Value, Percent Estimate At Completion
OPTIMASI BIAYA PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN DENGAN APLIKASI REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING) Astiah Amir; Zakia Zakia
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.467 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v1i1.723

Abstract

Penelitian  ini  dilakukan  untuk  optimalisasi  biaya  pelaksanaan  konstruksi  jalan  dengan  aplikasi metode rekayasa nilai (value engineering). Objek yang dikaji adalah Project Package JNB1 of Road : Lueng Gayo – Arongan Lambalek pada STA 198 – STA 216 Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Fungsi jalan ini merupakan infrastruktur penghubung antara Banda Aceh dengan Meulaboh. Dalam metode Rekayasa Nilai terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa, dan tahap rekomendasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa komponen pekerjaan yang  layak  diadakan  aplikasi  rekayasa  nilai  adalah  selected  embankment  dan  asphalt  yang merupakan wilayah studi. Kedua division ini dianalisis fungsi dan layak untuk diadakan rekayasa nilai. Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif Vertical Vibre Drain (VVD) dan Horizontal Sand Drain (HSD), Cakar ayam Modifikasi (CAM) yang menjadi ide kreatif berdasarkan brainstorming, setelah diadakan rekayasa nilai memiliki keunggulan dibandingkan alternatif existing (Geotextile dan geogrid kombinasi cerucuk), dengan melihat kriteria mutu konstruksi, biaya pemeliharaan, ramah lingkungan dan   Life Cycle Cost (LCC). LCC untuk alternatif pemancangan VVD dan HSD   Rp.120.865.300.964,  alternatif  CAM  adalah  Rp.115.639.315.748,61.;  dibandingkan  dengan  life  cycle cost (LCC) existing (Geotextile dan geogrid kombinasi cerucuk) sebesar Rp. 128.487.519.598. Besar penghematan  biaya  (cost  saving)  setelah  dilakukan  Rekayasa  Nilai  (Value  Engineering)  adalah sebesar Rp.12.848.203.849,39 atau 10% untuk pelaksanaan konstruksi dengan metode dan teknologi konstruksi CAM sebagai alternatif terpilih. Kata Kunci : Rekayasa Nilai, Optimalisasi, Biaya konstruksi, Jalan.
ESTIMASI WAKTU DAN TINGGI GELOMBANG TSUNAMI DI LHOK KRUET KABUPATEN ACEH JAYA Muhammad Nasir; Muhammad Ikhsan; Astiah Amir
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.805 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v1i1.724

Abstract

Gempa  bumi  samudra hindia  2004  adalah gempa  bumi  berskala tinggi  di  bawah laut dengan magnitude Mw >  9 di kedalaman 28,6 Km terjadi pada hari minggu 26 desember 2004, gempa ini menyebabkan tsunami di sepanjang pantai barat Aceh salah satunya di Lhok Kruet kabupaten Aceh Jaya. Bencana ini memakan korban jiwa sangat besar dan kerusakan bangunan, selain itu sifat fisis pantai juga  berubah di  antaranya mundurnya  garis pantai, terjadi  penurunan tanah, adanya genangan air di bibir pantai sehingga terbentuk laguna. Informasi yang berguna untuk menjaga masyarakat selalu  waspada  terjadi tsunami  sangat penting,  seperti  dalam penelitian  ini  yang bertujuan mengetahui lama penjalaran gelombang tsunami dan tinggi maksimum gelombang tsunami di Lhok Kruet kabupaten Aceh Jaya sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan kapasitas pemerintah daerah terhadap bencana tsunami.  Data yang  digunakan dalam penelitian ini adalah data topografi, data batimetri, dan data gempa. Data tersebut akan di input  dalam pemodelan  numerik,  pemodelan  ini  merupakan  suatu model  dengan menggunakan rumus-rumus matematika  yang diselesaikan dengan mentransformasi objek fisik  pantai ke  dalam wilayah komputasi dan salah satu model numerik tersebut adalah program COMCOT (Cornell Multi- grid Coupled Tsunami). Hasil akhir penelitian ini berkenaan dengan pokok permasalahan dan tujuan dari penulisan ini yang merupakan penyajian dari hasil simulasi yang didasari oleh data sekunder sehingga  didapatkan  profil  penjalaran gelombang  tsunami  yang  mencakup   ETA   dan  tinggi gelombang tsunami. Hasil yang di dapat pada penelitian ini dengan ETA 28,33 menit dan ketinggian gelombang tsunami maksimum 28,76 meter. Selain itu dengan penelitian ini masyarakat lokal dan pemerintah  dapat  dipergunakan  untuk  kesiapsiagaan tsunami  dalam  mendukung   perencanaan evakuasi dan layanan peringatan dini. Kata kunci :Tsunami, COMCOT,  ETA, Evakuasi, Mitigasi bencana tsunami
Flood Discharge Analysis Using the SCS Hydrograph Method in the Krung Tripa Watershed Maulida Bunga Azzura; Astiah Amir; M. Faisi Ikhwali
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 7, No 2 (2022): September
Publisher : Litbang Pemas - Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v7i2.870

