Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pentingnya Konseling Eksistensial Dalam Meningkatkan Makna Hidup Korban Pelecehan Seksual Pada Remaja Khairati, Annisaislami; Karneli, Yeni; Netrawati, Netrawati
Counselia Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/counselia.v5i1.94

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode kajian pustaka. Pelecehan seksual yang terjadi pada remaja semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menimbulkan dampak fisik maupun dampak psikis bagi korban pelecehan seksual. Konseling eksistensial dapat membantu korban pelecehan seksual untuk meningkatkan kembali makna hidup bagi korban. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi sugensti-sugesti pada klien terhadap dirinya kemudian setelah itu memberikan dorongan, semangat untuk perubahan pada dirinya dan menciptakan pemahaman baru tentang dirinya dan merekonstruksi sikap-sikap dirinya terhadap sebuah masalah sehingga konseli mampu melaksanakan pilihannya dari pemahaman yang mereka pelajari dan mampu mempertanggung jawabkannya.
Efektivitas Ifdil perceptual light technique (IPLT) untuk mereduksi kecenderungan nomophobia pada siswa Lika, Lika; Ifdil, Ifdil; Fadli, Rima Pratiwi; Khairati, Annisaislami; Zola, Nilma; Putri, Yola Eka; Adlya, Soeci Izzati; Zatrahadi, M. Fahli
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 12, No 3 (2024): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1116500

Abstract

Nomophobia merupakan salah satu gangguan psikologis yang sering tidak disadari oleh kalangan remaja. Gangguan psikologis tersebut seperti perasaan takut kehilangan koneksi dengan smartphone, mengalami gangguan kecemasan atau rasa tidak nyaman saat berada jauh dari smartphone. Munculnya kecemasan dan ketakutan yang dialami oleh siswa dikarenakan tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain melalui smartphone, kehilangan jaringan dan konektivitas, serta tidak dapat mengakses informasi dan sosial media. Kondisi kecenderungan nomophobia seperti ini sangat diperlukan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah psikologis yang ditimbulkannya dengan segera. Tujuan penelitian adalah untuk menguji efektivitas ifdil  perceptual light technique (IPLT) dalam mereduksi kecenderungan nomophobia pada siswa. IPLT merupakan sebuah alternatif pendekatan brief untuk mereduksi trauma, fobia dan masalah psikologis. Intervensi menggunakan IPLT melalui  modifikasi sensorik dan persepsi individu melalui spektrum cahaya untuk mengatasi nomophobia. Penelitian  ini  menggunakan desain subjek tunggal terhadap tiga subjek yang mengalami kecenderungan nomophobia. Desain penelitian menggunakan desain A-B single subject penelitian. Instrumen yang digunakan adalah observasi, wawancara, teknik scaling dan menggunakan instrumen No Mobile Phone Phobia (NMP-Q). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat kecenderungan nomophobia tinggi sebelum intervensi. Namun setelah diberikan intervensi melalui IPLT tingkat kecenderungan nomophobia menurun. Hasilnya menunjukkan bahwa IPLT efektif untuk mereduksi kecenderungan nomophobia pada siswa.
Efektivitas Ifdil perceptual light technique untuk mengurangi social anxiety siswa obesitas Arrahman, Iqbal; Ifdil, Ifdil; Karneli, Yeni; Fadli, Rima Pratiwi; Khairati, Annisaislami
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 12, No 2 (2024): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1118800

Abstract

Obesitas pada remaja sering dikaitkan dengan permasalah psikologis, seperti stres, anxiety, depresi bahkan trauma dan PTSD. Obesitas dapat menjadi salah satu faktor yang beresiko bagi perkembangan social anxiety siswa. Social anxiety merupakan salah satu jenis gangguan kecemasan yang bersifat khusus. Pada gangguan ini penderitanya akan merasakan kekhawatiran yang berlebihan ketika berada di sekitar orang banyak. Beberapa gejala fisik yang dapat diamati adalah munculnya keringat dan gemetar saat berinteraksi dengan orang banyak. Sehingga siswa dengan gangguan ini cenderung untuk menghindari pertemuan dan kegiatan yang melibatkan orang lain. Oleh karena itu penting bagi siswa yang mengalami obesitas untuk mendapatkan bantuan psikologis yang sesuai. Salah satu bantuan yang dapat diberikan adalah dengan menggunakan teknik Ifdil Perceptual Light Technique (IPLT). Teknik IPLT merupakan sebuah alternatif pendekatan brief untuk mereduksi berbagai macam permasalahan psikologis, salah satunya kecemasan. Intervensi menggunakan IPLT dilakukan melalui modifikasi sensorik dan persepsi individu melalui spektrum cahaya. IPLT menggunakan kombinasi teknologi, bahasa pemrograman, dan beberapa pendekatan sebelumnya, yang bertujuan untuk mengurangi stes, kecemasan, trauma, fobia dan gangguan psikologis lainnya dalam waktu yang relatif singkat yaitu kurang dari sepuluh menit Penelitian ini bertujuan untuk menguji IPLT dalam mengurangi social anxiety siswa obesitas. Penelitian  ini  menggunakan  desain  subjek  tunggal  terhadap  satu subjek yang mengalami soial anxiety.Desain penelitian menggunakan desain A-B single subject penelitian. Instrumen yang digunakan  adalah  observasi, wawancara, teknik  scaling  dan menggunakan instrumen social anxiety. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat social anxiety tinggi sebelum intervensi. Namun setelah diberikan intervensi melalui IPLT tingkat social anxiety menurun. Hasilnya menunjukkan bahwa IPLT efektif untuk mengurangi social anxiety pada siswa obesitas.
Transformasi digital dalam pelayanan BK: implementasi alat ungkap masalah berbasis website bagi konselor sekolah di Sumatera Barat Ifdil, Ifdil; Fadli, Rima Pratiwi; Khairati, Annisaislami; Zola, Nilma; Adlya, Soeci Izzati
Jurnal Suluah Komunitas Vol 5, No 1 (2024): Jurnal Suluah Komunitas
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/00975888

