Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Penanganan Sampah Anorganik melalui Digitalisasi Operasional Bank Sampah berbasis Android: Studi Kasus Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan Imami, Ahmad Daudsyah; Algifari, Muhammad Habib; Mufti, Aulia Annas; Awfa, Dion; Azizah, Rifka Noor
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v3i2.1145

Abstract

Salah satu pusat perkembangan di Kabupaten Lampung Selatan adalah Kecamatan Candipuro. Kecamatan Candipuro memiliki 55,537 penduduk yang menghuni wilayah seluas 84,90 km2, dengan pusat kecamatan berada di Desa Titiwangi. Kecamatan Candipuro terdiri dari 14 desa yang dikenal produktif. Kecamatan Candipuro tidak luput dari permasalahan persampahan terutama sampah anorganik, dimana bank sampah dapat menjadi salah satu solusi. Proses pelayanan bank sampah secara umum masih menemui banyak permasalahan oleh karena itu dibutuhkan sistem aplikasi yang membantu proses administrasi dan operasional di bank sampah dan kemudahan nasabah untuk mengakses data transaksi dan informasi dari bank sampah dengan mudah dan real time. Maka kegiatan ini bertujuan untuk membuat digitalisasi bank sampah menggunakan aplikasi Bang Salam. Persentase sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomi berdasarkan hasil sampling sampah mencapai sekitar 20% menunjukkan potensi optimasi bank sampah di kecamatan candipuro. Digitalisasi operasional bank sampah dilakukan menggunakan aplikasi bernama Bang Salam, dimana dalam proses pembuatannya diperlukan dokumen kebutuhan perangkat lunak baik untuk aplikasi mobile dan website. Alur pengembangan aplikasi dimulai dengan penetuan karakteristik user, pembuatan use case diagram, kemudian membuat diagram alur proses dari setiap fitur pada aplikasi Bang Salam. Saat ini, aplikasi Bang Salam versi 1.0 sudah terdaftar di google playstore dan dapat dipasang secara umum oleh masyarakat secara umum. Bang Salam diharapkan ini dapat membantu meningkatkan kebersihan lingkungan desa serta peningkatan kesehatan masyarakat sekaligus dapat menjadi sumber tambahan penghasilan bagi masyarakat kecamatan Candipuro juga kelompok tani yang mengelola Bank Sampah
Pelatihan Pengolahan Sampah dengan Metode Takakura dan Pembuatan Stringbag bagi Kelompok Anak Usia Dini di Desa Bukit Lawang, Sumatera Utara Prayogo, Wisnu; Novrianty, Irma; Purwanti, Ani; Mulyana, Rachmat; Panjaitan, Nahesson Hotmarama; Fitria, Laili; Awfa, Dion; Ikhwali, Muhammad Faisi; Zamani, Istiqomah Shariati; Arifianingsih, Nur Novilina; Muklis, Muklis; Purnawan, Purnawan; Sunarsih, Sri; Suryawan, I Wayan Koko; Azizah, Rifka Noor; Imami, Ahmad Daudsyah; Septiariva, Iva Yenis
International Journal of Community Service Learning Vol. 6 No. 3 (2022): August 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v6i3.50044

Abstract

Data SIPSN tiga tahun terakhir menunjukkan timbulan sampah di Kabupaten Langkat meningkat 24,71% atau dari yang awalnya 152.099 menjadi 189.685 ton. Lebih dari 42% timbulan sampah disumbangkan oleh sektor domestik yang seharusnya dapat dikelola sedekat mungkin dari sumbernya. Dengan demikian, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan agar masyarakat lebih memahami cara mengurangi timbulan sampah dengan mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat. Pelatihan dilaksanakan pada 5 Agustus 2021 di Rumah Komunitas Pohon Rindang, Desa Perkebunan Bukit Lawang, kepada 43 anak usia 8-15 tahun. Metode yang digunakan adalah penyuluhan interaktif dengan memberikan demonstrasi cara membuat keranjang takakura dan stringbag. Keranjang takakura 45x37x57 cm dapat menampung hingga 1,5 kg sampah organik basah per hari, sedangkan pembuatan pakaian bekas menjadi stringbag dapat menunda pembuangan material ke TPA. Dalam jangka panjang kegiatan ini diharapkan menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat dalam mengelola sampah untuk menjadikan Desa Perkebunan Bukit Lawang sebagai desa pariwisata yang berkelanjutan.
Effect of Cleaning Process on Physical and Microbiological Air Quality in Hospital Environment: Case Study of Bhakti Dharma Husada Hospital Febrianna, Fatima Intan; Rokhmalia, Fitri; Suryono, Hadi; Sulistio, Irwan; Sari, Ernita; Sucipto, Cecep Dani; Imami, Ahmad Daudsyah
Jurnal Higiene Sanitasi Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/hisan.v5i1.101

