Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

Gangguan Hormon Tiroid: Hipotiroidisme Suryantini, Ni Kadek Mega; Putri, Lendi Leskia; Salim, Baiq Henny; Mawaddah, Alfia; Triani, Eva
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 6 (2024): Volume 11 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i6.14697

Abstract

Hipotiroidisme merupakan suatu kondisi tubuh akibat rendahnya kadar hormon tiroid dengan etiologi dan manifestasi yang bervariasi. Hipotiroidisme yang tidak diobati dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Metode penulisan tinjauan pustaka ini dengan pencarian menggunakan basis data online yaitu PubMed, Cochrane Library, Science Direct, Google Scholar, dan ProQuest. Hipotiroidisme secara umum terdiri dari dua kategori yaitu hipotiroidisme primer dan sekunder. Hipotiroidisme primer terjadi ketika kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup sedangkan hipotiroidisme sekunder terjadi ketika kelenjar tiroid normal tetapi patologi terkait dengan kelenjar pituitari atau hipotalamus. Diperkirakan sekitar 5% dari populasi yang mengalami hipotiroidisme yaitu wanita dengan prevalensi yang lebih tinggi dibandingkan pria sebesar 10%. Secara global kekurangan yodium dalam makanan adalah penyebab paling umum. Hashimoto Tiroiditis (HT) merupakan salah satu etiologi hipotiroidisme primer yang sering terjadi khususnya pada wanita dewasa. Berbagai metode untuk mendiagnosis hipotiroidisme dengan pemeriksaan fisik dan klinis serta menggunakan perhitungan skor berdasarkan skala Billewicz dan Zulewski. Terapi yang digunakan dalam tatalaksana hipotiroidisme terus mengalami perubahan dalam beberapa kurun waktu. Terapi levotiroksin masih menjadi terapi utama yang digunakan. Hipotiroidisme sering kali hadir tanpa memberikan gejala, oleh karena itu skrining hipotiroidisme perlu dilakukan sedini mungkin agar tidak terjadi keterlambatan dalam diagnosis.
Peran Mikronutrien Pada Patogenesis Dan Penatalaksanaan Pitiriasis Alba : Studi Literatur Suryantini, Ni Kadek Mega; Prasetyo, Mohammad Zaariq; Hidajat, Dedianto
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 4 (2025): Volume 12 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i4.17225

Abstract

Pitiriasis alba merupakan salah satu penyakit kulit yang umum terjadi pada anak-anak dengan kelompok usia dibawah 12 tahun dan remaja dengan lesi berbentuk multipel, bulat atau oval dengan beberapa sisik bintik hipopigmentasi. Ukuran lesi pitiriasis alba berupa bercak seukuran koin sekitar 0,5-3 cm dengan ukuran lesi yang dapat membesar secara bertahap. Kajian pustaka ini menggunakan metode studi literatur. Pencarian studi ditelusuri pada database PubMed dan Google Scholar. Pitiriasis alba memiliki prevalensi tertinggi sebesar 24,7% dibandingkan kelainan hipopigmentasi lainnya seperti vitiligo, lepra, nevus depigmentosus dan pitiriasis versicolor. Gambaran manifestasi klinis yang terjadi pada beberapa pasien pitiriasis alba yaitu  rasa gatal, kulit bersisik, dan eritema. Penyebab dari pitiriasis alba belum dapat diketahui dengan jelas namun terdapat beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko berkembangnya penyakit ini antara lain tipe kulit yang gelap, dermatitis atopik, dan akibat paparan sinar matahari yang berlebihan. Selain itu defisiensi nutrisi seperti mikronutrien juga dapat diketahui meningkatkan risiko terjadinya pitiriasis alba. Pemberian suplementasi mikronutrien seperti zink mungkin dapat dipertimbangkan untuk diberikan.