Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP TINGKAT INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERPEKSTIF ISLAM Yoga Ardiansyah; Rika Widianita
CEMERLANG : Jurnal Manajemen dan Ekonomi Bisnis Vol. 3 No. 1 (2023): CEMERLANG : Jurnal Manajemen dan Ekonomi Bisnis
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/cemerlang.v3i1.717

Abstract

Dalam kehidupan ini kita tidak bisa terlepas dari yang namanya ekonomi. Dimana ekonomi ini merupakan suatu hal yang pasti akan dihadapkan kepada manusia. Kemudian jika berbicara tentang ekonomi jelas tidak akan terpisah dari bagian yang tergabung didalamnya. Ada berbagai faktor yang terdapat didalam ekonomi antara lain, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan juga uang sebagai salah satu komponen utama.Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah jumlah uang beredar berpengaruh terhadap tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Jenis penelitian ini mengunnakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan data sekunder pada BPS sebagai data penelitian yang diambil 30 tahun terakhir dari tahun 1992-2021.Hasil pada penelitian menunjukkan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap tingkat inflasi maupun pertumbuhan ekonomi yang mana hal ini sesuai dengan uji t yang sudah dilakukan. Yang mana Signifikansi uji t terhadap dua variabel dependen dibawah 0,05. Selain itu tabel R2 Untuk tingkat inflasi sebesar 0,250 dan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,993 yang berarti pengaruh jumlah uang beredar terhadap inflasi sebesar 25% dan pertumbuhan ekonomi 99,3% sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain.
Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Sektor Peternakan (Studi Kasus: Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya) Beni Saputra; Rika Widianita
MUQADDIMAH: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Bisnis Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/muqaddimah.v1i4.453

Abstract

Economic development must be carried out continuously by the government and also the community in all economic sectors. This includes the economic development of the livestock sub-sector in the Koto Baru sub-district in Kab. Dharmasraya, animal husbandry is part of the development of the agricultural sector. Production of livestock products is increasing every year but why are the farmers in Koto Baru District not prosperous yet? To get results that can improve people's welfare from the livestock sector, cooperation between the government and breeders is needed in order to achieve the goal of meeting the need for food products, both milk, meat and eggs. The government, through the livestock service, of course, always tries to do its job well, by establishing programs that can help farmers and improve the welfare of breeders. However, prosperity has not been maximized because breeders only want to walk alone, only waiting for the government's hand and do not make the most of government assistance. Of course, for breeders who do things like this it is difficult to achieve prosperity.
Siyasah Al-Ighraq: A Case Study on Convection Market, Aur Kuning Bukittinggi Rika Widianita; Andis Febrian; Syaiful Rahman
Journal of Islamic Economics Perspectives Vol. 5 No. 1 (2023): February (2023) Journal of Islamic Economics Perspectives
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, State Islamic University of  Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/jiep.v5i1.113

Abstract

This research is motivated by the widespreed practice of siyasah al-ighraq (dumping) by traders in the Aur Kuning convection market in Bukittinggi in West Sumatera Provinve. Meanwile, siyasah al-ighraq(dumping) is haram in Islam. Therefore the author wants to examine how the siyasah al-ighraq (dumping) is carried out by traders in the Aur Kuning convection market in Bukittinggi, and how it impacts to market prices balance from an Islamic perspective. The method used in this study is descriptive qualitative with data collection techniques by conducting interviews with traders in the Aur Kuning convection market, Bukittinggi. The result showed that siyasah al-ighraq (dumping) practice by traders at the Aur Kuning convection market was only at certain times, such as during the month of ramadhan, after Eid al-fitr and the celebration of independence day. Siyasah al-ighraq are done just to use up old stocks that piled up. Then also dumping are carried out for new store promotion and as a marketing strategy. It dumping is called sporadic dumping, it is fine in Islam, because it doesn’t damage market price balance and doesn’t harm other traders. Dumping practice that haram in Islam are dumping that kill other people’s businesses and damage market price balance.
Pengelolaan Taman Margasatwa Dan Budaya Kinantan Kota Bukittinggi Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Annisa Hamid; Rika Widianita; Habibatur Ridhah; Khadijah Nurani
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 5 No. 1: Desember 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v5i1.13741

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi dalam meningkatkan jumlah pengunjung. TMSBK merupakan salah satu objek wisata utama di Bukittinggi yang memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan, namun menghadapi berbagai kendala seperti kurangnya inovasi destinasi, perawatan fasilitas yang belum optimal, keterbatasan area parkir, dan kebersihan kandang hewan yang kurang memadai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, di mana data dikumpulkan melalui wawancara dengan pengunjung, pengelola, serta observasi langsung di lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluhan utama pengunjung berkaitan dengan minimnya fasilitas toilet, area parkir yang tidak memadai, dan kebersihan kandang hewan yang kurang optimal. Temuan ini menegaskan bahwa pengelolaan fasilitas dan kebersihan sangat berpengaruh terhadap minat kunjungan wisatawan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pembaruan destinasi, peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas umum, serta pengelolaan kebersihan yang lebih baik sebagai strategi utama untuk meningkatkan jumlah pengunjung di masa mendatang.