Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INDUKSI KALUS DARI EKSPLAN NODUS Stelecocharpus burahol (Blume) Hook. f & Thomson SEBAGAI UPAYA KONSERVASI IN VITRO Sekar, Astrid Ayu; Restiani, Ratih; Prasetyaningsih, Aniek
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 21, No 1 (2023): BIOTIKA JUNI 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v21i1.42869

Abstract

Tanaman Kepel (Stelechocarpus burahol (Blume) Hook. f. & Thomson) merupakan salah satu jenis tanaman asli Indonesia yang mengandung metabolit sekunder dan potensial sebagai antioksidan, antibakteri, antifungi, anti inflamasi, dan anti implantasi. Namun, saat ini tanaman kepel berstatus conservation dependent, sehingga diperlukan perbanyakan tanaman kepel melalui kultur in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan metode perbanyakan tanaman kepel secara in vitro melalui tahap induksi kalus dengan mengoptimasi kombinasi dan konsentrasi BAP (Benzylaminopurin) dan IAA (Indole-3-acetic acid). Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan kombinasi konsentrasi BAP dan IAA (0,1,2,5, dan 5 mgL-1 ) sebanyak 16 perlakuan masing-masing 3 ulangan. Eskplan nodus yang ditanam dalam medium MS dengan penambahan BAP dan IAA dikultur pada suhu 25 ± 2 0C, kondisi terang 24 jam dengan intensitas cahaya 3000 flux selama 30 hari. Pengamatan waktu induksi kalus, persentase pertumbuhan kalus dan intensitas kalus dilakukan setiap minggu selama 28 hari masa tanam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan tidak dilanjutkan uji Duncan karena hasil yang diperoleh tidak berbeda signifikan (p ≥0,05). Hasil menunjukkan bahwa penambahan 1 mgL-1 BAP dan 5 mgL-1 IAAmenghasilkan waktu induksi tercepat yaitu 4,67 ± 1,15 hari, sedangkan medium MS dengan penambahan 5 mgL-1 BAP dan 2,5 mgL-1 IAAmerupakan kombinasi konsentrasi terbaik dalam pembentukan kalus (100%) dan intensitas kalus sebesar 0,57 ± 0,34 dengan tekstur remah berwarna kehijauan. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi penting dalam upaya konservasi tanaman kepel secara in vitro.
PELATIHAN KULTUR JARINGAN TUMBUHAN BAGI SISWA SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA None, Ratih Restiani; Ariestanti, Catarina Aprilia; Purba, Laurentia Henrieta Permita Sari; Retnowati, Theresia Sri; Matheos, Josiah Herald; Kaban, Sarah Mega Pratenna; Sekar, Astrid Ayu
Servirisma Vol. 3 No. 2 (2023): Servirisma : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/servirisma.2023.32.44

Abstract

Plant tissue culture is one of the topics in the Biotechnology module of Biology for senior high school class XII. This topic has not been optimally provided in schools, especially in SMA Negeri 7 Yogyakarta due to the limited human resources who are experienced in plant tissue culture and the unavailability of facilities and equipment that support the implementation of the practicum topic. Therefore, this workshop aimed to help students gain knowledge and skills regarding the basic principles, benefits, and stages of plant tissue culture. The workshop was conducted in the Biology Laboratory of SMA Negeri 7 Yogyakarta and participated by 10 class XII students. The workshop consisted of questions and answers before the workshop, materials explanation, hands-on activities, questions and answers after the workshop, and evaluation. The material was delivered using lecturing methods and interactive discussions, followed by practical activities including preparation of culture media, sterilization and inoculation of explants and acclimatization which were carried out by engaging the active participation of each student. The results obtained in this workshop were that students were able to understand and implement plant tissue culture practical activities as well.  
Kultur jaringan tumbuhan dasar sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa Restiani, Ratih; Kaban, Sarah Mega Pratenna; Sekar, Astrid Ayu; Matheos, Josiah Harold; Galgani, Gemma
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v5i2.21800

Abstract

Perkembangan IPTEK saat ini berkontribusi dalam meningkatnya implementasi bioteknologi dalam kehidupan manusia. Kultur jaringan tumbuhan merupakan salah satu aplikasi bioteknologi di bidang pertanian. Pengenalan kultur jaringan tumbuhan sejak dini bagi siswa SMA menjadi salah satu upaya mempersiapkan SDM yang terampil. Namun demikian, siswa SMA masih mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran bioteknologi terutama pada topik ini. Pembelajaran yang berfokus pada teori dan tidak dilengkapi dengan kegiatan praktikum merupakan penyebab siswa sulit memahami pelajaran tersebut. Kendala ini terutama dialami oleh siswa kelas XII SMA BOPKRI I Yogyakarta. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar siswa pada materi kultur jaringan tumbuhan. Metode kegiatan pengabdian adalah participatory Action Research (PAR) yang diberikan dalam bentuk pelatihan. Pelaksanaan pelatihan dibagi menjadi dua sesi yaitu pemaparan materi pengantar, demonstrasi praktikum dan kegiatan praktikum. Acara praktikum meliputi pembuatan media kultur dan sterilisasi serta inokulasi eksplan. Berdasarkan hasil evaluasi, kegiatan pengabdian ini telah berhasil sebesar 100% dalam meningkatkan pengetahuan berdasarkan hasil tanya jawab selama pelatihan serta keterampilan dalam melaksanakan tahapan kultur jaringan tumbuhan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini lebih lanjut dapat diintegrasikan dengan kegiatan pembelajaran biologi di kelas sehingga proses pelatihan dan pendampingan mengenai kultur jaringan tumbuhan dapat berlangsung lebih intensif. Selain itu, project kelompok yang diberikan selama kegiatan pengabdian dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran bioteknologi di kelas.