Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EKSPLORASI SERANGGA PADA PERTANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) YANG MENGHASILKAN DAN YANG BELUM MENGHASILKAN DI DESA BELACAN KECAMATAN MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA Aidil Amar; Diah Fridayati; Syamratul Achwan; Syifa Saputra
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 13, No 1 (2023): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v13i1.2927

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hama dan penyakit yang menyerang tanaman kakao, yang sangat berpengaruh pada produktivitas tanaman kakao (Theobroma cacao L.). Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi serangga pada tanaman kakao yang menghasilkan dan yang belum menghasilkan serta mengetahui berpotensi musuh alami yang terdapat di dua lahan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) di Desa Belacan Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya dan Laboratorium Hama Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas AL Muslim, Matang Glumpang dua pada bulan April sampai September 2022. Metode sampling dilakukan menggunakan transek garis di tiga stasiun dan setiap statiun ditarik dua transek. Sampel dikumpulkan menggunakan teknik perangkap jebak dan teknik perangkap jaring serta piring kuning. Data yang dianalisis berupa data kualitatif yaitu jenis serangga dan data kuantitatif yaitu kepadatan populasi. Hasil penelitian menunjukkan serangga yang tertangkap, pada lahan kakao terdiri dari 10 ordo dan 66 famili. Nilai indeks keanekaragaman serangga pada lahan belum menghasilkan adalah 1,88 (sedang), sedangkan nilai indeks keanekaragaman serangga pada lahan menghasilkan sebesar 3,34 (sedang) nilai indeks kemerataan serangga pada lahan belum menghasilkan  adalah 0,78 (tinggi), sedangkan pada lahan yang menghasilkan adalah 0,85.
Pengaruh Sistem Olah Tanah Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum Mill) Mariana Mariana; Marlina Marlina; Aidil Amar; Diah Fridayati; Eka Rahmi
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 7 No 2 (2023): Lentera, Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cot Bate, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh dan dimulai pada bulan Januari sampai dengan Mei 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non factorial dengan 3 ulangan, Adapun factor yang dicobakan antara lain : sistem olah tanah (S) terdiri atas 3 taraf yaitu S0 = Tanpa Olah Tanah (TOT), S1 = Olah Tanah Minimum (OTM) dan S2 = Olah Tanah Konvensional (OTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem olah tanah berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30, 45 dan 60 HST, diameter pangkal batang umur 60 HST, jumlah buah per tandan dan jumlah buah per plot serta berpengaruh tidak nyata terhadap diameter pangkal batang umur 30 dan 45 HST.
Hymenoptera Parasitoid Diversity in Oil Palm Plantation on PT. Mopoli Raya, Aceh Tamiang, Indonesia Aidil Amar; Husni Husni*; Abdullah Abdullah; Syaukani Syaukani
JIPI (Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA) Vol 5, No 3 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jipi.v5i3.21694

Abstract

Hymenopteran parasitoids are biological control agents that contribute mortality to economically important pest of oil palm plantations. In this research we investigated the diversity and abundance of Hymenopteran parasitoids at PT. Mopoli Raya, Aceh Province, Indonesia. Data were collected by adopted a purposive sampling method in mature and immature plantations by using light trap, malaise trap, and yellow-pan trap.  Specimens were identified at Universitas Syiah Kuala and final taxonomic confirmation was conducted at Gadjah Mada University.  We found that the species richness and evenness of the Hymenoptera parasitoid species in mature oil palm plantations tended to be higher than in immature plantations.  It is suspected that in immature oil palm plants (4 years) synthetic pesticide application is more intensive and it has a negative impact on the presence of parasitoids compared to the mature.
EDUKASI TEKNOLOGI PERTANIAN BERWAWASAN SUSTAINABLE AGRICULTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR SUKMA BANGSA LHOKSEUMAWE Irwansyah, Irwansyah; akmal, ajmir; Hakim, Syahirman; Fridayanti, Diah; Nursayuti, Nursayuti; Qhinanti Lubis, Uchti Nuzul; Amar, Aidil; Munawar, Munawar
Journal of Community Empowerment Vol 3, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v3i1.24623

