Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

IbM PKK Desa Payungan Dalam Memanfaatkan Sayuran Menjadi Bakso Yang Bernilai Gizi Tinggi Arifatul Khoiriyah, Ika Silfiana; Wening, Dyah Kartika
International Journal of Community Service Learning Vol 2, No 3 (2018): August 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.627 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v2i3.15466

Abstract

Salah satu olahan makanan berbahan dasar daging adalah bakso. Bakso sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak lama, Jumlah peminatnya pun dari segala kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tujuan pengabdian ini yaitu memperkenalkan pemanfaatan sayuran menjadi bakso yang bernilai gizi tinggi, meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam mendukung program pola hidup sehat, merangsang kreativitas masyarakat untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, dan meningkatkan daya keterampilan masyarakat dalam berwirausaha. Lokasi pengabdian akan dilaksanakan di Desa Payungan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang, melalui praktek demonstratif langsung yang melibatkan unsur-unsur pemangku kepentingan yakni PKK Desa Payungan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang.Metode yang digunakan adalah Metode Training of Trainner (TOT) dengan cara pemberian materi melalui ceramah, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung oleh masing-masing peserta. Tim IbM tidak mengundang seluruh anggota masyarakat di daerah sekitar, peserta merupakan kader PKK Desa Payungan Kecamtan Kaliwungu Kabupaten Semarang.Diversifikasi bahan makanan dari daging menjadi sayuran diharapkan dapat menjadi pola makan sayur bagi masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui skim Hibah Iptek bagi Masyarakat sumber dana LP2M tahun 2017 yang hasilnya berupa pelatihan untuk kegiatan IbM di Mitra PKK Desa Payungan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Dalam kegiatan pelatihan IbM ini dihadiri anggota di Mitra PKK Desa Payungan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang yang diikuti dengan antusias sampai acara selesai dan termotivasi untuk memproduksi sendiri.
Determinan Status Gizi Tenaga Kerja di CV. Karoseri Laksana Wening, Dyah Kartika; Afiatna, Puji
Sport and Nutrition Journal Vol 1 No 2 (2019): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.416 KB) | DOI: 10.15294/spnj.v1i2.32706

Abstract

Latar Belakang : Upaya perbaikan kesehatan kerja menjadi penting untuk membangun SDM ketenagakerjaan yang berkualitas, sehingga memiliki produktivitas yang baik. Gizi tenaga kerja mempunyai peranan penting untuk meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja perlu mendapatkan asupan gizi yang baik dan sesuai dengan jenis maupun beban pekerjaan. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai daya tahan, kesehatan dan satus gizi pekerja yang baik. Kelebihan asupan energi dan rendahnya aktivitas fisik meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Angka kebutuhan energi dan zat gizi lain perlu disesuaikan dengan tingkat aktivitas fisik individu tenaga kerja. Tujuan : Mengidentifikasi determinan status gizi pada tenaga kerja CV. Karoseri Laksana. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 150 orang pekerja berjenis kelami laki-laki dengan rentang usia 19 – 66 tahun, diambil dengan metode simple random sampling. Data asupan energi diperoleh melalui kuesioner food recall 3 x 24 jam. Indeks Massa Tubuh (IMT) diukur menggunakan metode antropometri. Data beban kerja dihitung dengan cara mengukur tingkat beban kerja melalui reaksi fisiologis tubuh berdasar cardiovascular strain secara manual dengan menggunakan stopwatch. Analisis data dengan Shapiro wilk, rank spearman, dan regresi linier ganda. Hasil : Sebanyak 20% subyek termasuk underweight, 40% subyek termasuk status gizi normal, 14% subyek tergolong overweight, dan 26% subyek tergolong dalam obesitas. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, diantaranya adalah asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, dan beban kerja. Variabel yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap status gizi adalah beban kerja, sehingga beban kerja dapat digunakan untuk mempredikti IMT. Kata kunci : status gizi, tenaga kerja, obesitas.
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP PENGETAHUAN GIZI REMAJA Anugrah, Riva Mustika; Wening, Dyah Kartika; Anisya, Yolan Fatkhis
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 10 No 24 (2018): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v10i24.36

