Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pelatihan Penggunaan Alat Permainan Tradisional dan Pengolahan Hasil Tanaman Fungsional Bagi Masyarakat sebagai Upaya Pengembangan Sports Ekowisata di Wisata Jatipohon Indah Nur Amin; Ika Nilawati; Dyah Kartika Wening
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3421

Abstract

The decline in the amount of tourists in Jatijpohon Indah has resulted in the economy of the communities around the tourist area experiencing a decrease in income to meet living costs. This community service aims to empower the community through BUMDes Langensari Sumber Jatijpohon Village to manage new rides, namely traditional game tools and functional plants, to increase the amount of visitors to the Jatipohon Indah tourist attraction. This activity was carried out at the Sumber Jatipohon Village Hall and the Jatipohon area, Grobogan District, Grobogan Regency. Participants in this activity included the Langensari BUMDes management and Sumber Jatipohon Village officials totaling 15 people. The implementation of activities contains several stages, namely the preparation stage, activity implementation stage, and monitoring and evaluation stage. The results of this service activity were that there was an increase in participants' knowledge about the use and care of traditional tools with correct answers of 8.5 out of 15 questions given (56.6%) and an increase in participants' knowledge about planting, care, and processing of functional plant products with 7 correct answers. 6 out of 15 questions given (50.6%). This service activity concludes that training activities on the use and care of traditional game tools and the planting, care, and processing of functional plant products can effectively increase community knowledge.   ABSTRAK Penurunan jumlah wisatawan di Jatipohon Indah mengakibatkan perekonomian masyarakat di sekitar wisata mengalami penurunan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui BUMDes Langensari Desa Sumber Jatipohon untuk mengelola wahana baru yaitu alat permainan tradisional dan tanaman fungsional, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung wisata Jatipohon Indah. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sumber Jati Pohon dan Tempat Wisata Jatipohon Indah Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Peserta kegiatan ini meliputi pengelola BUMDes Langensari dan Perangkat Desa Sumber Jatipohon yang berjumlah 15 orang. Adapun pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa tahapan, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan kegiatan dan tahapan monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan peserta tentang penggunaan dan perawatan alat tradisional dengan jawaban benar sebesar 8,5 dari 15 pertanyaan yang diberikan (56.6%) dan peningkatan pengetahuan peserta tentang penanaman, perawatan dan pengolahan hasil tanaman fungsional dengan jawaban benar 7,6 dari 15 pertanyaan yang diberikan (50,6%). Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan pelatihan penggunaan dan perawatan alat permainan tradisional serta penanaman, perawatan dan pengolahan hasil tanaman fungsional efektif dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Edukasi Gout Arthritis dan Senam Ergonomik untuk Meningkatkan Pengetahuan Serta Kesehatan Lansia di Panti Wening Wardoyo Ungaran Al Hajar Fuadatus Zurroh; Melati Aprilliana Ramadhani; Ika Nilawati; Dwi Retna Susilowati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.3988

Abstract

Gout Arthritis is a form of arthritis that often occurs in the elderly, especially due to an unhealthy lifestyle and lack of physical activity. Health education and physical interventions such as ergonomic exercises can be effective strategies to improve the understanding and health conditions of the elderly. This community service activity aims to provide education about Gout Arthritis and ergonomic exercises in improving the knowledge and health of the elderly at Panti Wening Wardoyo, Ungaran. A total of 48 elderly people participated in educational activities and ergonomic exercise practices. Participants' knowledge was measured using a multiple choice question instrument before (pretest) and after (posttest) the intervention. The pretest results showed that 8.33% of participants were in the "Very Good" category, 45.83% "Good", 33.33% "Fair", and 12.50% "Poor". After being given education, the post test results showed a significant improvement, with 72.92% of participants in the "Very Good" category and 27.08% in the "Good" category. There were no participants who were in the "Enough" or "Poor" categories in the post test. Education regarding Gout Arthritis and ergonomic exercises has proven to be effective in increasing the knowledge of the elderly and is recommended to be implemented on an ongoing basis in promotive and preventive efforts in social care environments.     ABSTRAK Gout Arthritis merupakan salah satu bentuk arthritis yang sering terjadi pada lanjut usia (lansia), terutama akibat gaya hidup yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Edukasi kesehatan dan intervensi fisik seperti senam ergonomik dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan pemahaman serta kondisi kesehatan lansia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dosen Program Studi Farmasi, Dosen program studi PJOK dan dibantu oleh mahasiswa farmasi yang bertujuan untuk memberikan edukasi tentang Gout Arthritis dan senam ergonomik dalam meningkatkan pengetahuan serta kesehatan lansia di Panti Wening Wardoyo, Ungaran. Sebanyak 48 lansia menjadi partisipan dalam kegiatan edukasi dan praktik senam ergonomik. Pengetahuan peserta diukur menggunakan instrumen soal pilihan ganda sebelum (pretest) dan sesudah intervensi (post test). Hasil pretest menunjukkan bahwa 8,33% peserta berada dalam kategori "Sangat Baik", 45,83% "Baik", 33,33% "Cukup", dan 12,50% "Kurang". Setelah diberikan edukasi, hasil post test menunjukkan peningkatan signifikan, dengan 72,92% peserta berada dalam kategori "Sangat Baik" dan 27,08% dalam kategori "Baik". Tidak ada peserta yang berada dalam kategori "Cukup" maupun "Kurang" pada post test. Edukasi mengenai Gout Arthritis dan senam ergonomik terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan lansia dan disarankan untuk diterapkan secara berkelanjutan dalam upaya promotif dan preventif di lingkungan panti sosial.
Pendampingan Program Penurunan Berat Badan dan Kebugaran pada Member Sanggar Senam Linggar Ungaran Anugrah, Riva Mustika; Puji Afiatna; Ika Nilawati; Inka Wahyu Arnanda
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.4072

