Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Indeks Massa Tubuh dan Massa Lemak serta Kadar Adiponektin Remaja Perawakan Pendek (Body Mass and Fat Mass Indexes and Adiponectin Levels of Stunting Adolescents) Surmita, Surmita; Megawati, Ginna; Fatimah, Siti Nur; Rakhmawati, Yunita
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.155 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2016.003.02.2

Abstract

AbstrakPerawakan pendek mempunyai hubungan dengan masalah kesehatan seperti kegemukan dan ketidakseimbangan metabolisme energi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalis korelasi antara indeks massa tubuh dan massa lemak tubuh dengan adiponektin pada remaja dengan perawakan pendek di daerah Jatinangor Sumedang Jawa Barat. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan 35 responden remaja awal usia 10-14 tahun di Jatinangor. Perawakan pendek diperoleh berdasarkan kriteria WHO 2007 d engan nilai z-score TB/U < - 2 SD. Indeks massa tubuh diukur sebagai berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (cm),  massa lemak diukur sebagai persentase massa lemak menggunakan alat bioelectrical impedance analysis dan kadar adiponektin diukur dengan metode ELISA. Hasil uji korelasi Pearson antara indeks massa tubuh dengan kadar adiponektin r = -0,42 (p=0,012). Hasil uji korelasi Spearman antara massa lemak dengan kadar adiponektin r = -0,415 (p=0,013). Simpulan penelitian ini adalah terdapat korelasi negatif sedang antara indeks massa tubuh dengan kadar adiponektin dan terdapat korelasi negatif sedang antara massa lemak dengan kadar adiponektin pada remaja perawakan pendek di Jatinangor Sumedang.Kata Kunci: indeks massa tubuh, massa lemak, kadar adiponektin, remaja perawakan pendek AbstractShort stature has a correlation with health problems such as overweight and impaired balance energy metabolism. The objective of this study was to analyze the correlation of body mass index and fat mass with adiponectin on stunted adolescents in Jatinangor, Sumedang, West Java. This research was a cross sectional study using 35 respondents aged between 10 to 14 years old in Jatinangor. Stature measurement was using 2007 WHO criteria with z-score value TB / U <- 2 SD. Body mass index was measured as weight divided by height squared, fat mass was measured as fat mass percentage using bioelectrical impedance analysis, and adiponectin level was measured using ELISA. Pearson correlation test results showed significant correlations between body mass index with adiponectin r=-0.42 (p=0.012). Spearman correlation test results show significant correlations between fat mass with adiponectin r=-0.415 (p=0.013). The conclusions of this study is that there is a medium negative correlation between body mass index with adiponectin levels, and there is a medium negative correlation between fat mass with adiponectin levels on stunted adolescent in Jatinangor, Sumedang.Keywords: body mass index, fat mass, adiponectin, stunting adolescent
PROFIL STATUS GIZI, KESEHATAN, DAN TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI MAHASISWA S1 BIOLOGI Yunita Rakhmawati; Nursasi Handayani
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 12 No 2 (2020): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.278 KB)

Abstract

Masalah gizi secara umum terjadi karena ketidakseimbangan asupan kebutuhan zat gizi dan pengeluarannya. Selain itu, konsumsi makanan yang tidak seimbang juga akan menimbulkan masalah gizi. Masalah gizi pada kelompok usia remaja dan usia subur akan berpengaruh pada saat masa konsepsi dan kehamilan. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif yang bertujuan untuk mengetahui status gizi melalui IMT, profil biokimia darah melalui pemeriksaan gula darah, asam urat dan kadar hemoglobin, dan asupan makanan. Subjek penelitian adalah mahasiswa S1 Biologi angkatan 2017 FMIPA UM bidang minat pangan dan kesehatan yang menempuh mata kuliah ilmu gizi. Hasil penelitian adalah sebanyak 77% responden memiliki status gizi normal, 91% memiliki kadar gula darah normal, 96% kadar asam urat dalam darah normal, dan 88% mengalami anemia. Tingkat konsumsi resonden terkait total energi dan karbohidrat sebagian besar kurang, sedangkan konsumsi protein dan lemak sebagian besar berlebih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata status gizi mahasiswa adalah normal, rata-rata mengalami anemia, dan tingkat konsumsi yang beragam. Kata kunci : status gizi, kesehatan, tingkat konsumsi, mahasiswa
Skrining Fitokimia, Total Fenol, dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Tangkai Sisir Buah Pisang Agung Ade Wahyu Pratama; Sri Rahayu Lestari; Abdul Gofur; Yunita Rakhmawati
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 12, No 2 (2022): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.12.2.2022.14 - 21

