Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PROGRAM PELATIHAN PELAYANAN PRIMA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL MELALUI APLIKASI RUMAH BELAJAR DI SDN 87 DAN SDN 22 KOTA JAMBI Failasofah Failasofah; Mayasari Mayasari; Nunung Fajaryani; Masbirorotni Masbirorotni; Reny Heryanti
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 11 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, November 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i11.990

Abstract

Sepanjang pengamatan dilakukan di SDN 87 dan 22 Kota Jambi Kecamatan Danau Telauk Kota Jambi, ditemukan permasalahan klasik yakni proses pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi pelajaran dan tidak memperhatikan substansi, makna atau nilai yang terkandung dari materi pelajaran. Permasalahan lainnya ditemukan perbedaan-perbedaan gaya belajar peserta didik yang menjadi ciri khas dalam membentuk struktur pengetahuannya, berkurangnya jumlah permintaan atau jumlah peserta didik yang masuk di sekolah tersebut karena masyarakat sekitar beranggapan bahwa kurangnya pelayanan dan kualitas pembelajaran yang diterima di sekolah tersebut mengingat jumlah yang masuk ke sekolah tersebut semakin berkurang. Sehingga seharusnya guru memberikan pelayanan yang prima bagi peserta didik yang memiliki karakteristik belajar yang berbeda tersebut. Metode analisis dilakukan secara analisis SWOT, survey pelaksanaan pelayanan prima. Perancangan yang dilakukan: 1). Frame work penerapan pelayanan prima berbasis digital melalui aplikasi “rumah Belajar”; 2). Model pelayanan prima yang diterapkan; 3). Intervensi peserta didik dengan mendesain tampilan kebutuhan peserta didik 4) Komunikasi guru dan peserta didik; 5) Implementasi; dan 6) Pengukuran. Adapun hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa 1) pelayanan prima pembelajaran berbasis digital melalui aplikasi “rumah belajar” bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada di sekolah SDN 87 dan SDN 22 Kota Jambi. Hal ini dikarenakan banyaknya keluhan masyarakat terkait kurang maksimalnya para guru dalam memberikan pembelajaran karena terhambat teknologi. Untuk itu, pengabdian ini membina dan melatih guru-guru agar dapat mengoperasikan media digital melalui aplikasi “rumah belajar” dalam proses pembelajaran sebagai wujud dari bentuk pelayanan prima yang diberikan sekolah tersebut kepada masyarakat, dan 2) Dari hasil evaluasi dan monitoring diketahui bahwa diterapkannya pelayanan prima melalui media digital aplikasi “rumah belajar” yang dilakukan penyelenggara pendidikan dalam hal ini SDN 87 dan SDN 22 Kota Jambi dapat disimpulkan bahwa kesulitan peserta didik dalam belajar, kegundahan orang tua dalam menghadapi anaknya yang kesulitan belajar, dan peserta didik juga merasa puas terhadap jawaban guru dari kesulitan peserta didik yang dialami, yang pada akhirnya guru adalah sebagai pelayan peserta didik.
Environmental Management in SD Alam Al Fath’s Bilingual Program: A Case Study Failasofah Failasofah; Firman Afrian Pratama; Rofiazka Fahmi Huda; Sulhi Muhamad Daud Abdul Kadir
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 16, No 2 (2024): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v16i2.5108

Abstract

In the modern era, bilingual competencies not only enhance job opportunities and international collaboration but are also critical for effective environmental management in educational programs. Thus, environmental management of bilingual programs must be thoroughly examined and well-implemented. This article analyzes the policies and implementation of environmental management, along with influencing factors, at SD Alam Al Fath in Jambi City. The research employs a qualitative approach with a case study method developed from an interpretive paradigm. Through interviews, observations, documentation, and interactive analysis using Miles Huberman's approach, it is concluded that the environmental management of the bilingual program at SD Alam Al Fath in Jambi City is implemented through a well-structured series of daily, weekly, monthly, and yearly activities. There are five main supporting factors for these activities and three hindering factors: time constraints in the school environment, the lack of some supporting facilities, and various levels of language proficiency. This study suggests that student categorization can improve the effectiveness of bilingual programs in schools and similar programs elsewhere. However, if there is no possibility, inductive and expository strategies with direct and cooperative learning approaches could be preferred to improve the Arabic and English language proficiency of heterogeneous learners.
GENDER DIFFERENCES IN WRITING ANXIETY AMONG EFL UNDERGRADUATE STUDENTS: A SURVEY STUDY AT UNIVERSITAS JAMBI Nunung Fajaryani; Failasofah Failasofah; Mukhlash Abrar; Masbirorotni Masbirorotni; Lucy Septi Handayani
English Review: Journal of English Education Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/erjee.v12i2.8684

Abstract

Writing is a skill that is necessary for success in the academic world. Writing is a necessary activity in education that fosters significant growth in both teaching and learning. However, good writing requires a variety of skills, including a wide vocabulary, the capacity for contextual understanding, analytical strength, the capacity for inference, the capacity for critical thought, and much more. This skill is unquestionably difficult to acquire, especially when writing in English, which naturally puts more pressure and anxiety on students. This study was designed to investigate the types and levels of writing anxiety experienced by EFL students taking an academic writing course at an English department at a university in Jambi, regardless of their gender. The instrument of this study was a close-ended questionnaire that was adopted from Cheng (2004). It consists of 22 statements about different types of anxiety (cognitive, somatic, and avoidance behavior). There were 225 students who participated in the study. Majority of them 82.2% (185 students) were female and only 17.8% (40 students) were male. The results of the study indicated that there are differences in the level of anxiety experienced by male and female students. The highest score of the two genders is in the somatic anxiety type; namely, women have a mean score of 3.36 and men have a mean score of 3.07. Although both have high levels, there is a slight difference in numbers, so women experience higher levels of anxiety than men, and the type of anxiety they have is somatic anxiety.