Abstract

ABSTRAK Rendahnya petani muda yang bekerja sektor pertanian terus mengalami peningkatan, ini kondisi tidak baik bagi ketahan pangan Indonesia dimasa depan. Salah satu faktor utama rendahnya minat generasi muda terhadap pertanian adalah kurang mengetahui tentang pertanian khususnya pada anak usia dini di tingkat sekolah dasar. Upaya mengatasi permasalah ini, dapat ditempuh berupa edukasi bagi generasi penerus pertanian. Inilah yang menjadi alasan utama kegiatan penyuluhan edukasi terhadap peserta didik jenjang pendidikan dasar tepatnya Sekolah Dasar. Tujuan kegiatan adalah menumbuhkan pemahaman pada 21 siswa SD Sukma Bangsa Lhokseumawe kelas VI tentang Sustainable Agriculture. Metode yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini adalah penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi. Setelah kegiatan edukasi didapatkan siswa SD Sukma Bangsa Lhokseumawe mengetahui tentang teknik budidaya, perawatan, dan panen pada tanaman pertanian menerapkan sistem sustainable agriculture. Hasil yang diperoleh melalui kuesioner bahwa pengetahuan siswa pada bidang pertanian sebesar 80,94 %. Kesimpulan peningkatan pemahaman siswa mengenai stutainable agriculture, menjadi upaya baik untuk memberikan pemahaman kesadaran pentingnya pengelolaan sektor pertanian dengan konsep ramah lingkungan. Kata kunci: Edukasi; sustainable agriculture; ramah lingkungan; siswa  ABSTRACT The low number of young farmers working in the agricultural sector continues to increase, this is not a good condition for Indonesia food security in the future. One of the main factors in the young generation low interest in agriculture is their lack of knowledge about agriculture, especially in early childhood at the elementary school level. Efforts to overcome this problem can be taken in the form of education for the next generation of agriculture. This is the main reason for educational outreach activities for students at the basic education level, specifically elementary schools. The aim of the activity is to foster understanding in 21 students of SD Sukma Bangsa Lhokseumawe class VI about Sustainable Agriculture. The method used in this educational activity is counseling using lecture and discussion methods. After the educational activities, students at SD Sukma Bangsa Lhokseumawe learned about cultivation, care and harvesting techniques for agricultural plants using a sustainable agriculture system. The results obtained through the questionnaire showed that students' knowledge in the field of agriculture was 80.94%. In conclusion, increasing students' understanding of sustainable agriculture is a good effort to provide awareness of the importance of managing the agricultural sector with an environmentally friendly concept.Keywords: Education; sustainable agriculture; environmentally friendly; student
PENGUATAN PEMAHAMAN ECO-FRIENDLY BAGI CALON PENGEMUDI DALAM MENJAGA LINGKUNGAN BERKENDERA Reza Fahmi; Syifa Saputra; Sumanti Sumanti; Faizin Faizin; Munawar Munawar; Aidil Amar; Cut Roswita; Marlina Marlina; Muhammad Fikri; Munawir Munawir
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19820

Abstract

Abstrak: Pengemudi eco-friendly memainkan peranan yang sangat penting dalam menjaga keselamatan dan lingkungan. Pengendara yang baik tentu memahami teknik menjadi pengemudi yang ramah lingkungan. Untuk meningkatkan pemahaman ini, diperlukan kegiatan pelatihan terstruktur melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada calon pengemudi tentang cara mengemudi yang aman dalam keselamatan berkendara, termasuk cara menghindari resiko kecelakaan. Membentuk karakter mitra dan calon pengemudi yang bertanggung jawab dan sadar lingkungan membantu mengurangi dampak negatif kendaraan terhadap lingkungan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas. Mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah di Rizki Driving Center (RDC) dengan sasaran peserta adalah calon pengemudi yang sedang belajar mengemudi pada Rizki Driving Center, jumlah peserta yang dilibatkan sebanyak 25 peserta. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak lima kali pertemuan dimulai dari tanggal 15 juli 2023 sampai dengan 10 Agustus 2023, metode pelaksanaan berupa pelatihan dan edukasimenggunakan experince probased method. Teknik untuk mendapatkan data menggunakan teknik Ppre-test dan postt-test, dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian. Hasil pretestpostest menunjukkan bahwa peserta 65% peserta masih kurang memahami cara mengemudi yang ecofriendly dan 75% calon peengemudi masih belum mampu memperioritaskan keselamatan. Sedangkan hasil postest yang dilakukan calon peengemudi sudah 90% memahami cara mengemudi yang ecofriendly dan 90% peserta sudah mampu memahami teknik berkendara yang baik serta dapat menjaga etika berlalu lintas. Dengan adanya peningkatan pemahaman ecofriendly, calon pengemudi akan mampu untuk memahami teknik berkendara yang baik dalam menjaga lingkungan.Abstract: Eco-friendly drivers play a very important role in maintaining safety and the environment from negative impacts while driving. Good drivers understand eco-friendly techniques and fuel supply. To improve this understanding, structured training activities are needed through community service activities. Community service activities aim to provide prospective drivers with an understanding of how to drive safely in driving safety, including how to avoid the risk of accidents. Shaping the character of partners and prospective drivers who are responsible and environmentally conscious helps reduce the negative impact of vehicles on the environment and improve traffic safety. The partner in implementing this activity is at the Rizki Driving Center (RDC) with the target participants being prospective drivers who are learning to drive at the Rizki Driving Center, the number of participants involved is 25 participants. The implementation of the activity was carried out for five meetings starting from July 15, 2023 to August 10, 2023, the method of implementation was training and education. Techniques for obtaining data using pre-test and post-test techniques, carried out to determine the level of understanding of participants before and after the implementation of service activities. The pretest results showed that 65% of participants still did not understand how to drive ecofriendly and 75% of prospective drivers were still unable to prioritize safety. While the results of the posttest conducted by prospective drivers are 90% understanding how to drive ecofriendly and 90% of participants have been able to understand good driving techniques and can maintain traffic ethics. With an increase in ecofriendly understanding, prospective drivers will be able to understand good driving techniques in protecting the environment.   
Community Perceptions On The Utilization Of Bamboo As A Non-Timber Forest Product Syifa; Miranti Keumala, Rarar; Amar, Aidil; Yamani, Said Ahmad Zaki
Jurnal Lingkungan Almuslim Vol 1 No 4 (2025): Jurnal Lingkungan Almuslim
Publisher : Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