Abstract

Free radicals have an unpaired electron in the outermost orbital causing degenerative diseases such as cancer. However, it can be inhibited by antioxidants. Natural antioxidants are considered safer than synthetic antioxidants, which have harmful side effects if consumed by the body in the long term. Natural antioxidants are obtained from natural ingredients such as plants. Agung banana is one of the plants that have the potential to produce antioxidants. The community widely consumes these bananas, increasing the waste of banana bunches stem. Banana bunch stem is one of the wastes that has not been widely used. This study aims to determine secondary metabolites' content through phytochemical screening, total phenol, and antioxidant activity.Phytochemical screening is a qualitative descriptive test with indicators of color change and the presence of precipitate. The screening results showed that the agung banana bunch stem extract was positive for flavonoids, triterpene terpenoids, polyphenols, tannins, and alkaloids. The total phenol test showed a result of 40,00 mg/g. The antioxidant activity test showed an IC50 value of 190,55 µg/ml, which was classified as weak. Research shows that the relatively small relationship between total phenol causes low/weak antioxidant activity.
Optimize Household Waste Management Yunita Rakhmawati; Umi Fitriyati; Ajeng Daniarsih; Farid Akhsani; Wachidah Hayuana; Zahra Firdaus
Community Development Journal Vol 7 No 1 (2023): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cdj.v7i1.3575