Abstract

Examination of air quality at Bhakti Dharma Husada Surabaya Hospital showed a non-conformity of standards in the LAF Room (Laminair air flow). The study aimed to analyse the physical and microbiological air quality factors in the cleaning process in the LAF (Laminair Air Flow) room. The study used an observational descriptive design with a cross-sectional approach. The study population was room air in the LAF room. The research variables included temperature, humidity, lighting, air germ count, Staphylococcus, and room cleaning process. Data collection techniques were observation, measurement, and laboratory examination. Data were analysed and presented descriptively. The study's results showed the value of the air germ number before the cleaning process was 16 CFU/m3, exceeding the required quality standard of 10 CFU/m³. Measurements after the cleaning process have met the requirements of 9 CFU/m³. Room temperature and humidity measurements before and after the cleaning process have met the quality standards of 16-25°C and 35-50%. The lighting measurement of 110.6 lux does not meet the minimum requirement of 500 lux. Environmental health officers should monitor room cleaners for compliance with the use of personal protective equipment. It is necessary to increase the intensity or modify the lighting.
TINJAUAN POTENSI PENGENDALIAN KONSENTRASI PARTIKULAT DENGAN PROGRAM EMISSION OFFSET DI INDONESIA Imami, Ahmad Daudsyah; Setiajaya, Arif; Zulaicha, Annisaa Siti
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v6i2.6488

Abstract

 ABSTRAKPartikulat merupakan salah satu polutan utama yang dihasilkan baik dari industri ataupun transportasi. Partikulat merupakan salah satu polutan kualitas udara yang paling merusak kesehatan dan juga diketahui sebagai karsinogenik. Emission trading ataupun emission offset merupakan salah satu tools yang efektif untuk menurunkan emisi. Konsepnya berlawanan dengan pendekatan tradisional yaitu dengan ’command and control’ namun menggantungkan usaha reduksi emisi kepada mekanisme pasar untuk mendapatkan cara yang paling murah dan efektif. Program atau inisiatif Emission Offset akan lebih tepat manfaatnya jika dilakukan pada lokasi yang spesisifik. penurunan emisi. Dalam trade hal yang diperhitungkan adalah supply (ketersediaan), demand (kebutuhan), sehingga dapat memperkirakan market clearing prices atau harga (emission reduction credit) ERC yang tepat. Institusi kelembagaan di Indonesia yang dapat memiliki kewenangan untuk berkoordinasi melakukan emission offset sudah tersedia. beberapa regulasi yang perlu ada antara lain terkait wilayah pengelolaan kualitas udara (WPKU) dan kebijakan pendukung lain. Secara teknis kebutuhan data terkait pengukuran emisi sangat diperlukan, data wajib transparan dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, diperlukan juga validasi dari laboratorium yang telah ditunjuk. Tujuan penelitian ini untuk dapat mengidentifikasi konsentrasi partikulat, menentukan skala sistem emission offset baik itu luas kawasan, sumber pencemar yang dituju, ataupun parameter kritis yang akan dikendalikan. Maka metode penelitian yang digunakan antara lain pemantauan kualitas udara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia pada lokasi yang spesisifik., dan juga inventarisasi emisi dimana penentuan emission cap polutan partikulat (PM2.5 dan PM10) berbagai system offset emission caps ditentukan melalui proses politik yang menyeimbangkan antara cost and benefits dari penurunan emisi. Kata Kunci : Emission Offset, Emmision Trading, ERC, Indonesia, Partikulat ABSTRACT Potential Overview Of Particulate Concentration Control With Offset Emission Program In Indonesia. Particulate is one of the main pollutants produced either from industry or transportation. Particulates are one of the most damaging air quality pollutants to health and are also known to be carcinogenic. emission trading or emission offset is one of the effective tools to reduce emissions. The concept is contrary to the traditional approach of 'command and control' but relies on emission reduction efforts to market mechanisms to find the cheapest and most effective way . Emission offset programs or initiatives will be more appropriate if they are carried out in specific locations. emission reduction. In trade, the things that are taken into account are supply (availability), demand (need), so that they can estimate the right market clearing prices or (Emission Reduction Credit) ERC prices. Institutional institutions in Indonesia that can have the authority to coordinate Emission Offset are already available. Several regulations that need to exist include those related to the air quality management area (WPKU) and other supporting policies. Technically, the need for data related to emission measurement is very necessary, the data must be transparent and can be accounted for. In addition, validation from a designated laboratory is also required. The purpose of this study is to identify particulate concentrations, determine the scale of the emission offset system, whether it is the area, the source of the pollutant being targeted, or the critical parameters to be controlled. So the research methods used include monitoring air quality spread throughout Indonesia in specific locations, and also an emission inventory where the determination of the emission cap of particulate pollutants (PM2.5 and PM10) of various offset emission caps systems is determined through a balanced political process. between the costs and benefits of reducing emissions. Keywords : emission offset, emmision trading, ERC, Indonesia, particulate
Sosialisasi pengelolaan sampah berdasarkan analisis timbulan dan komposisi sampah Sari, Novi Kartika; Alam, Firdha Cahya; Mawaddah, Nurul; Mufti, Aulia Annas; Imami, Ahmad Daudsyah; Zurfi, Alfian; Khalid, Muhammad
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21927