Abstract

The purpose of this study was to analyze the flood discharge of the Krung Tripa river return period and flood behavior based on hydrographic data obtained from rainfall data and estimate the magnitude of peak flood discharge. Flooding is the main problem caused by the overflow of Krung Tripa, with administrative Krung Tripa passes through 2 (two) districts in Aceh Province. Several factors cause flooding, including slope factors or topography of an area, soil type, and land uses. The method used to analyze flood discharge is the SCS Hydrograph method using secondary data. The results of flood discharge analysis obtained flood discharge plans with 2-year return period for 2464.033 m3/s, 5-year return period for 3597.893 m3/s, 10-year return period for 4372.634 m3/s, 25-year return period for 5377.98 m3/s, 50-year return period for 6153.054 m3/s, 100-year return period for 6946.462 m3/s. 
Priority of Maintenance of Structural and Architectural Elements Using the Analytical Hierarchy Process (AHP) Method Fadli Idris; Astiah Amir; Aris Marisa
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 8 No 1 (2023): MARCH
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v8i1.1023

Abstract

The building construction will decrease with an increased service life of the structure. The school building for SMP Negeri 2 Meulaboh West Aceh is one of the school buildings that need attention from the government. Much of the building damage is due to age and improper maintenance methods. This study aimed to determine the maintenance priorities of the structural and architectural elements of the SMP Negeri 2 Meulaboh school building. This study used the descriptive qualitative method. Primary data was collected through surveys, interviews, documentation, and distributing questionnaires, while secondary data was collected from related institutions or agencies. Data analysis was processed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The selection of sample respondents is not random/nonrandom sampling but is carried out using purposive sampling. The analysis results of the order of priority for the maintenance of structural elements the priority, namely, the column, the type of damage to the chipped concrete cover gets the highest priority with a priority value of 0.359. While the second priority is for architectural elements, namely ceilings, walls, doors, windows, and floors, the damage to fading ceiling paint gets the lowest priority with a value of 0.016.
Pola Kegagalan Balok Beton Bertulang Spiral Tanpa Beton Pada Penampang Tarik Astiah Amir; Aulia Rahman; Yulita Rahmi; Veranita Veranita; Dewi Purnamasari
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jts-utu.v9i1.7359

Abstract

Abstract The exploration of natural materials to produce concrete has an impact on environmental conditions and global warming that can cause natural disasters. Therefore, the use of concrete materials must be as efficient as possible. One solution to overcome this problem is to reduce the concrete in the tensile area and strengthen the beam using steel reinforcement in the support area. This study aims to determine the effect of tensile reinforcement on the behavior of beams without concrete in the tension area using a spiral system on crack patterns and beam patterns. The method used was an experimental method by making 2(two)specimens, a normal concrete beam (BN) as a control beam, and a spiral concrete beam without reinforcement in the tensile section with the addition of experimental reinforcement at the support section (BTRS 60D) where D is the diameter of the main reinforcement. The beams were designed as normal quality concrete beams with concrete quality of 45.07 MPa at the testing age of 28 days. The beam's dimension was 150 mm x 200 mm x 3100 mm. This study obtained the ultimate load on the BTRS specimen of 35.1 kN. While on the BN specimen, the ultimate load reached 47.65 kN. There was a decrease in BTRS service load by 27.57%. It is observed that the BN specimen experienced flexural cracks. The beam failure of the 2 test objects experienced beam failure that resembled under-reinforced where the reinforcing steel melted before the concrete was crushed. Keywords: spiral reinforcement, failure pattern, crack pattern.
Peran bidang jalan dinas PUPR Peran bidang jalan dinas PUPR aceh barat dalam penanganan dan pembangunan jalan dikabupaten aceh barat Rahmad ilham; Andi Yusra; Astiah Amir
Jurnal Ilmiah Teknik Unida Vol. 4 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Mitra Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/jitu.v4i1.445

