Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGUATAN PEMAHAMAN ECO-FRIENDLY BAGI CALON PENGEMUDI DALAM MENJAGA LINGKUNGAN BERKENDERA Reza Fahmi; Syifa Saputra; Sumanti Sumanti; Faizin Faizin; Munawar Munawar; Aidil Amar; Cut Roswita; Marlina Marlina; Muhammad Fikri; Munawir Munawir
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19820

Abstract

Abstrak: Pengemudi eco-friendly memainkan peranan yang sangat penting dalam menjaga keselamatan dan lingkungan. Pengendara yang baik tentu memahami teknik menjadi pengemudi yang ramah lingkungan. Untuk meningkatkan pemahaman ini, diperlukan kegiatan pelatihan terstruktur melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada calon pengemudi tentang cara mengemudi yang aman dalam keselamatan berkendara, termasuk cara menghindari resiko kecelakaan. Membentuk karakter mitra dan calon pengemudi yang bertanggung jawab dan sadar lingkungan membantu mengurangi dampak negatif kendaraan terhadap lingkungan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas. Mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah di Rizki Driving Center (RDC) dengan sasaran peserta adalah calon pengemudi yang sedang belajar mengemudi pada Rizki Driving Center, jumlah peserta yang dilibatkan sebanyak 25 peserta. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak lima kali pertemuan dimulai dari tanggal 15 juli 2023 sampai dengan 10 Agustus 2023, metode pelaksanaan berupa pelatihan dan edukasimenggunakan experince probased method. Teknik untuk mendapatkan data menggunakan teknik Ppre-test dan postt-test, dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian. Hasil pretestpostest menunjukkan bahwa peserta 65% peserta masih kurang memahami cara mengemudi yang ecofriendly dan 75% calon peengemudi masih belum mampu memperioritaskan keselamatan. Sedangkan hasil postest yang dilakukan calon peengemudi sudah 90% memahami cara mengemudi yang ecofriendly dan 90% peserta sudah mampu memahami teknik berkendara yang baik serta dapat menjaga etika berlalu lintas. Dengan adanya peningkatan pemahaman ecofriendly, calon pengemudi akan mampu untuk memahami teknik berkendara yang baik dalam menjaga lingkungan.Abstract: Eco-friendly drivers play a very important role in maintaining safety and the environment from negative impacts while driving. Good drivers understand eco-friendly techniques and fuel supply. To improve this understanding, structured training activities are needed through community service activities. Community service activities aim to provide prospective drivers with an understanding of how to drive safely in driving safety, including how to avoid the risk of accidents. Shaping the character of partners and prospective drivers who are responsible and environmentally conscious helps reduce the negative impact of vehicles on the environment and improve traffic safety. The partner in implementing this activity is at the Rizki Driving Center (RDC) with the target participants being prospective drivers who are learning to drive at the Rizki Driving Center, the number of participants involved is 25 participants. The implementation of the activity was carried out for five meetings starting from July 15, 2023 to August 10, 2023, the method of implementation was training and education. Techniques for obtaining data using pre-test and post-test techniques, carried out to determine the level of understanding of participants before and after the implementation of service activities. The pretest results showed that 65% of participants still did not understand how to drive ecofriendly and 75% of prospective drivers were still unable to prioritize safety. While the results of the posttest conducted by prospective drivers are 90% understanding how to drive ecofriendly and 90% of participants have been able to understand good driving techniques and can maintain traffic ethics. With an increase in ecofriendly understanding, prospective drivers will be able to understand good driving techniques in protecting the environment.   
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN HUMIC SUBSTANCE DENGAN CARRIER ZEOLIT DAN BIOCHAR TERHADAP PENINGKATAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea Mays) Eka Rahmi; Marlina Marlina; Reza Fahmi; Sayed Zaki Ahmad Yamani; Mariana Mariana
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i4.7889

