Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EKSPLORASI SERANGGA PADA PERTANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) YANG MENGHASILKAN DAN YANG BELUM MENGHASILKAN DI DESA BELACAN KECAMATAN MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA Aidil Amar; Diah Fridayati; Syamratul Achwan; Syifa Saputra
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 13, No 1 (2023): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v13i1.2927

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hama dan penyakit yang menyerang tanaman kakao, yang sangat berpengaruh pada produktivitas tanaman kakao (Theobroma cacao L.). Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi serangga pada tanaman kakao yang menghasilkan dan yang belum menghasilkan serta mengetahui berpotensi musuh alami yang terdapat di dua lahan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) di Desa Belacan Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya dan Laboratorium Hama Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas AL Muslim, Matang Glumpang dua pada bulan April sampai September 2022. Metode sampling dilakukan menggunakan transek garis di tiga stasiun dan setiap statiun ditarik dua transek. Sampel dikumpulkan menggunakan teknik perangkap jebak dan teknik perangkap jaring serta piring kuning. Data yang dianalisis berupa data kualitatif yaitu jenis serangga dan data kuantitatif yaitu kepadatan populasi. Hasil penelitian menunjukkan serangga yang tertangkap, pada lahan kakao terdiri dari 10 ordo dan 66 famili. Nilai indeks keanekaragaman serangga pada lahan belum menghasilkan adalah 1,88 (sedang), sedangkan nilai indeks keanekaragaman serangga pada lahan menghasilkan sebesar 3,34 (sedang) nilai indeks kemerataan serangga pada lahan belum menghasilkan  adalah 0,78 (tinggi), sedangkan pada lahan yang menghasilkan adalah 0,85.
Pengaruh Sistem Olah Tanah Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum Mill) Mariana Mariana; Marlina Marlina; Aidil Amar; Diah Fridayati; Eka Rahmi
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 7 No 2 (2023): Lentera, Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cot Bate, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh dan dimulai pada bulan Januari sampai dengan Mei 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non factorial dengan 3 ulangan, Adapun factor yang dicobakan antara lain : sistem olah tanah (S) terdiri atas 3 taraf yaitu S0 = Tanpa Olah Tanah (TOT), S1 = Olah Tanah Minimum (OTM) dan S2 = Olah Tanah Konvensional (OTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem olah tanah berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30, 45 dan 60 HST, diameter pangkal batang umur 60 HST, jumlah buah per tandan dan jumlah buah per plot serta berpengaruh tidak nyata terhadap diameter pangkal batang umur 30 dan 45 HST.
Hymenoptera Parasitoid Diversity in Oil Palm Plantation on PT. Mopoli Raya, Aceh Tamiang, Indonesia Aidil Amar; Husni Husni*; Abdullah Abdullah; Syaukani Syaukani
JIPI (Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA) Vol 5, No 3 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jipi.v5i3.21694

Abstract

Hymenopteran parasitoids are biological control agents that contribute mortality to economically important pest of oil palm plantations. In this research we investigated the diversity and abundance of Hymenopteran parasitoids at PT. Mopoli Raya, Aceh Province, Indonesia. Data were collected by adopted a purposive sampling method in mature and immature plantations by using light trap, malaise trap, and yellow-pan trap.  Specimens were identified at Universitas Syiah Kuala and final taxonomic confirmation was conducted at Gadjah Mada University.  We found that the species richness and evenness of the Hymenoptera parasitoid species in mature oil palm plantations tended to be higher than in immature plantations.  It is suspected that in immature oil palm plants (4 years) synthetic pesticide application is more intensive and it has a negative impact on the presence of parasitoids compared to the mature.
KEANEKARAGAMAN HYMENOPTERA PARASITOID PADA TANAMAN BAWANG MERAH YANG DITUMPANG SARIKAN DENGAN CABAI MERAH PADA FASE VEGETATIF DAN FASE GENERATIF Aidil Amar; Nanda Fatmala; Diah Fridayati; Elfiana Elfiana; Irwansyah Irwansyah; Marlina Marlina
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 14, No 1 (2024): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v14i1.4150

