Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pendampingan Penyusunan Dokumen Perencanaan Penataan Fasilitas Penunjang di Kawasan Pura Madya Giri Weksa Andakasa, Karangasem, Bali I Gede Surya Darmawan; Kadek Tania Utami Putri; Komang Ayu Agustini
Jurnal Sutramas Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pura Andakasa merupakan salah satu Pura Sad Kahyangan Jagat Bali yang diyakini sebagai tempat pemujaan Dewa Brahma yang sangat disucikan dan dipuja oleh seluruh masyarakat Bali. Namun keberadaan Pura Andakasa sebagai Pura Kahyangan Jagat, belum didukung dengan fasilitas penunjangnya yang terkesan belum tertata dengan baik. Tahun 2021, Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa telah melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dan melaksanakan Kerjasama Operasional dengan pihak Mitra yaitu Pengempon Pura Andakasa dan telah menghasilkan Masterplan Penataan Kawasan yang menghasilkan Block Plan. Berdasarkan dari kegiatan sebelumnya tersebut, perlu dilakukannya pendetailan pada setiap block area yang diusulkan sebelumnya. Pada PKM ini didetailkan penyelesaian permasalahan keteknikan di kawasan di Pura Madya Giri Weksa Andakasa. Pura Madya Giri Weksa Andakasa merupakan salah satu Pura yang termasuk ke dalam areal Kawasan Pura Luhur Andakasa. Adapun beberapa permalahan yang yang berfokus kepada penataan fasilitas penunjang di kawasan Pura Madya Giri Weksa Andakasa antara lain : belum adanya dokumen detail penataan di kawasan utama Pura Madya Giri Weksa Andakasa; kendaraan parkir sembarangan di lahan kosong sekitar Pura dan bahu jalan karena belum adanya area penataan parkir kendaraan; tidak adanya zonasi area/mandala Pura; belum adanya fasilitas penunjang kegiatan kegamaan seperti tempat persiapan sarana upakara; belum adanya penanda yang menjadi landmark kawasan sekaligus penataan landscape/lingkungan kawasan yang menunjang keberadaan Pura Madya Giri Weksa Andakasa yang termasuk ke areal salah satu Pura Sad Kahyangan Jagat; Belum adanya penataan pemanfaatan potensi view pada kawasan. Berdasarkan permasalahan ini, solusi yang ditawarkan Tim PKM antara lain : pembuatan rancangan penataan fasilitas penunjang Pura Madya Giri Weksa Andakasa dalam wujud Layout Plan, perancangan Detail Engineering Drawing (DED) parkir, Bale Pesandekan, Bale Gong dan Landmark, serta perencanaan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Diusulkan pula skenario tahapan pelaksanaan pembangunan berdasarkan skala prioritas berdasarkan perkiraan dana yang didapatkan. Hasil tim PKM ini akan dapat digunakan sebagai dokumen perencanaan untuk pengajuan proposal pengajuan dana ke pemerintah ataupun Lembaga lainnya. Sedangkan luaran lain dari PKM ini adalah publikasi artikel pada Jurnal Nasional BerISSN “Sutramas” FTP Universitas Warmadewa, publikasi video pelaksanaan PKM pada salah satu akun media youtube Tim PKM, publikasi di media massa online, serta HKI berupa poster PKM.
PENGEMBANGAN KONSEP PENATAAN BEJI TELAGA TISTA DI DESA ADAT SIBETAN, KARANGASEM, BALI Putri, Kadek Tania Utami
Jurnal Abdi Daya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Abdi Daya Vol.4 No.1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/jad.4.1.2024.31-40

Abstract

Desa Adat Sibetan, Bali, memiliki warisan budaya dan alam yang kaya, terutama Pura Telaga Tista yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya. Tepat bersebelahan dengan Pura Telaga Tista, Beji Telaga Tista, merupakan tempat pemandian. Beji tidak hanya digunakan secara fungsional sebagai tempat pemandian, dalam kaitannya pada umar Hindu dan lokasinya di Bali, beji juga digunakan sebagai tempat suci dan memiliki nilai warisan budaya. Pada konteks lokasi di Beji Telaga Tista ini, kini mulai sepi digunakan oleh masyarakat karena kurangnya penataan pada beji tersebut, sehingga kurangnya privasi dan kenyamanan masyarakat. Proposal ini bertujuan mengembangkan konsep penataan Beji Telaga Tista dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Permasalahan utama melibatkan ketidaknyamanan dan kurangnya fasilitas penunjang di Beji Telaga Tista serta kebutuhan akan konsep penataan ke arah pariwisata yang sesuai. Metode pelaksanaan mencakup penjajakan awal dengan mitra, pengumpulan data melalui survey, wawancara, dan observasi lapangan, pengolahan data secara deskriptif kualitatif, penyusunan konsep pengembangan, FGD untuk mendapatkan feedback masyarakat, revisi dokumen dan penyusunan laporan kegiatan dan luaran. Partisipasi mitra dan masyarakat sangat penting, terutama dalam pengumpulan data dan pendekatan perancangan arsitektur partisipatif. Pengembangan konsep penataan yang diusulkan melibatkan penyusunan masterplan dengan pengembangan fasilitas pendukung, seperti entrance dan penanda, area pemandian, ruang tunggu, ruang ganti, dan area parkir, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai keagamaan dan budaya serupa dengan kondisi eksisting saat ini. Pengembangan konsep penataan ini disusun berdasarkan hasil diskusi dengan pengguna dan perwakilan Desa Adat Sibetan yang menjadi pengelola.
Strategi Perencanaan dan Penanganan Drainase di Permukiman Kumuh Lingkungan Satria Kelurahan Penarukan, Buleleng Putri, Kadek Tania Utami; Pradnyaningrum, Putu Siskha; Darmayanti, Pande Putu Liani; Valentina, Ni Nyoman Tiara Ayu
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 11 No. 2 (2023): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.11.2.8788.315-321