Abstract

Perbaikan sifat-sifat tanah dengan bahan amelioran seperti senyawa humat, zeolit dan biochar sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi tanaman. Pemberian zeolit yang memiliki KTK tinggi, biochar yang memiliki ruang pori (absorben) sebagai carier senyawa humat diharapkan senyawa humat dapat berada dalam tanah dalam waktu yang lebih lama. Dengan mekanisme tersebut diharapkan senyawa humat, zeolit dan biochar dapat meningkatkan efisiensi hara tanah sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 7 perlakuan yaitu  HZ1 (Humat Zeolit 15 l/ha) dan HZ2 (Humat Zeolit 25 l/ha), HB2 (Humat Biochar 25 l/ha) HB1 (Humat Biochar 15 l/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis senyawa humat dan zeolit yang diberikan ke dalam tanah meningkatkan tinggi, lebar daun, dan jumlah daun tanaman jagung. Perlakuan HZ2 (Humat Zeolit 25 l/ha) menunjukan pertumbuhan dan produksi tanaman paling baik diantara jenis perlakuan yang lain. Senyawa humat carrier zeolit dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara tidak langsung melalui hasil fotosintat yang meningkat di awal penanaman akan mempercepat pertumbuhan vegetative tanaman.
Pengaruh Lama Pengomposan Jerami Padi Sebagai Bahan Pembawa Terhadap Populasi Azospirillum sp Fauza, Saniar; Munawar; Marlina
Jurnal Sains Pertanian Vol. 9 No. 1: February, 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jsp.v9i1.3061

Abstract

Bakteri Azospirillum sp, merupakan salah satu bakteri penambat nitrogen bebas yang bersifat non simbiotik, bakteri ini hidup di daerah perakaran tanaman dan berkembang biak membentuk koloni terutama pada daerah perpanjangan akar dan pangkal bulu akar. Bakteri ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hayati yang membantu penambatan nitrogen di udara. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan aplikasi bakteri pemfikasi nitrogen adalah bahan pembawa atau carrier. Bahan pembawa berperan menjaga viabilitas dan efektivitas mikroba dalam pupuk hayati sebelum diaplikasikan. Bahan pembawa yang sering digunakan yaitu kompos. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama pengomposan jerami padi terhadap populasi bakteri Azospirillum sp. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan yaitu lama pengomposan jerami padi 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama pengomposan jerami padi satu minggu menghasilkan jumlah populasi tertinggi yaitu 21,13x106 CFU/g, dan Kandungan C/N terbaik 25,11 yaitu pada perlakuan dengan lama pengomposan 4 minggu.
KEANEKARAGAMAN HYMENOPTERA PARASITOID PADA TANAMAN BAWANG MERAH YANG DITUMPANG SARIKAN DENGAN CABAI MERAH PADA FASE VEGETATIF DAN FASE GENERATIF Amar, Aidil; Fatmala, Nanda; Fridayati, Diah; Elfiana, Elfiana; Irwansyah, Irwansyah; Marlina, Marlina
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 14, No 1 (2024): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v14i1.4150