studi tentang persepsi dan praktik masyarakat lokal mengenai pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, khususnya bambu yang bertujuan untuk memahami perspektif masyarakat mengenai bambu sebagai HHBK dan untuk menilai potensi pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi dengan 30 pengrajin bambu lokal. Analisis data difokuskan pada pemahaman sikap masyarakat terhadap pengelolaan bambu, tantangan yang dihadapi, dan peluang pengembangan ekonomi. Temuan penelitian menunjukkan sikap positif masyarakat terhadap pemanfaatan bambu. Mayoritas responden menyatakan setuju akan pentingnya pengelolaan bambu yang berkelanjutan untuk manfaat ekonomi dan lingkungan. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan, termasuk akses pasar yang terbatas, kurangnya keterampilan teknis, dan dukungan pemerintah yang tidak memadai. Hasil penelitian ini menyoroti potensi bambu sebagai sumber daya yang berharga bagi masyarakat pedesaan. Dengan mempromosikan praktik-praktik pengelolaan bambu yang berkelanjutan, maka akan memungkinkan untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat setempat, melestarikan keanekaragaman hayati, dan memitigasi perubahan iklim. Studi ini merekomendasikan pengembangan produk bambu bernilai tambah, program peningkatan kapasitas untuk pengrajin lokal, dan pembentukan hubungan pasar yang efektif untuk mewujudkan potensi bambu sebagai HHBK.
Community Perceptions On The Utilization Of Bamboo As A Non-Timber Forest Product Syifa; Miranti Keumala, Rarar; Amar, Aidil; Yamani, Said Ahmad Zaki
Jurnal Lingkungan Almuslim Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Lingkungan Almuslim
Publisher : Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

studi tentang persepsi dan praktik masyarakat lokal mengenai pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, khususnya bambu yang bertujuan untuk memahami perspektif masyarakat mengenai bambu sebagai HHBK dan untuk menilai potensi pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi dengan 30 pengrajin bambu lokal. Analisis data difokuskan pada pemahaman sikap masyarakat terhadap pengelolaan bambu, tantangan yang dihadapi, dan peluang pengembangan ekonomi. Temuan penelitian menunjukkan sikap positif masyarakat terhadap pemanfaatan bambu. Mayoritas responden menyatakan setuju akan pentingnya pengelolaan bambu yang berkelanjutan untuk manfaat ekonomi dan lingkungan. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan, termasuk akses pasar yang terbatas, kurangnya keterampilan teknis, dan dukungan pemerintah yang tidak memadai. Hasil penelitian ini menyoroti potensi bambu sebagai sumber daya yang berharga bagi masyarakat pedesaan. Dengan mempromosikan praktik-praktik pengelolaan bambu yang berkelanjutan, maka akan memungkinkan untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat setempat, melestarikan keanekaragaman hayati, dan memitigasi perubahan iklim. Studi ini merekomendasikan pengembangan produk bambu bernilai tambah, program peningkatan kapasitas untuk pengrajin lokal, dan pembentukan hubungan pasar yang efektif untuk mewujudkan potensi bambu sebagai HHBK.
KEANEKARAGAMAN DAN PERAN SEMUT PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS) DI BERBAGAI FASE PERTUMBUHAN DI PT. MOPOLI RAYA, RANTAU, ACEH TAMIANG DIVERSITY AND ROLE OF ANT IN OIL PALM (ELAEIS GUINEENSIS) IN VARIOUS PHASE OF GROWTH IN PT. MOPOLI RAYA, RANTAU, ACEH TAMIANG Amar, Aidil; Fridayati, Diah; Munawar, Munawar; Fahmi, Reza
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 15, No 1 (2025): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v15i1.5084

