Dety Sukmawati
2Staf Pengajar Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti, Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 29 Tanjungsari Sumedang 45362

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Changes in Subsidized Fertilizer Policy on Factors of Production and Farm Income of Red Chili (Capsicum Annuum L) in Cianjur Regency Dety Sukmawati; Euis Dasipah; Asiah Nurdin
Greenation International Journal of Tourism and Management Vol. 1 No. 3 (2023): (GIJTM) Greenation International Journal of Tourism and Management (September -
Publisher : Greenation Research & Yayasan Global Resarch National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/gijtm.v1i3.79

Abstract

Changes in subsidized fertilizer policies are felt to have a direct effect on the use of production factors and the income of red chili farmers. Data from the Central Statistics Agency for 2022 shows a decrease in the harvested area of ??1,380 Ha (58%) and production of 13,830.8 tons (53%) of red chilies in Cianjur Regency. This is the basis for research whether the decline in production is one of the impacts of changes in subsidized fertilizers. The research method is descriptive verification, the analysis technique used is multiple linear regression. The number of samples taken is 75 red chili farmers in Cipanas District. Subsidized fertilizer policy is one of the government policies in an effort to improve the economy of the farming community. However, these policy changes can have a significant impact on production factors and farmer incomes. This study reveals that changes in subsidized fertilizer policies have a significant effect on the income of red chili farmers. Changes in the policy of reducing the type of fertilizer and the allocation of fertilizer subsidies by 10% reduced farmers' income by 4.68%. Factors of Production affect the Income of Red Chili Farmers where changes in the use of factors of production after Minister of Agriculture No. 10 of 2022 where the type of fertilizer and the dosage of subsidized fertilizers change results in reduced farmer income. This study concludes that the income of red chili farmers is significantly influenced by production factors. After the enactment of the Minister of Agriculture, every change in the use of production factors by 10% in Production Factors contributed to an increase in farmers' income by 3.16%.
Pengaruh Pendapatan dan Pengeluaran Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Padi Sawah di Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen Jefri Dwi Santoso; Dety Sukmawati; Ida Marina
Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan Vol. 1 No. 3 (2023): (JGPP) Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan (Agustus 2023)
Publisher : Greenation Publisher & Yayasan Global Research National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jgpp.v1i3.145

Abstract

Pengaruh Pendapatan dan Pengeluaran terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Padi di Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. Di bawah bimbingan Nendah Siti Permana dan Tuti Gantini. Petani memiliki peran yang sangat penting dalam segala kegiatan di sektor pertanian, sehingga kehidupan keluarga petani harus sejahtera. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesejahteraan yaitu karakteristik petani, pendapatan, dan pengeluaran rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh karakteristik petani, pendapatan petani, dan pengeluaran terhadap kesejahteraan petani padi di Kecamatan Karanggayam, Menganalisis pengaruh pendapatan terhadap kesejahteraan petani padi di Kecamatan Karanggayam dan Menganalisis pengaruh pengeluaran terhadap kesejahteraan petani padi di Kecamatan Karanggayam. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dengan analisis IBM SPSS Statistics 29.0.2.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara karakteristik petani terhadap pendapatan dan pengeluaran, dan terdapat pula pengaruh positif antara pendapatan dan pengeluaran, tidak hanya itu, pendapatan dan pengeluaran petani juga dapat mempengaruhi kesejahteraan petani. Akan tetapi, karakteristik petani tidak mempengaruhi kesejahteraan petani.
Preferensi Konsumen dan Kualitas Produk sebagai Faktor Penentu Penjualan Mangga Harumanis (Mangifera indica): Studi Survei di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat Dety Sukmawati; Euis Dasipah; Nataliningsih Nataliningsih; Tita Suhartika
Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan Vol. 1 No. 4 (2023): (JGPP) Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan (November 2023)
Publisher : Greenation Publisher & Yayasan Global Research National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jgpp.v1i4.147