Abstract

Background: One of caused of nutritional problems in adolescents are poor nutritional knowledge. Balanced Nutrition Guidelines for adolescents need to be delivered with interesting media to easy understood and applied in daily life. The snakeladder media with students as a piece is expected to improve nutrition knowledge in adolescents. Objective: it aimed the effect of snakes and ladders on nutritional knowledge of adolescent Method :This study included experimental research with one grouppre-post design, the selection of subjects with stratified random sampling and obtained 186 students of SMAN 2 Ungaran dan SMAN 2 Tuntang in class X and XII students. Assessment of nutritional status of students with BMI/U. Knowledge measurement with questionnaires before and after snakes and ladders. The effect of the snake ladder game on students' nutritional knowledge was tested using paired t-test. Results: The average knowledge of nutrition of students before the intervention was 75.78±8.95 and increased to 90.37±6.3. There is an increase in nutrition knowledge of adolescents after playing snakes and ladders (p <0.005). Conclusion :Nutrition education with snack ladder improve knowledge of student Abstrak : Latar Belakang : Penyebab terjadinya masalah gizi pada remaja salah satunya adalah kurangnya pengetahuan gizi. Pedoman Gizi seimbang pada remaja perlu disampaikan dengan sebuah media yang menarik supaya mudah dipahami dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari. Media ular tangga dengan siswa sebagai bidaknya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan gizi pada remaja. Tujuan : mengetahui pengaruh permainan ular tangga terhadap pengetahuan gizi remaja Metode : Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental dengan one group pre-post design, pemilihan subjek dengan stratified random sampling dan didapatkan 186 siswa SMA Negeri 2 Ungaran dan SMA Negeri 2 Tuntang pada siswa kelas X dan XII. Penilaian status gizi siswadengan IMT/U. Pengukuran pengetahuan dengan kuesioner sebelum dan sesudah permainan ular tangga. Pengaruh permainan ular tangga terhadap pengetahuan gizi siswa diuji dengan menggunakan paired t-test. Hasil: Rata-rata pengetahuan gizi siswa sebelum intervensi yaitu 75,78±8,95 dan meningkat menjadi 90,37±6,3. Terdapat peningkatan pengetahuan gizi remaja setelah melakukan permainan ular tangga ( p<0,005). Simpulan : Permainan ular tangga meningkatkan pengetahuan gizi pada remaja
FORMULASI SNACK BAR BERBAHAN DASAR TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG KACANG MERAH SEBAGAI MAKANAN SELINGAN BAGI ATLET Pontang, Galeh Septiar; Wening, Dyah Kartika
Journal of Nutrition College Vol 10, No 3 (2021): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v10i3.29278

Abstract

Latar Belakang: Pemberian karbohidrat yang tepat dapat menunjang performa dan kapasitas latihan atlet. Penelitian menunjukkan asupan gizi atlet Indonesia sebagian besar masih di bawah kebutuhan. Snack bar dapat dijadikan makanan selingan padat gizi dan energi bagi atlet. Modifikasi snack bar dengan tepung mocaf dan tepung kacang merah dapat menghasilkan produk olahan tinggi energi dan karbohidrat.Tujuan: menganalisis tingkat kesukaan dan proksimat snack bar berbahan dasar tepung mocaf dan tepung kacang merah.Metode: Penelitian ini menggunakan desain ekperimental dalam bidang food production. Formulasi snack bar yaitu perbandingan tepung mocaf dan tepung kacang merah yaitu formula SB1(75%:25%), SB2 (50%:50%), dan SB3 (25%:75%). Uji tingkat kesukaan dilakukan kepada 33 orang panelis agak terlatih. Analisis data uji tingkat kesukaan menggunakan uji beda Kruskal Walliss dilanjutkan uji Mann Whitney menggunakan aplikasi di komputer dengan tingkat kepercayaan 95% atau α=5%. Analisis proksimat yang dilakukan meliputi kadar karbohidrat, kadar protein, kadar lemak, dan kandungan serat.Hasil: Uji tingkat kesukaan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan aroma (p=0,025) dan tekstur (p=0,025) diantara ketiga formulasi, namun tidak ada perbedaan dari kompoenen rasa (p=0,854) dan warna (p=0,470). Formula terbaik adalah snack bar formula SB2 karena memiliki nilai rerata tertinggi pada tiga komponen uji tingkat kesukaan. Kandungan zat gizi snack bar formula SB2 per 100 gram yaitu 434,68+22,30 kkal, 79,1+9,46 g karbohidrat, 7,86+1,04 g protein dan 10,59+1,51 g lemak.Simpulan: Formulasi snack bar dengan perbandingan tepung mocaf 50% dan tepung kacang merah 50%  merupakan formulasi terbaik dan memenuhi kriteria sports foods sebagai makanan selingan bagi atlet.
THE BEST SOLVENT FOR EXTRACTION OF PAPAYA LEAF (Carica papaya Linn) TO GET A HIGH ANTIOXIDANT Dyah Kartika Wening
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 1 No 02 (2020): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v1i02.137

