Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Antara Lama Kerja, Postur Kerja Dan Jenis Kelamin Dengan Kejadian Low Back Pain Pada Pekerja Weaving PT Apac Inti Corpora Bantoro, Saka Jemi; Prihatin, Murwani Yekti; Pratama, Susilo Budi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 7 (2024): Volume 11 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i7.14334

Abstract

Hubungan antara lama kerja, postur kerja dan jenis kelamin dengan kejadian Low back pain pada pekerja weaving PT Apac Inti Corpora. Low back pain (LBP) ialah  rasa ketidaknyamanan pada punggung bagian bawah yang tidak spesifik. LBP dapat disebabkan karena muskuloskeletal problem, akibat dari postur kerja dengan gerakan repetitif maupun statis dalam waktu yang lama. Faktor risiko penyebab LBP yaitu lama kerja, postur kerja dan jenis kelamin. Pekerja weaving PT.Apac Inti Corpora bekerja dengan posisi berdiri dengan kombinasi posisi membungkuk dan menggapai secara terus menerus.Metodologi penelitian Observasional Analitik dan strategi cross sectional keduanya digunakan dalam penelitian ini. Diperlukan 53 responden untuk mengambil sampel menggunakan pendekatan Consecutive Sampling dari total populasi 110 menggunakan rumus Slovin, dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi. Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan kuesioner yang diberikan kepada PT Apac Inti Corpora digunakan untuk mengumpulkan data mengenai postur kerja. Pada analisis penelitian ini, kendall’s tau corelation dan Spearman corelation keduanya diterapkan. Uji korelasi Spearman untuk lama kerja didapatkan P-value = 0,042<0,05. Postur kerja didapatkan P-value 0,022<0,05. Uji korelasi Kendall’s tau jenis kelamin didapatkan P-value 0,384>0,05. Lama kerja dan postur kerja berkaitan dengan kejadian LBP, namun tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian LBP pada pekerja PT. Apac Inti Corpora.
Hubungan Postur Kerja dan Durasi Kerja dengan Keluhan Nyeri Bahu pada Pekerja Penyapu Jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang Pratama, Susilo Budi; Karima, Salma Ramadhani; Dewi, Novita Sari
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 5, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.30-36

Abstract

Latar Belakang: Pekerja penyapu jalan rawan mengalami keluhan musku-loskeletal karena melibatkan fisik pada seluruh prosesnya dalam bekerja. Keluhan nyeri bahu merupakan salah satu penyebab penyakit muskuloskeletal yang dialami individu atau pekerja.  Tujuan penelitian untuk menganalisis ada-nya hubungan postur kerja dan durasi kerja dengan keluhan nyeri bahu pada pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.Metode: Penelitian menggunakan metode kuantitatif, jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel adalah 35 pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Variabel independen adalah postur kerja yang ditunjukkan dari postur saat menyapu dengan skoring REBA dan durasi kerja yang didapatkan dari hasil kuesioner, variabel dependen adalah keluhan nyeri bahu yang didapatkan dari hasil kuesioner dengan skoring Numeric Rating Scale. Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan uji Rank Spearman.Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja dengan keluhan nyeri bahu (p-value 0,002) dan terdapat hubungan yang signifikan antara durasi kerja terhadap keluhan nyeri bahu (p-value 0,001).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara postur kerja dan durasi kerja dengan keluhan nyeri bahu pada pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang
Hubungan antara Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) dengan Tingkat Konsentrasi Kerja pada Perawat Ruang Isoler di RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi Pratama, Susilo Budi; Syahardinata, Yanuar Vigor; Faizin, Chamim
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 5, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.5.2.2023.44-50

