Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI DENGAN KEBUGARAN JANTUNG PARU SANTRI PONDOK PESANTREN AMANATUL UMMAH SURABAYA Nur Amin; Yanesti Nuravianda Lestari
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2018): FEBRUARY
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v2i1.590

Abstract

Abstrak: Olahraga merupakan salah satu bentuk usaha atau cara yang dilakukan oleh seseoranguntuk dapat meningkatkan derajat kesehatan. Dalam menjaga kesehatan, olahraga maupun aktivitasfisik yang dilakukan harus mampu melatih kebugaran jasmani seseorang. Kebugaran jasmani merupakan beberapa keterampilan dan status kesehatan seseorang yang dikaitkan dengan kemampuannyadalam melakukan aktivitas fisik sehari-hari. Salah satu komponen kebugaran jasmani yang berkaitandengan kesehatan adalah kebugaran jantung paru. Untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang baikperlu adanya pemenuhan asupan makanan, istirahat, dan aktivitas fisik yang baik pula. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi dan zat gizi dengan kebugaran jantung parusantri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya. Penelitian ini merupakan correlational descriptive dengan rancangan cross sectional dengan metode total sampling pada 20 santri PonpesAmanatul Ummah Surabaya yang duduk di kelas X dan XI Madrasah Aliyah. Instrumen pengambilandata menggunakan kuesioner semi-FFQ (Food Frequency Questionnaire) untuk mengetahui asupanenergi dan zat gizi dan multistage test untuk mengetahui VO2 maks. Hasil penelitian menunjukkantidak terdapat hubungan asupan energi dengan kebugaran jantung paru dengan nilai p=0,78 danhubungan asupan zat gizi (karbohidrat p=0,70, protein p=0,79, lemak p=0,69, natrium p=0,80,kalsium p=0,81, kalium p=0,93, magnesium p=0,31dan Fe p=0,29) dengan kebugaran jantungparu. Kesimpulannya, tidak terdapat hubungan asupan energi dan zat gizi dengan kebugaran jantungparu santri Amanatul Ummah Surabaya.
PENYULUHAN DAMPAK NEGATIF KONSUMSI FAST FOOD BERLEBIHAN PADA SANTRI REMAJA PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN GRESIK Viera Nu’riza; Nur Amin
Community Development Journal Vol 1 No 2 (2018): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.3 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v1i2.334

Abstract

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak negatif kosumsi fast food yang berlebihan di santri Ponpes Qomaruddin, Bungah, Kab. Gresik. Pre- test dan posttest dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman santri mengenai dampak negatif dari konsumsi fasf food yang berlebihan. Hasil perhitungan rata-rata nilai pre-test adalah 6,23. Setelah dilakukan pemaparan materi, tingkat pemahaman santri meningkat menjadi 7,42.Selisih nilai pre-test dan post-test adalah sebesar 1,19. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan santri mengalami peningkatan. Selain itu, dari hasil pengukuran antropometri yang dilakukan didapatkan IMT para santri menunjukkan IMT paling banyak adalah kategori normal yaitu sebanyak 33 orang (68,8%), gemuk 3 orang (6,8%), kegemukan 3 orang (6,8%), kurus adalah 4 orang (8,3%), dan kurus sekali adalah 4 orang (8,3%).
DEMO MASAK “OLAHAN SNACK SEHAT BERBAHAN DASAR HERBAL THIBBUNNABAWI” DI RUMAH SINGGAH SEDEKAH ROMBONGAN (RSSR) SURABAYA Yanesti Nuravianda Lestari; Nur Amin
Community Development Journal Vol 2 No 1 (2018): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.98 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v2i1.386

Abstract

Pasien yang berada di Rumah Singgah Sedekah Rombongan (RSSR) Surabaya mendapatkan banyak sekali manfaatdan bantuan berupa jasa maupun materi. Salah satu bantuan materi adalah pemberian uang untuk konsumsi setiap hariselama di RSSR. Akan tetapi, pasien dengan berbagai macam penyakit tersebut tidak mengetahui makanan yang baikyang dapat diolah sendiri di dapur yang telah disediakan. Pasien cenderung sering membeli makanan yang sudah jadiuntuk dikonsumsi setiap harinya. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang variasi pengolahan bahan makanan dengan keterbatasan pilihan akibat kondisi patologis pasien. Metode yangdigunakan adalah ceramah, demo masak (jus kurma, choco majinta dan sushi gandum) dan Tanya jawab. Hasil yang telah dicapai adalah pasien mampu mengetahui dan memahami manfaat variasi pengolahan bahan makanan yang telah didemonstrasikan. Dengan harapan pasien mau merubah perilaku konsumsi makanan yang telah diolah sendiri dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
PENGARUH VARIASI WAKTU SHOT PEENING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PERMUKAAN PADA MATERIAL IMPLAN AISI 304 Trio Nur Wibowo; Priyo Tri Iswanto; Bambang Hari Priyambodo; Nur Amin
ROTOR 2016: ROTOR Special Edition
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.608 KB)

