Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB ADABUL ‘ALIM WAL MUTA’ALIM (STUDI PEMIKIRAN KH. KHASYIM ASY-ARI) DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL Anam, Moh. Nurul; Mukni’ah; Saihan
LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 21 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v21i1.923

Abstract

Pendidikan merupakan faktor yaang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah pembentukan akhlak sehingga anak didik menjadi orang yang bermoral, berjiwa bersih, memiliki kemauan yang keras, cita-cita yang benar, mengetahui kewajiban dan melaksanakannya dengan selalu mengingat Allah SWT dalam setiap perbuatannya. Tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Menganalisis pendidikan akhlak yang terkadung dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim 2. Menganalisis relevansi pendidikan Pendidikan Akhlak perspektif KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’llim dengan Pendidikan di era digital. Metode penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literature (kepustakaan), membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian baik berupa buku, catatan, jurnal, dan internet. Menurut penulis, relevansinya nilai pendidikan akhlak dalam kitab adabul alim dengan program merdeka belajar ialah meliputi: 1) Efisiensi waktu pembelajaran, 2) Menilai kompetensi siswa, 3) Survei karakter siswa dan pengembangan literasi, 4) Kompetensi guru dalam mengajar, 5) Pembentukan pribadi guru sebagai pembelajar.
Paradigma Perkembangan Kurikulum dari K13 ke Kurikulum Merdeka Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Madrasah Ibtidaiyah Siti Maimuna; Imron Fauzi; Mukni’ah
SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2025): Sirajuddin Juni 2025
Publisher : P3M STAI MIFTAHUL ULUM LUMAJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/sirajuddin.v4i2.2141

Abstract

Artikel ini membahas paradigma perkembangan kurikulum dari K13 ke Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan (library research) yaitu dengan cara menghimpun data dari berbagai sumber literatur dengan cara meliputi buku-buku, prosiding seminar nasional, dan artikel-artikel ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan K13 menekankan pada pendekatan tematik integratif dengan mengutamakan kompetensi siswa melalui pembelajaran berbasis penguatan literasi, penanaman karakter, serta penerapan asesmen autentik. Pada kurikulum ini, materi pembelajaran Bahasa Indonesia disusun secara terpadu dengan berbagai mata pelajaran lainnya, dan lebih fokus pada pencapaian kompetensi dasar serta indikator pencapaian yang telah ditetapkan.. Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI memiliki ciri khas yang berbeda, antara lain penekanan pada pemahaman dan keterampilan literasi, pembelajaran berbasis proyek, serta penanaman nilai-nilai kemandirian dan kreativitas. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum Merdeka juga lebih mengutamakan pengembangan kompetensi melalui pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis pada potensi serta kebutuhan lokal siswa. Selain itu, asesmen pada Kurikulum Merdeka bersifat formatif dan diarahkan pada pencapaian perkembangan siswa secara holistik, bukan sekadar mengukur hasil akhir.
Building Students' Spiritual Intelligence Through Holistic Learning In Faith Lessons Ahmad Fajar Shodiq; Mukni’ah; Mustajab
IJGIE (International Journal of Graduate of Islamic Education) Vol. 6 No. 1 (2025): March
Publisher : Master of Islamic Studies Masters Program in the Postgraduate Institute of Islamic Studies Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/ijgie.v6i1.3833

Abstract

A dignified civilization of the nation can be formed through the national education system and related to the purpose of the education. For this reason, the implementation of the education system is focused on developing the potential of students which is carried out holistically, hence the need for education to strive for equity and growth of this latent potential so that the urgency of the implementation of holistic learning can be implemented in the existing education system. The purpose of this research is to analyze and describe the materials, methods and strategies of holistic learning in building spiritual intelligence in the lessons of the Akidah ahlak. This research method uses a qualitative method with a case study type. The location of this research is at the institution of Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember. Data collection techniques are carried out through observation, interview and documentation techniques. Data analysis was carried out using the interactive technique of miles, huberman which includes data collection, data condensation, data presentation, and drawing conclusions or verification. The data validity technique is carried out using triangulation techniques. The results of the study indicate that in the subject matter holistically, the institution implements learning that is in accordance with the syllabus as it should be in terms of content and there is development through delivery by integrating with other cognate subject matter. Meanwhile, the lesson method combines various diverse learning methods including discussion, lecture, discovery, and question and answer methods. Then the lesson strategy is designed by creating students towards the individual as a whole through the application of the approach of example, observing and practicing or habituating
Paradigma Perkembangan Kurikulum dari K13 ke Kurikulum Merdeka Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Madrasah Ibtidaiyah Siti Maimuna; Imron Fauzi; Mukni’ah
SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2025): Sirajuddin Juni 2025
Publisher : P3M STAI MIFTAHUL ULUM LUMAJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55120/sirajuddin.v4i2.2141

