Claim Missing Document
Check
Articles

RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING JAGUNG DUA FUNGSI DENGAN CARA MANUAL DAN MEKANIS Hendra Pangalima; Evi Sunarti Antu; Yunita Djamalu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung merupakan salah satu pangan strategis yang bernilai ekonomi karena kedudukannya sebagai salah satu sumber karbohidrat. Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan terpenting kedua setelah padi. Dimana biji jagung sering kali digunakan sebagai campuran beras dengan cara biji jagung dihancurkan terlebih dahulu menjadi butiran lebih kecil melalui proses penggilingan. Untuk itu dibutuhkan suatu alat yang mampu melakukan proses penggilingan dengan hasil yang baik dan praktis. Tujuan pembuatan alat ini untuk menghasilkan suatu alat penggiling biji jagung yang mudah digunakan. Mesin penggiling jagung ini mempunyai dua cara pengoperasian yakni dengan cara manual dan mekanis. Pada mesin penggiling jagung ini menggunakan motor bensin 5.5 PK. Motor bensin ini yang berfungsi sebagai sumber tenaga utama pada pengoperasian mesin penggiling jagung. Kapasitas efektif dari mesin penggiling jagung ini apabila menggunakan motor bensin yaitu 11 kg/jam dan di giling dengan tiga kali proses penggilingan untuk mendapatkan hasil beras jagung. Sedangkan pada pengoperasian dengan cara manual yaitu menggunakan tuas/handel manual dengan cara di putar sehingga jagung pipil dapat tergiling hingga menjadi beras jagung. Kapasitas efektif mesin penggiling jagung apa bila menggunakan penggerak manual/handel ini adalah 4 kg/jam dan di giling dengan tiga kali proses penggilingan untuk mendapatkan hasil beras jagung. Mesin penggiling jagung pada intinya berfungsi untuk menjadikan jagung pipil menjadi beras jagung.
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING IKAN ASIN EFEK RUMAH KACA BERBENTUK PRISMA SEGI EMPAT DENGAN VARIASI BATU SEBAGAI PENYIMPAN PANAS Sukarmanto Abdjul; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Standar SNI 01-2721-1992 kadar air untuk ikan layang adalah 40%. Sedangkan Tubuh ikan segar mengandung 56%-80% air. Untuk mendapatkan standar tersebut, ikan harus melewati proses pengeringan. Pada prinsipnya, Pengeringan merupakan cara pengawetan ikan dengan mengurangi kadar air pada tubuh ikan sebanyak mungkin sehingga kegiatan bakteri terhambat dan jika mungki dapat mematikan bakteri tersebut. Pengeringan pada umumnya masih dilakukan masyarakat Gorontalo dengan memanfaatkan tenaga matahari secara langsung. Namun kekurangannya pada tahap pekerjaan ini sangat bergantung pada musim, waktu pengeringan yang lama, tenaga kerja yang banyak, dan tempat penjemuran yang luas. Salah satu metode pengeringan buatan yang telah dikembangkan saat ini adalah pengering efek rumah kaca. Pada penelitian ini dirancang alat pengering dengan tipe efek rumah kaca yang berbentuk prisma dengan menambahkan variasi batu dibawah pengering yang difungsikan untuk penyimpan panas dan exhaust dibagian atas pengering. Dari hasil pengujian kadar air awal ikan adalah 68,86%. Dengan penjemuran secara konvensional selama 3 (tiga) hari kadar air ikan menjadi 24,74%, Dan dengan menggunakan alat pengering ikan asin efek rumah kaca berbentuk prisma segi empat dengan variasi batu sebagai penyimpan panas dalam waktu 3(tiga) hari kadar air menjadi 16,07%. Suhu yang tersimpan dalam batu sebagai penyimpan panas setelah pukul 17.00 WITA adalah 30°C sampai 37°C dengan rata-rata suhu 26°C.