Abstract

The increasing number of obesity becomes a health problem. Diet with consumption of foods high in fat and energy is an influencing factor. Gymnastics is one type of exercise that can help lose weight and reduce the risk of increasing non-communicable diseases (NCDs). Most gymnastics members only rely on gymnastics as a means of weight loss, without being balanced by balanced nutrition that supports weight loss. Adequate education on balanced nutrition and healthy lifestyles that support exercise results as well as a system for recording or monitoring progress in weight loss, physical fitness, or changes in healthy behavior have not been carried out, making it difficult to measure the effectiveness of gymnastics activities in the long term. Activities were carried out for three weeks to 10 Linggar Susukan Ungaran gymnastics participants. The first activity was education about foods that support weight loss and was accompanied by measurements of weight, height, Body Mass Index and percent body fat. Education in the second week is a light strength training movement accompanied by anthropometric monitoring, and the third activity is monitoring evaluation of anthropometry.  The results of the implementation of activities show that there is an increase in knowledge of participants in the weight loss program but there has not been a decrease in body weight and body fat percent.   ABSTRAK Meningkatnya jumlah penderita obesitas di masyarakat menjadi permasalahan yang semakin mengkhawatirkan. Pola makan dengan konsumsi makanan  tinggi lemak dan energi merupakan faktor yang mempengaruhi. Senam merupakan salah satu jenis olahraga yang dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko peningkatan penyakit tidak menular (PTM). Sebagian besar member senam hanya mengandalkan senam sebagai sarana penurunan berat badan, tanpa diimbangi oleh makana gizi seimbang yang mendukung penurunan berat badan. Edukasi yang memadai tentang gizi seimbang dan pola hidup sehat yang menunjang hasil olahraga serta sistem pencatatan atau pemantauan progres penurunan berat badan, kebugaran fisik, atau perubahan perilaku sehat belum pernah dilakukan sehingga, sulit mengukur efektivitas kegiatan senam dalam jangka panjang. Kegiatan dilakukan selama tiga minggu kepada10 peserta senam Linggar Susukan Ungaran. Kegiatan pertama edukasi mengenai makanan yang mendukung penurunan berat badan dan disertai pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh dan persen lemak tubuh. Edukasi pada minggu kedua yaitu gerakan latihan kekuatan ringan disertai pemantauan antropometri, dan kegiatan yang ketiga yaitu monitoring evaluasi terhadap antropometri.  Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan peserta program penurunan berat badan namun belum terdapat penurunan berat badan dan persen lemak tubuh
Analisis Manajemen Kepelatihan Klub Wushu (Studi Kasus pada Sasana Satria Pandanaran) Arya Dwi Prasetiyo; Aristiyanto, Aristiyanto; Nur Amin; Guntur Ratih Prestifa Herdinata; Ika Nilawati; Ade Evriansyah Lubis; Fiore Elang; Irwan Ardiansyah
Jurnal Olahraga dan Kesehatan Indonesia Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Olahraga dan Kesehatan Indonesia (JOKI)
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/joki.v5i2.3920