Abstract

Tita Suhartika, 2024. Pengaruh Kualitas Produk dan Preferensi Konsumen terhadap Penjualan Mangga Harumanis. (Survei Konsumen Mangga Harumanis di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat). Di bawah bimbingan Euis Dasipah dan Nataliningsih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk dan Preferensi Konsumen terhadap Penjualan Mangga Harumanis. Unit analisis adalah konsumen di Pasar Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang. Teknik penentuan responden dilakukan secara purposive sampling yang diperoleh sebanyak 75 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian diperoleh Kinerja Kualitas Produk Mangga Harumanis yang meliputi dimensi: manfaat produk; daya tahan, keandalan, dan kemudahan. di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang memperoleh 82,74 kriteria sangat baik. Kinerja Preferensi Konsumen yang meliputi dimensi/atribut: rasa; aroma; tekstur warna; bentuk dan kemasan di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang memperoleh 76,00% kriteria baik. Demonstrasi Penjualan Mangga Harumanis yang meliputi dimensi Harga Mangga Harumanis; volume pembelian; Proses transaksi Pembelian; dan Frekuensi Pembelian. di Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang memperoleh kriteria baik sebesar 78,50%. Terdapat korelasi positif antara Kualitas Produk dengan Preferensi Konsumen yang ditunjukkan dengan angka koefisien korelasi r = 0,733. Kualitas Produk dan Preferensi Konsumen berpengaruh nyata terhadap Penjualan Mangga Harumanis. Kontribusi pengaruh Preferensi Konsumen sebesar 54,36% lebih besar dibandingkan kontribusi pengaruh Kualitas Produk sebesar 16,79%. Sisanya sebesar 28,85% dipengaruhi oleh faktor lain.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah (Suatu Kasus di Gapoktan Sulanjana Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi) Furi Sundawati; Dety Sukmawati; Euis Dasipah; Yuliana Samantha
Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan Vol. 1 No. 3 (2023): (JGPP) Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan (Agustus 2023)
Publisher : Greenation Publisher & Yayasan Global Research National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jgpp.v1i3.159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi perah. Unit analisisnya adalah peternak sapi perah di Gapoktan Sulanjana Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Responden diambil dalam sensus sebanyak 60 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah Cobb Douglas. Model Cobb Douglas digunakan sebagai persamaan regresi hipotesis yang menggambarkan bahwa produksi susu (Y) ditentukan oleh sejumlah faktor produksi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan output produksi yang proporsinya lebih besar. Pada tingkatan ini memperbesar skala produksi dimungkinkan apabila tersedia faktor produksi dan biaya produksi diturunkan dengan menaikan output.
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemanfaatan Alat Rice Transplanter dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Biaya Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi (Oryza sativa, L) (Suatu Kasus pada Petani Padi Sawah di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat) Guruh Gunawan; Nendah Siti Permana; Dety Sukmawati; Agi Dahtiar
Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan Vol. 1 No. 3 (2023): (JGPP) Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan (Agustus 2023)
Publisher : Greenation Publisher & Yayasan Global Research National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jgpp.v1i3.160

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani menggunakan rice plantation dan dampaknya terhadap efisiensi biaya dan pendapatan usahatani padi. ??Unit analisis adalah petani padi yang menggunakan rice plantation di Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang. Teknik penentuan responden dilakukan dengan cara sensus terhadap 40 responden dan 40 petani bukan penerima manfaat secara acak sederhana. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi logit berganda dan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian diperoleh Keputusan penggunaan alat rice plantation oleh petani dipengaruhi oleh faktor: Luas lahan (X1), Kontur lahan (X2), Tarif pelayanan (X3), Ketersediaan tenaga kerja (X4), Besaran upah tenaga kerja (X5), dan Keseragaman waktu tanam (X6). Dari keenam variabel pada taraf kesalahan ? = 5%, pengaruh nyata adalah: X1, X3, X4, dan X5. Peningkatan pendapatan usahatani juga karena cenderung meningkatkan produktivitas lahan. Disarankan agar penggunaan alat rice plantsplanter dapat diikuti oleh petani lain dan diperluas dengan memberikan penyuluhan dan demonstrasi. Selanjutnya masing-masing kelompok agar memiliki dan mengoperasikan peralatan mesin penanam padi agar mampu melayani kebutuhan petani anggota secara memadai, apalagi kondisi dan situasi saat ini dan mendatang, ketersediaan tenaga kerja pertanian semakin terbatas dan sulit, sehingga akan mengganggu waktu tanam.
Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Kelembagaan Kelompok Tani Terhadap Penerapan Teknologi dan Implikasinya pada Keberhasilan Usahatani Padi (Oryza sativa) Shinta Rosdiana; Euis Dasipah; Dety Sukmawati
Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan Vol. 1 No. 4 (2023): (JGPP) Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan (November 2023)
Publisher : Greenation Publisher & Yayasan Global Research National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jgpp.v1i4.161