Abstract

Based on data from the Ministry of Environment and Forestry in 2021, household and food waste production in Indonesia is the highest. This waste has not been utilized optimally because the habit of the Indonesian people in sorting waste is still low. Meanwhile, organic waste derived from food waste can be used as liquid organic fertilizer. Liquid organic fertilizers are more practical and easily absorbed by plants. This community service activity aims to improve students' knowledge and skills in making liquid organic fertilizers. The method used is counseling, demonstration, and training on making LOF involving class XI students of SMAN 8 Malang. This activity results in the increased knowledge and skills of students in manufacturing LOFs. In general, this service activity went smoothly. The suggestion for the next activity was to develop a type of LOF from specific materials based on its largest constituent element so that this LOF will be easier to apply according to to plant needs.
Profil Gaya Hidup Bebas Sampah Masyarakat Pesisir Kabupaten Malang Yunita Rakhmawati; Agus Dharmawan; Indra Kurniawan Saputra; Mardiana Lelitawati; Nur&#039;aini Kartikasari; Nadila Sekar Zahida; Teguh Yuwono; Muhamad Syaikhu Alam
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis situasi gaya hidup bebas sampah (zero waste) masyarakat pesisir Kabupaten Malang saat dilakukan publikasi hasil penelitian pemanfaatan tulang ikan sebagai bahan tambahan makanan. Fokus utama penelitian ini adalah mengetahui kehidupan dan bagaimana masyarakat menghadapi gaya hidup bebas sampah, serta menemukan solusi dalam mendukung terwujudnya gaya hidup bebas sampah. Pengumpulan data dilaksanakan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Terdapat 52 orang (28 laki-laki dan 24 perempuan) di atas 18 tahun, yang terpilih secara acak, berpartisipasi dalam survei gaya hidup bebas sampah. Berdasarkan responden survei, semua partisipan (100%) menyatakan pentingnya gaya hidup bebas sampah. Namun, terdapat 10% dari partisipan yang mengaku belum menerapkan gaya hidup bebas atau “minim” sampah. Alasannya tersebar masing-masing 20% menyatakan bahwa mereka tidak menyadari bahwa aksinya dapat mengubah apa pun; gaya hidup bebas sampah merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan; kurang fasilitas pendukung; dan menghabiskan lebih banyak waktu dan biaya. Bagi masyarakat yang sudah berpartisipasi, mengungkap tantangan terbesar (28%) yang dihadapi dalam menjalani gaya hidup bebas atau “minim” sampah adalah banyaknya barang-barang yang termasuk kedalam kebutuhan pokok dikemas secara berlebihan (menggunakan banyak plastik), disusul oleh kurangnya motivasi (21%) dan memakan lebih banyak waktu (19%). Dalam menghadapi tantangan tersebut, hampir setengah partisipan menyatakan bahwa dengan adanya panduan rinci untuk gaya hidup bebas sampah serta dibangunnya lebih banyak fasilitas pendukung dapat menjadi solusi.Kata Kunci: limbah tulang ikan, zero waste, masyarakat
Profil Keterbukaan Inovasi Masyarakat Nelayan Kecamatan Gedangan, Malang dalam Mendukung Program Ekonomi Kreatif Indra Kurniawan Saputra; Yunita Rakhmawati; Rifka Fachrunnisa; Mardiana Lelitawati; Nur&#039;aini Kartikasari; Tsania Wardah Maulidiyah; Febriandri Annisa Murti; Arik Anggara; Aisyah Khoirunnisa
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada akhir dekade ini menuntut semua kalangan masyarakat untuk terbuka terhadap perubahan dan inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran profil keterbukaan inovasi masyarakat nelayan di Kecamatan Gedangan KabupatenMalang sebagai daerah yang secara intens menerima pelatihan dan pembinaan. Sebagai konsekuensinya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif sebagai pendekatan penelitiannya dengan metode survei. Masyarakat nelayan yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 52 orang dengan 28 laki-laki dan 24 perempuan yang memiliki latar belakang pendidikan yang beragam mulai dari SD hingga Sarjana. Survei dalam studi ini dilakukan bersamaan dengan acara pelatihan pembuatan saus ikan Juni 2021. Angket keterbukaan terhadap inovasi diukur dengan dengan lima indikator utama yaitu keluasan (breadth); kedalaman (depth); keterlibatan (number of actors); ketercapaian (number of phases); dan kebebasan (freedom). Berdasarkan hasil, hampir semua indikator pengukuran keterbukaan inovasi masyarakat nelayan Gedangan menunjukan rerata di atas 75% (masing-masing keluasan 82%; kedalaman 88%; keterlibatan 78%; ketercapaian 75%; dan kebebasan 94%). Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Gedangan memiliki keterbukaan inovasi yang tinggi, sehingga masyarakat di daerah lain juga perlu mendapatkan pelatihan dan pembinaan secara intens.Kata kunci: Keterbukaan inovasi, nelayan, ekonomi kreatif
Pelatihan Pembuatan Aged Garlic sebagai Suplemen Herbal dalam Upaya Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Pada Masa Post-COVID Sri Rahayu Lestari; Abdul Ghofur; Siti Imrotul Maslikah; Yunita Rakhmawati; Yuslinda Annisa; Alif Rosyidah El Baroroh; Dewi Sekar Miasih; Nenes Prastita; Putri Elok Septiana Dewi; Dimas Nur Ramadhani; Amalia Nur Rahma; Dahniar Nur Aisyah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) 2023: Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat Untuk Mendukung Pencapaian Empat Pilar Pembangunan Men
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID di Indonesia memiliki dampak yang luas di berbagai bidang kehidupan masyarakat, termasuk kesehatan. Semua orang menjadi waspada akan kesehatannya hingga saat ini. Konsumsi obat tradisional berbahan alami lebih digemari masyarakat karena memiliki efek samping yang rendah. Bawang putih merupakan salah satu bahan alam yang banyak tumbuh di Indonesia dan sering digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, bawang putih yang dikonsumsi mentah memiliki rasa getir dan aroma yang menyengat. Bawang hitam atau aged garlic adalah hasil olahan bawang putih yang bertekstur lunak, dengan rasa manis-asam, serta beraroma tidak menyengat. Aged garlic dapat menjadi upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, akan tetapi informasi ini masih kurang di masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan aged garlic sebagai suplemen herbal dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat di masa post-COVID. Metode pelaksanaan terdiri dari: 1) konsolidasi kegiatan, 2) sosialisasi, 3) pelatihan pembuatan, dan 4) pendampingan pemasaran produk. Kegiatan ini dilakukan terhadap kelompok PKK RW 09 Bukit Cemara Tidar, Karang Besuki, Sukun, Kota Malang. Melalui kegiatan ini, ibu-ibu PKK mendapatkan ilmu baru mengenai manfaat aged garlic, terampil membuat aged garlic dalam skala rumahan, dan dapat menjadikan aged garlic sebagai peluang usaha.
Evaluasi Nilai Protein Total, Albumin, Kreatinin, dan Bilirubin pada Tikus dengan Diet Rendah Protein: Evaluation of Total Protein, Albumin, Creatinine and Bilirubin Values in Rats on a Low Protein Diet Rakhmawati, Yunita; Sri Rahayu Lestari; Ajeng Radhita Putri Azella; Daradjatul Aulia; Dini Wijayanti; Dio Rizki Nadar Putra; Mellinda Setiani Nusa Diennata; Nesya Adiva Nurhasanah
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol. 16 No. 2 (2024): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v16i2.582