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem manajemen kepelatihan di Klub Wushu Sasana Satria Pandanaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah, dengan fokus pada aspek perencanaan, implementasi, dan evaluasi program latihan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi pelatih dan atlet dalam proses kepelatihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Manajemen kepelatihan di Klub Wushu memiliki kendala, terutama perencanaan latihan yang kurang terdokumentasi dengan baik, metode latihan belum sepenuhnya berbasis periodisasi, serta kurangnya sistem evaluasi terstruktur. Meskipun pelatih memiliki pengalaman dan kompetensi dalam membina atlet, keterbatasan fasilitas dan sumber daya menjadi faktor penghambat dalam optimalisasi program kepelatihan. Manajemen kepelatihan di Klub Wushu memiliki potensi untuk ditingkatkan melalui perbaikan sistem perencanaan latihan, penerapan metode kepelatihan yang lebih terstruktur, serta optimalisasi evaluasi performa atlet. Ketersediaan fasilitas yang lebih memadai menjadi aspek penting dalam meningkatkan efektivitas pembinaan. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pelatih dan pengelola klub untuk mengembangkan sistem manajemen kepelatihan yang lebih sistematis dan berbasis data.
Aktivitas Olahraga Tradisional Bakiak dalam Meningkatkan Kerja Sama Siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Gogik Kabupaten Semarang Ahmad Nailul Haq; Eko Setiawan, Fredy; Ika Nilawati
Lumbung Ngabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Pusat Kajian dan Pengembangan Publikasi Ilmiah Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdlatul Wathan Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51806/ngabdi.v2i2.35

Abstract

Permainan bakiak juga dapat membuat siswa semakin senang dan seru. Tidak hanya menghibur, bakiak juga mengandung nilai-nilai budaya yang penting, karena permainan ini merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia. Dengan memperkenalkan permainan ini kepada anak-anak, mereka diajak untuk mengenal dan melestarikan tradisi, serta belajar bahwa permainan tradisional dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menyehatkan Selain berperan dalam meningkatkan kreativitas, olahraga tradisional juga memiliki peran penting dalam melestarikan warisan budaya yang hampir punah sekaligus membangkitkan minat terhadap aktivitas fisik, khususnya yang berbasis tradisi lokal. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa mayoritas peserta memiliki pemahaman yang baik mengenai nilai-nilai pendidikan dari permainan tradisional Indonesia. Namun, masih ada sebagian kecil peserta yang membutuhkan bimbingan lebih lanjut untuk mengoptimalkan pemahaman mereka terhadap aspek-aspek tertentu. Hal ini terutama terlihat pada peserta yang masih kesulitan dalam bekerja sama dengan rekan tim atau menginternalisasi prinsip-prinsip seperti disiplin, sportivitas, dan saling menghargai. Meskipun demikian, secara keseluruhan, pelatihan ini berhasil memberikan wawasan yang mendalam mengenai pentingnya melestarikan permainan tradisional sebagai sarana pendidikan karakter, sekaligus memperkuat ikatan sosial antar peserta
PANJANG TUNGKAI BERHUBUNGAN DENGAN HASIL TENDANGAN JARAK JAUH DI SSB GARUDA MUDA U 12 PRINGSURAT TEMANGGUNG Eksiawan, Yiko; Fredy Eko Setyawan; Nur Amin; Ika Nilawati
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 01 (2024): Sports Collaboration Journal: Juni 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i01.3031

