Nur'aini Kartikasari
Universitas Negeri Malang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Pemanfaatan Bahan Tanaman untuk Menuju Kemandirian Kesehatan Masyarakat Sofia Ery Rahayu; Nursasi Handayani; Sulisetijono Sulisetijono; Nur'aini Kartikasari; Dhiyauddin Aridhowi
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) 2023: Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat Untuk Mendukung Pencapaian Empat Pilar Pembangunan Men
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pembangunan masyarakat menitikberatkan terwujudnya kemandirian pangan dan mewujudkan kemandirian kesehatan. Langkah kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut melalui pembudidayaan dan pemanfaatan tanaman/sumber daya lokal sebagai bahan baku obat keluarga. Indonesia sebagai Negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, banyak tanaman sayuran dan buah yang dapat dikembangkan sebagai bahan obat dan makanan. Masyarakat sasaran pengabdian kepada masyarakat adalah ibu PKK Kelurahan Karangbesuki Kota Malang. Tujuan pengabdian kepada masyarakat yang akan dicapai yaitu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu PKK Kelurahan Karangbesuki Kota Malang tentang pengolahan tanaman lokal menjadi produk untuk menunjang kesehatan (salep dan minuman). Kegiatan yang dilakukan dengan memberikan edukasi tentang pengetahuan dasar tanaman obat keluarga dan pemanfatannya, serta memberikan pelatihan pemanfatannya menjadi produk bagi kesehatan keluarga. Hasil pelatihan menunjukkan peserta terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan. Tanaman sirih hijau yang banyak ditanam masyarakat diolah menadi salep. Buah mentimun dan jahe diolah menjadi minuman. Berdasarkan hasil uji organoleptic, peserta menyampaikan bahwa aroma dan kemanfaatan salep daun sirih tersebut bagi kesehatan sangat baik. Peserta juga menyatakan bahwa minuman jus mentimun rasanya sangat enak. Setelah mengikuti kegiatan, menurut peserta bahwa pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengolah tanaman dan bahan yang ada menjadi produk yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga.
Profil Gaya Hidup Bebas Sampah Masyarakat Pesisir Kabupaten Malang Yunita Rakhmawati; Agus Dharmawan; Indra Kurniawan Saputra; Mardiana Lelitawati; Nur'aini Kartikasari; Nadila Sekar Zahida; Teguh Yuwono; Muhamad Syaikhu Alam
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis situasi gaya hidup bebas sampah (zero waste) masyarakat pesisir Kabupaten Malang saat dilakukan publikasi hasil penelitian pemanfaatan tulang ikan sebagai bahan tambahan makanan. Fokus utama penelitian ini adalah mengetahui kehidupan dan bagaimana masyarakat menghadapi gaya hidup bebas sampah, serta menemukan solusi dalam mendukung terwujudnya gaya hidup bebas sampah. Pengumpulan data dilaksanakan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Terdapat 52 orang (28 laki-laki dan 24 perempuan) di atas 18 tahun, yang terpilih secara acak, berpartisipasi dalam survei gaya hidup bebas sampah. Berdasarkan responden survei, semua partisipan (100%) menyatakan pentingnya gaya hidup bebas sampah. Namun, terdapat 10% dari partisipan yang mengaku belum menerapkan gaya hidup bebas atau “minim” sampah. Alasannya tersebar masing-masing 20% menyatakan bahwa mereka tidak menyadari bahwa aksinya dapat mengubah apa pun; gaya hidup bebas sampah merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan; kurang fasilitas pendukung; dan menghabiskan lebih banyak waktu dan biaya. Bagi masyarakat yang sudah berpartisipasi, mengungkap tantangan terbesar (28%) yang dihadapi dalam menjalani gaya hidup bebas atau “minim” sampah adalah banyaknya barang-barang yang termasuk kedalam kebutuhan pokok dikemas secara berlebihan (menggunakan banyak plastik), disusul oleh kurangnya motivasi (21%) dan memakan lebih banyak waktu (19%). Dalam menghadapi tantangan tersebut, hampir setengah partisipan menyatakan bahwa dengan adanya panduan rinci untuk gaya hidup bebas sampah serta dibangunnya lebih banyak fasilitas pendukung dapat menjadi solusi.Kata Kunci: limbah tulang ikan, zero waste, masyarakat