Abstract

Di era digital, transformasi teknologi telah memengaruhi berbagai aspek pelayanan pendidikan, termasuk Bimbingan dan Konseling (BK). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan konselor sekolah di Kabupaten Solok Selatan terhadap implementasi Alat Ungkap Masalah Berbasis Website, serta menganalisis perbedaan kepuasan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, lokasi sekolah, jenjang pendidikan, dan status pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan melibatkan sampel konselor dari berbagai sekolah di Kabupaten Solok Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas konselor merasa sangat puas dengan alat digital tersebut, meskipun terdapat sedikit variasi dalam kepuasan di beberapa kategori, seperti konselor di sekolah pinggiran kota serta yang berstatus honorer dan kontrak. Temuan ini menyarankan perlunya peningkatan dukungan teknologi dan pelatihan yang lebih intensif, terutama bagi konselor di wilayah atau status pekerjaan dengan tingkat kepuasan yang lebih rendah. Implikasinya, data yang dikumpulkan dapat dijadikan dasar untuk perencanaan strategis dalam pengembangan pelayanan digital BK di masa mendatang.
Digital Overload: Understanding Social Media Fatigue in Higher Education Based on Demographics and Technology Usage Khairati, Annisaislami; Ifdil, Ifdil; Zulfi, Nur Adila Wafiqoh; Annisa, Dona Fitri; Putri, Yola Eka
Islamic Guidance and Counseling Journal Vol. 8 No. 2 (2025): Islamic Guidance and Counseling Journal
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung in collaboration with Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/0020258654200

Abstract

Social media has become an important part of students' lives in today's internet era, helping them meet their academic, social, and entertainment needs. However, excessive exposure to social media can cause fatigue, known as Social Media Fatigue (SMF), which affects students’ behavioural, cognitive, and emotional levels. This study aimed to analyse the level of social media fatigue based on demographics and technology access patterns. This research used a quantitative descriptive survey design with stratum random sampling technique by taking samples from various batches or years of student entry to the University. A total of 386 students participated, consisting of various batches or years of student entry (Year 2021 = 143 / 37.1%; 2022 = 97 / 25.1; 2023 = 80 / 20.7; 2024 = 66 / 17.1). The scale used in this study is the Social Media Fatigue scale (SMFS). Data were analysed using descriptive analysis with the help of JASP 0.19.3 software. The findings of this study indicated that the level of social media fatigue in students is high. Cognitive experience has the highest mean value among the three components of SMF, compared to emotional and behavioural experiences. In addition, findings suggested a tendency towards Emotional Experience, which may indicate that social media has a greater impact on their emotional well-being. Moreover, long access duration may worsen the consequences of social media fatigue.
Evaluasi implementasi aplikasi digital aum seri-umum berbasis website: persepsi konselor sekolah terhadap inovasi aum Ifdil, Ifdil; Fadli, Rima Pratiwi; Nellitawati, Nellitawati; Ardi, Zadrian; Edmizal, Eval; Haryanto, Jeky; Khairati, Annisaislami; Zulvi, Nur Adila Wafiqah
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 13 No. 3 (2025): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1175400

Abstract

This study evaluates the implementation of the digital AUM Seri-Umum application based on school counselors’ perceptions after attending a structured workshop. A cross-sectional survey was conducted with 37 guidance and counseling teachers who participated in the training. Data were collected using a Likert-scale questionnaire covering clarity of materials, ease of use, workshop convenience, perceived usefulness, satisfaction, and intention to use, complemented by open-ended responses. Descriptive statistics and thematic coding were employed in the analysis. Findings show that the application was very well received, with a composite mean score of 4.93, indicating highly positive perceptions. Counselors highlighted the clarity of instructions, user-friendly navigation, and strong practical benefits in managing student problems efficiently. Notably, 100% of participants expressed satisfaction and intention to continue using the application, with enthusiasm to join future workshops. These results confirm that the digitalization of AUM Seri-Umum is a strategic innovation supporting more effective, efficient, and data-driven counseling services in schools