Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penyuluhan Pencegahan Dermatitis pada Petani Rumput Laut Lingkungan Pattitangngang, Kabupaten Takalar Firmita Dwiseli; Yulianah Rahmadani
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan kesehatan kulit (dermatitis kontak) pada petani rumput laut merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Penyakit ini timbul akibat dari beberapa faktor lingkungan, karakteristik paparan, karakteristik agen, dan faktor individu. Higiene perorangan yang tidak memadai dapat mengakibatkan infeksi jamur, bakteri, virus, parasit, gangguan kulit dan keluhan lainnya.Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pencegahan dermatitis kepada pembudidaya rumput laut di Lingkungan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Penyuluhan ini dilakukan di Lingkungan Pattitangngang, Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar yang dihadiri sebanyak 29 orang dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan secara deskriptif, output dari kegiatan ini ialah bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait terkait pentingnya menjaga personal hygiene bagi pembudidaya rumput laut untuk menghindari risiko pekerjaan yang mereka lakukan seperti penyakit akibat kerja dari pekerjaan tersebut. Adapun respon masyarakat terhadap pelaksanaan penyuluhan ini sangat antusias. Melihat keaktiktifan beberapa peserta penyuluhan yang bertanya saat pemaparan materi.
Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kelelahan Kerja pada Bagian Produksi PT Maruki Internasional Indonesia Firmita Dwiseli
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v2i2.3987

Abstract

Abstrak Kelelahan merupakan keluhan umum yang dialami oleh masyarakat pekerja. Kelelahan menunjukkan penurunan daya kerja dan ketahanan tubuh untuk bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dan kebiasaan merokok dengan tingkat kelelahan kerja pada bagian produksi PT Maruki Internasional Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode cross sectional study. Sampel berjumlah 130 orang yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Data tingkat kelelahan kerja diperoleh dengan menggunakan kuesioner Subjective self-rating test dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), data masa kerja dan kebiasaan merokok diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesnioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja dengan tingkat kelelahan tinggi berjumlah 12 (9.2%), pekerja dengan masa kerja lama berjumlah 101 (77%) orang, dan pekerja yang merokok sebanyak 28 (21.5%) orang. Hasil analisis bivariate menunjukkan bahwa lama kerja (p=0.274) dan kebiasaan merokok (p=0.465) tidak berhubungan signifikan dengan kelelahan pekerja pada bagian produksi PT Maruki Internasional Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masa kerja dan kebiasaan merokok tidak berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi PT Maruki Internasional Indonesia.
Identifikasi Risiko Ergonomi Dengan Metode Ovako Working Analysis System (OWAS) Pada Pekerja Informal Sektor Kontruksi Yulianah Rahmadani; Firmita Dwiseli
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 2 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v2i2.4028

Abstract

World health organization (WHO) (2007), Mengatakan bahwa MSDs (Musculoskeletal Disorders) adalah suatu penyakit paling serius yang menyerang jutaan pekerja di Eropa. Survei Kesejahteraan Publik (NHS) (2008) melaporkan bahwa MSDs (Musculoskeletal Disorders) bertanggung jawab atas 50% dari penyakit akibat kerja pada tungkai atas, termasuk pergelangan tangan, lengan bawah, siku, dan tangan. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan analisa data bersifat deskriptif untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif dan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berhubungan dengan akibat. Beradasarkan hasil dari analisis penilaian postur kerja pada pekerja konstruksi maka dapat disimpulkan bahwa postur pekerja pada bagian pertama (pemecah batu bata), pekerja kedua(pemotongan besi), pekerja ketiga (pemotongan kayu) berisiko mencederai tulang belakang dan tergolong postur yang memerlukan perbaikan sesegera mungkin. Hasil pengukuran postur pekerja 4 yakni pencampur bahan  tetap dikategorikan indikasi risiko dan diperlukan Tindakan dalam masa mendatang. Usulan perbaikan untuk mengurangi keluhan mungkinnya terkena nyeri punggung adalah dengan menggunakan kursi yang digunakan untuk menopang beban tubuh pekerja, meja yang digunakan untuk melakukan pekerjaan, serta selalu mendapatkan perhatian dari sisi keselamatan dan Kesehatan kerja.
Penyakit Akibat Kerja : Telaah Literatur Terhadap Peran Identifikasi Dini dan Intervensi Kesehatan di Tempat Kerja Asterlita Ryane Wenas; Firmita Dwiseli
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrikes.v4i2.5499

Abstract

Occupational diseases continue to pose significant challenges to worker health and productivity worldwide. This integrative literature review analyzes ten selected journal articles from 2019 to 2025 that discuss the role of early detection and workplace health interventions in preventing occupational diseases. Findings reveal that medical surveillance, routine check-ups, and AI-based stress detection technologies are effective tools for identifying health risks at an early stage. Workplace interventions such as ergonomic programs, chemical exposure controls, and community-based health promotion show measurable improvements in worker health and compliance with safety protocols. The Total Worker Health® framework by NIOSH emerges as a comprehensive strategy to integrate health protection and promotion in the workplace. However, implementation gaps remain, particularly in the informal sector, due to limited infrastructure and low awareness. This study concludes that combining early detection with structured health interventions, supported by strong policy and stakeholder involvement, is key to reducing occupational disease burdens.
Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Manual Handling: Literatur Review Firmita Dwiseli; Asterlita Ryane Wenas
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrikes.v4i2.5558