Abstract

Desa Penarukan di Kabupaten Buleleng menghadapi masalah permukiman kumuh, salah satunya terletak di lingkungan Satria. Kemunculan permukiman kumuh di wilayah Satria salah satunya disebabkan oleh sistem drainase yang tidak memadai. Sebagai respons terhadap masalah ini, perencanaan strategis dan intervensi diperlukan untuk mengoptimalkan fungsionalitas sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Hal ini bertujuan agar dapat menampung debit aliran air yang normal, terutama selama musim hujan, sehingga dapat mencegah genangan atau banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menangani permasalahan drainase yang tidak memadai akibat penyumbatan oleh sampah, lubang-lubang di pekarangan rumah warga, penimbunan tanah, penyumbatan dari pembuangan limbah dapur, dan rumput bahkan kerusakan struktural. Faktor-faktor ini menyebabkan terbentuknya permukiman kumuh di Lingkungan Satria, Desa Penarukan. Intervensi dari strategi yang diusulkan melibatkan tindakan seperti pemasangan saluran air berbentuk U dan sumur resapan, dengan jarak 5 meter antara sumur resapan pertama dan kedua. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif berdasarkan studi pustaka dan observasi lapangan. Metode kualitatif digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang diperoleh dari studi pustaka, wawancara, dan observasi lapangan. Studi ini bertujuan memberikan wawasan berharga dan solusi praktis untuk meningkatkan infrastruktur drainase, dengan harapan dapat berkontribusi pada perbaikan kondisi hidup dan pengurangan permukiman kumuh di Lingkungan Satria, Desa Penarukan.
Penerapan Pendekatan Healing Environment Terhadap Perencanaan dan Perancangan Healing Centre for Urban Stress di Denpasar: Bahasa Indonesia Putra, I Putu Eka Dana Prastiya Narayana; Darmawan, I Gede Surya; Putra, Ida Bagus Gede Parama; Putri, Kadek Tania Utami
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.12.1.9802.50-58

Abstract

The Healing Center is a healing center for people affected by mental health disorders which involve psychological effects. Currently in Indonesia, especially in Bali, mental health is one of the problems that must be addressed, it's just that our society still often remembers the importance of mental health. It has been proven that the number of people suffering from mental health disorders in Indonesia, especially in Bali, is quite high. This is the urgency of providing Healing Center Facilities as a healing medium for people with mental health disorders. Providing an educational area in the Healing Center Design is also very important, explaining how to empower individuals or local communities to be able to maintain their mental health in facing situations. anything, especially in life. There is great hope that the provision of this Healing Center Facility will be able to reduce the number of people suffering from mental health disorders and make this facility an education for the wider community about the importance of maintaining mental health.
IDENTIFIKASI POLA PEMANFAATAN RUANG UNTUK AKOMODASI PENGINAPAN PADA LAHAN HUNIAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA PELIATAN UBUD I PUTU HARTAWAN; NI KADEK TANIA UTAMI PUTRI; NI KADEK SISKHA PRADNYAMINGRUM
GANEC SWARA Vol 18, No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v18i4.1108

Abstract

Homestay within residential homes has become increasingly popular among foreign tourists recently. Due to the high demand for this type of accommodation, homestays and guesthouses have begun to emerge within the homes of local residents around Ubud. Houses that were originally intended solely as residences are now undergoing a functional transformation, adding a role as accommodations for tourists. This has created a complexity in spatial needs within one area, ultimately affecting and blending the spatial values traditionally held by the local community. If this trend continues without efforts to harmonize it with local cultural values and architecture, the cultural identity in the spatial patterns and values of traditional residences could fade. The researcher will examine in detail how space utilization patterns for accommodations within Ubud residences are being managed. Further, factors influencing the placement of spaces for lodging buildings will be explored. The results of the study indicate that most space utilization patterns for homestay buildings within residential homes in the village of Peliatan still apply local architectural styles, although there are some adjustments in construction systems and materials used.
KAJIAN PERKEMBANGAN POLA RUANG FISIK SPASIAL PERMUKIMAN KUMUH DI KAWASAN KARYA MAKMUR, DENPASAR KADEK TANIA UTAMI PUTRI; PUTU ELLSA SARASSANTIKA; PUTU HARTAWAN; DESAK KADEK PRADNYA KUMALA DEVI
GANEC SWARA Vol 18, No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v18i4.1088

Abstract

A livable settlement is a target within the Sustainable Development Goals (SDGs), aimed at creating resilient, inclusive, safe, and sustainable cities and communities. The Karya Makmur area in Denpasar is one of the regions facing significant slum settlement issues. This study aims to identify spatial and physical changes in the area over the past 18 years (2006-2023) and uncover the factors driving the development of slum settlements in this region. A qualitative approach was used, combining map overlay analysis (superimposed analysis) with field data validation. Results indicate that Karya Makmur has undergone major transformations in land use patterns, buildings, and circulation, while showing minor changes in settlement characteristics. The densification process driven by urbanization is identified as the primary factor contributing to the rapid growth of slum areas in this region. This research aims to contribute to future efforts in slum area improvement and planning