Abstract

Long-range kicks in football can be done optimally if they meet several elements, namely Leg length as a lever, leg muscle strength, and ankle flexibility. This study was conducted to determine the relationship between leg length and long-range kick speed at SSB Garuda Muda U 12 Pringsurat Temanggung. The research design was cross-sectional and used a quantitative correlational approach method with test and measurement data collection techniques. The sample in this study was 25 children from SSB Garuda Muda Pringsurat Temanggung using a total sampling sample. The instruments used in this study included a ball and a meter to measure the distance of the kick and a meter to measure the length of the leg. All data were analyzed using SPSS. The results of this study are: there is a significant relationship between leg length and long-range kick speed at SSB Garuda Muda U 12 Pringsurat Temanggung of p-value 0.01. In this study, there is a relationship between leg length and long-range kicks at SSB Garuda Muda U 12 Pringsurat Temanggung. ABSTRAK   Tendangan jarak jauh pada olahraga sepakbola dapat dilakukan secara optimal apabila memenuhi beberapa unsur, yaitu Panjang tungkai sebagai pengungkit, kekuatan otot tungkai dan kelentukan pergelangan kaki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan panjang tungkai dengan kecepatan tendangan jarak jauh di ssb garuda muda u 12 pringsurat temanggung. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dan menggunakan metode korelasional pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data tes dan pengukuran. Sampel pada penelitian ini yaitu anggota pemain di SSB Garuda Muda Pringsurat Temanggung berjumlah 25 anak dengan menggunakan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bola dan meteran untuk mengukur jauhnya tendangan dan meteran untuk mengukur Panjang tungkai. Seluruh data dianalisis menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian ini yaitu: ada hubungan signifikan antara panjang tungkai dengan kecepatan tendangan jarak jauh di SSB garuda muda u 12 pringsurat temanggung sebesar p-value 0,01. Pada peneliatian ini terdapat hubungan antara panjang tungkai dengan tendangan jarak jauh di SSB garuda muda u 12 pringsurat temanggung.
PROFIL KONDISI FISIK ATLET PENCAK SILAT DI PSHT RAYON KEMBANGAN KABUPATEN MAGELANG Alif Nur Wahid; Ika Nilawati; Fredy Eko Setiawan; Nur Amin
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Sports Collaboration Journal: Desember 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i2.3398

Abstract

Pencak Silat is a product of Indonesian society and part of the people's culture. therefore the culture produced is the culture of society. Community culture is a culture of mutual cooperation, kinship, unity, unity, harmony and social tolerance. Physical condition is the most important basic requirement for optimal performance. Physical conditioning exercises are designed in stages to develop optimal physical conditioning. It is difficult to perform optimally if your physical condition is not good. The research used is quantitative descriptive research with a cross-sectional design, one of the characteristics is that there is no hypothesis and the information collected is presented. This research was conducted at the PSHT Rayon Kembangan training ground RT 03 RW 16 Sumberrejo Kembangan Magelang with a population of 15 athletes. The instrument used by researchers is the TKJI measurement for ages 16-18 years. The results of measuring the physical condition profile of pencak silat athletes at PSHT Rayon Kembangan have obtained results from arm muscle strength tests for male athletes in the good category with a percentage of 20.0% and for female athletes in the moderate category with a percentage of 33.4%. In terms of abdominal muscle strength, male athletes are in the good category with a percentage of 13.3% and female athletes are in the medium category with a percentage of 6.6%. The flexibility test for male athletes is in the medium category with a percentage of 26.6% and for female athletes in the medium category with a percentage of 20.0%. The speed test for male athletes was in the poor category with a percentage of 66.6% and in the poor category with a percentage of 33.33%. The coordination test for male athletes was in the very good category with a percentage of 46.6% and for female athletes in the very good category with a percentage of 26.6%. The power test for male athletes is in the very good category with a percentage of 66.6% and for female athletes is in the very good category with a percentage of 33.33%. The endurance test for male athletes is in the medium category with a percentage of 13.3% and for female athletes in the medium category with a percentage of 20.0%. Based on the results, it can be concluded that the pencak silat athletes at PSHT Rayon Kembangan have quite good physical condition because there are still several test and measurement components that still do not meet the TKJI standards for ages 16-18 years.   Abstrak Pencak Silat merupakan produk masyarakat Indonesia dan bagian dari budaya masyarakat. oleh karena itu budaya yang dihasilkan adalah budaya masyarakat. Budaya masyarakat adalah budaya gotong royong, kekeluargaan, persatuan, kesatuan, kerukunan, dan toleransi sosial. Kondisi fisik merupakan syarat dasar terpenting untuk performa optimal. Latihan pengkondisian fisik dirancang secara bertahap untuk mengembangkan pengondisian fisik yang optimal. Sulit untuk tampil maksimal jika kondisi fisik tidak bagus. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain crossectional, salah satu cirinya adalah tidak ada Hipotesis dan informasi yang dikumpulkan disajikan Penelitian ini di lakukan ditempat latihan PSHT Rayon Kembangan RT 03 RW 16 Sumberrejo Kembangan Magelang dengan populasi 15 atlet.  Dalam penelitian ini menggunakan instrumen dengan serangkaian tes dan kondisi pengukuran fisik dengan standar TKJI berusia 16 sampai 18 tahun. Hasil pengukuran profil kondisi fisik atlet pencak silat di PSHT Rayon Kembangan telah diperoleh hasil dari tes kekuatan otot lengan pada atlet putra dalam kategori baik dengan presentase 20,0% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 33,4%. Pada kekuatan otot perut pada atlet putra dalam kategori baik dengan presentase 13,3% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 6,6%. Tes fleksibilitas pada atlet putra dalam kategori sedang dengan presentase 26,6% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 20,0%. Tes kecepatan pada atlet putra dalam kategori kurang dengan presentase 66,6% dan kategori kurang dengan presentase 33,33%. Tes koordinasi pada atlet putra dalam kategori baik sekali dengan presentase 46,6% dan pada atlet putri dalam kategori baik sekali dengan presentase 26,6%. Tes power pada atlet putra dalam kategori baik sekali dengan presentase 66,6% dan pada atlet putri dalam kategori baik sekali dengan presentase 33,33%. Tes daya tahan pada atlet putra dalam kategori sedang dengan presentase 13,3% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 20,0%. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa atlet pencak silat di PSHT Rayon Kembangan memiliki kondisi fisik yang cukup baik karena masih ada beberapa komponen tes dan pengukuran yang masih belum memenuhi standar TKJI usia 16-18 tahun.
LATIHAN DRILL-SPIKE MEMBERIKAN PENGARUH TERHADAP HASIL KETEPATAN SMASH PADA ATLET UNIT KEGIATAN MAHASISWA BOLA VOLI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Imron, Bagas; Ika Nilawati; Aristiyanto; Nur Amin
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Sports Collaboration Journal: Desember 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i2.3643