Abstract

Penanganan & Pembangunan jalan pada Kabupaten Aceh Barat memerlukan kiprah pemerintah pada perencanaan pembangunan jalan yg akan dilakukan pada daerah, melalui Bidang Program Dinas PUPR Kabupaten Aceh Barat. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini buat mengetahui sejauh mana kiprah Bidang Program Dinas PUPR pada perencanaan pembangunan jalan pada lingkup Kabupaten Aceh Barat. Dalam penelitian ini memakai metode naratif kualitatif menggunakan mendeskripsikan obyek yg pada teliti berupa output wawancara pihak terkait pada lapangan. Dari output penelitian ini pada dapatkan bahwa Bidang Progarm Dinas PUPR sudah melaksanakan kiprahnya pada pembangunan jalan pada lingkup Kabupaten Aceh Barat. Melalui beberapa tahapan yaitu menerima usulan berdasarkan rakyat, diteruskan ke instansi-instansi terkait mencakup Kepala Desa, Camat, & Bupati, kemudian ke Dinas PUPR. Melalui penilaian & seleksi output Musrenbang sebagai akibatnya diperoleh bahwasanaya pada kemajuan suatu daerah pembangunan Infrastruktur sangat perlu buat diperhatikan sang pemerintah, lantaran hal ini sangat krusial buat menaikkan akses rakyat dalam pelayanan dasar & buat menaikkan produktivitas dan daya saing, pembangunan infrastruktur pula berpotensi menaruh konstribusi dalam pemulihan ekonomi yg lebih bertenaga dan sangat krusial buat mengatasi perubahan iklim terlebih primer yaitu jalan, jalan adalah akses primer yang harus dilaksanakan sang karena itu jalan sebagai prioritas pada acara perencanaan pekerjaan.
Analisis Debit Banjir Dengan Menggunakan Metode Haspers Dan Melchior Pada DAS Sungai Krueng Tripa Yuni Maulinda Yuni maulinda; Astiah Amir; Meylis Safriani
Journal of The Civil Engineering Student Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 Nomor 2 September 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v4i2.21585

Abstract

Luas DAS Sungai Krueng Tripa ±3.472,95 Km2, dengan curah hujan berkisar 2.197 mm pertahun sangat besar pengaruhnya terhadap kejadian banjir di sepanjang sungai tersebut. Luas hilir DAS di Desa Ujong Krueng sebesar ±2953,457 km2. Desa ini sering terjadi banjir setiap tahunnya, Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai debit banjir rencana yang tepat supaya dimensi bangunan yang dihasilkan lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan. Untuk metode Hasper didapat debit banjir rencana untuk periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100 tahun berturut-turut 2718,03 m3/dtk, 3694,15 m3/dtk, 4361,43 m3/dtk, 5227,56 m3/dtk, 5888,21 m3/dtk, 6565,35 m3/dtk. Untuk metode Melchior didapat debit banjir rencana untuk periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100 tahun berturut-turut tahun adalah 936,79 m3/dtk, 1273,23 m3/dtk, 1503,21 m3/dtk, 1801,73 m3/dtk, 2029,43 m3/dtk, 2262,81 m3/dtk. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan metode Hasper dan Melchior didapatkan debit banjir rencana metode Haspers lebih besar dari pada debit banjir rencana metode Melchior.