Abstract

AISI 304 stainless steel is a type of implant material with a relatively low cost. However, its mechanical properties need to be improved so it can compensate the AISI 316L and titanium alloy materials. Fatigue characteristic is also one of the important criteria that must be evaluated in order to achieve overall service performance when the material is under dynamic loads. The hardness surface and the nano-structures formation can delay the propagation of fatigue crack initiation and can reduce the corrosion rate. This study is conducted to determine the changes in microstructure and hardness of AISI 304 for shot peening process. The surface treatment by shot peening process is performed by setting the variation of the shooting time of 0, 5, 10, 20, 30 and 40 minutes at a shooting pressure of 7 bar using the Steel Shot diameter of 0.6 mm with a hardness of 40-50 HRC. The distance between the nozzle and the specimen surface is set at 100 mm. The microstructure is analyzed by optical microscope with a magnification of 100 times and photographed using optilab, which is connected to a computer. Surface hardness is tested using a Micro Vickers with indentation load of 10 grams for 10 seconds. The results show that refined microstructure layer is formed in the shot peening surface and the hardness is also increased gradually as well as shot peening time of 0, 5, 10, 20, 30 and 40 minutes. This also increase the hardness number of 241, 404, 418, 437, 481 and 496 VHN. To sum up, the shot peening can be used to refine the grain and to increase the hardness. Keywords: AISI 304, shot peening, microstructure, Vickers hardness
PENGARUH PENAMBAHAN MALTODEKSTRIN DALAM MINUMAN ELEKTROLIT TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG-PARU ATLET SEPAK BOLA Nur Amin; Hardhono Susanto; M. Zen Rahfiludin
GIZI INDONESIA Vol 40, No 2 (2017): September 2017
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v40i2.241

Abstract

Latihan maksimal, status hidrasi, dan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik dapat meningkatkan daya tahan jantung paru. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penambahan maltodekstrin dalam minuman elektrolit terhadap daya tahan jantung paru atlet sepak bola selama latihan. Penelitian ini adalah quasi- experiment dengan desain crossover pada 17 atlet PPLP sepak bola Jawa Tengah Tahun 2015. Penelitian berlangsung selama 6 minggu, pada saat latihan atlet diberikan minuman elektrolit sebanyak 4x300 mL pada menit ke-30, 60, 90 dan 120 kemudian dilakukan tes daya tahan jantung paru. Kelompok perlakuan diberikan minuman elektrolit yang ditambah 4x18 g maltodekstrin sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan minuman elektrolit. Pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini meliputi berat badan, tinggi badan, IMT, persentase lemak tubuh, BMR, asupan mineral dan zat gizi makro, dan daya tahan jantung paru. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan daya tahan jantung paru atlet sepak bola sesudah diberikan maltodekstrin (51,05 + 3,160 menjadi 51,60 + 3,286 mL/kg BB/menit) (p=0,001). Peningkatan daya tahan jantung paru pada kelompok perlakuan (0,55 + 0,126 mL/kg BB/menit) lebih tinggi dari pada kelompok kontrol (0,18 + 0,031 mL/kg BB/menit) dengan nilai  p=0,02. IMT, persentase lemak tubuh, BMR, asupan mineral dan zat gizi makro tidak berkorelasi dengan daya tahan jantung paru. Disimpulkan bahwa pemberian maltodekstrin sebanyak 4x18 g dalam 4x300 mL minuman elektrolit meningkatkan daya tahan jantung-paru atlet sepak bola selama latihan.ABSTRACTThe Effect of Additional Maltodextrin in Electrolyte Drinks to Cardiorespiratory Endurance in Soccer Athletes During ExerciseMaximum exercise, hydration status, and proper nutrition intake could improve the cardiorespiratory endurance. The aim of this study was to analyze the effect of additional maltodextrin in the electrolyte drinks to cardiorespiratory endurance among soccer athletes during exercise. This quasi-experimental study used a crossover design on 17 soccer athletes of Central Java PPLP in 2015. The study had been  done during six weeks periods, during the exercise athletes were given 4x300 mL drink at 30, 60, 90, and 120 minutes continued with cardiorespiratory endurance test. The control group was given only an electrolyte drink whereas the treatment group was given an electrolyte drink plus 18 gram maltodextrin. Measurements included body weight, body height, BMI, body fat percetage, BMR, minerals and macro nutrient intake, and cardiorespiratory endurance. The result showed that cardiorespiratory endurance of soccer athletes after giving maltodextrin increase significantly (51.0 + 3.16 to 51.6 + 3.28 mL/kg BW/min) (p=0.001). The result  showed that increasing of the cardiorespiratory endurance in treatment group (0.6 + 0.80 mL/kg BW/min) is significantly higher than control group (0.2 + 0.15 mL/ kg BW/min) with p=0.02. BMI, fat mass percentage, BMR, minerals and macro nutrient intakes have no correlation with cardiorespiratory endurance. It can be concluded that the giving maltodextrin as much as 4x18 g in 4x300 mL electrolyte drinks increased the cardiorespiratory endurance of soccer athletes during exercise. Keyword: maltodextrin, cardiorespiratory endurance, soccer athletes, electrolyte drink
Pelatihan Penggunaan Alat Permainan Tradisional dan Pengolahan Hasil Tanaman Fungsional Bagi Masyarakat sebagai Upaya Pengembangan Sports Ekowisata di Wisata Jatipohon Indah Nur Amin; Ika Nilawati; Dyah Kartika Wening
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3421

