Ardyati, Dyah Pramesthi Isyana
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POTENSI TUMBUHAN LOKAL SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI Andarias, S. Hafidhawati; D, Yanti; Ardyati, Dyah Pramesthi Isyana
JEC (Jurnal Edukasi Cendekia) Vol. 6 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FKIP UMB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.799 KB) | DOI: 10.35326/jec.v6i1.2166

Abstract

Sumber daya hayati yang melimpah di Indonesia sangat potensial untuk dimanfaatkan, salah satunya sebagai sumber belajar biologi. Pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat membantu siswa menghilangkan kejenuhan dan memberikan suasana belajar yang bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi tumbuhan yang ada di sekitar pemukiman penduduk di Desa Lasalimu Selatan untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang terdiri dari 2 tahap. Tahap I terdiri dari survei awal dan inventarisasi tumbuhan melalui wawancara, eksplorasi, dan pengamatan; dan tahap II adalah analisis potensi pemanfaatan tumbuhan lokal sebagai sumber belajar biologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam jenis tumbuhan lokal berpotensi untuk digunakan sebagai sumber belajar baik pada jenjang SMP maupun SMA pada materi klasifikasi dan pemanfaatan makhluk hidup, berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhan, dan keanekaragaman hayati.
POTENSI JENIS-JENIS GASTROPODA DI PANTAI DESA LONTOI KABUPATEN BUTON SELATAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI Ardyati, Dyah Pramesthi Isyana; Andarias, S. Hafidhawati; Desy, Wa
JEC (Jurnal Edukasi Cendekia) Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FKIP UMB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.133 KB) | DOI: 10.35326/jec.v6i2.2485

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi jenis-jenis gastropoda di pantai desa Lontoi sebagai sumber belajar biologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini terdiri atas dua tahap. Tahap 1, berupa inventarisasi jenis-jenis gastropoda di pantai desa Lontoi melalui observasi, eksplorasi, dan wawancara. Tahap 2, berupa analisis potensi jenis-jenis gastropoda di pantai desa Lontoi sebagai sumber belajar biologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi tentang 15 jenis gastropoda yang ditemukan di pantai desa Lontoi kecamatan Siompu kabupaten Buton Selatan, dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi jenjang pendidikan SMA kelas X pada materi: Keanekaragaman hayati, sistem klasifikasi makhluk hidup, dan ekologi.
GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN SAMPAH DI DAERAH PESISIR KABUPATEN BUTON SELATAN Aba, La; Ardyati, Dyah Pramesthi Isyana; Andarias, S. Hafidhawati; Akmal, Dhea Harsyanti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2022): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.705 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v5i4.4189

Abstract

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, pemerintah daerah Kabupaten Buton Selatan bekerja sama dengan program studi Pendidikan Biologi mengajak masyarakat pesisir untuk bersama-sama membersihkan sampah di lingkungan pesisir desa Jaya bakti dan desa Wawoangi. Kegiatan ini terdiri atas tiga tahap, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat pesisir dalam menjaga kebersihan lingkungan pesisir. Kegiatan ini melibatkan seluruh masyarakat pesisir desa Jaya Bakti dan desa Wawoangi, serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Selatan. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat pesisir akan pentingnya membuang sampah di tempat sampah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya permintaan pembuangan sampah di beberapa titik yg dapat dijangkau oleh masyarakat.
KAJIAN ETNOSAINS TRADISI DOLE-DOLE MASYARAKAT BUTON SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL Ardyati, Dyah Pramesthi Isyana; Aba, La; Frida, Pratiwi Cahya; Yanti, Yanti
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i2.5023

