Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Determinan kejadian stunting pada bayi usia 6 bulan di Kota Semarang Mustikaningrum, Ardian Candra; Subagio, Hertanto W; Margawati, Ani
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.003 KB) | DOI: 10.14710/jgi.4.2.82-88

Abstract

Background: Stunting is an indicator of chronic nutrition problems. Districts with the highest prevalence of stunting is the District Gunungpati (16,93%), Mijen (13,75%), and Tembalang (10,11%). The prevalence of stunting are more difficult to overcome with increasing age there should be a study to determine the incidence of stunting the determinant.Objective: To identify determinants of stunting in infants aged 6 months in the city of Semarang.Methods: case-control study, composed of 91 infants stunting and 91 normal infants. The sample selection using purposive sampling. Determinants studied were low birth weight, exclusive breastfeeding, complementary feeding Giving early, the incidence of diarrhea, ISPA, the allocation of parenting time mother, maternal height, maternal education, family economic level, and head circumference. The research instrument with a questionnaire, digital baby scales, infantometer, and metline. Data were analyzed with the value of odds ratios  and multiple logistic regression.Results:The proportion of stunting was 39.6% in male babies and 60.4% in girls. Result of bivariate are low birth weight, the incidence of diarrhea, ISPA, maternal education, and family economic level association with stunting, but result in multivariate determinant incidence of stunting is the family's economic level (OR = 5,39, 95% CI = 2,73; 10,63, p<0,001), the incidence of acute respiratory infection (OR = 2,29, 95% CI = 1,16; 4,51, p=0,016). The family's economic level, the incidence of acute respiratory infection, and the incident of diarrhea contribute to stunting by 30%..Conclusion: The main determinants of stunting in infants 6 months is the  family’seconomic level.
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN POLA ASUH DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN BALITA USIA 4-5 TAHUN DI KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL Ardian Candra Mustikaningrum; Siti Munawaroh
Jurnal Surya Muda 2021: EDISI KHUSUS MILAD MUHAMMADIYAH KE 109 : Optimis Hadapi Pandemi COVID-19
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38102/jsm.v0i0.133

Abstract

The first five years of life time is a very sensitive time to the environment. Lack of nurition and unproper treatment can influence the children development. The biggest number of Red Underline (BGM) children under five and child development disturb in Sukorejowich number 1,08%. So the problem that want to be discused is the correlation between nutrition status and rear pattern with the development level on children under five the age 4-5 years old in Sukorejo. The type of this research is explanatory research with survey method and cross sectional approach. The population of the research is children under five in the age 4-5 years old in Sukorejo wich number 153 children. The sample of the research are 60 children under five in the age of 4-5 years old. Sample was selected by purposive sampling. Instrument that was used are Pra Screening Development Quetioner, Nutrition rear pattern quetioner, a strirrup scale and microtoice. The obtained data was analyzed by chi-square.. Result of the research show that are 31,7% children under five with good nutrition status , middle nutrition status 38,3% and low nutrition status 40 %. Where as children with good nutrition treatment 28,3%, middle nutrition treatment 40% and low nutrition treatment 32%. Discription of the children under five development level according to the age is 30%, doubt development 33,3 % and the level with deviation is 36,7%. From staistic proper test resulted p= 0,001 and CC=0,728 for nutrition status of children under five with development level and p= 0,003 and CC = 0,463 for rear pattern with development level. Conclusion of the research is there is a correlation between nutrition status with the development level of children under five in the age 4-5 years old in Sukorejo. The suggestion for the instance of health organizer is should have a relationship with the official of planned family welfare to distribute the form of BKB so that the early stimulation can be optimal. Mothers who have children under five should be routine in posyand
Edukasi Pembuatan MP-ASI Bahan Dasar Pangan Lokal 2 Hewani 1 Nabati sebagai Upaya Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kendal Candra Mustikaningrum, Ardian; Nafillah, Nafillah; Puspita Sari, Amanda
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37402/abdimaship.vol5.iss1.306