Abstract

Latar Belakang: Konsentrasi menjadi alternatif yang sangat penting sehingga dapat mengerjakan aktivitas sehari-hari. Ketika mengabaikan konsentrasi, dapat menimbulkan dampak yang sangat besar berupa adanya kecelakaan di-tempat kerja. Perawat ruang isoler perlu menggunakan APD, mengingat ling-kungan kerjanya memiliki potensi bahaya bagi kesehatan terlebih ditingkat konsentrasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya hu-bungan antara penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) dengan tingkat konsentrasi kerja pada perawat.Metode: Sampel penelitian yaitu perawat berjumlah 56 responden melalui metode total sampling. Instrumen penelitian menggunakan modul Grid Concentration Exercise. Penelitian bersifat kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Analisis bivariat menggunakan APD dengan tingkat konsentrasi mempergunakan uji korelasi rank spearman.Hasil: Perawat dengan APD level I berjumlah 6 perawat atau (10,7%) memiliki tingkat konsentrasi sangat baik. Perawat dengan APD II berjumlah 36 (64,3%) perawat memiliki tingkat konsentrasi cukup baik, sementara pada APD III 14 perawat (25,00%) memiliki tingkat konsentrasi cukup. Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan APD dengan tingkat konsentrasi kerja (p 0,000; r= -0,852).Kesimpulan: Penggunaan APD berhubungan dengan tingkat konsentrasi pera-wat. Semakin tinggi level penggunaan APD maka tingkat konsentrasi pada pera-wat ruang isoler semakin menurun.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Merokok dan Tipe Perilaku Merokok Terhadap Tingkat Stres Pada Pekerja Pabrik PT. Bakti Putra Nusantara Devitasari, Ratna Mustika; Widayati, Ratih; Pratama, Susilo Budi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 3 (2025): Volume 12 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i3.18577

Abstract

Kehidupan modern yang semakin kompleks telah meningkatkan prevalensi stres, terutama di lingkungan kerja. Stres yang berkepanjangan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah perilaku merokok sebagai mekanisme koping. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan merokok dan tipe perilaku merokok terhadap tingkat stres pada pekerja pabrik PT. Bakti Putra Nusantara. Jenis penelitian adalah observasi analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian merupakan pekerja pabrik yang diambil dengan consecutive sampling sebanyak 51 responden. Analisis statistik Rank Spearman. Analisis data menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan merokok dan tipe perilaku merokok terhadap tingkat stres pada pekerja pabrik PT. Bakti Putra Nusantara. Setiap variabel memiliki nilai koefisien korelasi masing-masing -0,349 dan 0,391 serta p value masing masing adalah 0,012 dan 0,005. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan merokok dan tipe perilaku merokok terhadap tingkat stress pada pekerja pabrik PT. Bakti Putra Nusantara.
Hubungan Suhu dan Kelembapan Lingkungan dengan Nilai Tekanan Darah Staf Dapur Anggrek Katering Pratama, Susilo Budi; Baroroh, Nurunnisa Fitria; Fatarani, Lukman Faishal
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i2.312

Abstract

Prevalensi hipertensi di kalangan dewasa cukup tinggi. Suhu tinggi dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Suhu lingkungan erat kaitannya dengan tingkat kelembapan udara. Semakin tinggi suhu lingkungan maka semakin rendah tingkat kelembapan udara di sekitar. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara suhu dan kelembapan lingkungan terhadap tekanan darah pada staf dapur Anggrek Katering. Jenis penelitian deskriftif kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 54 orang yang bekerja sebagai staf dapur anggrek katering. Analisis statistik menggunakan Rank Spearman. Terdapat perbedaan nilai tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja dengan p value 0,0001. Terdapat korelasi sistolik terhadap suhu, memiliki hubungan yang signifikan dan berpola positif, dengan nilai r =0,3167 dan nilai p=0,0385. Pada diastolic dengan suhu memiliki nilai r =-0,142 dan nilai p=0,363 artinya tidak terdapat korelasi, tidak berhubungan secara signifikan dan berpola negatif. Nilai sistolik terhadap kelembapan memiliki nilai r=-0,398 dan nilai p 0,0082 yang artinya terdapat korelasi, memiliki hubungan yang signifikan antara sistolik dengan kelempaban dan berpola negative. Dijumpai nilai korelasi diastolic terhadap kelembapan dengan nilai r =-0,0193 dan nilai p=0,902 yang artinya tidak terdapat korelasi, hubungan yang signifikan dan berpola negatif. Dengan demikian hubungan antara suhu dan kelembapan lingkungan terhadap nilai tekanan darah terhadap staf dapur Anggrek Katering.
Hubungan Intensitas Membaca Al-Qur'an Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pasca Stroke Muslimah, Muslimah; Baihaqi, Aviscena Mohammad; Faizin, Chamim; Pratama, Susilo Budi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 9 (2025): Volume 12 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i9.19618