Abstract

Tanaman tumpang sari berarti sistem pertanaman yang banyak diimplikasikan petani memakai cara penanaman lebih dari satu jenis tanaman. Selain menambah produksi tanaman, sistem tumpeng sari juga memaksimalkan fungsi lahan. Sistem tumpeng sari terlihat juga memberikan pengaruh pada keanekaragaman serangga yang berkunjung ataupun hidup di tanaman. Tujuan penelitian guna mendeskripsikan jenis serangga yang terdapat pada tanaman bawang merah yang ditumpangsarikan dengan cabai merah. Penelitian ini memakai metode survei purposive sampling. Survei dilaksanakan di satu hamparan lahan tanaman bawang merah yang ditumpang sarikan dengan cabai merah. Hasil penelitian memperlihatkan serangga yang tertangkap di lahan bawang merah yang ditumpang sarikan dengan cabai terdiri dari 10 ordo dan 47 family, ordo Araneae, ordo Blatodea ordo Coleoptera ordo Dermaptera, ordo Hemiptera, ordo Diptera, ordo Hymenoptera, ordo Isoptera, ordo Lepidoptera ordo Mantodea, sedangkan untuk musuh alami parasitoid di jumpai dua yaitu ordo Hymenoptera , Diptera, untuk serangga predator ordo yang dijumpai ordo Mantodea, ordo Orthoptera, ordo Hymenoptera, ordo Lepidoptera, ordo Hemiptera, ordo Diptera, ordo Dermaptera, ordo Coleoptera ordo Araneae, sedangkan serangga herbivora ordo yang dijumpai adalah ordo Hemiptera, ordo Diptera, ordo Coleoptera, ordo Lepidoptera, ordo Orthoptera, kelompok serangga parasitoid yang paling tinggi jumlah individunya dari family Ichneumonidae dan Braconidae, kelompok serangga predator yang paling tinggi jumlah individunya dari family Reduviidae, dan formicidae, kelompok serangga herbivora yang paling tinggi jumlah individunya dari family Orthoptera.
EKSPLORASI SERANGGA PREDATOR PADA PERTANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) YANG MENGHASILKAN DAN YANG BELUM MENGHASILKAN Aidil Amar Idris; Diah Fridayati; Rossy Azhar; Munawar ,; Eka Rahmi; Syamratul Achwan; Syifa Saputra
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 13, No 2 (2023): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v13i2.3557

Abstract

Serangga predator merupakan salah satu agen pengendali hayati yang dapat menekan laju populasi hama di Lahan Kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman serangga predator pada lahan Kakao yang menghasilkan dan lahan kakao yang belum menghasilkan. Penentuan lokasi serangga dengan metode transek garis yang dibagi kedalam tiga plot. Sampling serangga dilakukan dengan metode pengamatan mangko kuning, kelambu dan perangkap tanah. Hasil penelitian diperoleh 10 dan 12 spesies serangga predator yang termasuk kedalam 10 dan 12 famili. Jenis serangga predator yang diperoleh mayoritas adalah Coccinelidae, Oxyopidae,, Hydrophilidae, Pholcidae, serta kekayaan, keanekaragaman dan kemerataan lebih tinggi pada lahan menghasilkan.  
EKSPLORASI SERANGGA PADA TANAMAN BAWANG MERAH YANG DITUMPANGSARIKAN DENGAN CABAI MERAH (STUDI KASUS DI KECAMATAN GRONG GRONG KABUPATEN PIDIE) Aidil Amar; Diah Fridayati; Marlina Marlina; Nanda Fatmala; Saniar Fauza; Irwansyah Irwansyah
JURNAL AGRITA Vol 6, No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agri.v6i1.4152

Abstract

Intercropping is a method that is widely used by farmers, this is because this method allows farmers to plant not just one type of plant but more. There are many advantages of this tumpeng sari system, such as increased plant production and optimal use of land. In plants, a diversity of insects appear that live and visit because of the influence of this tumpeng sari system. The aim of the research was to describe the types of insects found on shallot plants intercropped with red chilies. The purposive sampling survey method was used in the research, which was practically carried out on a stretch of land with red onions intercropped with red chilies. The research shows the results that insects trapped in shallot fields intercropped with chilies consist of 10 orders and 47 families, the order Araneae, the order Blatodea, the order Coleoptera, the order Dermaptera, the order Hemiptera, the order Diptera, the order Hymenoptera, the order Isoptera, the order Lepidoptera, the order Mantodea, while for There are two natural enemies of parasitoids, namely the order Hymenoptera, Diptera, for predatory insects the order found is the order Mantodea, order Orthoptera, order Lepidoptera, order, Hymenoptera, order Hemiptera, order Diptera, order Dermaptera, order Coleoptera order Araneae, while the order herbivorous insects found were the order Orthoptera, order Hemiptera, order Diptera, order Lepidoptera, order Coleoptera, a group of parasitoid insects with the highest number of individuals from the families Ichneumonidae and Braconidae, a group of predatory insects with the highest number of individuals from the family Reduviidae, and formicidae, a group of herbivorous insects with the highest number of individuals. high number of individuals from the Orthoptera family
EDUKASI TEKNOLOGI PERTANIAN BERWAWASAN SUSTAINABLE AGRICULTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR SUKMA BANGSA LHOKSEUMAWE Irwansyah, Irwansyah; akmal, ajmir; Hakim, Syahirman; Fridayanti, Diah; Nursayuti, Nursayuti; Qhinanti Lubis, Uchti Nuzul; Amar, Aidil; Munawar, Munawar
Journal of Community Empowerment Vol 3, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v3i1.24623

