Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Making Sense of Collaborative Writing: A Student-Experience-Based Perspective Yulhenli Thabran; Dony Efriza; Reny Heryanti
Scope : Journal of English Language Teaching Vol 5, No 2 (2021): Scope: Journal of English Language Teaching
Publisher : Pusat Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.679 KB) | DOI: 10.30998/scope.v5i2.8549

Abstract

The present study examines four pairs or eight students who wrote their creative writing assignments collaboratively. As opposed to the popular view, which stated that writing is one of the most difficult subjects to learn for EFL students, many studies have reported that collaborative writing (henceforth CW) is regarded as a technique that can improve students’ productive writing skills to a great extent. The researchers would like to see how effective CW was for the students who did their writing assignments with their pairs by employing a qualitative case study to examine the eight students’ experiences in writing their essays and fictional stories. The researchers wanted to know why some students could adapt to this learning model, and others faced some problems or failed to achieve the target of learning outcomes. Opened-ended questionnaire and in-depth interviews are used to elicit data from the students. The first pair was the most successful example of partnership in writing since they opened themselves for critiques and suggestions. In contrast, the second pair had some problems that disturbed their collaboration as they did not seem to open themselves for critiques and suggestions. The third pair failed to do an effective partnership because they could not solve problems that blocked their cooperation right from the beginning. The fourth pair found their way for an effective collaboration when they opened themselves for critiques and suggestions. The success or failure in the partnership heavily depends on each student collaborator's willingness to open themselves for criticism and suggestion.
PROGRAM PELATIHAN PELAYANAN PRIMA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL MELALUI APLIKASI RUMAH BELAJAR DI SDN 87 DAN SDN 22 KOTA JAMBI Failasofah Failasofah; Mayasari Mayasari; Nunung Fajaryani; Masbirorotni Masbirorotni; Reny Heryanti
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 11 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, November 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i11.990

Abstract

Sepanjang pengamatan dilakukan di SDN 87 dan 22 Kota Jambi Kecamatan Danau Telauk Kota Jambi, ditemukan permasalahan klasik yakni proses pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi pelajaran dan tidak memperhatikan substansi, makna atau nilai yang terkandung dari materi pelajaran. Permasalahan lainnya ditemukan perbedaan-perbedaan gaya belajar peserta didik yang menjadi ciri khas dalam membentuk struktur pengetahuannya, berkurangnya jumlah permintaan atau jumlah peserta didik yang masuk di sekolah tersebut karena masyarakat sekitar beranggapan bahwa kurangnya pelayanan dan kualitas pembelajaran yang diterima di sekolah tersebut mengingat jumlah yang masuk ke sekolah tersebut semakin berkurang. Sehingga seharusnya guru memberikan pelayanan yang prima bagi peserta didik yang memiliki karakteristik belajar yang berbeda tersebut. Metode analisis dilakukan secara analisis SWOT, survey pelaksanaan pelayanan prima. Perancangan yang dilakukan: 1). Frame work penerapan pelayanan prima berbasis digital melalui aplikasi “rumah Belajar”; 2). Model pelayanan prima yang diterapkan; 3). Intervensi peserta didik dengan mendesain tampilan kebutuhan peserta didik 4) Komunikasi guru dan peserta didik; 5) Implementasi; dan 6) Pengukuran. Adapun hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa 1) pelayanan prima pembelajaran berbasis digital melalui aplikasi “rumah belajar” bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada di sekolah SDN 87 dan SDN 22 Kota Jambi. Hal ini dikarenakan banyaknya keluhan masyarakat terkait kurang maksimalnya para guru dalam memberikan pembelajaran karena terhambat teknologi. Untuk itu, pengabdian ini membina dan melatih guru-guru agar dapat mengoperasikan media digital melalui aplikasi “rumah belajar” dalam proses pembelajaran sebagai wujud dari bentuk pelayanan prima yang diberikan sekolah tersebut kepada masyarakat, dan 2) Dari hasil evaluasi dan monitoring diketahui bahwa diterapkannya pelayanan prima melalui media digital aplikasi “rumah belajar” yang dilakukan penyelenggara pendidikan dalam hal ini SDN 87 dan SDN 22 Kota Jambi dapat disimpulkan bahwa kesulitan peserta didik dalam belajar, kegundahan orang tua dalam menghadapi anaknya yang kesulitan belajar, dan peserta didik juga merasa puas terhadap jawaban guru dari kesulitan peserta didik yang dialami, yang pada akhirnya guru adalah sebagai pelayan peserta didik.
PROGRAM PELATIHAN PELAYANAN PRIMA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL MELALUI APLIKASI RUMAH BELAJAR DI SDN 87 DAN SDN 22 KOTA JAMBI Failasofah Failasofah; Mayasari Mayasari; Nunung Fajaryani; Masbirorotni Masbirorotni; Reny Heryanti
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 11 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, November 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i11.990

Abstract

Sepanjang pengamatan dilakukan di SDN 87 dan 22 Kota Jambi Kecamatan Danau Telauk Kota Jambi, ditemukan permasalahan klasik yakni proses pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi pelajaran dan tidak memperhatikan substansi, makna atau nilai yang terkandung dari materi pelajaran. Permasalahan lainnya ditemukan perbedaan-perbedaan gaya belajar peserta didik yang menjadi ciri khas dalam membentuk struktur pengetahuannya, berkurangnya jumlah permintaan atau jumlah peserta didik yang masuk di sekolah tersebut karena masyarakat sekitar beranggapan bahwa kurangnya pelayanan dan kualitas pembelajaran yang diterima di sekolah tersebut mengingat jumlah yang masuk ke sekolah tersebut semakin berkurang. Sehingga seharusnya guru memberikan pelayanan yang prima bagi peserta didik yang memiliki karakteristik belajar yang berbeda tersebut. Metode analisis dilakukan secara analisis SWOT, survey pelaksanaan pelayanan prima. Perancangan yang dilakukan: 1). Frame work penerapan pelayanan prima berbasis digital melalui aplikasi “rumah Belajar”; 2). Model pelayanan prima yang diterapkan; 3). Intervensi peserta didik dengan mendesain tampilan kebutuhan peserta didik 4) Komunikasi guru dan peserta didik; 5) Implementasi; dan 6) Pengukuran. Adapun hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa 1) pelayanan prima pembelajaran berbasis digital melalui aplikasi “rumah belajar” bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada di sekolah SDN 87 dan SDN 22 Kota Jambi. Hal ini dikarenakan banyaknya keluhan masyarakat terkait kurang maksimalnya para guru dalam memberikan pembelajaran karena terhambat teknologi. Untuk itu, pengabdian ini membina dan melatih guru-guru agar dapat mengoperasikan media digital melalui aplikasi “rumah belajar” dalam proses pembelajaran sebagai wujud dari bentuk pelayanan prima yang diberikan sekolah tersebut kepada masyarakat, dan 2) Dari hasil evaluasi dan monitoring diketahui bahwa diterapkannya pelayanan prima melalui media digital aplikasi “rumah belajar” yang dilakukan penyelenggara pendidikan dalam hal ini SDN 87 dan SDN 22 Kota Jambi dapat disimpulkan bahwa kesulitan peserta didik dalam belajar, kegundahan orang tua dalam menghadapi anaknya yang kesulitan belajar, dan peserta didik juga merasa puas terhadap jawaban guru dari kesulitan peserta didik yang dialami, yang pada akhirnya guru adalah sebagai pelayan peserta didik.