Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sosialisasi Pemilu 2024 Melalui Podcast kepada Gen Z Fadlan Barakah; Ajirna Ajirna; Cut Lusi Chairun Nisak; Ibnu Phonna Nurdin; Dara Fatia; Uswatun Nisa; Annisah Putri; Bukhari Bukhari
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i2.709

Abstract

Salah satu tantangan Pemilu 2024, adalah mendorong partisipasi generasi muda, khususnya Gen Z sebagai pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya. Pendidikan politik menjadi sebuah keharusan, dengan fokus pada sosialisasi untuk mendorong partisipasi aktif mereka pada Pemilu 2024. Tujuan kegiatan pengabdian ini tersedianya konten sosial media untuk Gen Z agar proaktif terhadap isu-isu sosial politik dan mendorong partisipasi aktif dalam pemilu 2024 bagi generasi muda di Aceh. Lazimnya, sosialiasi atau pendidikan politik menggunakan metode ceramah dan diskusi, namun dalam pengbdian ini sosialisasi memanfaatkan podcast dan youtube sebagai media sosialisi. Dipilihnya podcast sebagai model sosialiasi didasarkan pada profil dan kedekatan Gen Z dengan teknologi dan sosial media. Pendekatan ini bertujuan untuk memudahkan aksesibilitas bagi Gen Z, dan efektivitas komunikasi. Sosialisasi melalui podcast ini bukan hanya sekedar penyampaian informasi, namun juga merupakan bentuk pendidikan dan peningkatan kesadaran politik bagi generasi muda, khususnya Gen Z sebagai pemilih pemula. Pengabdian ini dilakukan pada bulan Mei 2023, tahapan pertama yang dilakukan adalah persiapan, dengan cara berdiskusi dengan dengan beberapa rekan dosen FISIP USK tentang tema Gen Z dan Pemilu 2024. Tahapa kedua, adalah pelaksanan podcast, dan tahapan terakhir berupa finalisasi dengan meupload konten podcast ke youtube Sagoe TV. Hasil dari pengabdian ini adalah tersedianya konten media sosial di youtube, berupa sosialisasi pemilu kepada Gen Z untuk berpatisipasi aktif, khususnya bagi generasi muda Aceh.
Produk Akad Musyarakah Pada Bank Syariah Indonesia Mencerminkan Kemitraan Bisnis Yang Berbasis Prinsip Bagi Hasil Adil Ajirna Ajirna; Bella Silvia; Nurul Astiva Nasution; Waldyansyah Waldyansyah; Husni Kamal
Ekonomi Keuangan Syariah dan Akuntansi Pajak Vol. 2 No. 3 (2025): Ekonomi Keuangan Syariah dan Akuntansi Pajak (EKSAP)
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/eksap.v2i3.1362

Abstract

This study aims to analyze product innovations in the Musyarakah contract applied by Islamic financial institutions in Indonesia. The research uses a qualitative descriptive method with case studies from several Islamic banks. Data were collected through documentation and interviews with practitioners. The study found that innovations in Musyarakah products are largely driven by the need to enhance competitiveness and address the unique demands of the Indonesian market, particularly among micro, small, and medium enterprises (MSMEs)  Several banks have modified the classical Musyarakah structure to align with customer preferences and regulatory standards. For instance, some institutions implement tiered profit-sharing mechanisms, structured financing tenures, and integration with digital banking platforms to improve accessibility and monitoring. In addition, hybrid contracts that combine Musyarakah with other contracts, such as Ijarah or Murabahah, are increasingly used to create more flexible and customer-friendly financing solutions. Practitioners interviewed noted that one of the main challenges in implementing Musyarakah-based products is the higher operational and monitoring cost, due to the nature of partnership-based risk-sharing. However, these challenges are being addressed through technological innovation, such as mobile applications that help track business performance and automate profit-sharing calculations. The study concludes that product innovation in Musyarakah financing can enhance the inclusivity and effectiveness of Islamic banking in Indonesia, especially in supporting entrepreneurial sectors. Nevertheless, standardization, regulatory support, and continued investment in human resource capacity remain critical for sustained innovation. Future research may explore the customer perception of Musyarakah products, the impact of these innovations on financial performance, and comparative studies with conventional financing models.