Abstract

Musculoskeletal Disorders (MSDs) encompassing conditions affecting muscles, bones, joints, ligaments, nerves, and tendons , are a prevalent occupational health issue, particularly in roles involving physical tasks like lifting, pushing, pulling, or carrying loads. This study aims to synthesize current scientific findings on the prevalence, contributing risk factors, and effective prevention strategies for MSDs in manual handling contexts. A systematic literature search was conducted using Google Scholar, focusing on peer-reviewed journal articles published between January 2020 and June 2025. The review identified a consistently high prevalence of MSDs, with the lower back, shoulders, neck, and upper extremities being the most commonly affected areas. Key risk factors are multifactorial, including physical/ergonomic aspects (e.g., awkward postures, heavy loads, repetitive motions, prolonged exposure, vibration) , individual factors (e.g., age, BMI, injury history) , psychosocial factors (e.g., high job demands, low job control, stress) , and organizational/manegerial factors (e.g., inadequate training, poor workstation design). The findings underscore the necessity of a holistic and integrated approach to manage MSDs.  
Penyuluhan Pencegahan Musculosceletal Disorders Pada Pembudidaya Rumput Laut di Lingkungan Pattitangngang Kec.Mappakasunggu Kab.Takalar Rahmadani, Yulianah; Firmita Dwiseli; Fatmawati Hamid
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) di Indonesia dengan prevalensi tertinggi berdasarkan pekerjaan yang pernah didiagnostik oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9% dan berdasarkan diagnostik atau gejala yaitu 24,7%. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait Musculoskeletal Disorders kepada pembudidaya rumput laut di Kelurahan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Penyuluhan ini dilakukan di Lingkungan Pattitangngang, Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar yang dihadiri sebanyak 29 orang dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Selain itu, pada pengabdian ini pula dilakukan pemeriksaan kesehatan yakni pengukuran gula darah. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan secara deskriptif, output dari kegiatan ini ialah bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait terkait pentingnya menjaga personal hygiene bagi pembudidaya rumput laut untuk menghindari risiko pekerjaan yang mereka lakukan seperti penyakit akibat kerja dari pekerjaan tersebut. Adapun respon masyarakat terhadap pelaksanaan penyuluhan ini sangat antusias. Melihat keaktiktifan beberapa peserta penyuluhan yang bertanya saat pemaparan materi.
Penyuluhan Pencegahan Dermatitis pada Petani Rumput Laut Lingkungan Pattitangngang, Kabupaten Takalar Firmita Dwiseli; Rahmadani, Yulianah
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan kesehatan kulit (dermatitis kontak) pada petani rumput laut merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Penyakit ini timbul akibat dari beberapa faktor lingkungan, karakteristik paparan, karakteristik agen, dan faktor individu. Higiene perorangan yang tidak memadai dapat mengakibatkan infeksi jamur, bakteri, virus, parasit, gangguan kulit dan keluhan lainnya.Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pencegahan dermatitis kepada pembudidaya rumput laut di Lingkungan Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Penyuluhan ini dilakukan di Lingkungan Pattitangngang, Kelurahan Takalar, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar yang dihadiri sebanyak 29 orang dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Berdasarkan hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan secara deskriptif, output dari kegiatan ini ialah bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait terkait pentingnya menjaga personal hygiene bagi pembudidaya rumput laut untuk menghindari risiko pekerjaan yang mereka lakukan seperti penyakit akibat kerja dari pekerjaan tersebut. Adapun respon masyarakat terhadap pelaksanaan penyuluhan ini sangat antusias. Melihat keaktiktifan beberapa peserta penyuluhan yang bertanya saat pemaparan materi.
Strengthening Occupational Health and Safety Knowledge among Mineral Water Delivery Drivers Alpinia Shinta Pondagitan; Asterlita Ryane Wenas; Crifianny Praysilia Wenas; Emmanuela Ranita Molenaar; Firmita Dwiseli; Florianus Hans Matheus Mawo; Lady Galatia Lapian; Liang Kevin Arsastha; M Fadhel Nurmidin; Yolanda Anastasia Sihombing
International Journal of Community Service Implementation Vol. 3 No. 2 (2025): IJCSI SEPTEMBER 2025
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55227/ijcsi.v3i1.321

Abstract

Mineral water delivery drivers face various occupational risks, including fatigue, accidents, and musculoskeletal disorders due to long working hours and repetitive tasks. However, awareness of Occupational Safety and Health (OSH) in this informal sector remains low. This community service program aimed to improve drivers’ knowledge and awareness of OSH through interactive education, demonstrations, and ergonomic simulations. The activity involved 33 drivers and included a pre-test and post-test to assess knowledge improvement in four areas: risk awareness, PPE usage, ergonomic practices, and general OSH concepts. Results showed a significant increase in average scores—from 53.2 (pre-test) to 79.2 (post-test), with a gain of 26 points.The program proved effective in enhancing OSH understanding among participants. By using participatory and practical approaches, the initiative successfully raised awareness of workplace safety and encouraged safer work behavior. This effort highlights the importance of extending OSH education to informal workers to support a safer and healthier work environment