Abstract

Toddlers are a group vulnerable to various nutritional problems caused by changes in physiological function. One of the nutritional problems that occurs is stunting. The prevalence of stunting in Kendal Regency in 2023 will reach 11.4%. The cause of this problem is the mother's nutritional parenting patterns and inappropriate fulfillment of nutritional needs for toddlers. In fact, Kendal Regency is a coastal area that has the potential for abundant fish as a source of animal protein. This fish can be used as a basic ingredient for making complementary foods for breast milk (MP-ASI) for stunted children. Providing this complementary food can be done by modifying processed products in the form of catfish and shrimp as animal protein with the addition of tofu as a source of vegetable protein. This preparation can be made into a dragon's foot product which is one of toddlers' favorite foods. This community service aims to provide education to mothers of toddlers so they can make MP ASI independently using local basic ingredients. The methods in this activity are opening, presentation of material, demonstration of making MP ASI from local food ingredients 2 animal 1 vegetable, discussion and evaluation. A total of 37 participants took part in this activity, who had filled out a questionnaire. The results show that there has been an increase in knowledge of making MP ASI using local food ingredients.
Edukasi Gizi Seimbang Dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Mustikaningrum, Ardian Candra; Nafilah, Nafilah; Eliyana, Eliyana
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2024): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v6i2.161

Abstract

Ibu hamil perlu memiliki pengetahuan mengenai asupan gizi seimbang. Akan tetapi, pengetahuan gizi pada ibu hamil masih belum optimal. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan gizi seimbang melalui edukasi gizi. Edukasi gizi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan gizi seimbang pada ibu hamil dengan video animasi. Edukasi gizi diberikan melalui metode ceramah dan video animasi dengan 30 responden ibu hamil. Video animasi berisi mengenai penjelasan gizi seimbang pada ibu hamil. Hasil edukasi menunjukkan adanya perbedaan skor pretest dan posttest mengenai gizi seimbang pada ibu hamil setelah dilakukan edukasi (p value 0,000). Hasil ini membuktikan penggunaan media video animasi efektif dalam meningkatkan skor pengetahuan gizi seimbang pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengikuti kegiatan edukasi juga aktif dalam proses kegiatan. Penelitian selanjutnya dapat menganalisis pengaruh sikap dan perilaku pada ibu hamil.
Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Wasting (Indeks BB/TB) Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal : Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Wasting (Indeks BB/TB) Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Mustikaningrum, Ardian Candra
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2024): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v9i3.426

Abstract

Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas tumbuh kembang yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Status gizi digambarkan dengan besaran masalah gizi pada kelompok anak Balita. Secara global 45,4 juta mengalami gizi buruk. Di Asia Tenggara prevalensi Balita yang mengalami wasting sangat tinggi sebesar 14,5 %, sedangkan di Jawa Tengah prevalensi wasting sebesar 7,9%. Salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki prevalensi wasting cukup tinggi yaitu Kabupaten Kendal sebesar 10,1 %, dengan prosentase prevalensi d Kecamatan Gemuh sebesar 7,44 %. Faktor penyebab wasting adalah asupan makanan, penyakit infeksi , dan pola asuh. Kecamatan Gemuh merupakan daerah pedesaan dengan tingkat ekonomi rendah, berdasarkan survey pendahuluan bahwa cakupan pemberian ASI Eksklusif rendah (12%), kebiasaan pola makan yang sering dikonsumsi anak adalah makanan jajanan, dan rata- rata frekuensi makan dua kali sehari. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian wasting. Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel 110 Balita yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dengan kuesioner dan wawancara serta analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan 44,6 % mengalami wasting, pola asuh baik 56,2%. Penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara pola asuh ibu dengan kejadian wasting ( p=0,789). Bagi Ibu atau orang tua harus lebih memperhatikan pemenuhan gizi Balita, memanfaatkan pengetahuan yang ada untuk dapat memilih dan mengolah makanan yang bergiizi sesuai ketersediaan pangan yang ada dan berkualitas dalam menentukan jenis makanan dan jumlah makanan, serta jadwal makan sesuai kebutuhan anak.
Hubungan Pemberian MPASI Dini Dan Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Di Kecamatan Patebon Mustikaningrum, Ardian Candra; Zuhroniyah, Siti
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v10i1.493