Abstract

Tanaman tumpang sari berarti sistem pertanaman yang banyak diimplikasikan petani memakai cara penanaman lebih dari satu jenis tanaman. Selain menambah produksi tanaman, sistem tumpeng sari juga memaksimalkan fungsi lahan. Sistem tumpeng sari terlihat juga memberikan pengaruh pada keanekaragaman serangga yang berkunjung ataupun hidup di tanaman. Tujuan penelitian guna mendeskripsikan jenis serangga yang terdapat pada tanaman bawang merah yang ditumpangsarikan dengan cabai merah. Penelitian ini memakai metode survei purposive sampling. Survei dilaksanakan di satu hamparan lahan tanaman bawang merah yang ditumpang sarikan dengan cabai merah. Hasil penelitian memperlihatkan serangga yang tertangkap di lahan bawang merah yang ditumpang sarikan dengan cabai terdiri dari 10 ordo dan 47 family, ordo Araneae, ordo Blatodea ordo Coleoptera ordo Dermaptera, ordo Hemiptera, ordo Diptera, ordo Hymenoptera, ordo Isoptera, ordo Lepidoptera ordo Mantodea, sedangkan untuk musuh alami parasitoid di jumpai dua yaitu ordo Hymenoptera , Diptera, untuk serangga predator ordo yang dijumpai ordo Mantodea, ordo Orthoptera, ordo Hymenoptera, ordo Lepidoptera, ordo Hemiptera, ordo Diptera, ordo Dermaptera, ordo Coleoptera ordo Araneae, sedangkan serangga herbivora ordo yang dijumpai adalah ordo Hemiptera, ordo Diptera, ordo Coleoptera, ordo Lepidoptera, ordo Orthoptera, kelompok serangga parasitoid yang paling tinggi jumlah individunya dari family Ichneumonidae dan Braconidae, kelompok serangga predator yang paling tinggi jumlah individunya dari family Reduviidae, dan formicidae, kelompok serangga herbivora yang paling tinggi jumlah individunya dari family Orthoptera.
EKSPLORASI SERANGGA PADA TANAMAN BAWANG MERAH YANG DITUMPANGSARIKAN DENGAN CABAI MERAH (STUDI KASUS DI KECAMATAN GRONG GRONG KABUPATEN PIDIE) Amar, Aidil; Fridayati, Diah; Marlina, Marlina; Fatmala, Nanda; Fauza, Saniar; Irwansyah, Irwansyah
JURNAL AGRITA Vol 6, No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agri.v6i1.4152

Abstract

Intercropping is a method that is widely used by farmers, this is because this method allows farmers to plant not just one type of plant but more. There are many advantages of this tumpeng sari system, such as increased plant production and optimal use of land. In plants, a diversity of insects appear that live and visit because of the influence of this tumpeng sari system. The aim of the research was to describe the types of insects found on shallot plants intercropped with red chilies. The purposive sampling survey method was used in the research, which was practically carried out on a stretch of land with red onions intercropped with red chilies. The research shows the results that insects trapped in shallot fields intercropped with chilies consist of 10 orders and 47 families, the order Araneae, the order Blatodea, the order Coleoptera, the order Dermaptera, the order Hemiptera, the order Diptera, the order Hymenoptera, the order Isoptera, the order Lepidoptera, the order Mantodea, while for There are two natural enemies of parasitoids, namely the order Hymenoptera, Diptera, for predatory insects the order found is the order Mantodea, order Orthoptera, order Lepidoptera, order, Hymenoptera, order Hemiptera, order Diptera, order Dermaptera, order Coleoptera order Araneae, while the order herbivorous insects found were the order Orthoptera, order Hemiptera, order Diptera, order Lepidoptera, order Coleoptera, a group of parasitoid insects with the highest number of individuals from the families Ichneumonidae and Braconidae, a group of predatory insects with the highest number of individuals from the family Reduviidae, and formicidae, a group of herbivorous insects with the highest number of individuals. high number of individuals from the Orthoptera family
Pengaruh Lama Pengomposan Jerami Padi Sebagai Bahan Pembawa Terhadap Populasi Azospirillum sp Fauza, Saniar; Munawar; Marlina
Jurnal Sains Pertanian Vol. 9 No. 1: February, 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jsp.v9i1.3061

Abstract

Bakteri Azospirillum sp, merupakan salah satu bakteri penambat nitrogen bebas yang bersifat non simbiotik, bakteri ini hidup di daerah perakaran tanaman dan berkembang biak membentuk koloni terutama pada daerah perpanjangan akar dan pangkal bulu akar. Bakteri ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hayati yang membantu penambatan nitrogen di udara. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan aplikasi bakteri pemfikasi nitrogen adalah bahan pembawa atau carrier. Bahan pembawa berperan menjaga viabilitas dan efektivitas mikroba dalam pupuk hayati sebelum diaplikasikan. Bahan pembawa yang sering digunakan yaitu kompos. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama pengomposan jerami padi terhadap populasi bakteri Azospirillum sp. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan yaitu lama pengomposan jerami padi 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama pengomposan jerami padi satu minggu menghasilkan jumlah populasi tertinggi yaitu 21,13x106 CFU/g, dan Kandungan C/N terbaik 25,11 yaitu pada perlakuan dengan lama pengomposan 4 minggu.