Abstract

Kecemasan pascastroke sering terjadi dan dapat menghambat pemulihan, sementara bukti kuantitatif tentang hubungan intensitas membaca Al-Qur’an dengan kecemasan pada pasien pascastroke rawat jalan masih terbatas. Penelitian potong-lintang analitik ini melibatkan 82 pasien dewasa pascastroke rawat jalan di RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Intensitas membaca Al-Qur’an diukur menggunakan kuesioner swaberisi yang mencakup frekuensi dan durasi untuk membentuk skor komposit, sedangkan kecemasan diukur dengan Hospital Anxiety and Depression Scale–Anxiety (HADS-A; rentang 0–21). Hubungan antara intensitas membaca dan kecemasan dianalisis menggunakan korelasi peringkat Spearman dengan α = 0,05. Terdapat korelasi negatif bermakna antara intensitas membaca Al-Qur’an dan kecemasan (r_s = −0,334; p = 0,002), yang menunjukkan bahwa intensitas membaca yang lebih tinggi terkait dengan skor kecemasan yang lebih rendah pada pasien pascastroke. Temuan ini mendukung potensi membaca Al-Qur’an sebagai adjuvan psiko-spiritual dalam perawatan pascastroke. Namun, desain cross sectional dan pengukuran swaberisi membatasi penarikan kausalitas. Diperlukan studi longitudinal atau intervensi multisenter untuk mengonfirmasi efektivitas dan merumuskan protokol klinis.
The Influence of Work Posture and Work Duration on the Incidence of Low Back Pain Among Batik Artisans: a Cross-sectional Study: Work Posture and Work Duration Pamungkas, Megistra; Pratama, Susilo Budi; Fatharani, Lukman Faishal
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT (IJHSRD) Vol. 6 No. 1 (2024): INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT
Publisher : STIKes Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/ijhsrd/Vol6.Iss1/214

Abstract

Background: Batik artisans, particularly those involved in the "nyanting" process, are susceptible to lower back pain due to non-ergonomic working postures. These craftsmen sit for long durations as they meticulously apply wax to fabric. They utilize dingklik, which compels them to sit in a slightly hunched position. The repeated adoption of such postures can heighten the risk of lower back pain. This research aims to investigate the relationship between work posture, years of service, and the incidence of low back pain among "nyanting" batik artisans in Pulorejo Village Methods: This observational analytical research employed a cross-sectional approach with 42 "nyanting" batik artisans chosen through a total sampling technique. Conducted in Pulorejo Village in January 2024, the research assessed work posture using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) instrument, while the occurrence of low back pain was evaluated through history taking and physical examination. Statistical analysis was performed using IBM SPSS version 25.0 software. Results: A significant positive correlation was found between years of service and the occurrence of low back pain (LBP) (p=0.002; r=0.471). The risk of LBP increases with the length of service. Additionally, there was a significant positive correlation between working posture, as indicated by the REBA score, and the occurrence of LBP (p=0.010; r=0.395). A higher REBA score corresponds to a greater risk of LBP. Conclusions: the Years of service and the working posture were associated to  the incidence of low back pain (LBP) among "nyanting" batik artisans in Pulorejo Village.
Hubungan Aktivitas Fisik dan Beban Kerja dengan Kejadian Infark Miokard Akut Amelia, Hibriza Indah; Faizin, Chamim; Pratama, Susilo Budi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2025): Volume 12 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i1.16664

Abstract

Infark Miokardium Akut (IMA) merupakan keadaan miokardium atau otot jantung yang mengalami nekrosis karena jantung yang kekurangan oksigen secara mendadak akibat adanya aterosklerosis oleh emboli atau thrombus secara total. Faktor resiko dari penyakit ini adalah usia, jenis kelamin, Riwayat keluarga, hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, obesitas, merokok, faktor psikosial, dan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan aktivitas fisik dan beban kerja dengan kejadian Infark Miokard Akut. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Oktober 2023, jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional pada catatan rekam medis pasien terdiagnosis Infark Miokard Akut di RS Roemani Muhammadiyah Semarang selama periode Juni 2022-Juni 2023. Pengambilan data dilakukan secara total sampling dengan jumlah responden 32 responden. Kriteria inklusi sebanyak 32 responden dan eksklusi Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok jenis kelamin yang dominan adalah laki-laki dengan jumlah 25 (78,1%) orang. Kelompok usia mendominasi pada usia 56-65 tahun dengan jumlah 17 (53,1%) orang. Kelompok jenis pekerjaan terbanyak adalah pekerja swasta sebanyak 18 (56,3%) orang. Seluruh populasi pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan aktivitas fisik terdapat hubungan bermakna 0,010 (p<0,05) dengan kejadian infark miokard akut. Pada seluruh Seluruh populasi pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan beban kerja terdapat hubungan bermakna 0,003 (p<0,05) dengan kejadian infark miokard akut, Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan beban kerja dengan kejadian infark miokard akut.
HUBUNGAN POSTUR KERJA DAN DURASI KERJA TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA PENYAPU JALAN DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG Baihaqi, Khafidz Thoha; Dewi, Novita Sari; Pratama, Susilo Budi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 3 (2024): Volume 11 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i3.13297