Abstract

Salah satu sumber fitokimia alami yang melimpah dan terjangkau di Indonesia adalah daun Pepaya kaya akan klorofil sebagai antioksidan alami. Antioksidan adalah zat yang diperlukan untuk menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Daun Pepaya (Carica papaya Linn) memiliki kandungan klorofil tertinggi dibandingkan dengan sayuran hijau lainnya seperti daun kale, bayam, dan kerang hijau. Penelitian ini dirancang untuk menyelidiki jenis pelarut yang digunakan untuk ekstraksi total daun pepaya. Tiga jenis pelarut dibandingkan, yaitu blansing dengan suhu 100°C, ekstraksi dengan aseton 85%, dan ekstraksi dengan air. Konsentrasi klorofil diukur dengan metode AOAC 1980. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil dengan blansing 100°C adalah 32,66 mg / L, konsentrasi klorofil dengan aseton 85% adalah 11,21 mg / L, dan konsentrasi klorofil dengan air masing-masing adalah 7,41 mg / L. Pelarut terbaik untuk mengekstrak kandungan klorofil daun pepaya adalah memucat dengan suhu 100°C.
Bakso Sapi Ikan Kembung sebagai Alternatif Jajanan Sehat Tinggi Protein untuk Anak Sekolah Dasar Diah Ratnasari; Dyah Kartika Wening; Yuniarti Dewi; Ragilia Nurul Qomariyah
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 3 No 01 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v3i01.560

Abstract

Ikan kembung bisa dikenal dengan sebutan sebagai mackarel fish yang termasuk ikan dengan harga yang murah. Ikan kembung itu rasanya enak dan gurih karena kaya akan gizi di antaranya protein dan omega-3. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh substitusi daging sapi dengan ikan kembung dalam pembuatan bakso terhadap daya terima, kadar protein dan kadar air. Jenis penelitian termasuk metode eksperimental dengan satu faktor yang di coba, yaitu Daging sapi dengan substitusi Ikan Kembung yang terdiri dari 3 perlakuan dengan proporsi 80%:20%, 60%:40%, 40%:60%. penelitian yang akan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan adanya tiga kali ulangan Pengambilan data menggunakan metode kuisioner. Uji statistik dengan menggunakan uji Anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kadar protein pada perlakuan P1, P2, P3 berturut-turut yaitu 11,62%, 11,59% dan 11,80% dan tidak berpengaruh nyata dimana nilai p = 0,806. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa aroma (p = 0,001), warna (p = 0,049) dan tekstur (p = 0,048) berpengaruh nyata dimana nilai p < 0,05, sedangkan rasa (p = 0,072) tidak berpengaruh nyata. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak adanya pengaruh penambahan ikan kembung terhadap kadar protein dan rasa bakso ikan. Sedangkan substitusi ikan kembung berpengaruh terhadap aroma, warna dan tekstur.
Optimasi Yoghurt Sari Kedelai (Glycine Max L) Tinggi Serat dan Protein: Optimasi Yoghurt Sari Kedelai (Glycine Max L) Tinggi Serat dan Protein Dyah Kartika Wening; Purbowati; Nafisah
Amerta Nutrition Vol. 6 No. 1SP (2022): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 2nd Amerta Nutrition Conferenc
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v6i1SP.2022.194-199