Abstract

Demonstrasi Peran Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) merupakan serangkaian tugas yang dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama (petani) dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Diurus dengan pendekatan fungsi penyuluhan sebagai: Pembimbing/penasihat; Teknisi; Penghubung; Penyelenggara; dan Pembaharu/inovator. Diperoleh 70,67% kriteria baik. Demonstrasi Peran Kelompok Tani merupakan serangkaian tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani yang dikelola oleh pengurus untuk memberikan pelayanan kepada petani anggotanya, meliputi: Sebagai kelas belajar; unit produksi; dan wadah koperasi. Peran PPL terkait dengan kegiatan usahatani padi sawah di Kecamatan Cilaku yang terdiri dari dimensi: Pembimbing; Teknisi; Penghubung; Penyelenggara; dan Pembaharu/inovator memperoleh angka capaian kriteria sebesar 73,48%. Demonstrasi Penerapan Teknologi Usahatani Padi merupakan serangkaian pemanfaatan dan penerapan baik sebagian maupun keseluruhan terhadap aspek bahan, alat dan metode dalam proses produksi usahatani padi yang terdiri dari 7 (sapta) usahatani yaitu: Pengolahan lahan dan pemupukan dasar; Penyemaian; Penanaman; Pemupukan; Pengairan; Pengendalian HPT (hama penyakit tanaman); serta panen dan pasca panen tercapai 73,31% dengan kriteria baik. Demonstrasi Keberhasilan Usahatani merupakan pencapaian kinerja usahatani selama satu musim tanam yang diukur dari dimensi: Produktivitas; Harga jual gabah dan pendapatan diperoleh 78,56% dengan kriteria Baik. Terdapat hubungan yang positif antara Kinerja PPL dengan Peran PPL yang ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi r = 0,65. Hal ini mengandung makna bahwa semakin baik Peran PPL maka kinerjanya semakin baik. Peran PPL dan Peran Kelompok Tani berpengaruh positif terhadap Penerapan Teknologi Usahatani Padi. Besarnya pengaruh masing-masing sebesar 42,45% dan 37,59, sisanya sebesar 19,96% dipengaruhi oleh faktor lain. Peran PPL, Peran Kelompok Tani dan Penerapan Teknologi Tani berpengaruh positif terhadap keberhasilan usahatani padi. ??Besarnya pengaruh masing-masing sebesar 69,09%, 6,78, dan 19,06, sisanya sebesar 5,07% dipengaruhi oleh faktor lain.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) di Kota Sukabumi: Studi Kasus di Kecamatan Cibeureum Helga Sukma Nopythagoras; Euis Dasipah; Dety Sukmawati; Zahra Nur Safa
Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan Vol. 1 No. 2 (2023): (JGPP) Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan (Mei 2023)
Publisher : Greenation Publisher & Yayasan Global Research National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani bawang merah di Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode purposive sampling yaitu di Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi akan di jadikan sentra produksi bawang merah. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency atau JICA. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang melaksanakan usahatani bawang merah di Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sampel acak sederhana (sample random sampling), dengan menggunakan rumus slovin dihasilkan jumlah sampel sebanyak 60 Sampel. Untuk mengetahui usahatani bawang merah di Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi menggunakan analisis deskriptif kualitatif, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani bawang merah di Kecamatan Cibeureum menggunakan analisis regresi cobb douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen luas lahan dan bibit berpengaruh signifikan terhadap produksi bawang merah, sedangkan pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata. Pendapatan rata-rata petani dari usahatani bawang merah adalah Rp 22.157.533,33. Nilai BEP Volume 735,34 Kg, BEP Harga Rp 9.902,13 dan BEP Penerimaan Rp 1.655.407,94. Nilai R/C Ratio kelayakan usahatani bawang merah di daerah penelitian yaitu sebesar 2,25 dimana R/C Rationya >1 yang artinya usahatani wortel di daerah penelitian layak diusahakan.
Pengaruh Kelembagaan terhadap Pendapatan Usahatani Cabai dalam Kemitraan Agribisnis Closed Loop di Jawa Barat: Studi Kasus di Kabupaten Sukabumi dan Garut Wulan Oktaviani; Dety Sukmawati; Euis Dasipah; Mochamad Ramdan
Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan Vol. 1 No. 2 (2023): (JGPP) Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan (Mei 2023)
Publisher : Greenation Publisher & Yayasan Global Research National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jgpp.v1i2.164