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Berdsarkan data tahun 2023bahwa terdapat balita 14,7% mengalami stunting di Kabupaten Kendal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberian MP ASI dini dan penyakit infeksi dengan kejadian stunting. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita, dengan teknik proportional sampling berjumlah 110 responden balita usia 24- 59 bulan. Responden diukur tinggi badan kemudian dihitung status gizi berdasarkan indeks TB/U, dan kuesioner untuk variabel pemberian MP ASI dini dan penyakit infeksi. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian MP ASI dini dengan kejadian stunting (p= 0,217), dan tidak ada hubungan antara penyakit infeksi dengan kejadian stunting (p= 0,582). Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian MP ASI dini dan penyakit infeksi dengan kejadian stunting di Kabupaten Kendal (p>0,05)
Edukasi Stunting melalui Emo Demo “Camilan O’ke” pada Ibu Balita di Desa Bulak, Rowosari, Kendal Nafilah; Ardian Candra Mustikaningrum; Eliyana; Ananda Desfa Syahrani; Angela Putri Aprilliani
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37402/abdimaship.vol6.iss2.491

Abstract

Stunting in toddlers is still a special concern, especially in Kendal Regency. One of the causes of stunting is the mother's knowledge about providing inappropriate complementary feeding. In fact, Kendal Regency has local food ingredients in the form of mackerel which is an alternative to prevent stunting. Therefore, it is necessary to increase the mother's knowledge about the use of local food sources in preventing stunting. The purpose of this Community Service activity is to increase knowledge by providing Stunting Education through the "O'KE" Snack Demo for Toddler Mothers in Bulak Village, Rowosari, Kendal. The method in this activity is a lecture and an emo demonstration of making meatball snacks made from mackerel. Mothers of toddlers were also given a questionnaire to determine the knowledge score before and after the activity. The results of the data collection were analyzed using the Wilcoxon test (p≤0.05). The results of the activity showed a significant increase in the average score before (81±9.1) and after the emo demo activity (100±0.0). These results prove that providing stunting education through emo demos is effective in increasing the knowledge of mothers of toddlers. The demo given is expected to train mothers in processing fish-based snacks to prevent stunting in toddlers. Thus, toddlers can grow optimally.
Jogo Konco Atasi Stunting melalui Program Pashmina (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah) Mustikaningrum, Ardian Candra; Nafilah, Nafilah
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2025): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v7i2.350

Abstract

Masalah stunting di Indonesia masih menjadi tantangan serius, terutama di wilayah pedesaan dan komunitas dengan keterbatasan akses terhadap informasi kesehatan dan gizi. Salah satu kelompok yang berpotensi menjadi agen perubahan adalah remaja, yang dapat diberdayakan untuk mendukung upaya pencegahan stunting sejak dini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas remaja perempuan yang tergabung dalam organisasi Nasyiatul Aisyiyah melalui program PASHMINA (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah). Program ini dirancang dengan pendekatan edukatif partisipatif, yang meliputi pelatihan kader remaja sehat, penyuluhan gizi  dan demonstrasi pembuatan makanan pendamping ASI (MP-ASI) bergizi berupa finger food. Metode pelaksanaan melibatkan identifikasi kebutuhan mitra, pelatihan intensif berbasis modul, praktik lapangan, dan evaluasi pretest-posttest terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan remaja tentang gizi, kesehatan reproduksi, dan praktik pemberian MP-ASI. Kegiatan ini juga memperkuat peran remaja sebagai pelopor gerakan sehat di komunitasnya dalam upaya pencegahan stunting sejak remaja dan calon ibu. Program PASHMINA terbukti efektif sebagai model pemberdayaan komunitas berbasis organisasi perempuan muda yang dapat direplikasi pada komunitas serupa.
Jogo Konco Atasi Stunting melalui Program Pashmina (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah) Mustikaningrum, Ardian Candra; Nafilah, Nafilah
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2025): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v7i2.350

Abstract

Masalah stunting di Indonesia masih menjadi tantangan serius, terutama di wilayah pedesaan dan komunitas dengan keterbatasan akses terhadap informasi kesehatan dan gizi. Salah satu kelompok yang berpotensi menjadi agen perubahan adalah remaja, yang dapat diberdayakan untuk mendukung upaya pencegahan stunting sejak dini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas remaja perempuan yang tergabung dalam organisasi Nasyiatul Aisyiyah melalui program PASHMINA (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah). Program ini dirancang dengan pendekatan edukatif partisipatif, yang meliputi pelatihan kader remaja sehat, penyuluhan gizi  dan demonstrasi pembuatan makanan pendamping ASI (MP-ASI) bergizi berupa finger food. Metode pelaksanaan melibatkan identifikasi kebutuhan mitra, pelatihan intensif berbasis modul, praktik lapangan, dan evaluasi pretest-posttest terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan remaja tentang gizi, kesehatan reproduksi, dan praktik pemberian MP-ASI. Kegiatan ini juga memperkuat peran remaja sebagai pelopor gerakan sehat di komunitasnya dalam upaya pencegahan stunting sejak remaja dan calon ibu. Program PASHMINA terbukti efektif sebagai model pemberdayaan komunitas berbasis organisasi perempuan muda yang dapat direplikasi pada komunitas serupa.
Feeding Patterns And Underweight In Toodler Mustikaningrum, Ardian Candra; Setyanigsih, Pujiati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 3 (2024): Volume 10,No.3 Maret 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i3.14592