RE – DESAINALAT PENGERING JAGUNG TIPE RUMAH KACA (Hybrid) Fitriyan Giu; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Teknologi pemrosesan bahan pangan khususnya jagung terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut menyebabkandibutuhkannya teknologi-teknologi pemrosesan jagung yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, salah satunya adalah teknologi pengeringan tipe ERK.Perancangan alat pengeing tipe efek rumah kaca (hybrid) ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dari jangung itu sendiri dan juga meningkatkan kualitas penanganan jagung pasca panendalam hal ini pada saat melakukan kegiatan pengeringan,serta membandingkan efisiensi pengeringan menggunakan ERK (hybrid) dengan pengeringan tradisional atau alami di lingkungan terbuka,Efisiensi ini meliputi perbedaan suhu dan presentase kadar air yang terkandung dalam jagung setelah dilakukan pengeringan.Desaing rangka pengering berukuran panjang 100 cm tinggi 152 cm lebar 80 cm dengan sudut kemiringan atap 600,pintu dilapisi karet list, satu tak atas terbuat dari kaca bening dengan ketebalan 5 mm, memiliki 3 corong udara dengan panjang masing – masing,corong atas 45 cm, corong belakang 30 cm, dan corong depan 30 cm.satu rak dibawah terbuat dari aluminium plat dngan ketebalan 1,8 cm.Proses pengukuran suhu mengunakan alat ukur suhu (termometer) yang diletakan pada rak penampung produk,rak batu,dan pada ruang terbuka.
OPTIMALISASI MESIN PENCACAH PLASTIK OTOMATIS Hariyanto Upingo Upingo; Yunita Djamalu; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastik merupakan bahan pokok kemasan yang banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman, namun semua produk plastik tersebut tidak dapat di daur ulang dengan waktu yang singkat. Tercatat plastik yang digunakan oleh masyarakat indonesia di tahun 2015 yaitu 5,4 juta ton pertahun dengan menduduki peringkat ke 2 penghasil sampah domestik,.“berdasarkan data statistik persampahan plastik tersebut merupakan 14% dari total produksi sampah Indonesia”. Mesin Penghancur Plastik yang dibuat kapasitasnya 30 kg/jam, mesin ini sangat mudah dioperasikan. Khususnya untuk penghancur benda-benda yang rusak atau tempat air minum yang terbuat dari plastik atau botol bekas/sisa buangan/limbah. Rumus dan teori yang digunakan perancangan khususnya untuk penghancur plastik di gunakan dengan pengukuran yang diambil secara umumnya: Panjang x Lebar x Tinggi atau 50 x 45 x 75 cm dengan kapasitas 30 kg/jam. Oleh karena itu peneliti termotivasi untuk mendesain kembali mata pisau mengoptimalkan mesin pencacah tersebut, peneliti merancang ulang mesin penghancur plastik dengan mata pisau jenis material baja berkarbon tinggi ( pegas mobil ) agar proses pencacahan lebih optimal.
REDESAIN ALAT TEST BAR COLLET UNTUK KEPRESISIAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL Jefrin H. Antungo; Siradjuddin Haluti; Yunita Djamalu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat tes bar kollet merupakan suatu alat yang di gunakan untuk kepresisian atau kesejajaran terhadap kepala tetap dan kepala lepas pada mesin bubut, sehubungan dengan hal itu mesin bubut perlu dirawat agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti berkarat dll, bahan yang di gunakan untuk membuat alat tes bar kollet yakni baja dan stainless serta tidak gampang berkarat. Mesin bubut terbagi atas beberapa jenis yakni, mesin bubut konvensional (biasa), mesin bubut celtic 14, mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut standar, dan mesin bubut panjang. Tetapi, mesin bubut yang akan digunakan untuk membuat tes bar kollet tersebut adalah mesin bubut konvensional yang memiliki lubang tirus dan tidak memiliki ulir. Pembuatan alat tes bar kollet ini di awali dengan proses persiapan alat dan bahan, penjadwalan waktu pelaksaan, langkah - langkah pengerjaan, proses pembuatan, dan hingga sampai pada pengerjaan fhinishing. Alat tes bar kollet tersebut di buat hanya memiliki beberapa bentuk yakni bentuk tirus, bentuk bubut rata, dan champer. Prinsip kerja dari alat ini, bentuk tirus pada tes bar kollet di masukan pada lubang kepala tetap dan lubang kecil yang ada pada ujung tes bar kollet menyentuh pada ujung senter putar yang terpasang pada kepala lepas. Hasil yang di dapatkan pada percobaan sebelum dan sesudah menggunakan tes bar kollet berbeda, pada percobaan awal pembubutan sebelum menggunakan alat tes bar kollet hasilnya tidak sesuai dan setelah pada percobaan ke dua dengan menggunakan alat tes bar kollet hasilnya sesuai yang di inginkan.