Abstract

ABSTRAK Rendahnya petani muda yang bekerja sektor pertanian terus mengalami peningkatan, ini kondisi tidak baik bagi ketahan pangan Indonesia dimasa depan. Salah satu faktor utama rendahnya minat generasi muda terhadap pertanian adalah kurang mengetahui tentang pertanian khususnya pada anak usia dini di tingkat sekolah dasar. Upaya mengatasi permasalah ini, dapat ditempuh berupa edukasi bagi generasi penerus pertanian. Inilah yang menjadi alasan utama kegiatan penyuluhan edukasi terhadap peserta didik jenjang pendidikan dasar tepatnya Sekolah Dasar. Tujuan kegiatan adalah menumbuhkan pemahaman pada 21 siswa SD Sukma Bangsa Lhokseumawe kelas VI tentang Sustainable Agriculture. Metode yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini adalah penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi. Setelah kegiatan edukasi didapatkan siswa SD Sukma Bangsa Lhokseumawe mengetahui tentang teknik budidaya, perawatan, dan panen pada tanaman pertanian menerapkan sistem sustainable agriculture. Hasil yang diperoleh melalui kuesioner bahwa pengetahuan siswa pada bidang pertanian sebesar 80,94 %. Kesimpulan peningkatan pemahaman siswa mengenai stutainable agriculture, menjadi upaya baik untuk memberikan pemahaman kesadaran pentingnya pengelolaan sektor pertanian dengan konsep ramah lingkungan. Kata kunci: Edukasi; sustainable agriculture; ramah lingkungan; siswa  ABSTRACT The low number of young farmers working in the agricultural sector continues to increase, this is not a good condition for Indonesia food security in the future. One of the main factors in the young generation low interest in agriculture is their lack of knowledge about agriculture, especially in early childhood at the elementary school level. Efforts to overcome this problem can be taken in the form of education for the next generation of agriculture. This is the main reason for educational outreach activities for students at the basic education level, specifically elementary schools. The aim of the activity is to foster understanding in 21 students of SD Sukma Bangsa Lhokseumawe class VI about Sustainable Agriculture. The method used in this educational activity is counseling using lecture and discussion methods. After the educational activities, students at SD Sukma Bangsa Lhokseumawe learned about cultivation, care and harvesting techniques for agricultural plants using a sustainable agriculture system. The results obtained through the questionnaire showed that students' knowledge in the field of agriculture was 80.94%. In conclusion, increasing students' understanding of sustainable agriculture is a good effort to provide awareness of the importance of managing the agricultural sector with an environmentally friendly concept.Keywords: Education; sustainable agriculture; environmentally friendly; student
PENGUATAN PEMAHAMAN ECO-FRIENDLY BAGI CALON PENGEMUDI DALAM MENJAGA LINGKUNGAN BERKENDERA Reza Fahmi; Syifa Saputra; Sumanti Sumanti; Faizin Faizin; Munawar Munawar; Aidil Amar; Cut Roswita; Marlina Marlina; Muhammad Fikri; Munawir Munawir
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19820