Abstract

Latar Belakang :Underweight merupakan   indikator   utama   kekurangan gizi  pada  anak  dan  dapat  menimbulkan dampak  jangka  panjang  seperti  gangguan kesehatan  fisik  dan mental,  perilaku,  dan kognitif .Prevalensi underweight pada anak balita Puskesmas Rowosari II sebesar 9,8 % mayoritas terjadi pada usia 24-60 bulan dengan persentase 0,53%. Permasalahan yang menyebabkan balita mengalami underweight yaitu kurangnya pengetahuan pada orangtua atau pengasuh, kurangnya asupan makanan, dan adanya penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang diderita balita dapat mempengaruhi nafsu makan balita sehingga kebutuhan gizi dan makanan dalam tubuh balita tidak terpenuhi akibatnya balita dapat mengalami penurunan berat badan.Tujuan :Untuk mengetahui hubungan Pola pemberian makan dengan underweight pada Balita.Metode :Jenis penelitian ini dengan metode survey dan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu Balita dengan status gizi underweight berjumlah 111, dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling berjumlah 40 responden. Analisis data dengan uji Rank SpearmanHasil :Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 77.5% Balita dengan status gizi underweight, dan  sebanyak 22,5 dengan status gizi nornal . Pola pemberian makan tepat sebanyak 17.5, dan pola pemberian tidak tepat sebanyak 82,5%. Dari uji statistik didapatkan nilai p value = 0,050 dengan nilai koefisien korelasi yaitu r = 0,312 sehingga ada hubungan antara pola pemberian makan dengan status gizi balita underweight. Kesimpulan : ada hubungan pola pemberian makan terhadap status gizi underweight pada balita (p value = 0,050)Saran:Diharapkan ibu balita dapat meningkatkan pengetahuan dengan aktif mengikuti kelas Balita, dan rutin ikut serta dalam kegiatan posyandu sehingga dapat mengetahui informasi tentang pemberian makan yang bergizi bagi balita yang berkaitan dengan perbaikan pola asuh kepada anak balita. Kata Kunci : Balita Pola pemberian makan, Underweight ABSTRACT Background: Underweight is the main indicator of malnutrition in children. It causes several long-term impacts such as physical and mental health, behavioral and cognitive disorders. The prevalence of underweight in children under five at the Rowosari II Health Center is 9.8%, the majority occurs at the age of 24-60 months by 0.53%.  Problems that cause it are: lack of knowledge among parents or caregivers, lack of food intake, and the presence of infectious diseases.  Infectious diseases suffered by toddlers can affect the toddler's appetite so that the nutritional and food needs of the toddler's body are not met, as a result the toddler can experience weight loss.Objective: To determine the relationship between feeding patterns and underweight in toddlers.Method: This type of research uses survey methods and a cross sectional approach. The population of this study was all 111 mothers of toddlers with underweight nutritional status, with a purposive sampling technique of 40 respondents. Data analysis using the Spearman Rank test.Results: From the research results it was found that 77.5% of toddlers had underweight nutritional status, and as many as 22.5 had normal nutritional status.  Appropriate feeding patterns were 17.5%, and inappropriate feeding patterns were 82.5%.  From statistical tests, it was found that the p value = 0.050 with a correlation coefficient value of r = 0.312 so that there was a relationship between feeding patterns and the nutritional status of underweight toddlers.Conclusion: there is a relationship between feeding patterns and underweight nutritional status in toddlers (p value = 0.050)Suggestion: For mothers of toddler are expected to increase their knowledge by actively attending toddler classes, and regularly participating in posyandu activities so that you can find out information about providing nutritious food for toddlers which is related to improving parenting patterns for toddlers. Keywords: Feeding patterns, Underweight, Toddlers