PEMBUATAN ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MUDA SISTEM PUTAR Haris Abdullah; Yunita Djamalu; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kelapa merupakan sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaat dari tanaman kelapa adalah buah kelapa muda merupakan bahan baku yang dapat dijadikan olahan minuman segar. Pada umumnya proses pengupasan kelapa muda masih menggunakan proses manual sehingga dibutuhkan tenaga yang besar, waktu yang lama, dan alat yang tajam untuk mengupas kelapa muda, untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya desain mesin pengupas kelapa muda yang lebih efisien, mesin ini didesain menggunakan bahan yang lebih murah sehingga bisa dijangkau oleh semua masyarakat terutama yang mempunyai usaha penjualan kelapa muda. Alat pengupas kelapa muda ini prinsip kerjanya system putar, kelapa yang akan dikupas diletakkan pada bagian atas yang dibuat khusus untuk dudukan kelapa dan untuk memastikan kelapa tidak jatuh pada saat proses pengupasan, kelapa muda ditahan menggunakan poros berulir yang berfungsi sebagai pengunci. Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik, daya pada motor listrik akan diteruskan dari putaran pully motor melalui v-belt ke pully yang digerakkan. Proses pengupasan dilakukan dengan menarik handle sehingga secara otomatis mata pisau akan menyayat sabut kelapa muda. Bagian yang tidak terpotong pada saat berputar dipotong secara manual menggunakan pisau yang ada disamping alat. Pada pengujian di dapatkan hasil pengupasan 3 buah kelapa muda membutuhkan waktu 79,09 detik , rata-rata 26,36 detik per buah, kapasitas pengupasan alat adalah 136 buah/ jam.
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS PISANG Wahyudin van Gobel; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengirisan pisang di Gorontalo pada umumnya masih menggunakan alat sederhana dan manual, karena masyarakat belum begitu faham tentang alat pembuatan pengiris pisang ini dan tingkat efisiensi alat yang masih kurang. Beberapa studi terdahulu yang terkait dengan alat pengiris pisang yang pernah ada masih relatif mahal dan hanya memiliki tiga mata pisau sehingga memperlama proses pengirisan pisang, untuk itu perlu desain ulang agar proses pengiris pisang lebih optimal. Adapun tujuan dari penulis tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Merancang bangun suatu model alat pengiris pisang yang mekanis dengan empat mata pisau, membandingkan hasil produksi alat pengiris pisang tiga mata pisau dengan pengiris empat mata pisau. Sistim kerja alat pengiris pisang, motor listrik dijalankan dan setelah putaran stabil, dilakukan dengan cara memasukan buah pisang kedalam corong penampung pisang kemudian di dorong menuju ke mata pisau yang berputar agar pisang teriris kemudian pisang akan keluar melalui corong keluar dengan bentuk pisang yang sudah di iris. Hasil pengujian kapasitas alat pengiris pisang, hasil dari irisan bulat 1 kg menghasilkan waktu rata-rata 62,79 kg/jam, pengujian ke dua untuk hasil irisan memanjang rata-rata 68,36 kg/jam.
PERANCANGAN MESIN PARUT DAN PERAS KELAPA Dimas Ishak; Yunita Djamalu; Syamsu Akuba
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan produksi santan dan hasil kelapa parut dengan tingkat efisiensi dan efektifitas dari proses pengerjaan dan hasil yang tinggi pada suatu proses produksi, terutamapada produksi missal sangatlah penting, karena dapat menghemat waktu dan biaya, sehingga ongkos produksi yang dikeluarkanpun akan dapat sekecil mungkin. Suatu mesin yang digunakan untuk pemarutan kelapa telah banyak beredar dipasaran, namun alat yang dapat bekerja multifungsi dimana selain dapat memarut juga dapat memeras hingga menghasilkan santan, belum menunjang dalam pencapaian hal tersebut, sehingga dalam hal ini penulis mencoba untuk merancang suatu mesin untuk pencapaian masalah tersebut, dimana diharapkan mesin tersebut dapat memaksimalkan efisiensi guna mencapai efektifitas yang lebih . Adapun kelebihan dari alat ini selain dapat memarut juga dapat memeras kelapa hanya dalam satu atau dua kali siklus saja, yang berarti lebih efisien sekitar 4 sampai 6 kali dibandingkan dengan alat yang sudah ada tanpa mengurangi kualitas produksi. Sedangkan untuk biaya pembuatan mesin ini tidaklah harus mahal. Mesin ini dapat menghasilkan kapasitas hasil produksi sebanyak 144 liter/hari dengan pemakaian perharinya 5 jam secara terus menerus.
PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TONGKOL JAGUNG TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI BIOMASSA TIPE FORCED DRAFT Romi Djafar; Yunita Djamalu; Siradjuddin Haluti; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal JTPG
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat penggunaan biomassa di indonesia cukup tinggi yang digunakan pada sektor rumahtangga misalnya untuk keperluan memasak. Namun masyarakat umumnya menggunakan biomassadengan cara dibakar secara langsung. Sehingga metode pembakaran yang dihasilkan kurang efesiendan tidak ramah lingkungan. Maka dari itu, sejak dahulu kompor gasifikasi biomassa telah dibuat dantingkat pengembangannya sampai dengan sekarang ini. Berbagai desain dan model telah banyakdikembangkan untuk mengkonversi biomassa sebagai sumber energi alternatif untuk menghasilkankinerja yang lebih baik. Namun rancangan kompor gasifikasi yang sudah ada tersebut masih memilikiberbagai kendala antara lain proses gasifikasi yang belum optimal dan kualitas pembakaran yangrendah. Sasaran penelitian ini adalah fabrikasi kompor gasifikasi biomassa tipe forced draftmenggunakan blower sebagai udara primer untuk skala laboratorium. Gasifikasi biomassa menarikuntuk dikembangkan mengingat propinsi Gorontalo telah menetapkan pertanian sebagai programunggulan yang berbasis jagung. Saat ini limbah hasil pertanian berupa tongkol jagung yang melimpahtersebut tidak dimanfaatkan dan hanya dibakar secara langsung oleh masyarakatnya. Terutamamasyarakat yang tinggal dipemukiman pelosok desa bahkan daerah terisolir sehingga dipastikanbahwa jangkauan suplai energi listik dari PLN tidak terdapat pada daerah tersebut. Oleh karena itu,Teknologi kompor gasifikasi yang dapat mengkonversi biomassa menjadi energi panas yang hematenergi dan ramah lingkungan sebagai solusi yang tepat untuk diperkenalkan kepada pemerintahdaerah maupun komunitas masyarakat yang ada.Tujuan Penelitian ini adalah rancang bangun dan fabrikasi kompor biomassa dengan bahan bakutongkol jagung. Hasil fabrikasi telah diuji kinerjanya dengan variasi ukuran bahan bakar yaitu 1; 2dan 3 cm masing-masing dengan jumlah bahan bakar 2 kg. Metode yang digunakan adalah waterboiling test (WBT) terhadap 3 liter air. Berdasarkan pengujian didapatkan hasil berupa start-uptercepat terjadi pada menit ke 5 dan waktu terlama pada menit ke 7, komsumsi bahan bakar yangdihasilkan berturut-turut 0,75 kg/h; 1.7 kg/h dan 2.6 kg/h. Power output yang didapatkan adalahterendah sebesar 0.53 kWh dan tertinggi sebesar 1.89 kWh. Sedangkan efesiensi termal komporgasifikasi dihasilkan sebesar 23.7%
DESAIN DAN PENGUJIAN SPRAYER GULMA TIPE DORONG Rion Djafar; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal JTPG
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, sehinggakehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada didekat atau disekitar tanaman pokok tersebut.Karena hal itulah gulma perlu dihilangkan agar tanaman budidaya dapat tumbuh dengan baik. Sprayergulma merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menghilangkan tanaman gulma. Sprayergulma yang sudah ada saat ini adalah sprayer yang cara kerjanya yakni dengan cara menggendongsprayer berisi cairan dengan berat 20-25 kg dan menyemprotkan cairannya kegulma. Hal ini tidakefektif bagi pengguna sprayer karena harus memikul beban yang berat. Pada penelitian ini dirancangsprayer gulma tipe dorong memberikan solusi kepada masyarakat agar lebih ringan penggunaanyadengan kapasitas 25 liter. Sprayer tipe dorong dimodifikasi menggabungkan beberapa komponenyakni ban arco, pompa, selang, kran udara, tanki, laras penyemprot, dan nozzle. Hasil uji coba lahanseluas 466,56 m2didapatkan rata-rata debit sprayer 0,30 liter/menit, rata-rata lebar area penyemprotan1,70 m, kapasitas penyemprotan 81,6 x 10-3m3/m2, kapasitas lapang teoritis 0,22 ha/jam, waktu kerja0,22 jam dari luas lahan 466,56 m2, kapasitas lapang efektif 0,21 ha/jam dan efisiensi lapang 95%.