Abstract

The decline in the amount of tourists in Jatijpohon Indah has resulted in the economy of the communities around the tourist area experiencing a decrease in income to meet living costs. This community service aims to empower the community through BUMDes Langensari Sumber Jatijpohon Village to manage new rides, namely traditional game tools and functional plants, to increase the amount of visitors to the Jatipohon Indah tourist attraction. This activity was carried out at the Sumber Jatipohon Village Hall and the Jatipohon area, Grobogan District, Grobogan Regency. Participants in this activity included the Langensari BUMDes management and Sumber Jatipohon Village officials totaling 15 people. The implementation of activities contains several stages, namely the preparation stage, activity implementation stage, and monitoring and evaluation stage. The results of this service activity were that there was an increase in participants' knowledge about the use and care of traditional tools with correct answers of 8.5 out of 15 questions given (56.6%) and an increase in participants' knowledge about planting, care, and processing of functional plant products with 7 correct answers. 6 out of 15 questions given (50.6%). This service activity concludes that training activities on the use and care of traditional game tools and the planting, care, and processing of functional plant products can effectively increase community knowledge.   ABSTRAK Penurunan jumlah wisatawan di Jatipohon Indah mengakibatkan perekonomian masyarakat di sekitar wisata mengalami penurunan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui BUMDes Langensari Desa Sumber Jatipohon untuk mengelola wahana baru yaitu alat permainan tradisional dan tanaman fungsional, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung wisata Jatipohon Indah. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sumber Jati Pohon dan Tempat Wisata Jatipohon Indah Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Peserta kegiatan ini meliputi pengelola BUMDes Langensari dan Perangkat Desa Sumber Jatipohon yang berjumlah 15 orang. Adapun pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa tahapan, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan kegiatan dan tahapan monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan peserta tentang penggunaan dan perawatan alat tradisional dengan jawaban benar sebesar 8,5 dari 15 pertanyaan yang diberikan (56.6%) dan peningkatan pengetahuan peserta tentang penanaman, perawatan dan pengolahan hasil tanaman fungsional dengan jawaban benar 7,6 dari 15 pertanyaan yang diberikan (50,6%). Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan pelatihan penggunaan dan perawatan alat permainan tradisional serta penanaman, perawatan dan pengolahan hasil tanaman fungsional efektif dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat.
The Influence of the Marketing Mix on Consumer Purchase Interest in the Harapan Abadi Store Business Gowa Regency Nur Amin
GoodWill Journal of Economics, Management, and Accounting Vol. 3 No. 2 (2023): October 2023
Publisher : www.amertainstitute.com