Abstract

Indonesia has a target of eliminating all forms of nutritional problems by 2030. However, cases of malnutrition in Indonesia are still relatively high, namely 21.7% stunting, 17.7% underweight, and this figure has decreased over a relatively long period of 20 years, while children's growth and development continues to run. One of the main problems is inadequate protein intake which has an impact on biological systems in the body. To solve this problem, it is necessary to understand the underlying mechanisms related to biological problems arising from malnutrition. Sampling of the human body in children is very limited, so creating experimental animal models is key to help explain biological events like the subjects observed.  This study aimed to evaluate several blood biomarkers in mice given a low-protein diet. This research method was carried out experimentally by giving an LPD (Low Protein Diet) diet for 3 weeks; then blood analysis was carried out. In general, the group of experimental animals given a low-protein diet had lower values of total protein, albumin, creatinine, and bilirubin than the normal diet group. In addition, the average results of the blood analysis also have lower values than normal referent values.   ABSTRAK Indonesia memiliki target dalam menghilangkan segala bentuk masalah gizi pada tahun 2030. Namun, kasus malnutrisi di Indonesia masih relatif tinggi yaitu 21,7% stunting, 17,7% underweight, dan angka ini menurun relatif lama dalam waktu 20 tahun, sementara tumbuh kembang anak terus berjalan. Salah satu masalah utama adalah asupan protein yang tidak akuat sehingga berdampak pada masalah biologis di dalam tubuh. Untuk mencari solusi masalah ini, memahami mekanisme mendasar yang menyeluruh terkait masalah biologis yang timbul akibat malnutrisi perlu dilakukan. Pengambilan sampel pada tubuh manusia untuk apalagi pada anak-anak sangat terbatas, sehingga pembuatan model hewan coba adalah kunci untuk membantu menjelaskan kejadian biologis yang mirip dengan subjek yang diamati.  Tujuan penelitian ini melakukan evaluasi terhadap beberapa biomarker darah pada tikus yang diberikan diet rendah protein. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan pemberian diet LPD (Low Protein Diet) selama 3 minggu, selanjutnya dilakukan analisis darah. Hasil analisis secara umum, kelompok hewan coba yang diberikan diet rendah protein memiliki nilai protein total, albumin, kreatinin, dan bilirubin yang lebih rendah daripada kelompok diet normal, dan  rata-rata hasil analisis darah tersebut juga memiliki nilai yang lebih rendah daripada nilai rujukan normal.
Pelatihan Pengolahan Kukis Berbasis Pangan Lokal Daun Kelor Sebagai Snack MPASI Guna Menurunkan Prevalensi Stunting Katmawanti, Septa; Paramita, Farah; Rakhmawati, Yunita; Aflah Samah, Dea; Sri Wahyuni, Oktavia; Yasmin Amira, Muthia; Salsabila Fitriani, Amelia; Rizqia Az Zahra, Aulia
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2024): March
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i1.1550

Abstract

Desa Wonorejo menjadi desa prioritas percepatan penanganan stunting di Kabupaten Malang. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya prevalensi stunting adalah pemberian MPASI yang tidak adekuat karena rendahnya pengetahuan akan pemenuhan gizi anak. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan terkait pembuatan MPASI berupa kukis dengan memanfaatkan bahan pangan lokal Desa Wonorejo yakni daun kelor karena mengandung nutrisi yang dapat mencegah malnutrisi. Hal ini sebagai upaya peningkatan keterampilan ibu terkait pemberian MPASI yang bernutrisi, sehingga dapat mencegah kejadian stunting. Metode yang dilakukan diantaranya koordinasi dengan mitra, percobaan dan penyusunan resep kukis, penyusunan media, dan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dengan mempraktikkan langsung cara pembuatan kukis kelor kepada 30ia, dan pelaksanaan kegiatan yang  kegiatan.a,BERBAHAN KELOR, SEHINGGA BUTUH DIJADIKAN SNACK YANG MANISrjausui dan waktu luai s ibu yang memiliki balita di Desa Wonorejo serta sosialisasi terkait menu MPASI menggunakan bahan lokal guna menurunkan angka stunting di Desa Wonorejo. Seluruh peserta menyambut baik dan antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir. Training on Processing Cookies Based on Local Food Moringa Leaves as MPASI Snacks to Reduce the Prevalence of Stunting Abstract: Wonorejo Village is a priority village for accelerating the handling of stunting in Malang District. One of the factors causing the high prevalence of stunting is inadequate complementary feeding due to low knowledge of child nutrition fulfillment. The purpose of this community service activity is to improve skills related to making complementary food in the form of cookies by utilizing local food ingredients in Wonorejo Village, namely Moringa leaves because they contain nutrients that can prevent malnutrition. This is an effort to improve mothers' skills related to providing nutritious complementary foods, so as to prevent stunting. The methods used included coordination with partners, experimentation and preparation of cookie recipes, preparation of media, and implementation of activities carried out by practicing directly how to make moringa cookies to 30 mothers who have toddlers in Wonorejo Village and socialization related to the complementary food menu using local ingredients to reduce stunting rates in Wonorejo Village. All participants welcomed and were enthusiastic in participating in the series of activities from start to finish.
Pengemasan dan pemasaran kopi biji salak (Salacca zalaca) melalui e-commerce untuk peningkatan perekonomian masyarakat desa Utomo, Muhammad Andry Prio; Rakhmawati, Yunita; Daniarsih, Ajeng; Hastuti, Utami Sri; Rozana, Kennis; Zahida, Nadila Sekar; Izzalqurny, Tomy Rizky
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v7i2.20872