Abstract

Background: Yogurt is a fermented milk product using microbial bacteria. Yogurt is generally made from cow's milk, but with innovation, it can be made from vegetable ingredients. Vegetable-based yogurt has the potential to be developed because it has functional properties and high nutritional value. Yogurt is made from nuts, which has high fiber nutritional value, free of lactose and casein, one of which is soybeans. Objectives: To produce a formulation of soy yoghurt (Glycine max L) with high fiber and protein nutritional value that is acceptable to the public. Methods: The study design was laboratory observational food production using a completely randomized design. This research used 1 experimental unit and 4 treatments were carried out. The research was conducted in three stages, the first was to optimize the best yogurt formula by dividing Soygurt Formula 1 (FS1 was soybean extract using a 5% commercial starter; FS2 was a proportion of 2.5%; FS3 was soybean extract using a 5% LB/ST starter; FS4 with a proportion of 2.5%.The second stage was a hedonic test to get the best product that could be accepted by the community.The third stage was a test for fiber content and protein content of the selected product. Results: Based on the hedonic test, FS1 and FS3 were equally favored with the average results of FS 1 texture 3.12, taste 3.36, color 3.44, aroma 3.76; and FS3 texture 3.16, taste 3.28, color 3.52, aroma 3.52. FS1 is the most preferred yogurt and contains 6,39 g of fiber with 21,48 g of protein and 6,74 g of fat in every 100 grams of yogurt. Conclusion: Based on the results of the analysis, soygurt is a high-fiber drink because it has more fiber content than the SNI, which is 4,473 g for each serving. In addition, soygurt has a higher protein content than SNI, which is 15,036 g per serving.
CEGAH SENDIRI STUNTING SISWA PAUD JUNIOR SKB UNGARAN Purbowati Purbowati; Dyah Kartika Wening
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 4, No 1 (2022): JURNAL ABDIMAS INDONESIA
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia dini atau prasekolah berusia 3-6 tahun. Usia ini merupakan periode emas anak dalam pertumbuhan dan perkembangan sehingga perlu dilakukan penilaian status gizi secara rutin guna memantau pertumbuhannya. Masalah gizi kronis pada balita yang dapat terjadi yaitu stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan karena ketidakcukupan asupan zat gizi kronis atau penyakit infeksi kronis maupun berulang. Pada masa pandemi covid-19 kegiatan belajar dilakukan secara daring dari rumah, begitu pun pemantauan status gizi rutin di sekolah tidak dapat dilaksanakan. Peran orang tua sangat diharapkan dapat melakukan pemantauan tinggi badan anak secara mandiri. Sehingga perlu dilakukan kegiatan edukasi dan pelatihan pemantauan tinggi badan pada orang tua agar dapat diterapkan di rumah secara mandiri. Sasaran kegiatan ini yaitu orang tua siswa PAUD Junior SKB Ungaran. Kegiatan dilaksanakan pada bulan April 2021 bertempat di Aula SKB Ungaran Kabupaten Semarang. Program yang ditawarkan antara lain edukasi stunting, pelatihan pengukuran tinggi badan beserta ploting status gizi, dan pembagian stiker pengukur tinggi badan dan grafik pertumbuhan. Hasil evaluasi kegiatan yaitu terdapat peningkatan pengetahuan orang tua tentang deteksi stunting dari sebelum dan sesudah edukasi, orang tua antusias dan aktif mengikuti pemaparan materi dan pelatihan pemantauan tinggi badan anak, orang tua dapat mempraktikan pemantauan tinggi badan anak di rumah masing-masing.
CEGAH SENDIRI STUNTING SISWA PAUD JUNIOR SKB UNGARAN Purbowati Purbowati; Dyah Kartika Wening
Jurnal ABDIMAS Indonesia Vol 4, No 1 (2022): JURNAL ABDIMAS INDONESIA
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia dini atau prasekolah berusia 3-6 tahun. Usia ini merupakan periode emas anak dalam pertumbuhan dan perkembangan sehingga perlu dilakukan penilaian status gizi secara rutin guna memantau pertumbuhannya. Masalah gizi kronis pada balita yang dapat terjadi yaitu stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan karena ketidakcukupan asupan zat gizi kronis atau penyakit infeksi kronis maupun berulang. Pada masa pandemi covid-19 kegiatan belajar dilakukan secara daring dari rumah, begitu pun pemantauan status gizi rutin di sekolah tidak dapat dilaksanakan. Peran orang tua sangat diharapkan dapat melakukan pemantauan tinggi badan anak secara mandiri. Sehingga perlu dilakukan kegiatan edukasi dan pelatihan pemantauan tinggi badan pada orang tua agar dapat diterapkan di rumah secara mandiri. Sasaran kegiatan ini yaitu orang tua siswa PAUD Junior SKB Ungaran. Kegiatan dilaksanakan pada bulan April 2021 bertempat di Aula SKB Ungaran Kabupaten Semarang. Program yang ditawarkan antara lain edukasi stunting, pelatihan pengukuran tinggi badan beserta ploting status gizi, dan pembagian stiker pengukur tinggi badan dan grafik pertumbuhan. Hasil evaluasi kegiatan yaitu terdapat peningkatan pengetahuan orang tua tentang deteksi stunting dari sebelum dan sesudah edukasi, orang tua antusias dan aktif mengikuti pemaparan materi dan pelatihan pemantauan tinggi badan anak, orang tua dapat mempraktikan pemantauan tinggi badan anak di rumah masing-masing.
Pengenalan Produk Mie Basah Kombinasi Tepung Labu Kuning dan Tepung Mocaf Sebagai Makanan Indeks Glikemik Rendah Pencegah Obesitas bagi Balita Rissa Laila Vifta; Fania Putri Luhurningtyas; Dyah Kartika Wening
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.383 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1621