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65246/

Abstract

The study aimed to assess the impact of product, price, distribution, and promotion on consumer purchasing interest at Harapan Abadi stores in Gowa Regency. The research population comprised visitors to the Harapan Abadi store in Gowa Regency, with a sample size of 80 respondents selected using a sampling technique. Data was collected through questionnaires, and multiple linear regression analysis was employed for data analysis. The findings revealed that the product and price variables had an insignificant negative effect on purchase intention. This suggests that neither product quality nor pricing significantly influenced consumer buying interest at the Harapan Abadi store in Gowa Regency. Conversely, the distribution and promotion variables exhibited a positive and significant impact on purchase intention. This indicates that improved product distribution and promotional activities led to a notable increase in consumer buying interest at Harapan Abadi stores in Gowa Regency. Based on these results, recommendations for businesses in Gowa Regency include prioritizing product quality, ensuring competitive pricing, enhancing promotional efforts, and optimizing distribution channels to facilitate smooth sales and attract consumers. By focusing on these factors, businesses can better meet consumer demands and enhance their competitiveness in the market. In conclusion, this research sheds light on the factors influencing consumer purchasing interest at Harapan Abadi stores in Gowa Regency, highlighting the importance of effective distribution and promotion strategies in driving consumer buying behavior.
Analisis Manajemen Kepelatihan Klub Wushu (Studi Kasus pada Sasana Satria Pandanaran) Arya Dwi Prasetiyo; Aristiyanto, Aristiyanto; Nur Amin; Guntur Ratih Prestifa Herdinata; Ika Nilawati; Ade Evriansyah Lubis; Fiore Elang; Irwan Ardiansyah
Jurnal Olahraga dan Kesehatan Indonesia Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Olahraga dan Kesehatan Indonesia (JOKI)
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/joki.v5i2.3920

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem manajemen kepelatihan di Klub Wushu Sasana Satria Pandanaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah, dengan fokus pada aspek perencanaan, implementasi, dan evaluasi program latihan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi pelatih dan atlet dalam proses kepelatihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Manajemen kepelatihan di Klub Wushu memiliki kendala, terutama perencanaan latihan yang kurang terdokumentasi dengan baik, metode latihan belum sepenuhnya berbasis periodisasi, serta kurangnya sistem evaluasi terstruktur. Meskipun pelatih memiliki pengalaman dan kompetensi dalam membina atlet, keterbatasan fasilitas dan sumber daya menjadi faktor penghambat dalam optimalisasi program kepelatihan. Manajemen kepelatihan di Klub Wushu memiliki potensi untuk ditingkatkan melalui perbaikan sistem perencanaan latihan, penerapan metode kepelatihan yang lebih terstruktur, serta optimalisasi evaluasi performa atlet. Ketersediaan fasilitas yang lebih memadai menjadi aspek penting dalam meningkatkan efektivitas pembinaan. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pelatih dan pengelola klub untuk mengembangkan sistem manajemen kepelatihan yang lebih sistematis dan berbasis data.
PANJANG TUNGKAI BERHUBUNGAN DENGAN HASIL TENDANGAN JARAK JAUH DI SSB GARUDA MUDA U 12 PRINGSURAT TEMANGGUNG Eksiawan, Yiko; Fredy Eko Setyawan; Nur Amin; Ika Nilawati
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 01 (2024): Sports Collaboration Journal: Juni 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i01.3031

Abstract

Long-range kicks in football can be done optimally if they meet several elements, namely Leg length as a lever, leg muscle strength, and ankle flexibility. This study was conducted to determine the relationship between leg length and long-range kick speed at SSB Garuda Muda U 12 Pringsurat Temanggung. The research design was cross-sectional and used a quantitative correlational approach method with test and measurement data collection techniques. The sample in this study was 25 children from SSB Garuda Muda Pringsurat Temanggung using a total sampling sample. The instruments used in this study included a ball and a meter to measure the distance of the kick and a meter to measure the length of the leg. All data were analyzed using SPSS. The results of this study are: there is a significant relationship between leg length and long-range kick speed at SSB Garuda Muda U 12 Pringsurat Temanggung of p-value 0.01. In this study, there is a relationship between leg length and long-range kicks at SSB Garuda Muda U 12 Pringsurat Temanggung. ABSTRAK   Tendangan jarak jauh pada olahraga sepakbola dapat dilakukan secara optimal apabila memenuhi beberapa unsur, yaitu Panjang tungkai sebagai pengungkit, kekuatan otot tungkai dan kelentukan pergelangan kaki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan panjang tungkai dengan kecepatan tendangan jarak jauh di ssb garuda muda u 12 pringsurat temanggung. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dan menggunakan metode korelasional pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan data tes dan pengukuran. Sampel pada penelitian ini yaitu anggota pemain di SSB Garuda Muda Pringsurat Temanggung berjumlah 25 anak dengan menggunakan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bola dan meteran untuk mengukur jauhnya tendangan dan meteran untuk mengukur Panjang tungkai. Seluruh data dianalisis menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian ini yaitu: ada hubungan signifikan antara panjang tungkai dengan kecepatan tendangan jarak jauh di SSB garuda muda u 12 pringsurat temanggung sebesar p-value 0,01. Pada peneliatian ini terdapat hubungan antara panjang tungkai dengan tendangan jarak jauh di SSB garuda muda u 12 pringsurat temanggung.
PROFIL KONDISI FISIK ATLET PENCAK SILAT DI PSHT RAYON KEMBANGAN KABUPATEN MAGELANG Alif Nur Wahid; Ika Nilawati; Fredy Eko Setiawan; Nur Amin
Sports Collaboration Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Sports Collaboration Journal: Desember 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/scj.v2i2.3398