Abstract

Artikel ini membahas paradigma perkembangan kurikulum dari K13 ke Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan (library research) yaitu dengan cara menghimpun data dari berbagai sumber literatur dengan cara meliputi buku-buku, prosiding seminar nasional, dan artikel-artikel ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan K13 menekankan pada pendekatan tematik integratif dengan mengutamakan kompetensi siswa melalui pembelajaran berbasis penguatan literasi, penanaman karakter, serta penerapan asesmen autentik. Pada kurikulum ini, materi pembelajaran Bahasa Indonesia disusun secara terpadu dengan berbagai mata pelajaran lainnya, dan lebih fokus pada pencapaian kompetensi dasar serta indikator pencapaian yang telah ditetapkan.. Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI memiliki ciri khas yang berbeda, antara lain penekanan pada pemahaman dan keterampilan literasi, pembelajaran berbasis proyek, serta penanaman nilai-nilai kemandirian dan kreativitas. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum Merdeka juga lebih mengutamakan pengembangan kompetensi melalui pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis pada potensi serta kebutuhan lokal siswa. Selain itu, asesmen pada Kurikulum Merdeka bersifat formatif dan diarahkan pada pencapaian perkembangan siswa secara holistik, bukan sekadar mengukur hasil akhir.
Penerapan Model Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Munakahat Alimuddin; Mukni’ah; Munawaroh, Zuhrotul
Journal of Pedagogical and Teacher Professional Development Vol. 2 No. 2 (2026): Journal of Pedagogical and Teacher Professional Development, January 2026
Publisher : Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/jptpd.v2i2.126

Abstract

Pembelajaran pendidikan Agama Islam pada materi munakahat sering kali menghadapi kendala rendahnya keterlibatan belajar siswa, sehingga pemahaman konsep menjadi rendah, hal ini juga ditemukan pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Panji Situbondo berdasarkan penelitian awal. Salah satu strategi inovatif untuk meningkatkan partisipasi siswa adalah penggunaan model pembelajaran role playing yang memberikan pengalaman belajar melalui simulasi peran. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus terhadap 33 siswa kelas XII SMA Negeri 1 Panji Situbondo. Setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar (pre-test dan post-test), observasi aktivitas siswa, dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif, serta diuji validitas data melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada hasil belajar siswa, dengan siswa yang menyelesaikan materi (kriteria ketuntasan sebesar 70) adalah 10 orang (30,3%) pada pra siklus, menjadi 12 siswa (36%) pada siklus I, dan akhirnya mencapai 27 siswa (81,8%) pada siklus II. Aktivitas dan partisipasi siswa juga meningkat berdasarkan data kualitatif, ditandai dengan keterlibatan aktif dalam diskusi, keberanian bertanya, dan kolaborasi dalam kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan model pembelajaran role playing efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada materi munakahat. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan model pembelajaran ini secara lebih luas untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif dan bermakna. The teaching of Islamic Religious Education, particularly on the topic of munakahat (marriage in Islamic jurisprudence), often encounters challenges due to students’ low level of engagement, resulting in limited conceptual understanding. A preliminary study conducted with twelfth-grade students at SMA Negeri 1 Panji Situbondo revealed similar issues. To address this, an innovative strategy proposed was the application of a role-playing learning model, which provides experiential learning through simulated roles. This study employed a classroom action research approach implemented in two cycles involving 33 students of Grade XII. Each cycle consisted of planning, implementation, observation, and reflection. Data were collected through learning achievement tests (pre-test and post-test), student activity observations, and interviews. Data analysis utilized both quantitative and qualitative descriptive techniques, with data validity ensured through triangulation. The findings indicated a significant improvement in students’ learning outcomes: the number of students who met the minimum mastery criterion (score ≥ 70) increased from 10 students (30.3%) in the pre-cycle to 12 students (33.3%) in the first cycle, and eventually to 26 students (78.7%) in the second cycle. Qualitative data also demonstrated a substantial increase in student activity and participation, as evidenced by active engagement in discussions, willingness to ask questions, and collaboration within groups. It can thus be concluded that the role-playing learning model is effective in enhancing students’ learning outcomes in munakahat. The study recommends wider implementation of this model to foster more interactive and meaningful learning experiences.