Abstract

The tendency of modern society's lifestyle that demands fast food due to dense activities, noodles have been used as a substitute for rice. The raw material used in the manufacture of noodles is wheat flour which is still imported. So it is necessary to reduce the consumption of wheat flour by moving to pumpkin and mocap flour as alternative. Another analysis stated that noodles with wheat flour can increasing glycemic index and trigger the occurrence of obsession up to the prevalence of Diabetes Mellitus. The survey to target from Keji Village by random sampling stated that the consumption of instant noodles for toddlers is relatively high. The factor that cause the high consumption factor is the lack of education for housewives and also lack of skills of housewives in serving healthy on varied types of food for toddlers. The implementation of community service is education of the glycemic index and its effect on food, training on functional food processing of low glycemic index noodles from pumpkin and mocap flour and continued by discussion session. The activities carried out and received by the participants enthusiastically. Pretest and post-test were also carried out and results showed that 70.82% of participants could not answer correctly, but after a demonstration of making low glycemic index noodles, the results showed that 76.71% of participants had answered correctly according to the material presented, and the participant knowledge increase up to 72% after this service activities.ABSTRAKKecenderungan pola hidup masyarakat modern yang menuntut makanan siap saji akibat aktivitas yang padat, mie telah digunakan sebagai salah satu pangan pengganti nasi. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan mie adalah tepung terigu yang selama ini masih impor. Sehingga perlu adanya pengurangan konsumsi tepung terigu dalam pembuatan mie yang salah satunya menggunakan alternatif tepung labu kuning dan tepung mocaf. Analisis lain menyebutkan bahwa mie dengan bahan baku tepung terigu dapat menyebabkan peningkatan indeks glikemik dan memicu terjadinya obsesitas sampai dengan prevalensi Diabetes Mellitus. Hasil survey kepada mitra sasaran di wilayah Dusun Suruhan-Desa Keji secara random sampling menyebutkan bahwa konsumsi mie instan bagi Balita masih tergolong tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya faktor konsumsi tersebut adalah kurangnya edukasi bagi ibu rumah tangga sekaligus kurangnya keterampilan Ibu rumah tangga dalam menyajikan jenis makanan sehat dan bervariasi bagi Balita. Adapun pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa edukasi pentingnya mengetahui indeks glikemik dan pengaruh pada makanan, serta pelatihan pengolahan pangan fungsional mie rendah indek glikemik berbahan tepung ubi ungu dan labu kuning dan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Kegiatan berjalan dengan baik dan diterima peserta dengan antusias. Selain edukasi, dilakukan juga tahapan pretes dan postest, sebagai evaluasi apakah pelaksanaan pengabdian ini dapat dipahami peserta setelah proses pemberian edukasi dan pelatihan. Hasil yang diperoleh sebanyak 70.82% peserta kegiatan tidak dapat menjawab dengan benar, namun setelah dilakukan demonstrasi pembuatan mie rendah indeks glikemik, didapatkan hasil 76,71% peserta telah menjawab dengan benar dan sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Pemahaman peserta meningkat sampai 72% setelah kegiatan pengabdian dilaksanakan.