Abstract

The dole-dole tradition is a form of local wisdom of the Buton people that has been passed down from generation to generation and is full of cultural, spiritual and health values. The procession focuses on the ritual of child recovery and protection, with a series of stages such as massaging using coconut oil, rolling on banana leaves, and bathing with a mixture of sea water, fresh water, and medicinal plants. This study aims to assess the potential of dole-dole as a local wisdom-based learning resource in learning Natural Sciences (IPA) at the Junior High School (SMP) level. The type of research used is descriptive qualitative through literature review, participatory observation, and interviews with traditional leaders (bhisa) and local culturists. The results showed that elements in the dole-dole tradition reflect various science concepts, such as the human organ system, heat and heat transfer, force and motion, substances and their properties, mixtures and solutions, and biodiversity. Thus, the dole-dole tradition has the potential to be an alternative contextual learning resource that can integrate science and local culture. This integration not only improves students' understanding of science concepts in a more meaningful way, but also fosters a sense of love for local culture and the surrounding environment. ABSTRAKTradisi dole-dole merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Buton yang diwariskan secara turun-temurun dan sarat dengan nilai-nilai budaya, spiritual, dan kesehatan. Prosesi ini berfokus pada ritual pemulihan dan perlindungan anak, dengan serangkaian tahapan seperti pemijatan menggunakan minyak kelapa, penggulingan di atas daun pisang, serta mandi dengan campuran air laut, air tawar, dan tumbuhan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi dole-dole sebagai sumber belajar berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui kajian literatur, observasi partisipatif, dan wawancara dengan tokoh adat (bhisa) serta budayawan lokal. Hasil kajian menunjukkan bahwa unsur-unsur dalam tradisi dole-dole mencerminkan berbagai konsep IPA, seperti sistem organ tubuh manusia, kalor dan perpindahan panas, gaya dan gerak, zat dan sifatnya, campuran dan larutan, serta keanekaragaman hayati. Dengan demikian, tradisi dole-dole sangat berpotensi menjadi alternatif sumber belajar kontekstual yang dapat mengintegrasikan sains dan budaya lokal. Integrasi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep IPA secara lebih bermakna, melainkan juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya.
ANALISIS TINGKAT KETERBACAAN MODUL AJAR FASE E KEANEKARAGAMAN HAYATI DI ZONA INTERTIDAL Ardyati, Dyah Pramesthi Isyana; Aba, La; Sari, Safitri Indah; Yanti, Yanti
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i3.6658

Abstract

This study aims to develop and evaluate the feasibility and readability of a biology teaching module with the theme of Biodiversity in the Intertidal Zone for Phase E (class X SMA/MA) which is contextually based and aligned with the Merdeka Curriculum. The background of this research is based on the lack of biology teaching materials that raise local environmental issues and are in accordance with the level of understanding of students. This research is a development research (R&D) using the 4-D model (define, design, develop, disseminate) with three main types of instruments: (1) content and construction validation sheet by experts, (2) readability questionnaire by students, and (3) material presentation and language comprehension questionnaire by biology teachers. Data were analyzed descriptively qualitatively and quantitatively using the Aiken V formula and the calculation of the average readability score. The validation results showed that the module had very high validity in 10 out of 11 indicators, with only one indicator in the high validity category, namely the visualization aspect. The average readability score of students was in the good category, especially on the indicators of content understanding and illustration assistance. Meanwhile, teachers stated that the language in the module was in accordance with the level of cognitive development of students, although there were notes on the need for deepening the material to strengthen conceptual understanding. Thus, this teaching module is declared feasible and relevant for use in learning biology, but requires improvement in the aspects of content depth, term selection, and assessment diversity to support optimal readability and independent learning. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi kelayakan serta tingkat keterbacaan modul ajar biologi tentang Keanekaragaman Hayati di Zona Intertidal untuk Fase E (kelas X SMA/MA) yang berbasis kontekstual dan selaras dengan Kurikulum Merdeka. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada minimnya bahan ajar biologi yang mengangkat isu lingkungan lokal dan sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) menggunakan model 4-D (define, design, develop, disseminate) dengan tiga jenis instrumen utama: (1) lembar validasi isi dan konstruksi oleh para ahli, (2) angket keterbacaan oleh peserta didik, dan (3) kuesioner penyajian materi dan pemahaman bahasa oleh guru biologi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan rumus Aiken V dan perhitungan rerata skor keterbacaan. Hasil validasi menunjukkan bahwa modul memiliki validitas sangat tinggi pada 10 dari 11 indikator, dengan hanya satu indikator yang berada pada kategori validitas tinggi, yaitu aspek visualisasi. Rata-rata skor keterbacaan peserta didik berada dalam kategori baik, terutama pada indikator pemahaman isi dan bantuan ilustrasi. Sementara itu, guru menyatakan bahwa bahasa dalam modul sudah sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik, meskipun terdapat catatan perlunya pendalaman materi untuk memperkuat pemahaman konseptual. Dengan demikian, modul ajar ini dinyatakan layak dan relevan untuk digunakan dalam pembelajaran biologi, namun memerlukan perbaikan pada aspek kedalaman konten, pemilihan istilah, dan keberagaman asesmen guna mendukung keterbacaan dan pembelajaran mandiri secara optimal.