Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Menganalisis Puisi “Menghadapi Maut” Karya Sutan Takdir Alihsajbana Nila Angita Nasution; Diana Febrianty Silalahi; Dina Olivia Sidabutar; Juli Arihta; Regina Ronauli Situmorang; Wahyudi Difler Rambe; Romawaty Harahap
Journal of Management Education Social Sciences Information and Religion Vol 1, No 2 (2024): September 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/mesir.v1i2.3107

Abstract

Sastra merupakan gambaran tentang realitas sosial yang dialami oleh pengarang. Salah satu sastra yang memiliki makna mendalam dari dalam diri pengarang adalah puisi. Puisi "Menghadapi Maut" karya Sutan Takdir Alihsajbana merupakan salah satu puisi yang menggambarkan realitas sosial Indonesia sebagai negara jajahan bangsa Eropa. Penjajahan di Indonesia selama kurang lebih tiga abad memiliki dampak yang besar bagi tatanan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Sehingga tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberi representasi terhadap penggambaran bentuk-bentuk poskolonial dalam puisi "Menghadapi Maut". Sedangkan metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitas-deskriptif dengan metode analisis data isi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rakyat Indonesia masih dijajah secara psikis oleh bangsa lain, meskipun bukan dalam bentuk fisik, seperti di bidang politik, hukum, keamanan, ekonomi, birokrasi, serta watak dan sikap para elit politik.
Pergeseran Makna Bȯẇo pada Pesta Pernikahan Adat Suku Nias di Era Modern Saat Ini Grace Tampubolon; Hasea Simanjuntak; Juli Arihta; Lusinda Sigiro; Fitriani Lubis
AR-RUMMAN: Journal of Education and Learning Evaluation Vol 1, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/arrumman.v1i2.3974

Abstract

Penelitian ini membahas pergeseran makna Bowo dalam pernikahan adat suku Nias di era modern. Bowo, yang secara tradisional merupakan mahar atau mas kawin, memiliki makna simbolis yang mendalam dalam prosesi pernikahan adat Nias. Namun, dengan pengaruh modernisasi yang terus berkembang, terjadi perubahan makna Bowo, dari simbol penghormatan dan kasih sayang menjadi lebih berorientasi pada aspek ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan, status sosial, dan kondisi ekonomi menjadi penentu utama dalam penentuan Bowo di era modern. Meskipun demikian, terdapat upaya-upaya untuk melestarikan esensi Bowo, seperti dengan mereinterpretasi maknanya agar tetap relevan dengan konteks modern. Kesimpulannya, modernisasi membawa pergeseran makna Bowo, namun nilai-nilai tradisional masih dapat dipertahankan melalui fleksibilitas dalam praktiknya.