Penurunan kinerja tenaga kesehatan di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Selain disebabkan oleh stres kerja yang meningkat, hal ini juga disebabkan oleh berkurangnya jam kerja dan sistem bekerja dari rumah. Stres kerja yang terjadi di pelayanan kesehatan disebabkan oleh pekerjaan yang semakin tinggi dan dituntut untuk bertanggung jawab dan tanggap dalam keadaan darurat, serta harus mengambil keputusan secara terburu-buru yang menyebabkan tekanan lebih besar pada tenaga kesehatan. Program Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (MKK FKUI) mencatat sebanyak 83% tenaga kesehatan di Indonesia mengalami sindrom burnout sedang dan berat, yang menyebabkan penurunan kinerja tenaga kesehatan. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Analisis statistik Spearman Rank sebagai analisis data yang digunakan. Koefisien korelasi (r) sebesar 0,963 menunjukkan kekuatan hubungan antara variabel kinerja dengan tingkat stres tenaga kesehatan sangat kuat. Arah korelasi dalam analisis variabel ini adalah negatif (-) dan memiliki nilai ρ sebesar 0,000 (ρ < 0,05). Terdapat hubungan antara kinerja dan tingkat stres tenaga kesehatan di Rumah Sakit Islam Loano, Purworejo. Semakin tinggi kinerja (baik), semakin rendah tingkat stres tenaga kesehatan