Abstract

AbstrakKelurahan Sukarame, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kelurahan dengan jumlah kepadatan penduduk yang tinggi diiringi dengan peningkatan timbulan sampah setiap tahunnya.  Pemerintah telah telah menyediakan fasilitas dan infrastruktur dalam mengelola sampah namun Kelurahan Sukarame masih memiliki probelmatika dalam penggunaannya seperti banyaknya TPS Ilegal. Hal tersebut mengindikasi bahwa terdapat permasalahan pada kesadaran dan kurangnya pemahaman masyarakat dalam pengelolaan sampah hingga pemanfaatan fasilitas pengelolaan sampah di Kelurahan Sukarame. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi terkait pengelolaan sampah perlu dilakukan terhadap stakeholder atau tokoh masyarakat di Kelurahan Sukarame seperti ketua-ketua Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW). Kajian dasar yaitu mengidentifikasi timbulan, densitas, dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3964-1994. Karakteristik sampah (kelembapan dan niai kalor) akan diidentifikasi melalui formula empiris berdasarkan komposisi sampah. Sosialisasi diberikan kepada peserta perwakilan Kelurahan Sukarame. Keberhasilan sosialisasi teridentifikasi melalui 10 pertanyaan sederhana terkait konsep dasar persampahan. Hasil timbulan sampah yang didapatkan di Kelurahan Sukarame sebesar 0,08±0,02 kg/orang/hari atau 0,24±0,05 L/orang/hari. Komposisi sampah teridentifikasi adalah 73% sampah organik biodegradable, diikuti dengan sampah plastik 26,5%. Karakteristik sampah memiliki kelembapan relatif 47% dan nilai kalor 3.097 Kkal/kg. Pewadahan sampah disarankan menggunakan wadah terpilah tiga jenis sampah (organik, plastik, dan lainnya). Pengolahan sampah yang dianjurkan adalah pengolahan dengan metode komposting secara individual/komunal (sampah organik), pirolisis (sampah plastik), dan bank sampah atau TPS3R untuk pengelolaannya. Hasil sosialisasi ditemukan bahwa lebih dari 50% peserta memiliki peningkatan pemahaman dan berhasil teredukasi. Kata kunci: sosialisasi; pengelolaan sampah; kelurahan sukarame; timbulan sampah AbstractSukarame Subdistrict, Bandar Lampung City is one of the subdistricts with a high population density accompanied by an increase in waste generation every year. The government has provided facilities and infrastructure for managing waste, but Sukarame Village still has problems with its use, such as the number of illegal TPS. This indicates that there are problems with community awareness and lack of understanding in waste management and the use of waste management facilities in Sukarame Village. Therefore, education and outreach regarding waste management needs to be carried out among stakeholders or community figures in Sukarame Village, such as the heads of the Neighborhood Association (RT) or Community Association (RW). The basic study is identifying waste generation, density and composition referring to SNI 19-3964-1994. Waste characteristics (moisture and heat value) will be identified through empirical formulas based on waste composition. Socialization was given to participants representing Sukarame Village. The success of socialization was identified through 10 simple questions related to basic waste concepts. The waste generation results obtained in Sukarame Village were 0.08 ± 0.02 kg/person/day or 0.24 ± 0.05 L/person/day. The identified waste composition is 73% biodegradable organic waste, followed by 26.5% plastic waste. The characteristics of the waste have a relative humidity of 47% and a calorific value of 3,097 Kcal/kg. It is recommended that waste containers be used in containers separated by three types of waste (organic, plastic, and others). The recommended waste processing is processing using individual/communal composting methods (organic waste), pyrolysis (plastic waste), and waste banks or TPS3R for management. The results of the socialization revealed that over 50% of participants experienced an improvement in understanding and were successfully educated. Keywords: socialization; waste management; sukarame subdistrict; solid waste production