Profil Keterbukaan Inovasi Masyarakat Nelayan Kecamatan Gedangan, Malang dalam Mendukung Program Ekonomi Kreatif Indra Kurniawan Saputra; Yunita Rakhmawati; Rifka Fachrunnisa; Mardiana Lelitawati; Nur'aini Kartikasari; Tsania Wardah Maulidiyah; Febriandri Annisa Murti; Arik Anggara; Aisyah Khoirunnisa
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada akhir dekade ini menuntut semua kalangan masyarakat untuk terbuka terhadap perubahan dan inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran profil keterbukaan inovasi masyarakat nelayan di Kecamatan Gedangan KabupatenMalang sebagai daerah yang secara intens menerima pelatihan dan pembinaan. Sebagai konsekuensinya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif sebagai pendekatan penelitiannya dengan metode survei. Masyarakat nelayan yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 52 orang dengan 28 laki-laki dan 24 perempuan yang memiliki latar belakang pendidikan yang beragam mulai dari SD hingga Sarjana. Survei dalam studi ini dilakukan bersamaan dengan acara pelatihan pembuatan saus ikan Juni 2021. Angket keterbukaan terhadap inovasi diukur dengan dengan lima indikator utama yaitu keluasan (breadth); kedalaman (depth); keterlibatan (number of actors); ketercapaian (number of phases); dan kebebasan (freedom). Berdasarkan hasil, hampir semua indikator pengukuran keterbukaan inovasi masyarakat nelayan Gedangan menunjukan rerata di atas 75% (masing-masing keluasan 82%; kedalaman 88%; keterlibatan 78%; ketercapaian 75%; dan kebebasan 94%). Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Gedangan memiliki keterbukaan inovasi yang tinggi, sehingga masyarakat di daerah lain juga perlu mendapatkan pelatihan dan pembinaan secara intens.Kata kunci: Keterbukaan inovasi, nelayan, ekonomi kreatif
Kemampuan Antibakteri Metabolit Sekunder Bakteri Endofit Tanaman Purwoceng terhadap Escherechia coli Nur'aini Kartikasari; Yekti Asih Purwestri
Jurnal Ilmu Hayat Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v5i12021p17-24

Abstract

Kajian tentang senyawa antibakteri yang dihasilkan oleh bakteri endofit mulai bermunculan untuk mengatasi meningkatnya bakteri resisten obat seperti Escherechia coli. Bakteri endofit (GP14, GP2 dan DG1) yang diisolasi dari purwoceng (Pimpinella pruatjan Molkend) telah diketahui memiliki potensin  dalam mencegah pertumbuhan bakteri patogen. Pada penelitian ini isolat GP14, GP 2 dan DG 1 menunjukkan aktivitas untuk mencegah pertumbuhan E. coli. Senyawa bioaktif diekstraksi dari kultur cair menggunakan etil asetat, diikuti dengan uji Thin layer chromatography (TLC) sebagai uji profil metabolik untuk mengidentifikasi golongan senyawa kimia. Uji TLC menunjukkan bahwa isolat GP14, GP2 dan DG1 menghasilkan senyawa alkaloid. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode paper disc diffusion dengan media TSA. Konsentrasi yang digunakan adalah 25 mg/ml, 50 mg/ml, 100 mg/ml dan 200 mg/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar hasil ekstraksi etil asetat memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli. Zona hambat terbesar ditunjukkan dari ekstrak kasar isolat DG1 pada konsentrasi 200 mg/mL yaitu 2.135 mm.