Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Implementasi Sistem Monitoring Kualitas Udara Pada Produksi Kayu Laban Berbasis Internet Of Things Studi Kasus: Pengolahan Kayu Laban Untuk Furniture Di Desa Karangjambe Zulfian, Lutfi; Zafia, Anggi; Desy Nur Utomo, Aulia
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan untuk merancang danmenerapkan sistem pengawasan kualitas udara pada prosesproduksi pengolahan kayu laban yang berbasis Internet OfThings (IoT) di Desa Karangjambe. Kualitas udara yangkurang baik di zona industri pengolahan kayu dapat memicudampak kesehatan yang serius bagi para pekerja, termasukgangguan pernapasan dan penyakit paru-paru. Oleh karena itu,diperlukan perangkat pemantau yang dapat memberikaninformasi secara langsung tentang tingkat kualitas udara.Sistem ini memanfaatkan sensor MQ-135 untuk mendeteksikonsentrasi asap dan karbon dioksida (CO2), sensor MQ-2untuk mendeteksi gas propane dan karbon monoksida (CO),serta sensor SHARP GP2Y1010AU0F untuk mendeteksikonsentrasi debu berukuran PM2.5 dan PM10, danmikrokontroler ESP32 untuk memproses data danmengirimkan informasi ke platform Internet Of Things (IoT).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat yangdirancang dan dikembangkan mampu melakukan pengawasankualitas udara secara efisien, serta memberikan pemberitahuankepada pengguna saat terjadi peningkatan polutan. Denganimplementasi teknologi ini, diharapkan dapat meningkatkankesadaran akan pentingnya kualitas udara dan menciptakanlingkungan kerja yang lebih aman dan sehat. Sistempemantauan kualitas udara ini juga berkontribusi terhadappengembangan sistem berbasis Internet Of Things (IoT) yangdapat diadopsi di berbagai sektor industri lainnya.Kata kunci: Kualitas Udara, Internet Of Things, Sensor MQ-135, Sensor MQ-2, Sensor Sharp GP2Y1010AU0F,Mikrokontroler ESP32, Kesehatan.
Design of Monitoring System Gryllus Mitratus Cricket Cultivation Based Internet of Things Nur Utomo, Aulia Desy Aulia; Fajaruloh, Wahyu
Journal of INISTA Vol 6 No 2 (2024): May 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/inista.v6i2.1153

Abstract

Crickets have various types, one of which is Gryllus Mitratus. Gryllus Mitratus crickets in Penolih village are cultivated by 16 cricket breeders, with individuals having at least 6 boxes with a size of 200 x 120 x 65 cm and a cage foot height of 25 cm. Cricket cultivation in Penolih village, Kaligondang sub-district, Purbalingga district, is still not optimal due to several factors, such as temperature, humidity, and light intensity, which are not suitable for crickets and cause stress and death. The temperature that crickets can accept is 20 o C to 32 o C, humidity is 65% to 80%, and light intensity is 0 lux. A tool is needed to monitor temperature conditions using DHT11, humidity using BME280, and light intensity using BH1750, which is installed in the cricket cage to determine its value and be followed up by cricket breeders. These sensors will send the input data to NodeMCU to be sent to the cloud so that it can be displayed in the Android application. The research method used is waterfall, namely the development of a systematic and sequential information system. Based on testing for 7 days, the average temperature of the cricket cage was 28.26 o C, the humidity of the cricket cage was 74.72%, and the light intensity of the cricket cage was 5.1 lux.
Sistem Pemantauan Suhu, Kelembapan, Cahaya, dan pH Air pada Rumah Walet Berbasis Internet of Things Siagian, Claudia Angelita; Nur Utomo, Aulia Desy Aulia; Kresna A, Iqsyahiro
Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE) Vol 6 No 1 (2024): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v6i1.988

Abstract

Sarang walet merupakan ekspor dengan nilai ekonomis yang tinggi. Tetapi, bentuk sarang walet yang dihasilkan juga mempengaruhi harga pembelian, seperti sarang yang terlalu kering maupun bentuk yang dinilai tidak sempurna oleh pembeli. Umumnya di dalam rumah walet terdapat kriteria pemeliharaan yang harus dipenuhi oleh pembudidaya sarang walet salah satunya adalah optimal nya sebuah sirkulasi udara. Suhu yang ideal atau stabil harus berkisar antara 26-29°C dengan kelembapan 80-90%. Kriteria lainnya ialah cahaya, umumnya walet tinggal di gua sehingga walet menyukai suasana tempat denga cahaya mendekati gelap atau nilai 0 lux. Kriteria selanjutnya adalah pH air, dalam rumah walet terdapat kolam yang digunakan untuk menekan kelembapan, selain itu kolam air ini bisa digunakan oleh burung walet mandi ataupun minum, dari hal ini tentu pH air yang normal sangat dibutuhkan. Dari permasalahan yang ada maka, penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pembudidaya sarang walet dalam melakukan pemantauan suhu, kelembapan, cahaya, dan pH air di rumah walet menggunakan metode prototype, yang mana hasil monitoring dapat dipantau melalui website. Apabila suhu, kelembapan, cahaya, dan pH air tidak pada keadaan normal maka sistem akan memberikan notifikasi ke website pembudidaya sarang walet. Sistem ini menggunakan Internet of Things atau dikenal dengan IoT menggunakan NodeMCU ESP8266 agar dapat terhubung ke internet,selain itu penelitian ini juga menggunakan sensor DHT11 sebagai sensor yang digunakan untuk mengetahui besarnya suhu dan kelembapan pada rumah walet, sensor Light Dependent Resistor (LDR) untuk mengukur intensitas cahaya, dan modul pH air untuk mengukur tingkat asam atau basa dari air kolam di rumah walet, data dari sensor tersebut akan diteruskan ke web agar dapat dipantau oleh pembudidaya sarang walet. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, hasil pengujian selama 5 hari berturut-turut dengan jumlah sampel 1000 yang dilakukan pada siang hari dalam waktu 90 menit menghasilkan rata-rata 29,16 untuk suhu (normal), 78,6% untuk kelembaban (tidak normal), 0 atau gelap untuk cahaya (normal), dan ph 4,41(asam).
PENGARUH IMPLEMENTASI ALGORITMA DECISION TREE TERHADAP AKURASI SISTEM PENAKARAN AIR MENGGUNAKAN SENSOR WATER FLOW YF-S401 Yasin, Feri; Desy Nur Utomo, Aulia; Parga Zen, Bita
Kurawal - Jurnal Teknologi, Informasi dan Industri Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Kurawal Volume 8, Nomor 2, October 2025
Publisher : Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/kurawal.v8i2.1231

Abstract

This study discusses the development of a microcontroller-based water dispensing system by comparing two approaches: the conventional method and the decision tree algorithm. The system was tested on various volume variations and analyzed in terms of error and accuracy. The results show that the conventional method produced an average error of 20.5%, particularly high at smaller volumes. In contrast, the decision tree algorithm achieved an average error of only 2.0% and consistently maintained accuracy above 98%. Therefore, the decision tree algorithm proves to be superior in improving the accuracy and reliability of the automatic water dispensing system.