Abstract

Kemitraan closed loop menjadi upaya untuk menghubungkan produksi dan pemasaran. Model bisnis hortikultura closed loop terintegrasi dari hulu sampai hilir, dengan ekosistem digital serta pemasaran, didukung sistem logistik yang lebih baik. Tujuan kemitraan closed loop antara lain : Pertama, meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Kedua, membantu petani mulai dari proses budidaya hingga pekerjaan pasca panen. Ketiga, memastikan stabilitas pasar. Keempat, stabilitas pasokan dan tingkat harga tetap terjaga sehingga inflasi tetap terjaga. Di antara tujuan-tujuan tersebut, salah satu tujuan utama yang dianggap sebagai indikator keberhasilan kemitraan closed loop adalah peningkatan pendapatan petani. Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura penting di Indonesia. Umumnya sebagian besar penduduk Indonesia mengonsumsi cabai sebagai bumbu penyedap masakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan usahatani cabai yang berbasis kemitraan closed loop, untuk mengetahui pendapatan usahatani cabai yang berbasis kemitraan closed loop dan untuk mengetahui pengaruh kelembagaan koperasi, kelembagaan permodalan dan kelembagaan pemasaran terhadap pendapatan usahatani cabai yang mengikuti kemitraan closed loop. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Populasi penelitian adalah petani cabai yang melaksanakan model kemitraan closed loop. Sampel yang digunakan sebanyak 74 orang dengan teknik simple random sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi berganda. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara simultan kelembagaan koperasi, kelembagaan permodalan dan kelembagaan pemasaran berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani cabai berbasis model kemitraan closed loop. Dengan demikian perlu adanya penguatan di kelembagaan koperasi, peningkatan pelayanan kemudahan di lembaga permodalan dan diversifikasi lembaga pemasaran.
Analisis Resiko Usaha Cabai Rawit (Capsicum Frutescens) di Kabupaten Garut Dety S Sukmawati; Ida Marina; Ida Sundari
Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan Vol. 1 No. 4 (2023): (JGPP) Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan (November 2023)
Publisher : Greenation Publisher & Yayasan Global Research National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jgpp.v1i4.168

Abstract

Risiko merupakan kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat merugikan suatu kegiatan usaha. Risiko sendiri dapat terjadi karena adanya ketidakpastian kondisi di masa mendatang atau penyimpangan yang terjadi yang tidak sesuai dengan harapan. Mengingat sifat risiko yang dinamis, maka petani perlu melakukan antisipasi ketika menghadapi risiko. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Garut. Survei dilakukan terhadap petani cabai rawit di daerah sentra produksi di Kecamatan Pasirwangi, Cikajang, Samarang, Banyuresmi, Tarogong Kaler dan Sucinaraga, data survei untuk mengetahui biaya usahatani cabai rawit dan risiko pendapatan usahatani. Data produksi diperoleh dari Dinas Pertanian Garut untuk mengetahui risiko produksi usahatani cabai merah dan cabai rawit. Data harga diperoleh dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut untuk mengetahui risiko harga cabai rawit, cabai keriting dan cabai merah besar. Semua koefisien harga cabai rawit, cabai keriting dan cabai besar menunjukkan ? 0,5 yang berarti usahatani cabai petani memiliki risiko harga yang kecil. Dengan batas bawah di atas 0,5 maka usaha tersebut menguntungkan dengan peringkat tertinggi adalah cabai rawit. Analisis risiko produksi cabai merah dan cabai rawit, nilai koefisien variasi menunjukkan ? 0,5 artinya usahatani cabai petani memiliki risiko produksi yang kecil. Dengan batas bawah di atas 0,5 maka yang tertinggi adalah cabai rawit. Analisis risiko pendapatan cabai rawit memiliki koefisien variasi ? 0,5 yang menunjukkan bahwa usahatani cabai rawit memiliki potensi risiko, dengan batas bawah (L) bernilai negatif, ini berarti usahatani tersebut tidak menguntungkan. Dilihat dari rasio keuntungan R/C cabai rawit sebesar 1,4 artinya usahatani tersebut sangat menguntungkan dibandingkan dengan rasio keuntungan komoditas lainnya