Abstract

The Volleyball is a team game played by six people, to drop the ball into the opponent's area starting with a serve. The basic technique that must be mastered in playing volleyball is the smash, which requires good mastery and precision, and can be developed through drill-spike training. Identify the existing problem that Ngudi Waluyo University Volleyball Student Activity Unit athletes in Smashing are still in the deficient category, which is supported by facts on the field. The research used a cross-sectional design. The type of study applied was the effect of drill-spike training on smash accuracy results in athletes from the Volleyball Student Activity Unit at Ngudi Waluyo University. The information obtained by researchers is in the form of Pre-test, Treatment, and Post-test. The instruments used in this study include, for drill-spike using a target tool, cone. Measurements were carried out 10 times drill-spike from each athlete in 12 meetings, then the data obtained were recorded by the researcher according to the data obtained. For the accuracy of the smash, data collection was carried out by smashing 5 times for each athlete with a predetermined target. The results of the research showed that the smash accuracy of athletes from the Volleyball Student Activity Unit at Ngudi Waluyo University in the initial test (pre-test) had an average accuracy result of 6.9500. After being given treatment in the form of Drill-spike training (post-test), there was an increase in smash accuracy results with an average of 18.1500, and there was an increase in smash accuracy of 161.1%. This conclusion is based on the results of the T–Test which shows the Sig value. (2-tailed) of .000 < 0.05 which means there is an influence. This indicates that H0 is rejected, and H1 is accepted at the 95% confidence level.   Abstrak Bola Voli merupakan jenis permainan tim yang dimainkan oleh enam orang, dengan tujuan menjatuhkan bola ke area lawan yang dimulai melalui pukulan servis. Teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan bola voli adalah smash, yang memerlukan penguasaan serta ketepatan yang baik, yang dapat dikembangkan melalui latihan drill–spike. Identifikasi masalah yang ada bahwa Atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voli Universitas Ngudi Waluyo dalam melakukan smash masih dalam kategori kurang, yang didukung dengan fakta di lapangan. Penelitian menggunakan desain crosssectional, Jenis studi yang diterapkan yaitu pengaruh latihan drill-spike terhadap hasil ketepatan smash pada atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voli Universitas Ngudi Waluyo. Pengumpulan informasi yang diperoleh peneliti berupa pre–test, treatment, dan post–test. instrumen dalam penelitian ini menggunakan dalam penelitian ini antara lain, untuk drill-spike menggunakan alat target sasaran, cone. Pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali drill–spike dari setiap atlet dalam 12 kali pertemuan, kemudian data yang diperoleh dicatat oleh peneliti sesuai dengan data yang diperolehnya. Untuk ketepatan smash pengambilan data dilakukan dengan melakukan smash sebanyak 5 kali setiap atlet dengan target sasaran yang sudah di tentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan smash pada atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Voli Universitas Ngudi Waluyo tes awal (pre–test) memiliki hasil ketepatan dengan rata–rata 6.9500. Setelah diberikan treatmen berupa latihan drill–spike (post–test) terdapat peningkatan hasil ketepatan smash dengan rata–rata 18.1500, dan terjadi peningkatan ketepatan smash sebesar 161.1%. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil Uji T–Test yang menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar .000 < 0.05 yang berarti terdapat pengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak, dan H1 diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
Penanaman Nilai – Nilai Anti Korupsi Melalui Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi di Lingkungan SMK: Instilling Anti-Corruption Values Through Socialization of Anti-Corruption Education in Vocational Schools Kristiningrum, Wahyu; Moneca Diah Listiyaningsih; Ika Nilawati
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 6 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijm.v6i1.2353