Abstract

Pencak Silat is a product of Indonesian society and part of the people's culture. therefore the culture produced is the culture of society. Community culture is a culture of mutual cooperation, kinship, unity, unity, harmony and social tolerance. Physical condition is the most important basic requirement for optimal performance. Physical conditioning exercises are designed in stages to develop optimal physical conditioning. It is difficult to perform optimally if your physical condition is not good. The research used is quantitative descriptive research with a cross-sectional design, one of the characteristics is that there is no hypothesis and the information collected is presented. This research was conducted at the PSHT Rayon Kembangan training ground RT 03 RW 16 Sumberrejo Kembangan Magelang with a population of 15 athletes. The instrument used by researchers is the TKJI measurement for ages 16-18 years. The results of measuring the physical condition profile of pencak silat athletes at PSHT Rayon Kembangan have obtained results from arm muscle strength tests for male athletes in the good category with a percentage of 20.0% and for female athletes in the moderate category with a percentage of 33.4%. In terms of abdominal muscle strength, male athletes are in the good category with a percentage of 13.3% and female athletes are in the medium category with a percentage of 6.6%. The flexibility test for male athletes is in the medium category with a percentage of 26.6% and for female athletes in the medium category with a percentage of 20.0%. The speed test for male athletes was in the poor category with a percentage of 66.6% and in the poor category with a percentage of 33.33%. The coordination test for male athletes was in the very good category with a percentage of 46.6% and for female athletes in the very good category with a percentage of 26.6%. The power test for male athletes is in the very good category with a percentage of 66.6% and for female athletes is in the very good category with a percentage of 33.33%. The endurance test for male athletes is in the medium category with a percentage of 13.3% and for female athletes in the medium category with a percentage of 20.0%. Based on the results, it can be concluded that the pencak silat athletes at PSHT Rayon Kembangan have quite good physical condition because there are still several test and measurement components that still do not meet the TKJI standards for ages 16-18 years.   Abstrak Pencak Silat merupakan produk masyarakat Indonesia dan bagian dari budaya masyarakat. oleh karena itu budaya yang dihasilkan adalah budaya masyarakat. Budaya masyarakat adalah budaya gotong royong, kekeluargaan, persatuan, kesatuan, kerukunan, dan toleransi sosial. Kondisi fisik merupakan syarat dasar terpenting untuk performa optimal. Latihan pengkondisian fisik dirancang secara bertahap untuk mengembangkan pengondisian fisik yang optimal. Sulit untuk tampil maksimal jika kondisi fisik tidak bagus. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain crossectional, salah satu cirinya adalah tidak ada Hipotesis dan informasi yang dikumpulkan disajikan Penelitian ini di lakukan ditempat latihan PSHT Rayon Kembangan RT 03 RW 16 Sumberrejo Kembangan Magelang dengan populasi 15 atlet.  Dalam penelitian ini menggunakan instrumen dengan serangkaian tes dan kondisi pengukuran fisik dengan standar TKJI berusia 16 sampai 18 tahun. Hasil pengukuran profil kondisi fisik atlet pencak silat di PSHT Rayon Kembangan telah diperoleh hasil dari tes kekuatan otot lengan pada atlet putra dalam kategori baik dengan presentase 20,0% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 33,4%. Pada kekuatan otot perut pada atlet putra dalam kategori baik dengan presentase 13,3% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 6,6%. Tes fleksibilitas pada atlet putra dalam kategori sedang dengan presentase 26,6% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 20,0%. Tes kecepatan pada atlet putra dalam kategori kurang dengan presentase 66,6% dan kategori kurang dengan presentase 33,33%. Tes koordinasi pada atlet putra dalam kategori baik sekali dengan presentase 46,6% dan pada atlet putri dalam kategori baik sekali dengan presentase 26,6%. Tes power pada atlet putra dalam kategori baik sekali dengan presentase 66,6% dan pada atlet putri dalam kategori baik sekali dengan presentase 33,33%. Tes daya tahan pada atlet putra dalam kategori sedang dengan presentase 13,3% dan pada atlet putri dalam kategori sedang dengan presentase 20,0%. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa atlet pencak silat di PSHT Rayon Kembangan memiliki kondisi fisik yang cukup baik karena masih ada beberapa komponen tes dan pengukuran yang masih belum memenuhi standar TKJI usia 16-18 tahun.