Abstract

Abstrak: Hubungan Postur Kerja dan Durasi Kerja Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Penyapu Jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Nyeri punggung bawah (NPB) menjadi contoh gangguan muskuloskeletal berupa ketidaknyaman yang terjadi diantara batas bawah tulang costa (costal margin) dan lipatan bokong bawah (gluteal inferior fold). Di Indonesia NPB termasuk keluhan spesifik yang banyak dikonsultasikan dan di terapi secara konservatif  oleh dokter umum. Pekerja penyapu jalan ialah pekerjaan dengan risiko keluhan muskuloskeletal yang disebabkan postur kerja yang tidak ergonomis dengan durasi kerja kurang lebih 8 jam. Postur keja yang buruk serta dibiarkan lama akan menyebabkan cedera otot yang dapat memicu terjadinya keluhan nyeri pada punggung. Peneliti bertujuan menganalisis adanya hubungan antara postur kerja dan durasi kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Penelitian ini memanfaatkan metode kuantitatif analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Pada sebuah penelitian, terdapat 34 pekerja penyapu jalan, Sampel dipilih melalui consecutive sampling, sementara analisis datanya memanfaatkan uji spearman-rank. Hasil analisis didapatkan hubungan signifikan antara postur kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja penyapu jalan (p=0,001), nilai korelasi antara postur kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah bernilai postif dengan signifikansi kuat r = 0,524. Terdapat hubungan signifikan antara durasi kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja penyapu jalan (p=0,000), nilai korelasi antara durasi kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah bernilai postif dengan signifikansi kuat r = 0,618. Terdapat hubungan signifikan antara postur dan durasi kerja terhadap nyeri punggung bawah pada pekerja penyapu jalan dengan korelasi kuat
ANALISIS BAHAYA POTENSIAL PSIKOSOSIAL DAN KARAKTERISTIK PEKERJA TERHADAP KEJADIAN BURNOUT AKIBAT KERJA DI RUMAH SAKIT Ardiningrum, Nisrina; Pratama, Susilo Budi; Setiawan, M. Riza
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.13288

Abstract

Burnout merupakan sindrom psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan yang meliputi kelelahan emosional, depersonalisasi, dan rasa kurangnya pencapaian pribadi. Berdasarkan survei U.S Department of Health and Human Services pada 2020, dari 20.947 tenaga kesehatan, terdapat 49% (10.264 petugas kesehatan) mengalami burnout. Data hasil Riskesdas di Kota Semarang tahun 2018, menunjukkan gangguan mental emosional sebesar 5,24% (3.540 orang) yang kemungkinan salah satunya adalah burnout. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan terhadap 47 perawat RS Charlie Hospital yang telah memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel adalah concecutive sampling. Instrumen penelitian ini dengan kuesioner Maslach Burnout Inventory-Human Services Survey for Medical Personnel (MBI-HSS-MP), The Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ II), dan kuesioner karakteristik pekerja (usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan status kepegawaian). Berdasarkan uji statistik Chi square, terdapat hubungan bahaya potensial psikososial terhadap burnout dengan p-value 0,035 (p < 0,05) dan tidak terdapat hubungan karakteristik pekerja terhadap burnout dengan p-value seperti usia 1,000 (p > 0,05), jenis kelamin 0,342 (p > 0,05), masa kerja 0,164 (p > 0,05), tingkat pendidikan 0,170 (p > 0,05), status perkawinan 0,761 (p > 0,05), dan status kepegawaian 0,093 (p > 0,05).