Abstract

Tingginya produksi keripik salak Monik (Salacca zalacca) di desa Tirtoyudo juga diimbangi dengan meningkatnya jumlah limbah biji salak yang dihasilkan. Biji salak umumnya dibuang karena keras dan sulit untuk didegradasi sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan tentang pengemasan produk kopi biji salak Monik dengan easy drip dan pemasarannya melalui e-commerce kepada ibu-ibu PKK Desa Tirtoyudo, Malang. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu service learning, sehingga peserta dapat mencoba praktik mengemas produk kopi biji salak dan mengelola tokodi e-commerce setelah materi. Jumlah peserta pada kegiatan pelatihan ini adalah 40 orang. Hasil pelatihan ini adalah produk box kopi biji salak kemasan easy drip dalam box yang menarik dan toko online di Shopee dengan nama Zacco Official Store. Shopee dipilih sebagai e-commerce untuk memasarkan produk karena 50% peserta pelatihan pernah melakukan transaksi di Shopee. Selain itu pelatihan ini mampu meningkatkan pengetahuan peserta tentang e-commerce, perkembangan e-commerce di Indonesia dan manfaat e-commerce menjadi 100%. Hasil survey pada akhir pelatihan menunjukkan peserta menilai puas hingga sangat puas untuk pelaksanaan pelatihan ini. Tindak lanjut yang diharapkan dari pengabdian ini adalah produk kopi biji salak Monik dapat teregistrasi di BPOM dan Halal MUI sehingga kualitas produk terjamin.
Co-Authors Abdul Ghofur Abdul Gofur Abdul Gofur Ade Wahyu Pratama Agung Witjoro Agus Dharmawan Aisyah Khoirunnisa Ajeng Daniarsih Ajeng Radhita Putri Azella Alif Rosyidah El Baroroh Amalia Nur Rahma Anggraini, Dinar Arsy Annisa, Yuslinda Arik Anggara Arindra Nirbaya Baroroh, Alif Rosyidah El Dahniar Nur Aisyah Daradjatul Aulia Dea Aflah Samah Deny Setiawan Dewi Sekar Miasih Dimas Nur Ramadhani Dini Wijayanti Dio Rizki Nadar Putra Fachrunnisa, Rifka Farid Akhsani Febriandri Annisa Murti Ginna Megawati Hayuana, Wachidah Hendra Susanto Hendrawan Hendrawan Indra Kurniawan Saputra Istaufa, Inna Milki Amnun Izzalqurny, Tomy Rizky Kartikasari, Nur'aini Lelitawati, Mardiana Mardiana Lelitawati Mellinda Setiani Nusa Diennata Miasih, Dewi Sekar Mohammed, Najib Muhamad Syaikhu Alam Muhammad Andry Prio Utomo Nadila Sekar Zahida Nenes Prastita Nesya Adiva Nurhasanah Nik Malek, Nik Ahmad Nizam Ningrum, Sansan Hastuti Nur'aini Kartikasari Nursasi Handayani Paramita, Farah Putri Elok Septiana Dewi Qomaria, Durrotul Rahmi Masita Rinata, Viska Rizqia Az Zahra, Aulia Rozana, Kennis Rudianto, Rony Salsabila Fitriani, Amelia Septa Katmawanti, Septa Siti Imroatul Maslikah Siti Imrotul Maslikah Siti Nur Fatimah Sri Rahayu Lestari Sri Wahyuni, Oktavia Suharti Sulisetijono Sulisetijono Surmita, Surmita Teguh Yuwono Tsania Wardah Maulidiyah Umi Fitriyati Utami Sri Hastuti Wachidah Hayuana Wahyuni, Dilla Santhia Yasmin Amira, Muthia Yuslinda Annisa Zahida, Nadila Sekar Zahra Anggita Pratiwi Zahra Firdaus