Abstract

Abstrak: Pengemudi eco-friendly memainkan peranan yang sangat penting dalam menjaga keselamatan dan lingkungan. Pengendara yang baik tentu memahami teknik menjadi pengemudi yang ramah lingkungan. Untuk meningkatkan pemahaman ini, diperlukan kegiatan pelatihan terstruktur melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada calon pengemudi tentang cara mengemudi yang aman dalam keselamatan berkendara, termasuk cara menghindari resiko kecelakaan. Membentuk karakter mitra dan calon pengemudi yang bertanggung jawab dan sadar lingkungan membantu mengurangi dampak negatif kendaraan terhadap lingkungan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas. Mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah di Rizki Driving Center (RDC) dengan sasaran peserta adalah calon pengemudi yang sedang belajar mengemudi pada Rizki Driving Center, jumlah peserta yang dilibatkan sebanyak 25 peserta. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak lima kali pertemuan dimulai dari tanggal 15 juli 2023 sampai dengan 10 Agustus 2023, metode pelaksanaan berupa pelatihan dan edukasimenggunakan experince probased method. Teknik untuk mendapatkan data menggunakan teknik Ppre-test dan postt-test, dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian. Hasil pretestpostest menunjukkan bahwa peserta 65% peserta masih kurang memahami cara mengemudi yang ecofriendly dan 75% calon peengemudi masih belum mampu memperioritaskan keselamatan. Sedangkan hasil postest yang dilakukan calon peengemudi sudah 90% memahami cara mengemudi yang ecofriendly dan 90% peserta sudah mampu memahami teknik berkendara yang baik serta dapat menjaga etika berlalu lintas. Dengan adanya peningkatan pemahaman ecofriendly, calon pengemudi akan mampu untuk memahami teknik berkendara yang baik dalam menjaga lingkungan.Abstract: Eco-friendly drivers play a very important role in maintaining safety and the environment from negative impacts while driving. Good drivers understand eco-friendly techniques and fuel supply. To improve this understanding, structured training activities are needed through community service activities. Community service activities aim to provide prospective drivers with an understanding of how to drive safely in driving safety, including how to avoid the risk of accidents. Shaping the character of partners and prospective drivers who are responsible and environmentally conscious helps reduce the negative impact of vehicles on the environment and improve traffic safety. The partner in implementing this activity is at the Rizki Driving Center (RDC) with the target participants being prospective drivers who are learning to drive at the Rizki Driving Center, the number of participants involved is 25 participants. The implementation of the activity was carried out for five meetings starting from July 15, 2023 to August 10, 2023, the method of implementation was training and education. Techniques for obtaining data using pre-test and post-test techniques, carried out to determine the level of understanding of participants before and after the implementation of service activities. The pretest results showed that 65% of participants still did not understand how to drive ecofriendly and 75% of prospective drivers were still unable to prioritize safety. While the results of the posttest conducted by prospective drivers are 90% understanding how to drive ecofriendly and 90% of participants have been able to understand good driving techniques and can maintain traffic ethics. With an increase in ecofriendly understanding, prospective drivers will be able to understand good driving techniques in protecting the environment.   
Community Perceptions On The Utilization Of Bamboo As A Non-Timber Forest Product Syifa; Miranti Keumala, Rarar; Amar, Aidil; Yamani, Said Ahmad Zaki
Jurnal Lingkungan Almuslim Vol 1 No 4 (2025): Jurnal Lingkungan Almuslim
Publisher : Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

studi tentang persepsi dan praktik masyarakat lokal mengenai pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, khususnya bambu yang bertujuan untuk memahami perspektif masyarakat mengenai bambu sebagai HHBK dan untuk menilai potensi pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi dengan 30 pengrajin bambu lokal. Analisis data difokuskan pada pemahaman sikap masyarakat terhadap pengelolaan bambu, tantangan yang dihadapi, dan peluang pengembangan ekonomi. Temuan penelitian menunjukkan sikap positif masyarakat terhadap pemanfaatan bambu. Mayoritas responden menyatakan setuju akan pentingnya pengelolaan bambu yang berkelanjutan untuk manfaat ekonomi dan lingkungan. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan, termasuk akses pasar yang terbatas, kurangnya keterampilan teknis, dan dukungan pemerintah yang tidak memadai. Hasil penelitian ini menyoroti potensi bambu sebagai sumber daya yang berharga bagi masyarakat pedesaan. Dengan mempromosikan praktik-praktik pengelolaan bambu yang berkelanjutan, maka akan memungkinkan untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat setempat, melestarikan keanekaragaman hayati, dan memitigasi perubahan iklim. Studi ini merekomendasikan pengembangan produk bambu bernilai tambah, program peningkatan kapasitas untuk pengrajin lokal, dan pembentukan hubungan pasar yang efektif untuk mewujudkan potensi bambu sebagai HHBK.
Community Perceptions On The Utilization Of Bamboo As A Non-Timber Forest Product Syifa; Miranti Keumala, Rarar; Amar, Aidil; Yamani, Said Ahmad Zaki
Jurnal Lingkungan Almuslim Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Lingkungan Almuslim
Publisher : Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

studi tentang persepsi dan praktik masyarakat lokal mengenai pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, khususnya bambu yang bertujuan untuk memahami perspektif masyarakat mengenai bambu sebagai HHBK dan untuk menilai potensi pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi dengan 30 pengrajin bambu lokal. Analisis data difokuskan pada pemahaman sikap masyarakat terhadap pengelolaan bambu, tantangan yang dihadapi, dan peluang pengembangan ekonomi. Temuan penelitian menunjukkan sikap positif masyarakat terhadap pemanfaatan bambu. Mayoritas responden menyatakan setuju akan pentingnya pengelolaan bambu yang berkelanjutan untuk manfaat ekonomi dan lingkungan. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan, termasuk akses pasar yang terbatas, kurangnya keterampilan teknis, dan dukungan pemerintah yang tidak memadai. Hasil penelitian ini menyoroti potensi bambu sebagai sumber daya yang berharga bagi masyarakat pedesaan. Dengan mempromosikan praktik-praktik pengelolaan bambu yang berkelanjutan, maka akan memungkinkan untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat setempat, melestarikan keanekaragaman hayati, dan memitigasi perubahan iklim. Studi ini merekomendasikan pengembangan produk bambu bernilai tambah, program peningkatan kapasitas untuk pengrajin lokal, dan pembentukan hubungan pasar yang efektif untuk mewujudkan potensi bambu sebagai HHBK.