Abstract

Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan di Indonesia yang mempunyai nilai  yang sangat tinggi untuk masa depan serta mempunyai prospek yang cerah karean kebutuhan terus meningkat. Semut (Formicidae) merupakan kelompok serangga tanah yang berperan penting dalam ekosistem kelapa sawit. Semut mempunyai fungsi sebagai predator alami, dan agen dispersi biji serta bahan organik, yang mempengaruhi kesuburan tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi keanekaragaman spesies semut pada tanaman kelapa sawit di berbagai fase pertumbuhan di PT. Mopoli Raya, Rantau, Aceh Tamiang.Hasil penelitian menunjukkan jumlah famili semut pada perkebunan kelapa sawit yang belum menghasilkan sama dengan perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan berjumlah yaitu masing-masing 15 famili. Jumlah morfospesies semut lebih banyak ditemukan pada tanaman yang sudah berproduksi dibandingkan dengan tanaman yang belum berproduksi, yakni masing-masing sebanyak 15 dan 10 morfospesies. Spesies dominan adalah Polyrhachis memiliki jumlah tertinggi dengan 19 individu, mewakili 11% dari total populasi , Polyrhachis mendominasi dengan jumlah 31 individu (11%), Formicidae G12 (8%) dan Formicidae G10 (5%). Kekayaan, keanekaragaman dan kemerataan semut pada tanaman kelapa sawit yang telah menghasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang belum menghasilkan.
FOREST DEVELOPMENT IN TAHURA POCUT MEURAH INTANAREA AND ITS COUNTERMEASURES: PENGEMBANGAN HUTAN DI KAWASAN TAHURA POCUT MEURAH INTAN DAN PENANGGULANGANNYA Desyan Ria; Aidil Amar; Nuraida; Rayhatul Jannah
ROCE : Jurnal Pertanian Terapan Vol. 2 No. 2 (2025): JPT ROCE 4, 2025
Publisher : PT. ROCE WISDOM ACEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71275/roce.v2i2.117

Abstract

Forest development remains a significant challenge in Indonesia, including in the Pocut Meurah IntanForest Park (Tahura), Aceh. This Tahura is one of the conservation areas that has high biodiversityand essential functions for surrounding communities and regional ecosystems. Tahura Pocut MeurahIntan is located in Aceh Besar District and Pidie District, with an area of approximately 6,300hectares. The results showed that forest destruction in TAHURA Pocut Meurah Intan was caused byseveral primary factors, namely: Illegal logging: Illegal logging activities for commercial purposes arethe leading cause of damage to forest ecosystems. Land encroachment: Changes in forest function toagricultural or residential land are carried out by the surrounding community due to limited productiveland. Illegal mining activities: Unregulated mining in the TAHURA area causes damage to the soilstructure and contributes to forest degradation. Impacts include ecosystem degradation, biodiversityloss, and social conflict. Countermeasures require community-based management, strengthenedregulations, and economic diversification through ecotourism. The involvement of local communitiesand modern technology can support both conservation and sustainable welfare
Analisis Laju Deforestasi Penutupan Lahan Hutan Kabupaten Bireuen Tahun 2020-2024 Menggunakan Sistem Informasi Geografis Ahmad Zaki Yamani, Sayed; Amar, Aidil; Ria, Desyan
Agrium Vol 22 No 3 (2025)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v22i3.24638

Abstract

Deforestasi merupakan isu utama dalam pengelolaan hutan tropis yang berimplikasi langsung terhadap keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penutupan lahan hutan dan perhitungan laju deforestasi di Kabupaten Bireuen sebagai kawasan hutan lindung yang mengalami tekanan perubahan tutupan lahan periode 2020–2024 dengan menggunakan sistem informasi geografis. Data yang digunakan berupa data sekunder penutupan lahan tahun 2020 dan 2024, dan peta batas administrasi Kabupaten Bireuen dari BPKH XVIII Aceh. Analisis dilakukan dengan metode overlay intersect untuk mengidentifikasi perubahan luas hutan dalam menghitung laju deforestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2020–2024 terjadi kehilangan tutupan hutan sebesar 579,39 hektar per tahun, dengan laju deforestasi rata-rata 0,92% per tahun. Angka ini mengindikasikan tingkat kehilangan hutan yang cukup signifikan dan berpotensi menimbulkan degradasi lingkungan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan penguatan kebijakan perlindungan hutan, peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan hutan, serta penerapan strategi pemanfaatan lahan yang berkelanjutan guna menekan laju deforestasi di Kabupaten Bireuen.