Abstract

Anti-corruption values are integrity values that are the basic values of personality that must continue to be carried out in every form of life, especially in the world of education. Therefore,  this study aims to determine the picture of knowledge and students' attitudes towards the cultivation of anti-corruption values through the socialization of anti-corruption education within SMK 29 Perintis Ungaran. This study used a quantitative descriptive research design. Population: in this study, There were 44 respondents. The total sample size used in this study was 44 respondents from the entire population. Data are collected through the use of questionnaires in the form of statements. On January 11, 2023, It's time to fill out the questionnaire. The data analysis used in this study is a univariate analysis, which aims to obtain an overview of students' knowledge and attitudes about instilling anti-corruption values through socialization of anti-corruption education at SMK Perintis 29 Ungaran. Pictures of knowledge and attitudes obtained about students' knowledge and attitudes regarding the socialization of anti-corruption education at SMK Perintis 29 Ungaran, namely good knowledge possessed by 52.3% of respondent students, sufficient knowledge by 43.2% of respondent students, and lack of knowledge by 4.5% of respondent students, and positive and negative attitudes towards the socialization of anti-corruption values cultivation at SMK Perintis 29 Ungaran: 86.36% of respondent students have a positive attitude, and 13.64% of respondent students have a negative attitude towards planting anti-corruption values through this socialization. This study concludes that teaching anti-corruption values through socialization Anti-corruption education at SMK Perintis 29 Ungaran is very good and appropriate, even though there is still a lack of knowledge and negative attitudes. This encourages anti-corruption education to be important because students will become the nation's successors. Suggestion: Changing times and technology, especially digital technology, can affect the behavior of students with good character. Therefore, studies on the influence of digital technology advances on anti-corruption education in the school environment are still needed. Abstrak Nilai-Nilai anti korupsi merupakan nilai integritas yang menjadi nilai dasar kepribadian yang harus terus di lakukan dalam setiap bentuk kehidupan, terutama dalam dunia Pendidikan oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap siswa terhadap penanaman nilai-nilai anti korupsi melalui sosialisasi pendidikan anti korupsi  di lingkungan SMK 29 Perintis Ungaran Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif Kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu berjumlah 44 responden. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah 44 responden dari keseluruhaan populasi. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dalam bentuk pernyataan yang dilaksanakan pada 11 Januari 2023. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan dan sikap siswa tentang menanamkan nilai-nilai anti-korupsi melalui sosialisasi pendidikan anti-Korupsi di SMK Perintis 29 Ungaran Hasil penelitian yaitu gambara pengetahuan dan sikap yang diperoleh  tentang pengetahuan dan sikap siswa mengenai sosialisasi pendidikan anti-korupsi di SMK Perintis 29 Ungaran  yaitu pengetahuan yang baik dimiliki oleh 52,3%,  siswa responden, serta pengetahuan yang cukup terdapat 43,2% siswa responden dan pengetahuan yang kurang 4,5% siswa responden, dan sikap positi dan negative terhadap sosialisasi penanaman nilai-nilai anti-korupsi di SMK Perintis 29 Ungaran  adalah  86,36% siswa responden memiliki sikap positif dan 13,64%  siswa responden memiliki sikap negatif terhadap penanamkan nilai-nilai antikorupsi melalui sosialisasi ini.Penelitian ini menyimpulkan bahwa mengajarkan nilai-nilai anti korupsi melalui sosialisasi Pendidikan anti-korupsi di SMK Perintis 29 Ungaran  sangat baik dan tepat, meskipun masih ada kurangnya pengetahuan dan sikap negative, hal ini mendorong Pendidikan anti korupsi menjadi penting karena siswa-siswa yang akan mejadi penerus bangsa. Saran: Perubahan zaman dan teknologi, khususnya teknologi digital, dapat mempengaruhi perilaku siswa dengan karakter yang baik; oleh karena itu, studi tentang pengaruh kemajuan teknologi digital pada pendidikan anti korupsi di lingkungan sekolah masih diperlukan.